Menyimak atau mendengarkan intensif adalah menyimak yang dilakukan untuk memahami makna yang dikehendaki atau tujuan yang ingin dicapai. Beberapa hal yang perlu diketahui dalam menyimak intensif diantaranya yaitu menyimak intensif pada dasarnya menyimak pemahaman, menyimak intensif memerlukan tingkat konsentrasi pemikiran dan perasaan yang tinggi, menyimak intensif pada dasarnya memahami bahasa formal dan menyimak intensif memerlukan produksi materi yang disimak.
Jenis-jenis yang termasuk dalam menyimak intensif diantaranya adalah:
1. Menyimak Kritis (critical listening)
Sejenis kegiatan menyimak berupa pencarian kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. Pada umumnya menyimak kritis lebih cenderung meneliti letak kekurangan, kekeliruan, dan ketidaktelitian yang terdapat dalam ujaran atau pembicaraan seseorang.
2. Menyimak Konsentratif (concentrative listening)
Sering juga disebut menyimak sejenis telaah. Menurut Dawson (dalam Tarigan: 2008) kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam menyimak konsentratif yaitu:
-
Mengikuti petunjuk-petunjuk yang terdapat dalam pembicaraan
-
Mencari dan merasakan hubungan-hubungan, seperti kelas, tempat, kualitas, waktu, urutan, serta sebab-akibat
-
Mendapatkan atau memperoleh butir-butir informasi tertentu
-
Memperoleh pemahaman dan pengertian yang mendalam
-
Merasakan serta menghayati ide-ide sang pembicara, sasaran, ataupun pengorganisasiannya
-
Memahami ide-ide sang pembicara
-
Mencari dan mencatat fakta-fakta penting.
3. Menyimak Kreatif (creative listening)
Sejenis kegiatan dalam menyimak yang mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh sesuatu yang disimaknya. Dalam kegiatan menyimak kreatif ini tercakup kegiatan-kegiatan:
-
Menghubungkan makna-makna dengan segala jenis pengalaman menyimak;
-
Membangun atau merekonstruksikan imaji-imaji visual dengan baik sementara
-
Menyimak menyesuaikan atau mengadaptasikan imaji dengan pikiran imajinatif untuk menciptakan karya baru dalam tulisan, lukisan, dan pementasan
-
Mencapai penyelesaian atau pemecahan masalah-masalah serta sekaligus memeriksa dan menguji hasil-hasil pemecahan atau penyelesaian tersebut.
4. Menyimak Eksplorasif exploratoty listening
Sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit. Dalam kegiatan menyimak seperti ini sang penyimak menyiagakan perhatiannya untuk menjelajahi serta menemukan hal-hal baru yang menarik perhatian, informasi tambahan mengenai suatu topik dan isu, penggunjingan atau buah mulut yang menarik.
5. Menyimak Interogatif (interrogative listening)
Sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-butir dari ujaran sang pembicara karena penyimak akan mengajukan banyak pertanyaan. Dalam kegiatan menyimak interogatif ini sang penyimak mempersempit serta mengarahkan perhatiannya pada pemerolehan informasi dengan cara menginterogasi atau menanyai sang pembicara. Dawson (dalam Tarigan, 2008).
Menyimak selektif adalah menyimak secara cerdas dan cermat aneka ragam ciri-ciri bahasa yang berurutan (nada suara, bunyi, bunyi asing, bunyi-bunyi yang bersamaan, kata dan frase, serta bentuk-bentuk ketatabahasaan). Satu- satunya cara yang mungkin membuat kita terbiasa dengan bentuk akustik bahasa ialah mendengarkannya atau menyimaknya secara selektif.
Salah satu keuntungan utama menyimak secara selektif pada struktur-struktur ketatabahasaan ialah struktur-struktur yang diserap oleh proses ini cenderung membuat kebiasaan-kebiasaan dalam otak kita. Bahkan setelah kita berhenti menyimak pun, terutama bagi susunan kata-kata seperti itu, otak kita terus melanjutkan proses pengklasifikasian secara otomatis segala sesuatu yang telah kita dengar itu.