Tingkat Kriminal Masyarakat Meningkat Dimasa Pandemi. Apa Tanggapan Kalian?

image

Banyaknya PHK dan sulitnya mencari pekerjaan di tengah pandemi ini, menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat Indonesia terhadap status sosial yang mereka punya.

Misalnya berkurangnya pendapatan mereka yang menyebabkan penurunan gaya hidup, atau bahkan hingga kehilangan pendapatan yang menyebabkan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tekanan hidup/sosial tersebut menekan kondisi psikologis seseorang, yang memicu seseorang untuk melakukan tindak kriminal demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Mulai dari kasus-kasus sederhana pencurian di minimarket, pembegalan dan bahkan bukan tidak mungkin peningkatan kasus korupsi.

Dikutip dari uai.ac.id (2020)

“Situasi serba darurat seperti sekarang ini telah menyebabkan banyak perubahan kehidupan. Orang yang tidak kuat untuk bertahan dengan cara-cara yang halal akan melakukan jalan pintas yang bertentangan dengan hukum,” kata Suparji, saat dikonfirmasi AKURAT.CO, Kamis (30/4/2020).

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menyatakan tingkat kriminalitas meningkat selama pandemi corona. Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono menyatakan peningkatan kriminalitas sebesar 19,72 persen dari masa sebelum pandemi.

Bagaimana tanggapan kalian mengenai hal tersebut ? Kira-kira apa yang dapat dilakukan masyarakat/pemerintah setidaknya untuk mengurangi permasalahan tersebut ?

Referensi

Menurut saya, meningkatnya kriminalitas yang disebabkan oleh pandemi yang tidak kunjung usai sendiri perlu segera mendapatkan perhatian dari berbagai macam pihak dan juga saya memandang naiknya tingkat kriminalitas sebagai sebuah masalah sosial. Seperti yang sudah di jelaskan di bagian deskripsi, pandemi covid-19 yang sudah terjadi selama setahun lebih dan belum menunjukan tanda - tanda akan usai ini memang sudah memberikan dampak yang begitu terasa terutama dari segi ekonomi, psikologis, dan juga segi sosial. Tekanan ekonomi dan tekanan - tekanan hidup lainnya yang disebabkan oleh pandemi menjadi salah satu faktor utama dalam meningkatnya tingkat kriminalitas di masyarakat yang saat ini sudah merasa hampir kehilangan harapan atas nasib mereka sendiri utamanya dengan ancaman PHK yang bisa setiap saat menerkam mereka.

" Mau makan apa besok ? " menjadi pertanyaan yang digaung - gaungkan oleh mereka yang kehilangan pekerjaan dan kehilangan pendapatan karena banyak perusahaan - perusahaan yang melakuan efisiensi dan terancam gulung tikar akibat kerugian besar yang melanda ketika pandemi yang mengharuskan semuanya serba dibatasi demi mencegah penularan virus covid-19 melalui program PSBB dan kemudian PPKM yang masih berlanjut hingga sekarang. situasi serba darurat dan tidak pasti seperti inilah yang menjadi kesempatan bagi orang - orang yang pada dasarnya sudah tidak kuat untuk melakukan tindakan kriminal.

Menurut saya, pemerintah harus lebih optimal lagi dalam menyoking kehidupan rakyat Indonesia selama masa pandemi seperti ini dengan lebih gencar lagi menyalurkan bantuan - bantuan sosial dan jika bisa, Pemerintah Indonesia bisa menengok bagaimana Pemerintah Jerman menangani pandemi dan melakukan pemulihan ekonomi yang dilakukan dengan cara pemberian bantuan dan subsidi terutama untuk menyokong bisnis supaya angka PHK bisa diturunkan. Selain itu, pemerintah juga harus selalu senantiasa mendengarkan keluhan - keluhan rakyat mengenai situasi pandemi dan menjadikannya bahan evaluasi supaya bagaimana penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi bisa berjalan secara cepat dan efektif.

Selain itu, apa yang paling dibutuhkan sekarang adalah rasa empati dan gotong royong antara rakyat dan pemerintah.

Saya setuju sekali kak @williamaditama perlunya subsidi-subsidi terutama pada pelaku bisnis atau modal bagi seseorang yang hendak melakukan bisnis. Karena menurut saya jika hanya sekedar bantuan-bantuan untuk kebutuhan, itu hanya bersifat sementara, bukan solusi.

Sebenarnya hal tersebut sudah dijalankan di pemerintahan Indonesia, seperti program untuk meningkatkan UMKM, lalu menjadi salah satu program Bpk Sandiaga uno sebagai Menparekraf yaitu meningkatkan ekonomi kreatif. Program Bantuan Presiden (Banpres) produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Akan tetapi menurut saya bantuan itu belum cukup optimal berdasarkan yang saya rasakan dan beberapa berita yang saya baca. Dan tidak benar-benar menjadi solusi. Bahkan dana bantuan yang tahun sebelumnya 2.4 juta menjadi 1.2 juta. Bukan tidak bersyukur, mungkin maksudnya dengan mengurangi 50% nominalnya, bisa mendapatkan target masyarakat yang lebih luas lagi. Hanya saja menurut saya seharusnya bantuan tersebut bisa lebih optimal lagi.