Bersikap egois cenderung negatif, namun penting atau tidak sih?

5dd0d55504962-5-pengaruh-negatif-jika-memiliki-sifat-egois-jangan-ditiru_665_374

Hallo Youdics!

Egois adalah salah satu sikap yang terkadang dinilai buruk, karena sikap egois ini kecenderungan untuk memprioritaskan keinginan, kebutuhan, dan kepentingan diri sendiri orang yang seperti ini biasanya suka takut dikritik dan takut megambil resiko. Dalam bersosialisasi pastinya sering kali kita menemukan seseorang yang memiliki sikap seperti ini, kalau bertemu dengan orang egois rasanya pasti menyebalkan dan bikin jengkel. Namun, sadarkah kamu bahwa sebetulnya kita pasti pernah juga bersikap dan berfikir seperti ini karena sikap egois itu manusiawi kok hehe…memang pada dasarnya sikap manusia itukan pasti mementingkan dan mendahulukan kepentingan pribadinya ibaratnya menyelamatkan diri sendiri dulu lah…

Nah youdics jangan lihat dari sisi negatifnya terus ya, kita bisa kok lihat dari sisi lainnya juga seseorang yang memiliki sikap egois identik dengan orang yang pantang menyerah dan orang yang memiliki sifat ini cenderung memperlakukan dan memenuhi hak dengan baik, teryata egois tidak selalu buruk.

Kalau menurut kamu sendiri bagaimana nihh…Bersikap egois cenderung negatif, namun penting atau tidak sih?

1 Like

Egois merupakan salah satu sifat manusia yang cenderung berkonotasi negatif dan cenderung tidak disukai. Egosentris atau biasa dikenal egois adalah pemusatan diri sendiri dan merasa bahwa dirinya adalah yang paling utama. Aku rasa untuk penting atau tidaknya sifat ini harus dilihat berdasarkan konteksnya. Ada beberapa kondisi dimana sifat egois ini dibutuhkan, seperti ketika pendapat baik kita tak lagi dihargai atau ketika kita memang sedang ingin sendiri. Namun, sifat ini juga bisa membawa dampak negatif. Setuju dengan pernyataan dibawah ini

Sifat egois yang berlebihan membuat individu menjadi sibuk dengan dirinya sendiri dan menganggap bahwa dirinya adalah yang paling penting dan paling benar sehingga menjadi kurang peduli dengan kondisi orang lain di sekitar.

Dari referensi yang aku baca, ada beberapa tips untuk mencegah sifat egois yang berlebihan, yaitu:

  1. Mulai menumbuhkan rasa toleransi dan peduli terhadap orang sekitar, seperti mendengarkan pendapat atau ide orang lain saat bekerja dalam kelompok
  2. Belajar untuk sabar dan menahan diri dalam berkomentar tentang sesuatu yang tidak sesuai dengan penilaian pribadi
  3. Mulailah untuk selalu berpikir positif terhadap orang lain
  4. Belajar untuk melakukan introspeksi diri
Referensi

Egois: Baik atau Buruk? - Universitas Ciputra

Sifat egois juga bisa berdampak baik ketika ditempatkan di posisi yang tepat, contohnya ketika kita sedang dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi diri kita, kita dapat bersikat egois dan mengambil keputusan yang menurut kita benar dan dapat menyelamatkan diri kita.
Namun kembali lagi, jangan terlalu keras kepala ketika ada orang lain yang memberikan nasihat dan mencoba memberikan jalan keluar yang juga baik untuk semua orang.

Rata-rata, orang beranggapan bahwa egois merupakan hal yang negatif yang tidak pantas dilakukan. Sedangkan, dalam kehidupan, KITA jelas membutuhkan keegoisan. Kita harus makan, kita harus minum, kita membutuhkan tempat untuk berlindung. Itu adalah beberapa contoh kita harus menjadi egois untuk tetap hidup.

