Apa yang dimaksud dengan Analisis Laporan Keuangan atau Financial Statement Analysis?

Analisis Laporan Keuangan adalah “Metode yang dipakai oleh pihak yang berkepentingan seperti investor, kreditur, dan manajemen untuk menilai keadaan yang telah lalu, saat ini, dan proyeksi masa datang serta kinerja perusahaan.” Siegel

Apa yang dimaksud dengan Analisis Laporan Keuangan atau Financial Statement Analysis?

Analisis laporan keuangan perlu dilakukan karena sangat bermanfaat bagi para penganalisis untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan dari perusahaan. Manajemen perusahaan sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang dipimpinnya. Dengan mengadakan analisis laporan keuangan dari perusahaan, dan akan diketahui hasil-hasil yang dicapai di waktu-waktu yang lalu dan waktu yang sedang berjalan. Dengan mengadakan analisis data keuangan dari tahun-tahun yang lalu, dapat diketahui kelemahan- kelemahan dari perusahaan serta hasil-hasil yang telah dianggap cukup baik.

Dengan mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan, diusahakan agar dalam penyusunan rencana untuk tahun-tahun yang akan datang, kelemahan- kelemahan tersebut dapat diperbaiki. Hasil-hasil yang dianggap sudah cukup baik di waktu-waktu yang lampau harus dipertahankan untuk waktu-waktu yang mendatang. Bagi investor perlunya analisis laporan keuangan dari perusahaan adalah untuk mengetahui rate of return atau tingkat pengembalian dari dana yang akan diinvestasikan dalam surat-surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan.

Dengan demikian maka jelaslah bahwa dengan mengadakan analisis laporan keuangan suatu perusahaan adalah sangat penting artinya bagi pihak- pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan yang bersangkutan meskipun kepentingan mereka masing-masing berbeda.

Menurut Harahap (2001;190), ada beberapa pengertian dari analisis laporan keuangan yang dijelaskan oleh para ahli antara lain:

  1. Bernstein menjelaskan bahwa pengertian dari analisis laporan keuangan:

    “Analisis laporan keuangan mencakup penerapan metode dan teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan keuangan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.”

    “Laporan keuangan ini merupakan kebalikan dari kegiatan pembukuan. Kalau proses pembukuan dimulai dari transaksi, dicatat kebuku, diproses dan akhirnya menjadi laporan keuangan, maka dalam analisis laporan keuangan kegiatan dimulai dari laporan keuangan, ditelusuri kebuku, sampai ke transaksi perusahaan.”

  2. Foster mengemukakan pengertian analisis laporan keuangan sebagai berikut:

    “Mempelajari hubungan-hubungan didalam suatu set laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu.”

  3. Helfert dalam kata pendahuluannya, walaupun tidak merupakan definisi eksplisit tetapi terkandung makna bahwa Analisis Laporan Keuangan adalah:

    “Merupakan alat yang digunakan dalam memahami masalah dan peluang yang terdapat dalam laporan keuangan.”

    Ia juga menekankan bahwa:

    “Analisis Laporan Keuangan adalah pada arus dana dalam suatu sistem bisnis. Dari gambaran arus dana ini dapat dilihat prestasi perusahaan, proyeksi, optimalisasi modal, dan sumber dana perusahaan.”

Tujuan Analisis Laporan Keuangan


Pembahasan tentang tujuan analisis laporan keuangan perusahaan akan lebih baik apabila dimulai dengan mempertemukan antara kepentingan para pemakai laporan keuangan perusahaan, khususnya dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi, dengan karakteristik laporan keuangan itu sendiri. Di sini akan tampak adanya kesenjangan antara informasi yang disajikan oleh laporan keuangan dan informasi yang dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan.

Pada satu sisi laporan keuangan menyajikan informasi mengenai apa yang telah terjadi sementara pada sisi yang lain para pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi mengenai apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Kesenjangan kebutuhan informasi ini pada akhirnya menuntut suatu pemecahan. Meskipun bukan merupakan satu-satunya sumber informasi, laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang cukup penting untuk pengambilan keputusan ekonomi. Untuk memecahkan kesenjangan kebutuhan informasi inilah diperlukan suatu analisis terhadap laporan keuangan yaitu mengevaluasi kinerja perusahaan.

