Bagaimana pendapat teman teman tentang ketahanan pangan di Indonesia saat ini?

Menurut saya, pandemi covid-19 ini memang sangat berdampak pada ketahanan pangan. Situasi pandemi ini dengan diterapkan sistem PSBB menimbulkan pangan kurang tersedia karena harga komoditas pertanian anjlok merugikan petani dan masa pandemi ini banyak PHK membuat daya beli masyarakat menurun. Harga untuk bahan pertanian meningkat sehingga petani terancam tidak menanam lagi.

5 Likes

Ya. Menurut saya pandemi ini berefek pada ketahanan pangan di wilayah-wilayah Indonesia. Bahkan sebelum pandemi pun, pangan di beberapa wilayah Indonesia masih kurang tercukupi. Apalagi saat pandemi seperti ini.
Bagi masyarakat kelas atas, kebutuhan pangan mungkin bukan menjadi masalah besar karena mereka mampu untuk memenuhi. Namun, bagi masyarakat kelas menengah bawah, kebutuhan pangan menjadi susah tercukupi dikarenakan berbagai faktor. Salah satunya perekonomian.
Saat awal-awal dikeluarkan peraturan psbb, banyak masyarakat yang melakukan panic buying sehingga beberapa stock barang seperti bahan pangan menjadi langka, dan harganya cukup tinggi. Hal ini yg menyebabkan masyarakat dengan perekonomian rendah susah untuk mencukupi kebutuhan pangannya.

Oleh sebab itu, diharapkan kesadaran dari masyarakat untuk mencoba melakukan menanam tanaman pangan sendiri di rumah, sehingga tidak menjadikan bahan pangan langka dan harganya yg meningkat. Dan kesadaran bahwa pangan pokok bukan hanya beras saja, melainkan seperti umbi-umbian bisa menjadi makanan pokok sehari-hari.

6 Likes

ya sangat berdampak. Ketika pemerintah mengeluarkan kebijakan PSBB aktivitas para petani sangat terhambat. Para petani diprovinsi NTT pun juga mengalami penurunan hasil panen akibatnya pendapatan warga desa di NTT juga ikut terdampak terdefisit. Pada skala global terjadi kenaikan harga beras karena volume perdagangan internasional turun. Negara produsen beras dalam jangka waktu ini lebih memilih untuk mensupply kebutuhan domestik terlebih dahulu.
Dalam langkah antisipasi krisis pangan pemerintah Indonesia menyediakan dana bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak covid 19 sebesar Rp110 triliun. Bantuan sosial ini yaitu PKH, kartu sembako, kartu prakerja dan subsidi listrik.

7 Likes

Ketahanan pangan merupakan terpenuhinya bahan pangan yang cukup bagi perseorangan dalam suatu negara. Saat ini, menjaga ketahanan pangan di Indonesia merupakan sebuah tantangan di tengah adanya pandemi Covid-19 ini. Salah satu hal yang menyebabkan ketahanan pangan menjadi sebuah tantangan adalah dalam tahap distribusi dan produksi. Pandemi Covid-19 mengharuskan semua orang menjaga jarak satu sama lain yang artinya kegiatan kontak fisik untuk distribusi dan produksi harus dikurangi. Hal tersebut menyebabkan penyebaran bahan pangan yang tidak merata di setiap daerahnya. Selain itu, gaya hidup masyarakat yang konsumtif di masa seperti ini menunjukkan bahwa tingkat permintaan masyarakat tinggi sedangkan produksinya tidak stabil yang menyebabkan harga bahan pangan melambung naik.

6 Likes

Menurut saya adanya pandemi covid 19 berdampak pada ketahanan pangan, karena kegiatan logistik dan distribusi terganggu sehingga petani susah mendapatkan pupuk dan benih yang mengakibatkan aktivitas mereka terhenti. Kemudian selama pandemi ini juga terjadi ketidakpastian finansial yang diakibatkan banyaknya PHK sehingga daya beli masyarakat juga menurun sehingga petani juga merugi.

6 Likes

Dikarenakan terjadinya pandemi COVID 19 ini, maka menurut pendapat saya ketahanan pangan juga terdampak. Dampak yang ditimbulkan dari pandemi ini seperti tidak meratanya distribusi bahan pangan, naiknya harga bahan pangan dipasaran akibat distribusi disejumlah daerah tidak merata. Namun, terkait pandemi COVID 19 ini, ada sisi positif yang dapat diambil, masyarakat jadi lebih memperhatikan kebersihan produk dan kesterilan produk.

6 Likes

Menurut saya ketahanan pangan di Indonesia saat ini menjadi terganggu. Hal ini disebabkan adanya pandemi Covid-19. Dampaknya yaitu dalam pendistribusian dan pemasarannya. Dalam pendistribusiannya, angkutan tidak banyak beroperasi atau menjadi terbatas disebabkan diberlakukannya PSBB sehingga stok bahan pangan tersebut menjadi bertumpuk dan juga disisi lain ada daerah yang mengalami kekurangan bahan pangan. Begitu juga dengan penjualannya, karena masyarakat tidak berani kepasar atau tidak ingin mengunjungi tempat tempat ramai sehingga harga jual bahan pangan menjadi tidak stabil. Mereka yang bekerja setiap harinya, yang pendapatannya berasal dari konsumen menjadi terganggu sehingga sulit dalam memenuhi kebutuhan pangannya.

