Bagaimana tanggapan dan solusi Anda dalam menyikapi hubungan stunting dengan kinerja pembangunan Indonesia?

Kasus stunting tidak hanya berpengaruh terhadap kondisi fisik anak saja, tetapi juga berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak di masa depan, karena kesalahan dalam memberikan asupan makanan pada anak dapat beresiko bagi masa depan bangsa. Dengan demikian solusi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penanganan gizi buruk yang di alami anak juga edukasi mengenai pemahaman gizi dan nutrisi secara berkesinambungan kepada masyarakat perlu di lakukan dan harus menjadi prioritas pemerintah. Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah, kesadaran masyarakat ataupun orang tua untuk menekan tingkat stunting merupakan upaya terpenting yang dapat dilakukan dengan cara mengedukasi diri sendiri terkait gizi seimbang dan kebutuhan nutrisi anak, pentingnya sanitasi dan kebersihan lingkungan, pentingnya pola asuh orang tua, serta dapat melakukan gerakan diversifikasi pangan secara berkesinambungan, agar ketersediaan pangan rumah tangga tetap selalu terjaga sehingga kebutuhan nutrisi anak dapat terpenuhi.

Angka stunting di Indonesia dapat dikatakan cukup besar. Dalam hal ini jelas keberadaan stunting mempengaruhi kinerja pembangunan indonesia. Jika kasus stanting berkurang otomatis kinerja pembangunan di indonesia akan semakin maju, karena kemajuan dari kinerja pembangunan itu tidak akan lepas dari manusianya. Jika manusia nya dalam kondisi prima / tidak mengalami stunting maka kinerja yang dihasilkan juga akan lebih baik.

Cara untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Program yang bersifat spesifik juga program yang sensitif. Yang diterapkan pemerintah indonesia. program bersifat spesifik adalah berkaitan dengan kesehatan, contohnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) ekslusif pada anak. Untuk program yang sensitif, lanjut Nila, itu contohnya adalah akses air bersih dan sanitasi.
Cara mengatasi lainnya yaitu memberi pembeklaan kepada orang tua baik sebelum/ sesudah anak lahir bahwa kondisi stunting ini dapat berakibat fatal kepada anak, sehingga diperlukan bimbingan yang benar, mungkin itu tanggapan saya

Solusi stunting di Indonesia pemerintah dapat berkolaborasi dengan influencer terkait pendidikan stunting, gizi, diversifikasi dan ketahanan pangan kemasyarakat. Cara tersebut lebih praktis dalam penangan stunting dalam situasi pandemi. Selain itu pemerintah tetap memantau adanya perkembangan gizi bayi,balita-anak misalnya melalui posyandu dll.

@Nabyla_HusnaNisa saya setuju dengan kak Nabyla jika pengelolaan keuangan rumah tangga dan pemerintah juga berperan dalam pencegahan stunting. Namun, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makanan bergizi dan bersih juga sangat penting. Bagus jika seandainya pemerintah mau memberikan bibit tanaman dan hewan untuk konsumsi pada masyarakat.

2 Likes

Kejadian stunting bukan karena faktor ekonomi semata, juga dipengaruhi faktor lain. Terdapat tiga kelompok penyebab stunting: (1) Basic causes (kondisi sosial, ekonomi dan politik; akses rumah tangga ke fasilitas pendidikan, pekerjaan dan lembaga finansial); (2) Underlying causes (kerawanan pangan rumah tangga, lingkungan rumah tangga yang tidak sehat, dan kurangnya layanan kesehatan); dan (3) Immediate causes (kurangnya asupan makanan dan penyakit).
Penanganan stunting memerlukan upaya percepatan penganekaragaman konsumsi pangan, salah satunya harus didukung akses yang memadai terhadap keanekaragaman.
Meningkatkan akses masyarakat kepada pangan yang beragam melalui pengembangan lahan pekarangan untuk produksi sayuran; usaha peternakan rumah tangga; tanaman hortikultura dan tahunan; dan kelembagaan usaha tani secara berkelompok.
Hal ini nantinya bertujuan untuk optimalisasi pemanfaatan pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga serta pendapatan secara berkelanjutan.
Hal ini juga merupakan hal yang cukup penting yang dapat mendukung pemerintah dalam menangani stunting.

