Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok, mempengaruhi interpretasi pengorganisasian, untuk mencapai sasaran, memelihara hubungan kerjasama dan kerja kelompok dari orang- orang di luar organisasi.
Menurut Josept C.Rost dikutip oleh Triantoro Safaria (2004:3), Kepemimpinan adalah sebuah hubungan yang saling mempengaruhi di antara pemimpin dan bawahan yang menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersama
Menurut Oemar Hamalik (2005:168) Kepemimpinan adalah suatu proses pemberian petunjuk dan pengaruh kepada anggota kelompok atau organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas. Maka kepemimpinan mempunyai ciri-ciri:
-
Kepemimpinan harus melibatkan orang lain yaitu bawahan atau anggota organisasi. Keberadaan orang lain tersebut yang menyebabkan kedudukan seorang pemimpin.
-
Kepemimpinan tampak pada perbedaan pembagian kekuasaan antara pemimpin dengan yang dipimpin. Pemimpin mempunyai kekuasaan memberikanb petunjuk kepada anggota kelompok atau organisasi , dapat sama atau berbeda.
-
Kepemimpinan harus dapat mempengaruhi anggotanya. Pemimpin tidak hanya memberitahukan bentuk kegiatan, tetapi juga mengarahkan bawahannya agar memahami perintah yang diberikan kepada mereka untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Pada masa kini banyak sekali yang berpendapat tentang kepemimpinan, yaitu:
-
Kepemimpinan sebagai seni : menempatkan bakat sebagai faktor penting dan berpengaruh besar terhadap kemampuan mewujudkan, artinya kepemimpinan akan efektif dan efisien bila di tangan orang- orang yang berkuantitas, bakatnya besar dan tinggi.
-
Kepemimpinan sebagai ilmu : lebih menitikberatkan pada proses belajar dan latihan, artinya kepemimpinan akan efektif dan efisien, bila di tangan orang yang terampil/terlatih dan ahli dalam memimpin. Kemampuan itu dapat diperoleh melalui proses belajar dan melatih diri secara intensif.
Definisi kepemimpinan secara luas meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku bawahan untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai kekuatan untuk menggerakkan dan mempengaruhi orang. Menjadi seorang pemimpin kerap kali menghadapi perubahan dalam dirinya sebagai hasil proses antara pematangan jiwa dan perubahan yang terjadi diluar dirinya termasuk dalam menghadapi konflik saat berjalannya suatu organisasi, konflik merupakan segala macam interaksi pertentangan dan anagonistik antara dua atau lebih pihak.
Mengelola suatu organisasi termasuk didalamnya mengelola sumber daya manusia, memerlukan prinsip-prinsip manajemen termasuk prinsip dan teori kepemimpinan. Seorang pemimpin harus mempunyai kemampuan dalam memimpin organisasinya, terutama dalam hal manajemen sumber daya manusia. Dengan demikian seorang pimpinan dalam suatu organisai merupakan faktor yang menentukan atas keberhasilan organisasi yang dipimpinnya.
Menurut Luther Gulick sebagaimana dikutip oleh Sutarto (1993:28) tentang pengertian organisasi dalam hubungannya dengan kepemimpinan mengatakan bahwa :
“Organization is the means of interrelating the subdivisions of work by allotting them to men who are placed in a structure of authority, so that to work may be coordinated by orders of superior to subordinates, reaching from the top to the bottom of the entire enterprice”.
Organisasi adalah alat saling hubungan satuan-satuan kerja yang memberikan mereka kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur wewenang, sehingga pekerjaan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada bawahan yang menjangkau dari puncak sampai ke bawah dair seluruh badan usaha
Seorang pemimpin akan berhasil apabila menempatkan orang-orang yang benar ke dalam posisi yang tepat seperti ungkapan “The Right Man In The Right Place”. Apabila hal tersebut dipenuhi, besar kemungkinan pemimpin tersebut akan berhasil menjalankan tugas kepemimpinannya.