Haruskah Air Minum Dalam Botol Plastik Dilarang?

Sumber Gambar:

clear plastic bottle on white ceramic tiles photo – Free Pollution Image on Unsplash

Data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2017 menunjukkan bahwa sampah plastik menempati urutan kedua teratas dari keseluruhan komposisi sampah di Indonesia dengan persentase sebanyak 14%. Sementara itu, menurut theguardian.com, secara global, sekitar 20.000 botol plastik dibeli setiap detik pada tahun 2017, yang sebagian besar berisi air minum. Lebih dari separuh botol tersebut tidak dikembalikan untuk didaur ulang, dan dari yang didaur ulang, hanya 7% yang diubah menjadi botol baru.
Setelah melihat data-data ini, menurutmu haruskah air minum dalam botol plastik dilarang?

Sumber:

Komposisi Sampah di Indonesia Didominasi Sampah Organik
A million bottles a minute: world's plastic binge 'as dangerous as climate change' | Plastics | The Guardian

menurut saya penggunaan plastik sulit dihindari. Namun salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan tidak menggunakan botol plastik sekali pakai dengan cara menggunakan botol minum yang dapat digunakan berulang kali atau menggunakan botol tumbler. Hal itu untuk mendorong gaya hidup yang lebih sustainable. Dengan begitu, setidaknya kita melakukan hal kecil demi menyelamatkan lingkungan.

Untuk masalah dilarangnya penggunaan botol plastik sekali pakai, menurut saya agak sulit. Kemasan plastik sekali pakai dipilih karena harganya yang ekonomis sehingga pabrik dapat memproduksi produk minuman dengan jumlah yang banyak. Jika dilarang, tentu akan menuai pro dan kontra. Namun, menurut saya, untuk menjaga lingkungan bisa dilakukan dari diri kita masing-masing. Memang jika ada aturan mengenai pengurangan botol plastik untuk kelestarian lingkungan akan lebih baik, tapi setidaknya sebagai individu kita harus mengambil langkah kecil terlebih dahulu.

Tidak dipungkiri plastik merupakan suatu produk yang sangat sering digunakan oleh semua orang dalam penggunaan sehari-hari. Namun, dewasa ini, kampanye hidup ramah lingkungan mulai digalakkan, yaitu dengan 3R atau Reduce, Reuse, Recycle. Dalam konteks ini, prinsip ini dapat diterapkan dalam konsumsi air mineral sehari-hari. Mulai dari penggunaan botol tumbler sebagai pengganti botol plastik serta mulai menggunakan pemurni air sehingga bisa mengonsumsi air mentah yang dimurnikan, dimana hal ini tentunya dapat menghemat pengeluaran daripada membeli galon isi ulang secara berkala. Penggunaan botol plastik dalam kemasan air minum juga cukup berbahaya apabila terpapar oleh panas, karena botol plastik mengandung polyethylene terephthalate (PET). Ketika terpapar panas, bahan tersebut dapat luluh dan menghasilkan dua jenis bahan kimia, yaitu Bisphenol A (BPA) dan juga antimon. Jika masuk ke dalam tubuh, BPA diketahui bahan yang mengganggu aktivitas endokrin atau hormon. Sama halnya dengan Bisphenol A, jika terpapar panas maka zat kimia ini juga dapat beracun bagi tubuh jika masuk dalam jumlah banyak. Selain beracun, zat ini juga dapat menyebabkan mutasi, pembentukan kanker, dan kecacatan pada janin yang sedang dikandung. Disisi lain, air mineral dalam botol plastik terkadang membantu kita disaat bepergian apabila tidak membawa air minum atau persediaan air yang menipis.

Produksi air mineral dalam botol plastik menurutku sulit untuk bisa dilarang, karena dalam hal tersebut produsen bisa menekan biaya produksi karena kemasan plastik yang ekonomis. Permasalahannya adalah pada pengolahan sampah plastik dari hasil konsumsi air mineral tersebut serta kesadaran tiap individu untuk bisa bijaksana dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mari dimulai dari diri sendiri untuk menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan bersikap bijak pada setiap sampah dari hasil barang yang kita konsumsi

Sumber

Bahaya Minum Air Kemasan yang Terpapar Panas, Apa Dampaknya?