6 Likes

Menurut saya, sejak beberapa bulan terakhir pangan Indonesia memang selalu menjari perbincangan di tengah wabah Covid-19 ini. Menjaga stok pangan agar tetap ada di tengah masyarakat untuk pemenuhan primer dalam menjaga kesehatan dan meningkatkan imunitas tubuh. Pemerintah selama pandemi ini telah berusaha menjaga ketahanan pangan Indonesia agar tidak adanya impor dari luar. Begitu halnya dengan harga bahan penghasilan pangan dan protein berupa daging, kadang kala terjadi kenaikan harga sehingga terjadi ketidaksanggupan bagi masyarakat kelas menengah bawah, sehingga pemerintah harus meninjau serta menstabilkan harga bahan makanan jika terjadinya kelonjakan. Pemerintah pertanian juga tidak berhenti menyuarakan untuk memanfaatkan pekarangan agar ditanami tanaman utamanya jenis tanaman sayuran untuk mendukung ketahanan pangan serta memberikan edukasi kepada anak-anak selama libur dengan mengajarkannya menanam di pekarangan rumah. Petani menjadi pahlawan kedua setelah tenaga kesehatan di kondisi sekarang.

6 Likes

Menurut saya, adanya pandemi covid-19 berdampak pada ketahanan pangan, bukan hanya di Indonesia saja, tetapi juga berdampak pada ketahanan pangan secara global. Hal tersebut dikarenakan oleh karena adanya protokol atau kebijakan physical distancing dimana setiap masyarakat harus menghindari kontak fisik secara langsung antara satu dengan yang lain dengan tujuan mencegah atau meminimalisir penyebaran covid-19.

Hubungannya dengan ketahanan pangan adalah: dengan adanya kebijakan physical distancing dan psbb maka pendistribusian bahan pangan menjadi terhambat bahkan menyebabkan beebrapa bahan pangan menjadi langka, sementara kebutuhan masyarakat akan bahan pangan cenderung meningkat akibat dari adanya protokol kesehatan dari pemerintah untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh.

Pandemi covid-19 juga berdampak pada sebagian besar masyarakat yang mengalami PHK atau dirumahkan, mengakibatkan kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan pangannya menurun secara drastis. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah juga belum tersebar secara merata oleh karena beberapa faktor sehingga ketahanan pangan di konsisi pandemi covid-19 masih belum atau sulit untuk tercapai

6 Likes

Menurut saya dampak dari pandemi Covid-19 ini mengenai banyak sektor khususnya yang kita diskusikan saat ini yaitu sektor pertanian. Ketahanan pangan Indonesia sendiri merupakan hasil dari integrasi sektor-sektor penting di pemerintahan Indonesia yaitu sektor pertanian, pertahanan, industri, ekonomi, maupun kesehatan. Setelah beberapa bulan ini dapat kita lihat bahwa pandemi ini berdampak pada sektor-sektor tersebut. Contohnya perekonomian menurun, meningkatnya pengangguran, logistik pangan terhambat, tingginya tingkat konsumerisme, masalah kesehatan dan lain sebagainya. Sektor ketahanan pangan pun terkena dampaknya, oleh karena itu salah satu keputusan yang diambil oleh pemerintah pusat Indonesia yang bertujuan untuk mempertahankan ketersediaan pangan adalah dengan membuat lumbung pangan nasional di pulau Kalimantan. Menurut saya hal tersebut sangat baik dilakukan karena dapat menjamin ketersediaan pangan bangsa. Harapannya selain dari jumlah, mutu, keterjangkauan dan keamanan pangan bangsa pun dapat ditingkatkan dan diperoleh oleh semua masyarakat Indonesia.

7 Likes

Menurut saya, pandemi covid-19 mempengaruhi secara positif terhadap ketahanan pangan. Ketersediaan pangan yang merata dan terjangkau, menurut pengertian ketahanan pangan berdasarkan UU No, 18/2012, tidak tercermin dalam kondisi saat ini. Pangan segar seperti hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan mengalami kenaikan permintaan namun kurang diimbangi dengan supply yang ada, sehingga harga pangan segar mengalami kenaikan, sedangkan masyarakat, khususnya yang mengalami PHK dan kehilangan pekerjaan, mengalami penurunan daya beli. Di sisi lain saya menemukan bahwa petani di Bali mengalami over supply, dimana biasanya produk pertanian lokal Bali diserap oleh sektor pariwisata (hotel, katering, rumah makan, dsb) dan kini sektor pariwisata Bali mengalami kelesuan karena pandemi; dan hal ini menyebabkan penurunan harga produk pertanian Bali. Dapat disimpulkan bahwa terjadi ketidakmerataan pangan karena distribusi yang tidak merata, sedangkan banyak orang Indonesia yang memerlukan pangan dengan harga terjangkau.