Analisis laporan keuangan mencakup pengaplikasian berbagai alat dan teknik analisis laporan keuangan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran-ukuran dan hubungan-hubungan yang berarti dan berguna dalam pengambilan keputusan. Dengan demikian fungsi yang pertama dan utama dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengkonversikan data menjadi informasi.

Dari sudut lain tujuan analisis laporan keuangan menurut Bernstein dalam Prastowo (2001) adalah sebagai berikut:

  1. Screening
    Analisis ini dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger.

  2. Forecasting
    Analisis ini digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan suatu perusahaan dimasa yang akan datang.

  3. Diagnosis
    Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain.

  4. Evaluation
    Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi.

Dari semua tujuan tersebut, yang paling penting dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan tidaklah berarti mengurangi kebutuhan akan penggunaan berbagai pertimbangan, melainkan memberikan dasar yang layak dan sistematis dalam menggunakan pertimbangan-pertimbangan tersebut.

Menurut Woelfel (1997) menyatakan bahwa analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut:

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang berguna untuk memeriksa data keuangan masa lalu dan saat sekarang dengan tujuan untuk melakukan evaluasi performa dan melakukan estimasi resiko suatu potensi di masa yang akan datang.”

Menurut Karnadi (1993), analisis laporan keuangan dapat berupa :

  1. Analisis vertikal
    Adalah analisis yang bersifat vertikal dengan memperbandingkan data-data rasio keuangan perusahaan dari suatu tanggal tertentu dan memperbandingkannya dengan data-data dari industri secara keseluruhan. Pendekatan ini didasarkan pada premis bahwa beberapa kekuatan ekonomi dan bisnis yang paling mendasar memaksa seluruh perusahaan dalam suatu industri untuk berperilaku secara serupa.

  2. Analisis horizontal
    Adalah analisis yang bersifat horizontal dengan memperbandingkan rasio-rasio keuangan perusahaan dari tahun ke tahun yang lampau dengan tujuan untuk meneliti arah pergerakannya (tren) dari rasio-rasio perusahaan selama kurun waktu tertentu. Analisis ini seringkali pula disebut sebagai time series analysis, atau dinamakan analisis keuangan yang dinamis.

Menurut Subramanyam (2014) Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Analisis laporan keuangan mengurangi ketergantungan pada firasat, tebakan, dan intuisi dalam pengambilan keputusan, serta mengurangi ketidakpastian analisis bisnis.

Menurut Munawir (2010) Analisa laporan keuangan terdiri dari penelahaan atau mempelajari dari pada hubungan-hubungan atau kecenderungan untuk menentukan posisi keuangan dan
operasi serta perkembangan usaha yang bersangkutan. Dengan diadakannya analisa laporan keuangan ini diharapkan dapat dihasilkan informasi yang berguna bagi pihak yang berpentingan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah alat untuk penelaahan menentukan kondisi keuangan yang sesungguhnya pada laporan keuangan sehingga dapat menghasilkan estimasi dan kesimpulan dan mengurangi ketidakpastian terhadap angka-angka pada laporan keuangan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisa laporan keuangan yang dilakukan untuk beberapa periode adalah menganalisis antara akun-akun yang ada dalam satu laporan keuangan. Dalam menganalisis dapat dilakukan antara satu laporan dengan laporan lainnya, hal ini dilakukan dalam ketepatan menilai kinerja manajemen dari periode ke periode selanjutnya. Secara umum tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan menurut Kasmir (2012) adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertent, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil ussaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
  2. Untuk mengetahui kelamahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
  3. Untuk mengetahui kekuatan-keuatan yang dimiliki
  4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini
  5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal
  6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai.

Sedangkan menurut Munawir (2010:31)
Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebih lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Faktor utama yang mendapatkan perhatian oleh penganalisis adalah:

  1. Likuiditas, menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

  2. Solvabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi keuangan apabila perusahaan tersebut di likuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.

