Bagaimana tanggapan dan solusi Anda dalam menyikapi hubungan stunting dengan kinerja pembangunan Indonesia?

Menurut kakak salah satu bantuan sosial yang efektif untuk masyarakat seperti apa contohnya yang dapat membawa perubahan?

Saya setuju mengenai prevalensi stunting yg tinggi dapat berpengaruh terhadap kinerja pembangunan Indonesia, jika tidak tertangani dengan baik, persoalan stunting tersebut dapat mengancam masa depan generasi muda dan bangsa. Stunting memiliki dampak yg negatif terhadap kecerdasan anak, untuk menghadapi persoalan ini harus dihadapi secara bersamaan oleh seluruh elemen masyarakat/bangsa. Beberapa kegiatan yg dpt dilakukan yaitu memastikan ketersediaan air bersih, sanitasi, meningkatkan kesadaran pentingnya kebersihan diri & lingkungan, serta jaminan sosial.

Saya setuju bahwa tingginya angka stunting di Indonesia mampu mempengaruhi kinerja pembangunan. Oleh sebab itu, perlu adanya solusi yang tepat untuk mengatasinya. Solusi dapat diberikan dengan melihat faktor utama penyebab stunting. Menurut penelitian Dian Hani, dkk. (2011) faktor sosial ekonomi penyebab tingginya stunting di Indonesia ialah tingkat kemiskinan, tingkat pendidikan ibu, serta akses kesehatan dan imunisasi. Berdasarkan hal tersebut yang dapat dilakukan adalah:

  1. Meningkatkan pemahaman stunting dan cakupan wilayah program pencegahan stunting (diantaranya posyandu).
  2. Mencipatakan atau menguatkan kebijakan untuk meningkatkan nutrisi dan kesehatan ibu, dimulai dari remaja perempuan.
  3. Mengimplementasikan kebijakan pencegah stunting.

Adapun program-program pemerintah yang terdiri dari PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk meningkatkan status gizi anak, penganggaran dana desa terkait program stunting, serta pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi seperti Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Tempat Pengolahan Air (TPA), dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) harus tetap dijaga dan dipertahankan.

Stunting menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan pada anak terganggu yang kemudian akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Stunting dapat mengancam produktivitas sumber daya manusia Indonesia, karena anak rentan diserang oleh berbagai penyakit. Tingginya kasus stunting ini memberikan akibat buruk terhadap pembangunan dan kemajuan di Indonesia. Menurut saya, masyarakat harus meningkatkan literasi mengenai gizi. Pemerintah perlu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak. Selain itu, akses pangan juga perlu diperhatikan. Konsekuensi dari sulitnya akses pangan yang sulit akan menciptakan rantai kelaparan di dalam suatu masyarakat. Peningkatan kemampuan akses masyarakat terhadap bahan pangan terutama bagi kalangan masyarakat miskin harus diprioritaskan oleh pemerintah. Industri makanan juga dapat membuat produk yang memiliki gizi seimbang dan menyehatkan. Dengan memahami informasi gizi dan terpenuhinya gizi secara seimbang, kualitas sumber daya manusia dapat lebih baik dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Sumber daya manusia yang berkualitas akan meningkatkan kinerja dalam pembangunan negara Indonesia.

1 Like

Anak yang mengalami stunting pasti akan mengalami gangguan baik secara motorik, sensorik, fisik maupun psikis. Secara gizi yg mendasar dan penting tidak terpenuhi. Sehingga mempengaruhi masa depan anak tersebut seperti masa dewasa. Mayoritas anak stunting terjadi pada keluarga miskin yang memiliki masalah ekonomi ataupun akses akan lingkungan yg bersih, sehingga angka kemiskinan semakin tinggi dengan kualitas manusia yang rendah.
Salah satu solusi menurut saya yaitu memberi naungan yang bersih dan tidak kumuh bagi keluarga yang tinggal pada daerah kumuh, sehingga dapat mengurangi angka penyakit yang disebabkan lingkungan kumuh.
Anak anak yang mengalami stunting secara mayoritas merupakan warga miskin yang sebagian besar untuk mencukupi makanan sehari hari masih kurang, apalagi membeli lauk maupun sayur yang bergizi.
Meningkatkan kualitas SDM dalam hal rumah tangga, menggiatkan Ilmu mengenai rumah tangga sebagai suami istri, dan merawat anak oenting untuk dibudayakan. Karena menurut saya, banyak masyarakat yang belum terdidik secara benar mengenai kehidupan rumah tangga.