4 Likes

Kemiskinan adalah faktor utama terjadinya stunting pada anak. Kesulitan ekonomi yang dialami membuat masyarakat terutama kaum menengah ke bawah, kesulitan untuk membeli bahan pokok sehari-hari sehingga mereka lebih memilih bahan pangan yang apa adanya, tetapi tidak mencukupi gizi masyarakat, terutama kebutuhan untuk anak-anak. Adanya stunting menyebabkan keterlambatan pola pikir anak, terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan anak, rentan terhadap penyakit, dll. Hal ini tentunya sangat berpengaruh pada kinerja pembangunan Indoensia, di mana seharusnya anak-anak tumbuh sebagai harapan bangsa di masa depan, akan terhambat karena kualitas SDM yang kurang.
Pemerintah perlu campur tangan dalam permasalahan stunting dengan pemberian bantuan serta pendalaman tentang penyuluhan gizi yang cukup. Pemberian imunisasi, zat besi, tablet tambah darah, suplementasi, dan makanan tambahan telah dilaksanakan oleh Pemerintah dalam pencegahan stunting. Selain itu, kebersihan lingkungan dan sanitasi, bantuan sosial, ketahanan pangan juga harus ditingkatkan

Masalah stunting ini memang cukup berat dan berdampak besar apalagi pada pembangunan Indonesia (masa depan indonesia), menurut saya sebagai mahasiswa dan generasi muda, solusi yang paling tepat dilakukan yaitu mempersiapkan dan merencanakan masa depan keluarga yang sebaik-baiknya, volunteer-volunteer seperti ini, membantu edukasi lingkungan sekitar, penelitian terkait, juga mendorong dan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pencegahan terjadinya stunting yang diharapkan dapat menekan angka stunting dan diharapkan mampu menunjang pembangunan Indonesia.

Saya setuju dengan pernyataan banyaknya kasus stunting dapat mempengaruhi kinerja pembangunan Indonesia. Hal ini dikarenakan stunting dapat menyebabkan sang anak mengalami keterbatasan dalam hal berpikir, rentan terhadap penyakit, sehingga nantinya dimasa mendatang dapat menyebabkan menurunnya tingkat produktivitas.Solusi yang mungkin dapat dilakukan yaitu,kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dengan menyebarluaskan pengetahuan tentang stunting. Memberi bantuan kepada ibu hamil dan balita yang kekurangan juga dapat menjadi saalah satu solusi karena kemiskinan juga menjadi penyebab adanya stunting pada balita.

1 Like

Saya setuju jika stunting menjadi permasalahan yang cukup serius karena stunting dapat memengaruhi sumber daya manusia dan pengembangannya. Stunting bisa disebabkan oleh beberapa hal. Berdasarkan artikel yang dilansir oleh RS Sardjito, stunting dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan, masaah ekonomi, politik, sosial, hingga kemiskinan.

Stunting dapat menyebabkan kondisi kognitif melemah dan psikomotorik terhambat sehingga dapat mempengaruhi daya kerja seseorang. Selain itu, stunting juga berpengaruh pada rendahnya daya analisis hingga menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif yang lain.

Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan status gizi masyarakat dan perlu adanya pengawasan terkait hal ini. Peningkatan status gizi sebaiknya diawasi mulai dari peningkatan pendidikan gizi dengan sosialisasi serta pendampingan hingga pencarian solusi-solusi untuk mencegah stunting. Aplikasinya pun bisa dimulai dari masa kehamilan hingga pendampingan gizi anak-anak.

Selian itu, pola hidup sehat dan pengubahan kebiasaan menjadi hal yang harus diterapkan. Kebiasaan-kebiasaan yang harus mulai diubah adalah kebiasaan dalam memberikan makan terhadap anak dan balita sehingga asupan yang diberikan berupa asupan yang seimbang.

2 Likes

Menurut saya, Indonesia harus segera melakukan tindakan untuk mengatasi stunting di Indonesia, karena saya setuju bahwa stunting dengan kinerja pembangunan Indonesia saling berdampak. Berawal dari stunting akan mempengaruhi kualitas dari SDM di Indonesia karena rentan terserang penyakit yang bisa menyebabkan hilangnya generasi penerus yang nantinya juga berdampak pada ekonomi Indonesia.salah satu solusi yg bisa dilakukan Indonesia melalui pemanfaatan SDA lokal yang ada yang ditambah dengan peningkatan pengetahuan dalam pemanfaatan SDA yang baik agar tetap bergizi untuk membantu penurunan angka stunting di Indonesia.

Apakah teman-teman setuju bahwa program diversifikasi pangan lokal perlu dilakukan oleh masyarakat sebagai salah satu aspek untuk mengatasi stunting di Indonesia sehingga kinerja pembangunan ekonomi Indonesia dapat membaik dan kesejahteraan masyarakat tercapai?

