Irham Fahmi (2015) pengertian saham adalah “Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada perusahaan kertas yang tercantum dengan nilai nominal, nama perusahaan dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap pemegangnya, persediaan yang siap untuk dijual.”
Menurut Tandelilin Eduardus (2010) pengertian saham sebagai berikut “Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan.”
Dapat disimpulkan bahwa saham merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan dan pemilik saham berhak atas keuntungan dari perusahaan dan besarnya keuntungan tersebut tergantung dari besarnya jumlah saham yang dimiliki. Dengan demikian pemegang saham memiliki hak suara didalam rapat umum pemegang saham (RUPS) untuk keputusan-keputusan yang memerlukan pemungutan suara seperti pembagian dividen, pengangkatan direksi, komisaris dan sebagainya.
Menurut Irham Fahmi (2015) mengemukakan bahwa, common stock memiliki beberapa jenis yaitu :
-
Blue Chip Stock (Saham Unggulan) adalah saham dari perusahaan yang dikenal secara nasional dan memilki sejarah laba, pertumbuhan dan manajemen yang berkualitas.
-
Growth Stock adalah saham-saham yang diharapkan memberikan pertumbuhan laba yang lebih tinggi dari rata-rata saham lain.
-
Defensive Stock (Saham-saham defensif) adalah saham yang cenderung lebih stabil dalam masa resesi atau perekonomian yang tidak menentu berkaitan dengan dividen, pendapatan dan kinerja pasar.
-
Cylical Stock adalah sekuritas yang cenderung naik nilainya secara tepat saat ekonomi semarak dan jatuh juga secara cepat juga saat ekonomi lesu.
-
Seasonal Stock adalah saham perusahaan yang penjualannya bervariasi karena dampak musiman, misalnya karena cuaca dan liburan.
-
Speculative Stock adalah saham yang kondisinya memiliki tingkat spekulasi yang tinggi, yang memungkinkan tingkat pengembalian hasilnya adalah rendah atau negatif. Ini biasanya dipakai untuk membeli saham pada perusahaan pengeboran minyak
Harga Saham
Menurut Maurice Kendall dalam Husnan (2008), harga saham tidak bisa diprediksi atau mempunyai pola tidak tentu, ia bergerak mengikuti random walk sehingga pemodal harus puas dengan normal return dengan tingkat keuntungan yang diberikan oleh mekanisme pasar. Abnormal return hanya mungkin terjadi bila ada sesuatu yang salah dalam efisiensi pasar, keuntungan abnormal hanya bisa diperoleh dari permainan yang tidak adil.
Ada dua macam analisis yang banyak digunakan untuk menentukan harga saham, yaitu (Jogiyanto Hartono, 2013):
Analisis Teknikal ( Technical Analysis) , yaitu menentukan harga saham dengan menggunakan data pasar dari saham misalnya harga saham, volume transaksi saham dan indeks pasar.
Analisis Fundamental ( Fundamental Analysis) atau Analisis Perusahaan ( Company Analysis) , yaitu menentukan harga saham dengan menggunakan data fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan misalnya laba, dividen yang dibayar, penjualan, pertumbuhan dan prospek perusahaan dan kondisi industri perusahaan. Jika terjadi perbaikan prestasi kondisi fundamental perusahaan (kinerja keuangan dan operasional perusahaan), biasanya diikuti dengan kenaikan harga saham di lantai bursa. Hal ini disebabkan karena investor mempunyai ekspektasi yang lebih besar dalam jangka panjang. Informasi tentang perbaikan atau penurunan prestasi biasanya diketahui setelah laporan keuangan dikeluarkan.