Saya setuju terkait stunting berpengaruh dalam kinerja pembangunan Indonesia dalam hal ekonomi, kemiskinan, serta ketimpangan. Hal tersebut dikarenakan melalui angka stunting yang tinggi di Indonesia, maka dapat terlihat secara tidak langsung bagaimana keadaan di Indonesia, khususnya dalam hal kemiskinan dan masalah ekonomi. Di sisi lain, dengan adanya banyak balita yang mengalami stunting, maka akan berpengrauh kedepannya pada kualitas serta produktivitas sumber daya manusia di Indonesia pada masa yang akan datang. Sehingga, perlu dilakukannya langkah-langkah yang dapat berpengaruh pada turunnya angka stunting di Indonesia. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu diantaranya adalah tercukupinya gizi yang seimbang bagi ibu hamil dan balita

1 Like

Angka prevelensi stunting indonesia yakni 27,7% yang masih jauh dari standard WHO akan mempengaruhi kinerja pembangunan Indonesia karena SDM nya akan kalah bersaing dengan negara lain. Solusinya kita bisa mensosialisasikan kepada orang tua betapa pentingnya tentang gizi untuk perkembangan anak

menurut saya kondisi prevalensi stunting di Indonesia yang cukup tinggi (urutan ke-4 di dunia) dapat berdampak kepada kinerja pembangunan di Indonesia. dengan kondisi seperti itu, Indonesia dapat dikatakan sedang menghadapi tantangan besar terkait kualitas sumber daya manusianya. dengan adanya stunting, kualitas sumber daya manusia di Indonesia dapat terus menurun yang nantinya dapat berdampak kepada kinerja pembangunan di Indonesia. solusi yang dapat ditawarkan yaitu mengadakan sosialisasi atau mengadakan kampanye secara lebih luas dan merata di setiap daerah di Indonesia mengenai stunting dari mulai akibat hingga cara menanggulanginya terutama kepada ibu-ibu yang sedang hamil, kampanye/sosialisasi dan mendukung adanya ketahanan pangan dengan memberdayakan pangan lokal dan mendistribusikannya secara merata untuk mempermudah akses (dapat juga menanam sendiri di rumah) serta mendukung diversifikasi pangan demi terpenuhinya gizi seimbang, mengadakan imunisasi gratis bagi anak-anak, dan dari pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk menangani stunting dan lebih memperkuat pengawasan penyaluran dana terutama pada daerah yg angka stuntingnya tingg agar tersalurkan sepenuhnya.

Sistem sosialisasi seperti apa yang sesuai sehingga dapat diterima oleh orang tua dan bisa diimplementasikan secara berkelanjutan?

Menurut saya kondisi stunting di indonesia terjadi karen banyak faktor salah satunya adalah rendahnya kualitas SDM yang mempengaruhi perekonomian dan gizi masyarakat. Banyaknya kasus kemiskinan dan pengangguran serta kurangnya edukasi mengenai pentingnya nutrisi seimbang semakin memperparah keadaan. Tingginya angka nikah muda dan kehamilan muda juga memepengaruhi peningkatan angka stunting. Pernikahan diumur yang sangat muda akan menyebabkan terjadinya peningkatan angka stunting, hal ini dikarenakan ekonomi yg belum siap dan edukasi mengenai nutrisi yang kurang. Salah satu solusi yang dapat ditawarkan untuk mengurangi angka stunting adalah dengan mengajak masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pangan skala kecil dengan menanam beberapa tanaman pangan di halaman rumah mereka, mengedukasi masyarakat agar mengubah pandangan belum makan nasi jika belum makan, mengedukasi remaja pentingnya mempersiapkan ekonomi dan pengetahuan mengenai nutrisi sebelum menikah,serta memberikan bantuan kepada petani agar bisa memproduksi bahan pangan yang cukup dengan harga yang terjangkau masyarakat.

Stunting berhubungan pada pembangunan suatu negara karena dapat menurunkan produktivitas sumber daya manusia. Generasi yang mengalami stunting akan menghasilkan sumber daya manusia yang kurang berkualitas karena pemenuhan gizi yang kurang. Hal tersebut menyebabkan terganggunya perkembangan otak, pertumbuhan dan metabolisme tubuh. Akibat perkembangan otak yang terganggu berdampak pada kecerdasan pada anak. Anak yang mengalami stunting memiliki kecerdasan dibawah rata-rata dan ketika dewasa anak yang mengalami stunting tersebut akan kurang produktif dalam bekerja dan menghasilkan SDM kurang berkualitas. Apabila SDM kurang berkualitas maka berdampak pada pembangunan suatu negara.
Upaya untuk mengatasi stunting antara lain memberikan edukasi maupun sosialisasi mengenai stunting kepada masyarakat, memberikan sosialisasi pentingnya pemenuhan gizi ibu hamil dan anak kepada calon/ibu hamil beserta keluarganya, dan pemerintah memudahkan akses pangan kepada masyarakat.