1 Like

Stunting memang dapat berdampak buruk pada pembangunan Indonesia. Hal tersebut terjadi karena anak yang mengalami stunting sering dengan bertambahnya usia dapat mengalami berbagai macam masalah, di antaranya:

  • Kecerdasan anak di bawah rata-rata sehingga prestasi belajarnya tidak bisa maksimal.
  • Sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak akan lebih tinggi berisiko menderita penyakit.

Terjadinya masalah-masalah tersebut yang menyebabkan Sumberdaya Manusia (SDM) nantinya akan mengalami penurunan kemampuan dan sulit berkembang sehingga akan kesulitan dalam menghadapi perkembangan zaman dan tentunya akan mempengaruhi kinerja pembangunan di Indonesia.
Oleh karena itu, menurut saya dalam mengatasi permasalahan stunting ini perlu tindakan pemerintah untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, masyarakat juga perlu mendapat edukasi tentang pentingnya pemenuhan gizi anak sejak masa kehamilan dan pengetahuan lain tentang stunting, serta pemberian pelayanan kesehatan yang memadai hingga ke pelosok desa.

Stunting menjadi salah satu masalah yang mampu mempengaruhi kinerja pembangunan indonesia. Dalam artikel yang dirilis oleh salah satu rumah sakit dengan narasumber dr. Inggriani Tobarasi, SpA, Mkes, disebutkan bahwa apabila gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajar tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penurunan toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.

Bisa kita lihat bagaimana dampak ini akan berpengaruh pada masa depan dan banyaknya tantangan yang harus dilalui oleh individu yang mengalami stunting.
Semakin banyak individu yang mengalami stunting maka semakin beragam permasalahan yang dialami dan hal ini tentunya akan berpengaruhi juga kepada sumber daya manusia di Indonesia.
Coba kita bayangkan apabila banyak individu yang mengalami stunting berasal dari masyarakat dengan ekonomi yang rendah maka masa depan mereka pun akan sangat terpengaruh misalnya semakin banyaknya kesenjangan kesejahteraan dan kemiskinan yang dialami oleh generasi selanjutnya.
Yang mana hal tersebut juga akan berpengaruh ke berbagai aspek pembangunan di negara ini.

Menurut saya menyikapi mengenai strategi pencegan stunting dapat dimulai dari membagikan informasi seputar stunting dan bagaimana pencegahannya. Campaign dan memberikan edukasi di media sosial mungkin bisa menjadi salah satu alternatif. Namun, tidak semua masyarakat dapat mengakses informasi melalui media sosial. Edukasi secara langsung dengan masyarakat menjadi salah satu solusi. Menurut saya, kita juga harus menyadari bahwa penyebab stunting itu tidak sederhana. Misalnya susahnya akses air bersih, imunisasi, atau pemeriksaan berkala untuk Ibu hamil menjadi hal yang juga dapat menyebabkan stunting.
Oleh karena itu untuk menangani stunting ini butuh banyak pihak untuk saling bekerja sama dalam menjalankan solusi untuk masalah stunting.

Sumber artikel: http://awalbros.com/anak/kenali-stunting-dan-cara-pencegahannya/

1 Like

Balita/Baduta (Bayi dibawah usia Dua Tahun) yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan. Pengalaman dan bukti Internasional menunjukkan bahwa stunting dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan menurunkan produktivitas pasar kerja, sehingga mengakibatkan hilangnya 11% GDP (Gross Domestic Products) serta mengurangi pendapatan pekerja dewasa hingga 20%. Selain itu, stunting juga dapat berkontribusi pada melebarnya kesenjangan/inequality, sehingga mengurangi 10% dari total pendapatan seumur hidup dan juga menyebabkan kemiskinan antar-generasi.
Terkait upaya untuk mengurangi serta menangani pervalensi stunting, pemerintah di tingkat nasional kemudian mengeluarkan berbagai kebijakan serta regulasi yang diharapkan dapat berkontribusi pada pengurangan pervalensi stunting, termasuk diantaranya:

  1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005–2025 (Pemerintah melalui program pembangunan nasional β€œAkses Universal Air Minum dan Sanitasi Tahun 2019”, menetapkan bahwa pada tahun 2019, Indonesia dapat menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi 100% rakyat Indonesia).
  2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015-2019 (target penurunan prevalensi stunting menjadi 28% pada 2019).
  3. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015, Bappenas, 2011.
  4. Undang-Undang (UU) No. 36/2009 tentang Kesehatan.
  5. Peraturan Pemerintah (PP) No.33/2012 tentang Air Susu Ibu Eksklusif.
  6. Peraturan Presiden (Perpres) No. 42/2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi.
  7. Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No. 450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian Air Susu Ibu (ASI) Secara Eksklusif Pada Bayi di Indonesia.
  8. Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.15/2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu.
  9. Permenkes No.3/2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
  10. Permenkes No.23/2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi.
  11. Kerangka Kebijakan Gerakan Nasional Percepatan Gizi Dalam Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1.000 HPK), 2013.
  12. Hari Pertama Kehidupan (Gerakan 1000 HPK), 2013.
    Selain mengeluarkan paket kebijakan dan regulasi, kementerian/lembaga (K/L) juga sebenarnya telah memiliki program baik terkait intervensi gizi spesifik maupun intervensi gizi sensitif, yang potensial untuk menurunkan stunting. Intervensi Program Gizi Spesifik dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) melalui Gerakan 1.000 Hari Pertama Kegiatan (HPK).
    Solusi untuk mengatasi permasalahan stunting tersebut yakni dengan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi, aman dan beragam. Inovasi dalam bidang pangan berupa diversifikasi pangan perlu ditingkatkan serta pemberagaman konsumsi pangan juga perlu dilakukan agar tercukupinya kebutuhan gizi. Selain itu, masyarakat juga perlu ikut andil dan menyukseskan program pemerintah dalam memerangi stunting.
2 Likes

Menurut saya, stunting dan kinerja pembangunan berbanding terbalik jadi apabila jumlah stunting meningkat maka kinerja pembangunan Indonesia semakin menurun. Stunting mempengaruhi kinerja pembangunan dikarenakan apabila stunting mempengaruhi produktivitas SDM. Meningkatnya stunting akan menyebabkan kualitas SDM yang buruk karena stunting mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, perilaku terhadap lingkungan, dan penderita stunting rentan terserang penyakit. Solusi yang dapat diberikan yaitu dengan penyuluhan mengenai pentingnya asupan gizi seimbang dan pola asuh yang baik sejak anak berada dalam kandungan. Selain itu, juga melalui pemberian makanan yang kaya nutrisi dan bervariasi yang dapat diakses dengan mudah bagi kalangan manapun

Indonesia sebagai negara dengan angka stunting cukup tinggi dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan perbedaan taraf ekonomi di masyarakat. Dengan adanya stunting, para masa depan generasi muda yg terdampak hal ini tidak akan mampu berkembang, sehingga di masa depan akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi Indonesia. Oleh karena itu generasi muda memang harus di perhatikan dan di jaga hingga dimasa depan dapat mempertahankan dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

1 Like

Stunting merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pembangunan di suatu negara. Balita/Baduta yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan. Yang dapat dilakukan yaitu kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut, peran pemerintah sangatlah besar dalam menangani masalah stunting ini agar penurunan prevalensi stunting dapat dipercepat dan dapat terjadi secara merata di seluruh wilayah Indonesia.

1 Like

Saya setuju bahwa prevalensi stunting yang tinggi dapat berpengaruh terhadap pembangunan, khususnya di bidang ekonomi. Jika saat ini seorang anak kecil mengalami stunting, hal terburuk yang jangan sampai terjadi adalah bagaimana nantinya anak tersebut tumbuh dan hidup, bagaimana dia akan menghidupi dirinya. Maka sangatlah perlu untuk memberdayakan dan mengatasi stunting. Solusi yang bisa saya sarankan adalah tentunya pendidikan yang merata untuk semua kalangan dalam memahami pentingnya gizi seimbang, yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah maupun sesama penduduk Indonesia untuk saling berbagi ilmu. Selain itu mulai belajar bercocok tanam salah satu atau dua tanaman pangan juga membantu dalam pemenuhan ketahanan pangan dalam tingkat rumah tangga.

Tingginya stunting di Indonesia ini akan menciptakan generasi yang kurang berkualitas, sehingga mempengaruhi kinerja pembangunan ke depannya. Langkah yang dapat dilakukan dengan gerakan ketahanan pangan. Dengan terbentuknya ketahanan pangan suatu negara menunjukkan bahwa setiap rumah tangga sudah dapat memenuhi kebutuhan pangannya. Untuk mencapai hal itu pemerintah dapat memberi bantuan langsung berbentuk makanan/minuman bergizi kepada masyarakat. Selain itu dilakukan edukasi langsung kepada para ibu mengenai pentingnya pemenuhan gizi anak melalui posyandu. Saat ini juga telah banyak dilakukan penelitian dalam menciptakan produk pangan untuk mencegah terjadinya stunting, produk tersebut juga jangan hanya berhenti pada tahap penelitian namun harus dibagikan kepada masyarakat.

Langkah apa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk mengurangi atau menyelesaikan masalah stunting?

1 Like