  3. Rentabilitas atau profitabilitas, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

  4. Stabilitas usaha, menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutang serta beban bunganya.

Dengan menganalisis laporan keuangan, maka informasi yang terdapat dalam laporan keuangan akan menjadi lebih luas dan lebih dalam sehingga memudahkan manajemen dapat pengambilan keputusan. Hubungan satu akun dengan akun lain akan dapat menjadi indikator posisi dan kinerja keuangan perusahaan.

Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Melakukan analisis laporan keuangan diperlukan metode dan teknik analisis yang tepat. Tujuan penentuan metode dan teknik analisis yang tepat adalah untuk memaksimalkan hasil dari laporan keuangan. Terdapat teknik dalam analisis laporan keuangan menurut Harahap (2010) adalah sebagai berikut:

  1. Metode komparatif (Comparative Method)
    Metode ini digunakan dengan memanfaatkan angka-angka laporan keuangan dan membandingkannya dengan angka-angka laporan keuangan lainnya.

  2. Analisis Trend (Trend Analysis)
    Rasio adalah gambaran situasi perusahaan pada suatu waktu tertentu dan dari gambaran ini sebenarnya dapat kita bayangkan kecenderungan (tren) situasi perusahaan di masa yang akan datang melalui gerakan yang terjadi pada masa lalu sampai masa kini. Analisis ini harus menggunakan teknik perbandingan laporan keuangan beberapa tahun dan dari sini digambarkan trennya. Tren analisis ini biasanya dibuat melalui grafik.

  3. Common size financial statement
    Metode ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk prestasi. Prestasi itu biasa dikaitkan dengan suatu jumlah yang dinilai penting misalnya asset untuk neraca, penjualan untuk laba rugi.

  4. Metode indeks time series
    Dalam metode ini dihitung indeks dan digunakan untuk mengkonversikan angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indkes 100. Beranjak dari tahun dasar ini, dibuat indeks tahun-tahun lainnya sehingga dapat dibaca dengan mudah perkembangan angka-angka laporan keuangan perusahaan tersebut pada periode lain.

  5. Rasio laporan keuangan
    Rasio laporan keuangan adalah perbandingan antara pos-pos tertentu dengan pos lain yang memiliki hubungan signifikan (berarti). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat menilai hubungan antara pos dan dapat membandingkannya dengan rasio sehingga dapat diberikan penilaian. Adapaun rasio keuangan adalah:

    • Likuiditas, menggambarkan kemampuan perusahaan menyelesaikan semua kebutuhan jangka pendek.
    • Solvabilitas, kemampuan perusahaan memenuhi atau menyelesaikan kebutuhan jangka panjang.
    • Rentabilitas/profitabilitas, kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua sumber yang ada, penjualan, kas, asset, dan modal.
    • Leverage, mengetahui posisi utang perusahaan terhadap modal maupun asset.
    • Activity, mengetahui aktivitas dalam menjalankan operasinya baik dalam penjualan dan kegiatan lainnya.
    • Produktivitas, mengetahui produktivitas unit yang dinilai.
  6. Analisis sumber dan penggunakaan kas dan dana
    Analisis sumber dan penggunaan dana dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan dua periode. Laporan ini dibandingkan dan dilihat mutasinya. Setiap mutasi mempengaruhi pos lainnya.

Menurut Sastradipraja (2007) menyatakan bahwa ”Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses penguraian laporan keuangan ke dalam komponen laporan keuangan dan penelaahan masing-masing komponen laporan keuangan tersebut serta hubungan antar komponen, dengan menggunakan teknik-teknik analisis yang ada agar diperoleh pengertian yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang laporan keuangan tersebut.”

Sedangakan dalam buku Stice, Stice dan Skousen (2005) berpendapat ” Financial statement analysis is the examination of both the relationships among financial statement numbers and the trends in those numbers over time.

Dari pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan adalah suatu metode yang digunakan oleh para pemakai laporan keuangan dengan mempelajari hubungan angka-angka dalam laporan keuangan agar diperoleh gambaran yang tepat mengenai laporan keuangan tersebut.