Menurut saya prevalensi stunting di Indonesia akan sangat mempengaruhi kinerja pembangunan Indonesia. Berdasarkan jural M. Ali Nasrun dan Rahmaniatahun 2018 salah satu indikator tingkat kesehatan rakyat adalah prevalensi stunting.
Stunting terjadi karena adanya hambatan pertumbuhan pada anak usia di bawah 24
bulan, yang ditandai dengan pendeknya panjang badan bila dibandingkan
perkembangan usia. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya asupan gizi, sejak
di dalam kandungan ibunya, sampai pada 24 bulan setelah kelahiran. Hasil Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia pada tahun 2010, persentase anak balita
pendek sebesar 35,6%. Kemudian meningkat lagi pada tahun 2013 menjadi
37,2%. Modal manusia merupakan faktor yang paling penting dalam
pembangunan ekonomi. Produktivitas manusia sebagai sumber daya ekonomi,
sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia. Tingkat kesehatan
merupakan bagian dari kualitas manusia (Todaro & Smith, 2011). Stunting dapat merupakan sindrom, yaitu
suatu kejadian turun temurun pada suatu kelompok masyarakat. Suatu kejadian
yang merupakan penyimpangan dari yang seharusnya berkembang secara linear.
Bila gagal tumbuh pada dua tahun pertama, maka akan berakibat menjadi dewasa
yang pendek. Permasalahan pokok bukanlah hanya pada tinggi badan, tetapi masa
pertumbuhan spinal dan sel otak terjadi pada masa kehamilan sampai pada usia
bayi dua tahun (Onis & Branca, 2016). Seorang anak yang stunted, berdampak besar pada perilaku, serta tingkat kecerdasan dan kemampuan kognitif yang
rendah. Menurut Bank Dunia, setiap perubahan satu persen tinggi badan akan
menurunkan produktivitas ekonomi sebesar 1,4% (World Bank, 2006).
Solusi yang dapat saya berikan yaitu dengan kerjasama dari pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia dan memberikan pasokan bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau untuk di pasarkan di daerah daerah uang susah bahan pangan dan mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya pemenuhan gizi sejak masa kehamilan dan hingga anak tumbuh dewasa.

Dalam menyikapi stunting yang cukup tinggi di negara Indonesia, sebaiknya masyarakat memiliki kesadaran atas pengelolaan keuangan rumah tangga pada apa yang mereka beli, sehingga Indonesia tidak melulu menjadi negara yang konsumtif dan berubah menjadi negara yang lebih produktif. Apabila masyarakat memiliki kesadaran dan kemauan akan kerja keras dan mampu mengelola keuangan mereka, maka stunting dapat dikurangi karena terdapat cukup biaya untuk membeli bahan pangan yang cukup untuk keluarga, sementara pemerintah setidaknya memberikan bantuan berupa bibit tanaman maupun bibit hewan sehingga dapat diberdayakan oleh masyarakat dalam jangka panjang dan hasil dari budidaya tersebut dapat membantu ekonomi masyarakat dan negara.

Stunting yang tinggi di indonesia berpengaruh pada kinerja pembangunan di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan stunting bukan hanya tinggi dan berat badan yang jauh di bawah rata-rata tetapi juga memengaruhi kecerdasan. Ini memungkinkan sulit menyerap informasi, baik secara akademik maupun non akademik, karena kekurangan nutrisi sejak dini. Anak yang terlahir sehat, tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas maka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa. Sebaliknya jika anak-anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi. Situasi ini jika tidak diatasi dapat mempengaruhi kinerja pembangunan Indonesia baik yang menyangkut pertumbuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan. Menurut saya kampanye dan edukasi kesehatan dan gizi untuk masyarakat perlu untuk dilakukan secara merata, dan mengimbau orang tua agar memperhatikan proses tumbuh kembang anak.

Benar jika prevalensi stunting yang tinggi dapat mempengaruhi pembangunan Indonesia. Hal ini karena dalam jangka pendek stunting dapat menyebabkan terganggunya kecerdasan otak, metabolisme tubuh, dan pertumbuhan fisik (www.alodokter.com).
Sedangkan menurut ketua Bappenas dalam jangka panjang stunting dapat menimbulkan kerugian ekonomi sebesar 2%-3% dari PDB per tahun. Jika PDB Indonesia sebesar $13.000 Triliun, maka diperkirakan kerugian akibat stunting mencapai $260 triliun-$390 triliun per tahun (kontan.co.id). Berdasarkan pemaparan tersebut harus ada strategi dan solusi untuk mencegah terjadinya stunting di Indonesia. gooddoctor.co.id menyebutkan beberapa langkah untuk mencegah stunting, diantaranya :

  1. Kesehatan Ibu yang baik
  2. Memenuhi asupan gizi ibu hamil
  3. Asi eksklusif untuk cegah stunting
  4. Memberikan makanan pendamping ASI
  5. Rajin ke posyandu
  6. Menjaga kebersihan lingkungan dan sanitasi
  7. jaga kebersihan Makanan