Tentu berbeda, menguasai sesuatu dengan tidak ingin orang lain mendapatkannya atau mengambil apa yang menjadi bagian atau hak kita. Apakah bersikap egois itu penting untuk dilakukan? Menurut aku iya dan memang sangat penting. Mengapa? Karena …

  • Kita bisa berhenti menyalahkan orang lain tentang masalah kita. Jika kita terus-terusan mengorbankan hati, tenaga dan pikiran untuk orang lain, maka kita akan berakhir dengan merasakan kebencian. Ini berarti menyadari kebutuhan diri kita sendiri dan apa yang penting untuk diri kita.

  • Menjadi egois itu bsia membuat kita menajdi lebih dermawan dalam hal tertentu. Jika kita tidak memiliki apapun untuk diri sendiri, lalu bagaimana kita bisa memberi orang lain? Itulah sebabnya mengapa kita perlu memenuhi diri sendiri dulu dengan menjadi egois. Setelah itu, maka kita bisa menjadi lebih dermawan dengan memberi banyak hal pada orang lain.

  • Memiliki banyak waktu untuk melakukan hal yang kita senangi. Jika kita tidak menjadi egois untuk melakukan apa yang kita inginkan, maka bagaimana kita bisa merasakan kebahagiaan? Dengan menjadi egois, kita memiliki lebih banyak waktu untuk memanknai hidup dengan melakukan hal yang kita senangi. Dengan melakukan hal ini, kita tidak sedang merugikan orang lain walaupun egois.

  • Kita akan lebih sehat secara mental dan emosional. Kita akan merasa lebih segar dan tenang. Di sinilah bentuk keegoisan yang dimaksudkan, bahwa kita secara mental dan fisik akan lebih sehat karena kita mendahulukan kebahagiaan daripada kesibukan.

  • Akan merasa lebih seimbang untuk kehidupan. Gaya hidup sehat adalah keseimbangan dari cukupnya perawatan diri, ekspresi diri, tujuan dan perawatan orang lain seperti memberi atau menjadi sukarela. Namun, bagaimana semua itu bisa tercapai jika kita tidak bisa memilah waktu mana yang untuk diri dan waktu makan yang untuk orang lain? Faktanya, kita perlu menjadi egois dengan menghabiskan waktu untuk diri sendiri, tidak melulu harus orang lain.

Jika melihat dari perspektif yang berbeda, Anda mungkin melihat bahwa menjadi egois itu artinya memiliki hubungan yang sehat dengan diri Anda sendiri, menempatkan kebutuhan Anda terlebih dahulu, dan mencintai diri Anda sehingga membentuk pondasi yang kokoh dan tak tergoyahkan di mana kita dapat membangun kehidupan yang lebih memuaskan.

Egois dalam hal ini bukan artinya menjadi pribadi yang digambarkan sebagai seorang narsisis yang menempatkan kebutuhan mereka sendiri di atas orang lain namun menggunakan orang lain untuk keuntungan pribadi.

Egois dalam hal ini malah cenderung membuat mereka harus mengumpulkan hubungan positif dengan diri mereka sendiri, sehingga mereka dapat membentuk hubungan yang sehat dengan orang lain.

Ada beberapa situasi dimana sikap egois dibutuhkan :

  1. Saat kamu sadar bahwa kondisimu fisik atau batinmu sedang benar-benar gak bisa.
  2. Saat dalam pertimbanganmu, akan ada jauh lebih banyak kerugian daripada manfaatnya ketika kamu melakukannya.
  3. Saat kamu tahu bahwa itu yang harus kamu lakukan segera dan kamu bersedia mempertanggungjawabkan tindakanmu itu.
  4. Saat sesuatu gak sesuai dengan hati nuranimu.
  5. Ketika dengan cara yang baik dan benar pun, pendapatmu terasa gak dihargai lagi.
  6. Ketika kamu merasa bahwa sudah jelas dimanfaatkan oleh orang tersebut terus-menerus.
  7. Ketika kamu memang sedang ingin sendiri.
Referensi

Kadang Sifat Egois Diperlukan dalam 7 Hal Ini

Jadi Egois itu Ternyata Perlu. Kok Bisa? Ini Dia Alasannya

Egois merupakan hal buruk. Yang sering diartikan egois adalah hal tidak baik dan tidak pengertian orang lain. Tetapi egois tidak selamanya diartikan seperti itu, egois juga ada yang sehat dan menurut saya ini penting juga untuk terapkan. Bob Rosen penulis buku “Grounded: How Leaders Stay Rooted in an Uncertain World (Jossey-Bass, 2013).” dan Melissa Deuter, profesor dari University of Texas Health Science Center di San Antonio, keduanya mengatakan bahwa kunci untuk keegoisan yang sehat adalah dengan fokus pada diri sendiri.