Saya setuju banget kalau botol air minum sudah seharusnya tidak memakai botol plastik lagi. Mengingat bahwa pastik sangat sulit untuk terurai. Semakin banyak botol plastik yang dicetak maka nantinya akan merusak alam dan imbasnya ke anak-anak kita sebagai generasi penerus. Sebenarnya kebijakan untuk tidak menggunakan hal-hal yang berbahan plastik sudah diterapkan di beberpa tempat. Namun masyarakat banyak juga yang belum faham dan masih kesulitan untuk mengganti bahan plastic ke bahan lain yang lebih safety. Selain plastik harganya murah dan sudah ditemukan di mana-mana. Seharusnya masalah ini menjadi concern bagi pemegang kebijakan yang memiliki hak untuk mensolusikan permasalahan yang ada khususnya untuk menyelematkan lingkungan.

Boto plastik memang tanpa kita sadari, mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan manusia ataupun terhadap lingkungan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 93% dari 259 botol plastik dari seluruh dunia mengandung sintetis polimer mikroplastik partikel. Selain itu, tidak semua partikel plastik yang ditemukan berukuran kecil dan dapat dilihat tanpa menggunakan mikroskop. Menurut data dari Center for International Environmental Law, plastik mempunyai risiko yang berbeda bagi kesehatan manusia berdasarkan tahap hidupnya.

Botol plastik juga berpotensi mempunyai dan menyembunyikan bakteri yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Kemungkinan besar, bakteri tersebut berasal dari kontaminasi selama penanganan seperti ketika kita mengisi kembali botol plastik. Botol plastik membutuhkan banyak sumber daya dalam proses produksi, pengisian dan pengiriman ke seluruh dunia. Hal ini mengakibatkan banyak jejak karbon yang besar dan kuat. Selain itu, botol plastik yang telah digunakan belum tentu mengalami proses daur ulang yang baik dan benar. Botol plastik yang tidak mengalami daur ulang akan terurai secara lambat dan membutuhkan banyak waktu. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut, kita dapat menggunakan botol kaca ataupun logam.

Jika melihat keadaan dunia saat ini begitu banyaknya plastik yang ada dan plastik merupakan produk yang sering digunakan oleh semua orang dalam kehidupannya sehari-hari, jika penggunaan botol plastik untuk air minum dilarang produsen yang memproduksi air minum dalam kemasan plastik harus membuatnya lebih mudah untuk didaur ulang dan bukan botol yang hanya sekali pakai.
Karena jika menggunakan botol yang hanya sekali pakai maka akan semakin banyak plastik yang dihasilkan dan akan memperparah keadaan bumi. Solusi untuk hal yang lebih baik lagi adalah sebaiknya setiap orang membawa botol minuman mereka sendiri-sendiri.

Mengikutp dari United Nation’s tentang 17 Sustainable Development Goals and their level of awareness, pada nomor 12 tentang Responsible Consumption and Production, menjadi nomor 6 yang tertinggi yang paling sering menjadi permasalahan yang harus diperhatikan. Jadi, jika melihat visi dan misi dari program ini yang jika diterapkan dengan baik akan menjadi sebuah perubahan besar di tahun 2030, seharusnya, ya dilarang. Namun, yang menjadi permasalahan adalah produsen masih memproduksi dan menjualnya ke masyarakat. Saran saya, jika ingin membuat masyarakat berhenti menggunakan botol plastik, tiadakanlah botol plastik tersebut dipasaran. Memang sudah banyak aktivis yang mengkampanyekan hal ini, dan sudah banyak pula orang-orang yang mulai tersadarkan, tetapi jika masih diproduksi dipasaran akan sulit untuk mengaturnya. Dengan peniadaan botol plastic dipasaran, maka masyarakat akan mau-tak-mau mencari alternatif lain dengan selalu membawa botol sendiri.

