Apa yang dimaksud dengan Gingiva?

Gingiva (gusi) adalah bagian mukosa di dalam rongga mulut yang mengelilingi gigi dan menutupi lingir (ridge) alveolar. Gingiva merupakan bagian dari aparatus pendukung gigi, periodonsium dan membentuk hubungan dengan gigi.

Apa yang dimaksud dengan Gingiva ?

Gingiva merupakan bagian dari jaringan periodontal yang melekat pada prosesus alveolaris dan gigi. Fungsi gingiva adalah melindungi akar gigi, selaput periodontal dan tulang alveolar terhadap rangsangan dari luar, khususnya dari bakteri-bakteri dalam mulut (Itjiningsih, 1995). Dalam istilah awam disebut gusi (gum). Gingiva merupakan bagian terluar dari jaringan periodontal yang nampak secara klinis.

Gingiva normal

Tanda-tanda gingiva yang normal yaitu :

  1. Berwarna merah muda atau merah salmon , warna ini tergantung dari derajat vaskularisasi, ketebalan epitel, derajat keratinisasi dan konsentrasi pigmen melanin.
  2. Konturnya berlekuk, berkerut-kerut seperti kulit jeruk dan licin.
  3. Konsistensinya kuat dan kenyal, melekat pada struktur dibawahnya.
  4. Melekat dengan gigi dan tulang alveolar.
  5. Ketebalan free gingiva 0,5-1,0 mm, menutupi leher gigi dan meluas menjadi papilla interdental.
  6. Sulkus gingiva tidak ≥2 mm.
  7. Tidak mudah berdarah.
  8. Tidak oedem.
  9. Tidak ada eksudat.
  10. Ukuran tergantung dengan elemen seluler, interseluler dan suplai vaskuler.

image
Gambar Gingiva sehat

Anatomi gingiva

Secara anatomis jaringan pendukung periodontal terdiri dari :

  1. Gingiva
  2. Membran periodontal
  3. Prosesus alveolar
  4. Sementum

image
Gambar Anatomi jarigan periodontal

image
Gambar Anatomi gingiva

Berikut adalah bagian-bagian dari gingiva :

Tabel Bagian-bagian gingiva
image

Gambaran mikroskopik gingiva

Tepi gingiva terdiri dari jaringan ikat fibrous, terbungkus oleh epitel squamous komplek. Seperti epitel squamous yang lain, epitel ini mengalami pembaharuan konstan oleh sel reproduksi pada lapisan terdalam dan peluruhan dari lapisan superfisial. Kedua aktivitas tersebut terjadi secara seimbang sehingga ketebalan epitel akan tetap.

Karakteristik dari lapisan epitel squamous :

  1. Lapisan basal atau sel formatif terdiri dari sel kolumner dan kuboid.
  2. Lapisan spinosum (stratum spinosum) atau sel-sel runcing terdiri dari sel-sel berbentuk poligonal.
  3. Lapisan granuler (stratum granulosum) sel-selnya tersebar terdiri dari banyak partikel keratohialin.
  4. Lapisan tanduk (stratum corneum) sel-selnya pipih dan berkeratin ataupun berparakeratin.

Vaskularisasi, aliran limfatik, dan innervasi gingiva

Pembuluh darah arteri mencapai gingiva melalui 3 jalan yang berbeda :

  1. Cabang arteri alveolar
  2. Cabang arteri intraseptal masuk daerah Krista procesus alveolar.
  3. Pembuluh-pembuluh darah pada ligamen periodontal bercabang keluar kearah daerah gingiva.

Drainase limfatik dimulai pada papila jaringan ikat dan terserap ke dalam nodus limpatikus regional. Dari gingiva mandibula menuju nodus limfatikus cervix, submandibula, dan submentalis; dari gingiva maxilla menuju nodus limpatikus cervical profunda.

Innervasi gingiva dibentuk oleh cabang-cabang dari nervus trigeminus. Sejumlah akhiran saraf pada jaringan ikat gingiva sebagai corpusculum taktile serta reseptor nyeri dan suhu.