Maknanya, kita harus bertanggung jawab untuk mempertemukan dan mendapatkan kebutuhan pribadi, emosional, dan fisik. Dan ini merupakan bagian penting untuk menjadi dewasa. “Menempatkan diri Anda lebih dahulu bukanlah kualitas negatif. Itu adalah tugas Anda untuk mengurus diri sendiri dan mendapatkan apa yang Anda butuhkan,” kata Deuter.

Biasanya egois sering kita artika egois yang negatif. Egois yang ketika seseorang memprioritaskan kebutuhan kecilnya di atas kebutuhan orang lain yang signifikan. Misalnya, seorang anak mencuri uang dari dompet ibunya untuk hanya membeli buku komik, padahal uang itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari mereka.

Summary

Saya setuju dengan pendapat ini karena egois tidak selalu buruk. Penting atau tidak kita bersikap egois itu tergantung konteksnya seperti apa. Kalau kita egois terhadap orang lain secara berlebihan itu tidak penting dan merupakan sikap buruk menurut saya karena menuntut atau egois terhadap seseorang akan menimbulkan masalah baru. Tapi egois untuk diri sendiri untuk menjaga mental sendiri itu penting menurut saya. Seperti ketika kita butuh istirahat dan ingin sendiri tidak apa-apa kalau kita egois dan berhenti sejenak dari aktivitas yang kita kerjakan. Atau ketika kondisi fisik tidak sehat. Karena setiap manusia memiliki keterbatasan, ini juga terjadi pada tubuh. Misalnya setelah lelah melakukan berbagai aktivitas, maka tidak semua permintaan orang lain bisa kita turuti. Khususnya saat energi sudah habis dan kondisi fisik tidak memungkinkan, kita perlu bersikap egois. Menyelesaikan tanggungjawab adalah suatu kewajiban. Kita perlu mempertimbangkan hal-hal yang memudahkan untuk pemenuhan tanggungjawab. Jika diperlukan,
Kita boleh bersikap egois apalagi tanggungjawab yang harus segera diselesaikan bersifat mendesak.

Egois merupakan sikap yang terdapat dalam hidup manusia dan merupakan sifat yang memusatkan kepada diri sendiri sehingga beranggapan bahwa manusia itu lebih memntingkan diri sendiri dan merasa diri mereka adalah yang paling utama. Egois memang salah satu sifat bawaan dalam hidup manusia yang cenderung bersifat buruk bagi kehidupan manusia itu sendiri. Beberapa faktor yang menjadikan manusia menjadi pribadi yang egois :

  1. Tidak ingin terluka
    dalam artian, manusia memiliki perasaan. dan seringkali perasaan mereka tersakiti oleh karena sesuatu hal. maka dari itu, mereka bersikap egois agar tidak merasakan luka yang sama untuk kedua kalinya.

  2. Tidak ingin dimanfaatkan
    kebaikan seseorang kadang sering disalahgunakan oleh sebagian orang. Mungkin kamu sendiri pernah melakukannya. Entah itu kamu menyadarinya atau tidak. Alih-alih membiarkan orang-orang memanfaatkan kebaikannya, dia memutuskan untuk berhenti sejenak dan memberikan kebaikannya pada orang yang menurutnya jauh lebih membutuhkannya ketimbang orang-orang di sekitarnya.

  3. Mereka sadar bahwa kebahagiaannya lebih penting
    orang egois ingin merasakan kebahagiaan yang seutuhnya. Setelah semua kesulitan yang mereka hadapi, dia ingin sesuatu yang menyenangkan untuk memulai awal yang baru. maka dari itu, terkadang orang berubah menjadi egois untuk memenuhi keinginannya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa. Memang memiliki sifat egois tidak baik untuk kehidupan seseorang. Namun, kembali lagi bagaimana kita menyikapi sifat egois tersebut. semua hal yang berlebihan akan tidak baik dan memberikan dampak negatif bagi sipelaku. maka dari itu, menurut saya baik jika kita memiliki sifat egois, namun tidak terlalu penting untuk memiliki sifat egois tersebut.