1 Like

Sebenarnya, aku sangat setuju jika penggunaan botol plastik untuk air minum itu dilarang. Tapi melihat kondisi sekarang, mungkin bisa diterapkan secara perlahan untuk mencoba minum di botol tumblr. Ada banyak alasan kenapa kita harus meminimalisir penggunaan plastik,

  • Membutuhkan ratusan tahun hingga sampah plastik bisa terurai. Hal ini membuat sampah plastik terus menumpuk di bumi. Walaupun banyak plastik sekali pakai yang mengklaim mudah hancur, nyatanya sampah plastik sekali pakai hanya bisa hancur menjadi ukuran yang lebih kecil yang dikenal dengan sebutan mikroplastik. Namun, tidak benar-benar terurai di tanah.

  • Tidak hanya tanah dan udara saja yang tercemar akibat sampah plastik tapi juga laut. Justru permasalahan pencemaran laut akibat sampah plastik sangat tinggi. Sebab, banyak sampah plastik yang terbawa air laut dari sungai sungai yang tercemar. Selain itu, banyak manusia yang menjadikan laut sebagai tempat sampah terbesarnya. Hewan-hewan laut mulai banyak yang terperangkap oleh sampah plastik. Bahkan, banyak ditemukan fakta bahwa ikan-ikan kecil juga ikut mengonsumsi mikroplastik karena mengira itu adalah makanan mereka.

  • Fakta bahwa plastik juga dapat mengganggu kesehatan manusia. Plastik menggunakan senyawa-senyawa kimia untuk membuatnya kuat dan tidak mudah pecah. Senyawa tersebut sangat mudah bertransfer ke dalam makanan atau minuman. Tidak hanya itu. Ikan-ikan yang biasa manusia konsumsi juga telah terkontaminasi oleh mikroplastik di dalam tubuhnya. Jadi, secara tidak langsung manusia juga ikut memakan plastik dari ikan yang dimakan.

Maka dari itu, sangat dibutuhkan kerja sama tiap-tiap orang untuk lebih aware terhadap kondisi alam ini.

Referensi

Dampak Penggunaan Sampah Plastik Bagi Bumi dan Makhluk Hidup | Popmama.com

Plastik merupakan kebutuhan kita yang benar sulit dihindari karena fungsi plastik juga yang banyak terutama untuk produk. Dengan banyaknya fungsi tentunya ada dampak negatif dari plastik yang digunakan seperti susahnya didegradasi oleh mikroorganisme sehingga menjadi pencemaran lingkungan. Salah satu penggunaan plastik pada botol plastik air minum atau air mineral. Sebetulnya apabila kita meminum air langsung dari botol plastik kurang baik karena takutnya ada microplastik yang ukurannya sangat kecil sekali sehingga apabila tertelan dapat terakumulasi didalam tubuh yang memungkinkan bisa menjadi awal mulanya berbagai penyakit.

Namun, sampai saat ini plastik memang menjadi pilihan yang tepat karena murah dan mudah didapatkan. walaupun sudah ada beberapa inovasi baru sebagai pengganti plastik untuk sebuah produk namun belum bisa diandalkan. Hal itu bisa menjadi PR buat pabrik minum untuk menemukan inovasi baru mengenai plastik degradable sehingga dapat mengurangi produksi plastik yang susah didegradasi.

Menurut saya sih tidak sampai harus dilarang. Sebab bagaimanapun botol kemasan memberi kemudahan bagi mereka yang sedang melakukan perjalanan jauh. Kecuali kalau air keran kita bisa langsung diminum seperti di luar negeri ya…, jadi kita bisa leluasa membawa botol sendiri tanpa takut kehabisan air minum di jalan.

Yang seharusnya dilakukan kita adalah menghindari atau mengurangi penggunaan air kemasan tersebut. Jika untuk penggunaan di rumah atau perjalanan jarak pendek saja, kita bisa menggunakan air isi ulang bahkan air yang dimasak sendiri.

tetapi menurut saya itu juga belum cukup untuk mengurangi volume sampah pelastik minuman. Karena minuman kemasan juga bukan hanya air putih, tetapi ada juga air berperisa bahkan air dengan embel-embel vitamin.

Pemerintah seharusnya membuat peraturan agar setiap perusahaan yang memproduksi air kemasan tersebut wajib mendaur ulang sampahnya.

Atau bisa juga dengan memperbaiki sistem pengolahan sampah di negara kita. Jangan hanya sampah-sampah tersebut berpindah tempat dari wilayah pemukiman ke TPU. Tetapi ada sistem daur ulang setelahnya. Seperti halnya di negara-negara maju.

