Faktor apa saja yang menjadi penyebab diabetes?

Sumber gambar : pixabay.com

Faktor gaya hidup menjadi penyumbang peningkatan jumlah penderita diabetes di masyarakat saat ini.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Kesehatan, jumlah penderita diabetes pada 2015 mencapai 10,5 juta. Angka ini bertambah dibandingkan temuan pada 2013 yaitu 8,5 juta penderita.

“Dahulu penyakit yang tertinggi adalah infeksi seperti TBC, namun saat ini karena gaya hidup modern, tren penyakit degeneratif seperti diabetes menjadi tren,” kata Anny Suryani Gultom, dokter internis rumah sakit Siloam saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/2). (CNN Indonesia)

Berikut faktor “gaya hidup” yang berpengaruh terhadap penyakit diabetes,menurut dr Anny Suryani Gultom, di CNN Indonesia :

  • Terlalu banyak konsumsi makanan instan dan manis mendorong penderita diabetes semakin meningkat.
  • Kurang berolahraga dan bergerak ditambah dengan gaya hidup buruk lainnya seperti merokok, ikut memperburuk kondisi.
  • Konsumsi gula masyarakat Indonesia dinilai terlalu berlebihan. Banyaknya camilan manis serta kebiasaan minum kopi atau teh saat berkumpul bersama, menjadi momen ‘menabung’ gula dalam tubuh.
  • Masyarakat juga jarang memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin. Padahal, dengan pemeriksaan rutin seperti gula darah dapat mengetahui penyakit sedini mungkin dan mencegahnya semakin parah.

“Ada baiknya masyarakat kurangi konsumsi gula, rutin berolahraga, dan cek kesehatan secara rutin,” kata Anny.

Jika Anda termasuk ke dalam salah satu dari kategori di bawah ini, Anda memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk menderita diabetes melitus:

  • Riwayat diabetes melitus pada anggota keluarga dekat;

  • Penderita hipertensi atau hiperlipidemia (kadar lemak dalam darah yang sangat tinggi);

  • Wanita yang memiliki riwayat diabetes melitus gestasional (jenis diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan) atau melahirkan bayi yang mengalami kelebihan berat badan (bobot 4 kg ke atas);

  • Obesitas (dengan IMT lebih dari 23);

  • Berada di usia paruh baya (usia 45 tahun ke atas), dll.

Apa penyebab Diabetes Melitus?

Diabetes Melitus umumnya diklasifikasikan menjadi 4 kategori dengan penyebab yang berbeda-beda:

  • Diabetes Melitus Tipe 1 Disebut sebagai “Diabetes Melitus yang Tergantung pada Insulin”. Terkait dengan faktor genetik dan sistem kekebalan tubuh, yang mengakibatkan kerusakan sel-sel yang memproduksi insulin, sehingga sel tidak mampu untuk memproduksi insulin yang dibutuhkan oleh tubuh. Kelompok orang yang paling sering mengidap penyakit ini adalah anak-anak dan remaja, yang mewakili 3% dari jumlah seluruh pasien yang ada.

  • Diabetes Melitus Tipe 2 Disebut “Diabetes Melitus yang Tidak Tergantung pada Insulin”, yang mewakili lebih dari 90% kasus diabetes melitus. Terkait dengan faktor pola makan yang tidak sehat, obesitas, dan kurangnya olahraga. Sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap insulin dan tidak bisa menyerap dan menggunakan dekstrosa dan kelebihan gula darah yang dihasilkan secara efektif. Jenis diabetes melitus ini memiliki predisposisi genetik yang lebih tinggi daripada Tipe 1.

  • Diabetes Melitus Gestasional: Terutama disebabkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan selama kehamilan dan biasanya berkurang atau menghilang setelah melahirkan. Studi dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan bahwa wanita yang pernah mengalami diabetes melitus gestasional memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk mengidap penyakit diabetes melitus tipe
    II, sehingga wanita tersebut harus lebih memerhatikan pola makan yang sehat demi mengurangi risiko tersebut.

  • Jenis lain dari Diabetes Melitus: Ada beberapa penyebab lain yang berbeda dari ketiga jenis diabetes melitus di atas, termasuk sekresi insulin yang tidak memadai yang disebabkan oleh penyakit genetik tertentu, disebabkan secara tidak langsung oleh penyakit lainnya (misalnya pankreatitis, yaitu peradangan pada pankreas), yang diakibatkan oleh obat atau bahan kimia lainnya.