Menjadi egois sebenarnya bukanlah hal yang baik. Namun, ketika kita harus menjadi orang yang egois, sebenarnya itu bukanlah sepenuhnya sebuah kesalahan. Para ahli psikolog mengungkapkan manfaat positif dari egois. Memiliki sifat ini membuat kita menjadi orang yang lebih baik. Menurut referensi yang pernah saya baca. Sikap egois bisa membuat kita menjadi orang yang lebih sehat. Karena dengan mengurus kebutuhan diri sendiri terlebih dahulu, kita akan lebih berorientasi pad kelangsungan hidup. Jika kita tidak bisa mengurus diri sendiri, maka kita tidak bisa peduli dengan orang lain. Menjadi egois sangat penting.

Pakar dari University of Texas Health Science Center di San Antonio juga setuju bahwa tak ada salahnya menjadi egois. Beliau berpendapat bahwa egois merupakan sifat buruk, tapi itu bisa berarti dua hal yang berbeda. Konotasinya adalah bahwa Anda tidak baik dan tidak pengertian terhadap orang lain. Namun, terdapat makna lain dari pernyataan tersebut, yakni kita bertanggungjawab untuk mempertemukan dan mendapatkan kebutuhan pribadi, emosional, dan fisik. Ini merupakan bagian penting untuk menjadi dewasa. Menempatkan diri kita sendiri lebih dahulu bukanlah kualitas negatif. Itu adalah tugas kita untuk mengurus diri sendiri dan mendapatkan apa yang Anda butuhkan. Jadi, menurut beberapa sumber diatas dapat disimpulkan bahwa kunci untuk keegoisan yang sehat adalah dengan fokus pada diri sendiri. Tidak selamanya egois itu negatif. Terkadang penting untuk egois sewaktu-waktu.

Egois atau yang biasa dikenal dengan istilah egosentris merupakan pemusatan terhadap diri sendiri. Egois merupakan sifat manusia yang merasa bahwa diri sendiri adalah yang paling penting dan utama. Seringkali muncul pertanyaan besar di pikiran kita seperti, “Wajar atau tidak ketika orang dewasa bersifat egois?”

Pertanyaan tersebut harus dijawab berdasarkan konteksnya. Sifat egois atau egosentris bisa dimaklumi apabila ditunjukkan oleh anak-anak karena anak berusaha untuk memahami sesuatu dari sudut pandangnya sendiri dan belum bisa memahami sudut pandang orang lain secara menyeluruh. Akan tetapi, menjadi tidak wajar ketika kadar sifat egois ini berlebihan di dalam diri seseorang yang sudah dewasa. Mengapa demikian?

Karena manusia cenderung selalu berharap dan berpikir bahwa orang lain di sekitarnya akan selalu bisa memahami semua kemauan dan pemikirannya. Sifat egois yang berlebihan membuat individu menjadi sibuk dengan dirinya sendiri dan menganggap bahwa dirinya adalah yang paling penting dan paling benar sehingga menjadi kurang peduli dengan kondisi orang lain di sekitar.

Di satu sisi, sifat egois yang berlebihan membawa dampak yang negatif dalam kehidupan kita sehari-hari, antara lain sulit untuk menyesuaikan diri karena tidak dapat menerima pandangan atau pendapat dari orang lain, konflik interpersonal meningkat karena seringkali terlalu terpaku dengan pendapat pribadi, dan pada akhirnya menimbulkan konfrontasi dengan orang lain. Meskipun begitu, terkadang kita juga perlu untuk bersikap egois, terutama untuk hal-hal yang prinsipil karena dengan begitu kita menjadi lebih yakin dan percaya diri dengan keputusan yang diambil serta melakukan sesuatu sesuai dengan hati nurani dan prinsip pribadi.

Hal yang perlu untuk diwaspadai adalah jika kadar sifat egois berlebihan, maka bisa berdampak terhadap kesehatan mental kita. Mengapa demikian?