1 Like

botol plastik air mineral memang tidak bisa dipakai berulang-ulang. Selain membahayakan kesehatan, penggunaan botol plastik yang sulit diurai tanah juga akan menambah limbah sampah di lingkungan sekitar. Menghilangkan botol plastik memang terlihat seperti sebuah ide yang sempurna untuk mengurangi limbah plastik, tetapi menurut penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health yang mengamati pelarangan penjualan botol air di University of Vermont. Botol air sekali pakai dilarang tak lagi disediakan di dekat mesin otomatis keran air gratis. Sebagai gantinya orang-orang diminta untuk membawa sendiri tempat minum yang bisa dipakai berulang-ulang dan mengisinya di keran air. Tujuannya untuk mengurangi sampah botol plastik yang dipakai berulang-ulang. Pelarangan ini berakibat pada lebih banyaknya orang yang minum minuman manis. Karena pelarangan ini, 25 orang minum lebih banyak minuman manis dibanding mereka harus membeli air mineral. Ketika harus memilih antara membeli air mineral botolan dengan minuman manis, secara signifikan mereka lebih banyak memilih minuman bergula, kafein dan berkalori. Jadi, daripada menegakkan larangan penggunaan botol plastik sekali pakai, pemerintah harus membuatnya lebih mudah untuk didaur ulang.

Summary

CNN Indonesia

1 Like

Penggunaan plastik dalam aktivitas manusia di kehidupan sehari-hari memang sulit untuk dihindari, khususnya dalam penggunaannya sebagai kemasan atau wadah. Hal ini karena plastik dianggap lebih efektif dan fleksibel. Sebagian orang meganggap bahwa pemakaian plastik dapat mengurangi barang bawaan mereka khususnya ketika membawa makanan atau minuman, sebab jika makanan atau minuman tersebut telah habis maka kemasan berupa plastik tersebut dapat segera dibuang. Padahal jika setiap individu membuang sampah plastik setiap harinya, maka akan berdampak buruk bagi lingkungan. Disamping itu, penggunaan plastik juga digunakan pada berbagai industri untuk mengemas produk yang akan mereka jual. Hal ini karena kemasan plastik dianggap lebih murah sehingga dapat menekan biaya input produksi suatu perusahaan. Dengan demikian, harga produk yang mereka jual juga lebih terjangkau.

Menurut saya, penggunaan botol plastik untuk air minum ini dapat dihindari. Namun, mungkin terdapat beberapa produk minuman yang tidak memungkinkan untuk tidak menggunakan botol plastic. Untuk itu, terdapat upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam menekan penggunaan plastik, diantaranya seperti mengurangi penggunaan sedotan plastik dan menggantinya menjadi sedotan stainless, menggunakan tas kain ketika berbelanja, dan membawa botol minuman atau tumbler. Selain itu, juga terdapat beberapa kota yang telah membatasi penggunaan plastic sepeerti Bogor, Balikpapan, Denpasar, Jambi, dan Bali. Tidak hanya itu, Pemerintah Indonesia juga telah merencanakan untuk membatasi sampah plastik dengan memberikan surat Edaran Nomor 12 Tahun 2019 tentang Larangan Penggunaan Kemasan Air MInum Berbahan Plastic Sekali Pakai Dan/Atau Kantong Plastic Di Lingkungan Perkantoran.

Summary

LARANGAN PENGGUNAAN KEMASAN AIR MINUM BERBAHAN PLASTIK SEKALI PAKAI ATAU KANTONG PLASTIK

Setuju namun jika kita lihat disekeliling, masih banyak sekali bahan berbahan plastik (bukan hanya botol minuman) yang sama sama dapat membahayakan lingkungan. Mungkin cara pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan membuat plastik yang mudah untuk didaur ulang, serta membuat kebijakan untuk lebih memngurangi penggunaan plastik. Bisa juga dengan sosialisasi pada kantin kantin sekolah, perusahaan, dan di masyarakat luas agar berhenti menggunakan plastik dan diganti dengan bahan yang mudah terurai

Larangan botol plastik merupakan tindak lanjut dari gerakan Indonesia Bersih yang diselenggarakan pada 21 Februari 2019 oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk melaksanakan kebijakan nasional tentang pengolahan sampah berupa pengurangan sampah plastik. Seperti yang kita tau air minum kemasan botol plastik biasanya jadi pilihan praktis saat berada di luar rumah karena memberikan kesan simple dan praktis. Namun tanpa kita sadari, ada bahaya dari minuman berbotol plastik itu, peneliti menyarankan lebih baik tidak minum dari botol air plastik, karena dapat berpengaruh bagi kesehatan tubuh dan juga lingkungan.