Gingiva (gusi) adalah bagian mukosa di dalam rongga mulut yang mengelilingi gigi dan menutupi lingir (ridge) alveolar. Gingiva merupakan bagian dari aparatus pendukung gigi, periodonsium dan membentuk hubungan dengan gigi. Gingiva berfungsi melindungi jaringan di bawah pelekatan gigi terhadap pengaruh lingkungan rongga mulut (Manson & Eley, 1993).

Gingiva merupakan bagian dari jaringan periodontal yang paling luar (Herijulianti, 2009).

Anatomi Gingiva

Bagian-bagian dari gingiva menurut Manson & Eley (1993) adalah sebagai berikut:

image
Gambar Anatomi Gingiva

1) Mukosa Alveolar

Mukosa alveolar adalah suatu mukoperiosteum yang melekat erat dengan tulang alveolar di bawahnya. Mukosa alveolar terpisah dari periosteum melalui perantara jaringan ikat longgar yang sangat vaskular sehingga umumnya berwarna merah tua.

2) Pertautan Mukogingiva

Pertautan mukogingiva atau mucogingival junction adalah pemisah antara perlekatan gingiva dengan mukosa alveolar.

3) Perlekatan Gingiva

Perlekatan gingiva atau attached gingiva meluas dari alur gingiva bebas ke pertautan mukogingiva yang akan bertemu dengan mukosa alveolar. Permukaan attached gingiva berwarna merah muda dan mempunyai stippling yang mirip seperti kulit jeruk.
Lebar attached gingiva bervariasi dari 0-9 mm. Attached gingiva biasanya tersempit pada daerah kaninus dan premolar bawah dan terlebar pada daerah insisivus (3-5 mm).

4) Alur Gingiva Bebas

Alur gingiva bebas atau free gingival groove dengan batas dari permukaan tepi gingiva yang halus dan membentuk lekukan sedalam 1-2 mm di sekitar leher gigi dan eksternal leher gingiva yang mempunyai kedalaman 0-2 mm.

5) Interdental gingiva

Interdental gingiva atau gingiva interdental adalah gingiva antara gigi-geligi yang umumnya konkaf dan membentuk lajur yang menghubungkan papila labial dan papila lingual. Epitelium lajur biasanya sangat tipis, tidak keratinisasi dan terbentuk hanya dari beberapa lapis sel.
Daerah interdental berperan sangat penting karena merupakan daerah pertahanan bakteri yang paling persisten dan strukturnya menyebabkan daerah ini sangat peka yang biasanya timbul lesi awal pada gingivitis.

Gambaran Klinis Gingiva

Gambaran klinis gingiva sebagai dasar untuk mengetahui perubahan patologis yang terjadi pada gingiva yang terjangkit suatu penyakit. Menurut Herijulianti (2009) gambaran klinis gingiva normal terdiri dari:

1) Warna Gingiva

Warna gingiva normal umumnya berwarna merah jambu (coral pink) yang diakibatkan oleh adanya suplai darah dan derajat lapisan keratin epitelium serta sel-sel pigmen. Warna ini bervariasi pada setiap orang dan erat hubungannya dengan pigmentasi kutaneous.
Pigmentasi pada gingiva biasanya terjadi pada individu yang memiliki warna kulit gelap. Pigmentasi pada attached gingiva mulai dari coklat sampai hitam. Warna pada alveolar mukosa lebih merah disebabkan oleh mukosa alveolar tidak mempunyai lapisan keratin dan epitelnya tipis.

2) Ukuran Gingiva

Ukuran gingiva ditentukan oleh jumlah elemen seluler, interseluler dan suplai darah. Perubahan ukuran gingiva merupakan gambaran yang paling sering dijumpai pada penyakit periodontal.

3) Kontur Gingiva

Kontur dan ukuran gingiva sangat bervariasi. Keadaan ini dipengaruhi oleh bentuk dan susunan gigi geligi pada lengkungnya, lokalisasi dan luas area kontak proksimal dan dimensi embrasur (interdental) gingiva oral maupun vestibular. Interdental papil menutupi bagian interdental gingiva sehingga tampak lancip.

4) Konsistensi Gingiva

Gingiva melekat erat ke struktur dibawahnya dan tidak mempunyai lapisan submukosa sehingga gingiva tidak dapat digerakkan dan kenyal.