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan yang dilakukan dimaksudkan untuk menambah informasi yang ada dalam suatu laporan keuangan. Secara lengkap kegunaan analisis laporan keuangan dikemukakan sebagai berikut, menurut Harahap (2004) :

  1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

  2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada dibalik laporan keuangan (implicit).

  3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

  4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

  5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model- model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan (rating).

  6. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. Dengan perkataan lain apa yang dimaksudkan dari suatu laporan keuangan merupakan tujuan analisis laporan keuangan juga antara lain :

    • Dapat menilai prestasi perusahaan.

    • Dapat memproyeksi keuangan perusahaan.

    • Dapat menilai kondisi keuangan masa lalu dan masa sekarang dari aspek waktu tertentu :

      • Posisi keuangan (Aset, Neraca, dan Modal)
      • Hasil usaha perusahaan (Hasil dan Biaya)
      • Likuiditas
      • Solvabilitas
      • Aktivitas
      • Rentabilitas atau Profitabilitas
      • Indikator Pasar Modal
    • Menilai perkembangan dari waktu ke waktu

    • Melihat komposisi struktur keuangan, arus dana

Analisis laporan keuangan dilakukan untuk memenuhi beberapa tujuan, menurut Sastradipraja (200) ”Analisis laporan keuangan dilakukan untuk mencapai beberapa tujuan, misalnya dapat digunakan sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger, sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa yang akan datang, sebagai diagnosis terhadap masalah-masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya, atau sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.

Prosedur Analisis Laporan Keuangan

MenurutJumingan (2008)prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut:

  1. Review Data Laporan

    Aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat atau jenis perusahaan yang melaporkan maupun sistem akntansi yang berlaku. Sistem akuntansi yang diterapkan dalam memberi pengakuan terhadap pendapatan dan biaya akan menentukan jumlah pendapatan maupun laba yang dihasilkan perusahaan. Maksud dari perlunya mempelajari data secara menyeluruh ini adalah untuk meyakinkan pada penganalisis bahwa laporan keuangan itu sudah cukup jelas menggambarkan semua data keuangan yang relevan dan telah diterapkannya prosedur akuntansi maupun metode penilaian yang tepat, sehingga penganalisis akan betul-betul mendapatkan laporan keuangan yang dapat diperbandingkan ( comparable ). Dengan demikian, kegiatan review merupakan jalan menuju suatu hasil analisis yang memiliki tingkat pembiasan yang relatif kecil.

  2. Menghitung

    Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan, baik metode perbandingan, persentase perkomponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain. Dengan metode atau teknik apa yang akan digunakan dalam perhitungan sangat bergantung pada tujuan analisis.

  3. Membandingkan atau Mengukur

    Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan atau mengukur. Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut apakah sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan seterusnya. Pada pokoknya ada dua cara yang dapat dilakukan di dalam membandingkan ratio financial perusahaan, yaitu cross sectional approach dan time series analysis. Cross sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan rasio-rasio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat bersamaan. Dengan menggunakan pembandingan cross sectional haruslah dipenuhi persyaratan:

    • perusahaan sejenis.
    • periode/tahun pembandingan sama.
    • ukuran (size) perusahaan relatif sama besar.

    Analsis dapat menggunakan data rasio industri untuk melakukan cross sectional dengan tetap memeuhi persyaratan pembandingan di atas. Adapun time series analysis dilakukan dengan jalan membandingkan hasil yang dicapai perusahaan, apakah mengalami kemajuan atau kemunduran. Perkembangan keuangan perusahaan terlihat melalui tren dari tahun ke tahun.

  4. Menginterpretasi

    Interpretasi merupakan inti dari proses analisis sebagai perpaduan antara hasil pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritis yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolaan keuangan.

  5. Solusi

Langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisis. Dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan akan menempuh solusi yang tepat. Selanjutnya prosedur analisis keuangan dapat diilustrasikan dalam alur prosedur berikut ini.

image