Pemusatan terhadap diri sendiri dapat mengarah kepada kepribadian narsistik pada diri individu, di mana individu memiliki kesombongan dan rasa mementingkan diri yang besar sehingga meminta untuk terus-menerus mendapatkan pujian dari orang lain. Namun, ketika sifat egois ini masih diimbangi dengan rasa empati dan kontrol diri, maka ini merupakan langkah awal yang baik untuk mengurangi sifat egois tersebut.

Summary

This text will be hiddenhttps://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://www.uc.ac.id/psy/egois-baik-atau-buruk/&ved=2ahUKEwiDgZHY79fyAhVZKysKHf2BDe4QFnoECAQQAQ&usg=AOvVaw0wvlppQjmo81ycXYx1CyMc&cshid=1630296654782

1 Like

Aku dulu menganggap bahwa ‘egois’ hanya sekadar pengertian mementingkan diri sendiri, bersifat negatif dan seolah-olah orang yang egois adalah orang yang acuh dan tidak peduli yang tidak mementingkan kebaikan orang-orang disekitarnya. Namun semakin dewasa, sesungguhnya ‘egois’ ini juga diperlukan lho. Aku mendefinisikan egois sebagai ‘bounderies’ atau batasan yang aku gunakan untuk tau apa yang harus aku lakukan dalam kendali dan tanggung jawabku apa yang bukan kendali dan bukan tanggung jawabku. Sehingga egois dalam hal ini aku gunakan untuk memahami batas-batas dan keterbatasan energi yang aku punya agar aku tidak terlalu mementingkan orang lain tetapi juga mementingkan kebutuhan diriku. Sehingga kamus ‘egois’ yang aku pakai sekarang lebih dapat memprorioritaskan apa saja yang harus aku tangani dan kapan disaat aku tidak harus ikut campur melakukan itu karena biarkan dan berikan saja kesempatan untuk orang lain yang menyelesaikannya. Sehingga hal tersebut menjadi bentuk awareness terhadap diri sendiri sih, hehe. Intinya tetap dalam jangkauan yang positif yaa, egois tidak selalu menjadi hal yang terbilang negatif.

1 Like

Menurutku penting. Sikap egois memang seringkali dianggap sesuatu yang tidak baik oleh orang lain, namun menurutku kita sendiri perlu loh menerapkan sikap egois pada waktu-waktu tertentu. Hal ini karena tidak semua hal hanya didasarkan atas kepentingan orang lain dan untuk menyenangkan orang lain. Menurutku jika kita terus mendahulukan orang lain di atas kepentingan kita, sama halnya dengan kita tidak menghargai diri kita sendiri. Untuk itu, sebelum kita menghargai orang lain maka kita perlu menghargai diri kita sendiri terlebih dahulu. Hal ini guna membuat kita dapat jauh lebih ikhlas dan senang hati untuk menghargai orang lain.

Ada kalanya kita harus bersikap egois, dan ada waktunya pula untuk tidak bersikap egois. Contohnya seperti saat kita sedang melaksanakan rapat dengan mahasiswa lain. Tentu sangat penting bagi kita untuk menghargai pendapat atau masukan dari orang lain terhadap suatu persoalan, atau dengan kata lain tidak memikirkan diri sendiri. Sebab semua orang yang terdapat dalam diskusi rapat tersebut memiliki hak yang sama dan saling melibatkan satu sama lain dalam mencapai tujuan yang sama. Berbeda halnya ketika kita memiliki kepentingan yang berbeda. Contohnya ada seorang teman kita yang mengajak untuk pergi ke cafe, sedangkan kita sedang sibuk mengerjakan tugas. Maka tidak ada salahnya jika kita menolaknya dan mementingkan diri sendiri sebab ada hal yang lebih penting untuk dikerjakan.