5) Tekstur Gingiva

Permukaan attached gingiva berbintik-bintik seperti kulit jeruk. Bintik- bintik ini biasanya disebut stippling. Stippling akan terlihat jelas apabila permukaan gingiva dikeringkan.

image
Gambar Keadaan gingiva yang sehat

Gingiva adalah bagian membrana mukosa oral yang menutupi processus alveolaris dan mengelilingi leher gigi. Gingiva melekat pada gigi maupun processus alveolaris. Di sebelah lingual dan vestibular, gingiva membatasi muk.osa alveolar, sedangkan di sebelah palatinal, gingiva bersatu dengan mukosa palatum durum sehingga secara klinis tidak dapat dibedakan.

Pada keadaan normal, konsistensi gingiva kuat dan kenyal, terikat kuat pada tulang di bawahnya. Tekstur permukaan gingiva cekat stippling, tetapi tekstur gingiva tepi halus (tidak stippling). Bagian tengah dari papilla interdental biasanya stippling, tapi bagian tepinya halus. Warna gingiva cekat dan tepi secara umum adalah coral pink, yang dihasilkan oleh suplai pembuluh darah, tebal dan tingkat keratinisasi serta pigmentasi. Kontur atau bentuk gingiva sangat bervariasi dan tergantung pada arah gigi dalam lengkung rahang, lokasi dan ukuran daerah dan kontak proksimal, dimensi embrasure gingiva facial dan lingual.

Gingiva tepi menutupi gigi dan membentuk seperti kerah baju, mengikuti out line permukaan fasial dan lingual, membentuk garis lurus sepanjang gigi dengan permukaan relatif datar. Bentuk dari interdental gingiva ditentukan oleh kontur permukaan gigi sebelah proksimal dan lokasi serta bentuk dari embrasure gingiva.

Berdasarkan anatominya, gingiva dibedakan atas:

  • Gingiva tepi (marginal gingiva)
    Yaitu tepi terluar gingiva, yang mengelilingi gigi membentuk sulkus gingiva

  • Gingiva cekat (attached gingiva)

    • kenyal, terikat erat pada periosteum tulang alveolar
    • Jarak antara mucogingval junction dengan proyeksi permukaan luar dasar sulkus gingiva
  • Interdental gingiva

    • Ruang interproksimal daerah kontak gigi
    • Bentuk: piramidal, col

image

Gingiva dilapisi oleh epitel squamous stratificatum. Fungsi dari epitel tersebut antara lain melekatkan bagian koronal gingiva dengan gigi, pertahanan fisik terhadap infeksi, membunuh mikroorganisme dengan memproduksi antibiotik secara lokal dan membunuh mikroorganisme dan sel-sel yang terinfeksi oleh limfosit intraepitelial.

Epitel squamous stratificatum terdiri atas stratum basale, spinosum, granulosum dan korneum yang mempunyai kemampuan untuk berdiferensiasi secara terusmenerus. Pada stratum basale, sel-sel mengalami mitosis dan mengalami diferensiasi dengan karakteristik:

  • Sel-sel kehilangan kemampuan untuk bermultiplikasi
  • Sel-sel memproduksi lebih banyak protein dan mengakumulasi granula keratohyalin, filamen-filamen keratin dan matriks makromolekul dalam sitoplasmanya.
  • Sel-sel kehilangan organella-organella sitoplasmik yang bertanggung jawab terhadap sintesis protein dan produksi energi
  • Sel-sel mengalami degenerasi menjadi lapisan terkornifikasi oleh karena proses keratinisasi intraseluler, tapi tanpa kehilangan perlekatan antar sel
  • Sel-sel akhirnya terlepas dari permukaan epitel

Berdasarkan areanya epitel gingiva dibagi atas:

  • Oral Epitelium

    • Menutupi permukaan terluar gingiva margin dan permukaan attached gingiva
    • Mengalami keratinisasi atau parakeratinisasi
    • Lapisan basal terdiri dari daerah yang menonjol berselang-seling dengan papilla jaringan ikat gingiva sehingga terbentuk stippling
  • Sulcular epitelium

    • Membatasi sulkus gingiva
    • Mengalami parakeratinisasi, tetapi berpotensi untuk terjadi keratinisasi apabila flora bakteri sulkus dihilangkan atau terefleksi dan terekspose ke cavitas oral
  • Junctional epitelium

    • Non keratinisasi