Jenis botol plastik yang dilarang adalah jenis Polyethylene Terephthalate atau PET. Polyethylene Terephthalate merupakan jenis plastik yang sering digunakan sebagai wadah makanan dan kemasan air mineral. Jenis plastik ini dirancang untuk penggunaan sekali pakai. Apabila digunakan secara berulang, plastik berbahan dasar Polyethylene Terephthalate dapat meningkatkan resiko ikut terkonsumsinya bahan plastik dan bakteri yang berkembang pada bahan terebut. Jadi, menurut ku penggunaan botol plastic sepertinya memang harus dilarang karena membarikan efek buruk bagi kesehatan tubuh maupun lingkungan, memang akan susah untuk memulai langkah ini tapi dengan keberadaan tumbler air akan memudahkan kita untuk melakukan gerakan stop penggunaan botol plastik untuk minum.

Referensi

Wikipedia larangan botol plastik

Saya sebenarnya setuju dengan peniadaan botol berbahan plastik di pasaran, namun bahan plastik memang dipilih karena murah sehingga pabrik bisa menekan harga produksi botol dalam jumlah besar. Saya kira agak sulit untuk menerapkan hal ini, kak.

Wah setuju banget dengan saran kak @Maulana12 dan @Michelle_Paulina untuk membuat sistem daur ulang karena meniadakan botol plastik di pasaran memang jauh lebih sulit untuk diterapkan. Malah bisa jadi, banyak inovasi yang bisa dilakukan dari daur ulang botol plastik tersebut.

Referensi

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/23/174919970/terbuat-dari-botol-plastik-masker-ini-bantu-hilangkan-sampah-di-laut?page=all

Dilansir oleh Naturallivingideas.com , alasan kita harus berhenti mengonsumsi air botolan:
Sebuah tinjauan terhadap industri air minum dalam kemasan oleh NRDC, Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, menetapkan bahwa tidak ada jaminan bahwa air minum dalam kemasan lebih bersih atau lebih aman.

Hasil penelitian dari 1.000 botol air, mereka menemukan setidaknya 25 persen air botolan sebenarnya hanyalah air ledeng. Sementara 22 persen dari air minum kemasan yang realtif murni dan bersih mengandung tingkat kimiawi yang berada di atas batas kesehatan.

Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, kontaminan tersebut dapat menyebabkan kanker dan masalah kesehatan lainnya, terutama mereka yang sistem kekebalannya lemah.

Penelitian lain telah menemukan bahwa sampel air kemasan tidak hanya mengandung phthalate tetapi beberapa mengandung jamur, mikroba, benzena, trihalomethanes bahkan arsenik.

Menurut saya pribadi, saya sangat setuju jika penggunaa botol plastik sudah dilarang atau jarang yang menggunakan. Karena pastik sendiri sangat sulit untuk terurai. Semakin banyak botol plastik yang dipakai dan dibuat maka nantinya akan merusak alam dan imbasnya ke anak-anak kita sebagai generasi penerus. Saat ini sebenarnya sudah ada larangan untuk menggunakan barang barang plastik seperti halnya botol plastik itu sendiri, namun respon msyarakat yang kurng baik, kurangnya pemahaman dan susahnya mencari pengganti botol plastik

Benar sekali kak @rizkinaarya, kurangnya pemahaman inilah yang membuat respon masyarakat menjadi abai dan kurang baik terhadap peraturan tersebut. Saya yakin jika masyarakat sudah benar-benar paham betapa bahayanya limbah plastik ini, pasti dengan sendirinya mereka akan sadar untuk mulai menggunakan wadah atau tempat penyimpanan lain untuk air minum mereka.