Menurutku penting, terutama jika itu digunakan untuk melindungi diri sendiri. Dari luar terlihat bahwa ini memang sangat egois ya karena lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain, tapi, aku rasa kita tetap perlu berlaku egois karena tidak ada yang bisa menyelamatkan kita selain kita sendiri. Orang egois memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan emosional dan fisiknya sendiri. Ini pun bagian penting dari menjadi dewasa. Selain itu, aku merasa bahwa menjadi egois juga bisa membuat kita lebih bahagia, karena sederhananya, karena kita ngga sibuk memenuhi keinginan dan tuntutan orang lain. Kita jauh lebih fokus, selalu positif, dan menjadi lebih bahagia daripada mereka yang selalu mendahulukan orang lain. Jadi tuh kita ngga punya beban moral untuk mendahulukan kepentingan orang lain daripada kita sendiri, kita merasa tidak terbebani, kebahagiaan orang lain tuh tanggung jawab mereka sendiri, bukan kita.
Being called selfish doesn’t feel like a compliment, but the trait can actually make you a better person, psychology experts say, when you take care of yourself first, you show up as a healthy, grounded person in life.

Menurutku, tidak semua egois itu jahat. Tanpa kamu ketahui, ada perbedaan antara terpusat pada dirimu sendiri dan egois. Rata-rata, orang beranggapan bahwa egois merupakan hal yang negatif yang tidak pantas dilakukan. Sedangkan, dalam kehidupan, kamu jelas membutuhkan keegoisan. Kamu harus makan, kamu harus minum, kamu membutuhkan tempat untuk berlindung. Itu adalah beberapa contoh kamu harus menjadi egois untuk tetap hidup.

Bukan konotasi negatif yang mengambil segala-galanya dan tidak membiarkan orang lain mendapatkan hal yang sama. Tentu berbeda, menguasai sesuatu dengan tidak ingin orang lain mendapatkannya atau mengambil apa yang menjadi bagian atau hak mu.

Sebagai contoh yang kerap kita lihat dan rasakan sehari-hari, Coba pikirkan, jika kamu terus-terusan mengorbankan hati, tenaga dan pikiran untuk orang lain, maka kamu akan berakhir dengan merasakan kebencian. Dr. Margaret Rutherford, seorang psikolog dan pakar depresi mengatakan bahwa "Mengorbankan orang lain dapat membangun kepercayaan dan kesadaran akan sukacita dalam melihat kebutuhan. Sedangkan, pengorbanan diri bisa butuh energi besar dari diri sendiri. Untuk kesuksesan sejati, kamu memerlukan kesadaran diri, "katanya. Ini berarti menyadari kebutuhan dirimu sendiri dan apa yang penting untuk dirimu. Setelah kamu bisa memenuhi dirimu, maka kamu akan dengan sendirinya tidak terfokus pada dirimu lagi, melainkan sudah mulai memberi dengan tulus dan tidak ada rasa dendam apapun.

Egois adalah sifat yang manusiawi, karena sifat dasar manusia adalah mementingkan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama. Egois adalah sikap mementingkan kepentingan sendiri tanpa memikirkan akibatnya terhadap orang lain. Dan seorang yang egois tidak pernah memikirkan apakah tindakan tersebut merugikan orang lain atau tidak.

Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa egois adalah sifat yang negatif. Namun, bersikap egois tidak selamanya negatif karena bersikap egois juga memberikan efek yang positif bagi diri kita sendiri seperti :

  1. Orang yang egois memiliki sifat yang cenderung akan memperlakukan dirinya dengan baik. Kamu akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk merawat diri, seperti berolahraga dan makan makanan yang sehat.
  2. Orang yang egois memiliki sifat yang pantang menyerah. Dia akan melakukan apapun untuk mencapai tujuannya, untuk itulah seorang egois sangat baik untuk menjadi pemimpin. Bukankah untuk membahagiakan orang lain kita harus membahagiakan diri kita terlebih dahulu.
  3. Dengan sedikit egois kamu akan lebih memiliki hubungan yang baik. Dengan sikap yang egois kamu akan merasa lebih bahagia dan tidak menyesal telah melakukan keputusan demi kelangsungan hubungan kamu.
  4. Dengan egois maka kamu akan memenuhi kebutuhan kamu terlebih dahulu dan hak ini akan membuat kamu merasa lebih bahagia. kamu tidak perlu memenuhi tuntutan orang lain agar membuat mereka bahagia dengan mengorbankan kebahagiaan kamu.