Menurut saya stunting sangat berkaitan dengan kinerja pembangunan Indonesia, karena angka stunting di Indonesia yang cukup tinggi yang diakibatkan oleh kemiskinan dan sebagainya dapat berpengaruh terhadap pembangunan Indonesia. Banyaknya anak yang menderita stunting beberapa tahun ke depan bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik tetapi juga perkembangan otak yang kurang dari anak normal pada umumnya. Sehingga pada beberapa tahun kedepan, anak yang menderita stunting berpeluang tidak akan mampu menguasai banyak bidang pengetahuan dan teknologi dari anak normal dan penelitian menunjukkan bahwa pada 2030, pendapatan perkapita Indonesia tidak naik signifikan akibat pemasukan pekerjaan yang tidak tinggi.
Oleh karena itu solusi untuk menanggulangi hal ini yakni dengan adanya kerjasama dengan pemerintah untuk dapat memanfaatkan SDA dengan sebaik mungkin. Selain itu adanya penyuluhan mengenai stunting dan gizi buruk serta cara penanggulangannya juga sangat perlu dilakukan agar masyarakat dapat menerapkan konsep hidup sehat dan makan makanan bergizi dan bersih. Terutama pada daerah-daerah yang kurang diperhatikan, maka adanya penyuluhan serta bantuan bahan pangan yang cukup dapat membantu masyarakat setempat dalam mencegah adanya stunting.

Saya disini cukup setuju stunting mampu mempengaruhi kinerja pembangunan Indonesia. Namun tidak hanya stunting saja yang dapat mempengaruhi kinerja pembangunan Indonesia tetapi ada hal lainnya. Menurut pendapat WHO bahwa stunting dapat mempengaruhi kemampuan kognitif ataupun kecerdasan anak-anak.
Solusi untuk dapat mengurangi permasalahan stunting di Indonesia yaitu seperti dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Dan untuk generasi muda bisa membuat suatu inovasi makanan yang dapat menggandung kebutuhan nutrisi untuk tubuh baik dikonsumsi oleh anak-anak ataupun orang dewasa.
Dengan adanya hal itu dapat membantu pemerintah dalam mengurangi indeks peningkatan stunting di Indonesia

stunting dapat menyebabkan kurangnya SDM pada suatu negara untuk berkembang. Bukti menunjukkan anak yang tumbuh dengan stunting mengalami masalah perkembangan kognitif dan psikomotor. Jika proporsi anak yang mengalami kurang gizi, gizi buruk, dan stunting besar dalam suatu negara, maka akan berdampak pula pada proporsi kualitas sumber daya manusia yang akan dihasilkan. Artinya, besarnya masalah stunting pada anak hari ini akan berdampak pada kualitas bangsa masa depan.
Saran yang dapat saya berikan sebagai mahasiswa adalah terus melakukan riset untuk menemukan suatu jalan keluar agar stunting dapat dicegah. selain itu juga dibutuhkan peran Akademisi, peneliti, dan pemerhati kesehatan masyarakat di lapangan dapat melakukan riset, mengedukasi masyarakat, dan mengadvokasi untuk melahirkan kebijakan sesuai dengan rekomendasi riset.
lalu anggota parlemen dan pemerintah punya peran penting untuk mempercepat mengurangi jumlah penderita gizi buruk dengan kebijakan dan anggaran yang memadai.

Stunting akan berdampak juga terhadap kinerja pembangunan Indonesia, oleh karena itu perlu adanya program penanggulangan stunting. Persoalan stunting dapat dicegah dengan kolaborasi pemerintah dan non-pemerintah agar berjalan efektif dan mendapatkan hasil yang optimal. Contoh kecil yaitu dengan mengedukasi masyarakat, menjamin ketersediaan air bersih, dan jaminan sosial. Itu semua dilakukan dengan cara menyeluruh tanpa pandang bulu.

Stunting sangat mempengaruhi SDM di masa yang akan datang. Stunting bukan hanya tingginya di bawah rata-rata anak sebayanya namun kemampuan otaknya juga tidak optimal karena gizi yang didapat tidak seimbang. Anak yang stunting akan sulit berkonsentrasi dan menerima pelajaran di sekolah, fisiknya lemah, dan beberapa diantaranya sering sakit. Hal ini tentu akan berdampak dengan kualitas SDM di masa yang akan datang. Solusi yang bisa dilakukan adalah memfasilitasi ibu hamil dengan optimal, memberikan makanan pendamping bagi ibu hamil (setiap trimester berbeda formula), mewajibkan IMD dan menyusui hingga 2 tahun (umur 6 bulan diberikan mpasi), memberikan konseling gizi bagi ibu dan anak, dan terus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai stunting dan gizi 1000 hpk