7 Likes

Menurut saya, adanya pandemi ini sangat memberikan dampak terhadap ketahanan pangan di indonesia. Proses distribusi dari petani ke konsumen mengalami hambatan. Ditambah dengan adanya PHK dari beberapa perusahaan. Beberapa konsumsi produk pangan berkurang yang berpengaruh terhadap daya beli masyarakat sehingga sebagian masyarakat mungkin hanya bisa membeli produk pangan dengan kandungan zat gizi makro (karbohidrat, lemak, protein) saja sehingga pangan dengan kandungan zat gizi mikro dikurangi seperti vitamin dan mineral yang nantinya akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan masyarakat indonesia.

6 Likes

Menurut saya, adanya pandemi covid-19 ini sangat memengaruhi tatanan ekonomi masyarakat, termasuk juga ketahanan pangan di Indonesia. Dalam kondisi yang seperti ini, banyak aktivitas masyarakat yang terhambat, begitu pula dengan pekerjaan mereka. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaannya atau dipaksa berhenti karena tidak adanya penghasilan termasuk para petani. Padahal, petani merupakan garda terdepan dalam mensejahterakan kebutuhan pangan masyarakat. Kondisi ini berbanding terbalik dengan meningkatnya kebutuhan konsumen di pasaran. Kondisi pandemi saat ini memaksa keadaan masyarakat menginginkan harga kebutuhan pangan mereka terjamin dengan harga yang rendah sedangkan petani bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita dengan kuantitas pekerja dan gaji yang minim

6 Likes

Di daerah saya selama masa pandemi Covid-19 ini harga bahan pangan lebih tinggi dari waktu-waktu sebelum pandemi. Misalnya saja harga GKP sewaktu tidak masa pandemi saat panen raya biasanya hanya sekitar Rp 4.200, namun di masa pandemi ini harga GKP di atas Rp 5.000. Memang dari sisi petani sebagai produsen hal ini menguntungkan karena harga lebih tinggi, tetapi bagi konsumen harga tersebut bisa saja memberatkan karena pendapatan yang menurun di saat ini. Di desa saya, para distributor pertanian juga tidak bisa mendistribusikan hasil pertanian ke daerah lain. Stok pangan sampai terkumpul banyak di tempat penyimpanan karena terkendalanya distribusi ke daerah lain akibat adanya pembatasan sosial di masa pandemi ini. Padahal setiap daerah itu saling membutuhkan daerah lain untuk memenuhi kebutuhan pangan. Jadi, masa pandemi ini ketahanan pangan juga menurun karena tak semua masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan pangannya.

4 Likes

Menurut saya pandemi Covid-19 memiliki pengaruh positif maupun negatif bagi ketahanan pangan. Pengaruh negatifnya adalah banyak tenaga kerja di Indonesia yang kehilangan pekerjaannya atau mengalami penurunan pendapatan. Misalnya karyawan yang ter-PHK, pedagang kaki lima yang kini sepi pembeli karena tempat wisata ditutup, dan bisnis makanan yang terpaksa tutup untuk mendukung aturan PSBB. Sedangkan dampak positifnya adalah masyarakat mulai mencari alternatif pangan seperti memulai kembali aktivitas berkebun, belajar hidroponik, dan mempraktikkan budikdamber.

5 Likes

Menurut pendapat saya, adanya covid ini berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Dimana para petani sendiri harus menerima hasil panen mereka dengan harga yang relatif murah, karena pasar sepi akan konsumen, bahkan ada petani yang dengan mirisnya membuang hasil panen mereka ke sungai serta ada juga yang membagi-bagikan hasil panen mereka. Petani banyak mengalami kerugian yang cukup besar selama pandemi. Meskipun pangan tidak akan ada hentinya, namun harga yang diterima petani tidak wajar selama pandemi ini. Selain para petani, banyak industri juga yang mengalami kerugian dan harus memberhentikan para pekerja mereka.

4 Likes

Seperti yang sudah terjadi, pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap segala bidang termasuk ketahanan pangan. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan masyarakat meningkat (karena semua aktivitas dilakukan di rumah) tetapi di sisi lain daya beli masyarakat menurun karena banyaknya angka tenaga kerja yang dirumahkan. Kebutuhan bahan pangan yang meningkat berdampak pada langkanya sejumlah komoditas, kalaupun ada pasti akan dikenakan biaya yang mahal. Belum lagi kondisi logistik yang juga mengalami kendala. Bisa saja sektor produsen tetap memproduksi (dengan produkivitas menurun) tetapi ketersediaan bahan tidak menjamin dapat mengatasi permasalahan stabilitas ketahanan pangan karena masalah distribusi juga mengalami kendala.

5 Likes

Bahkan sebelum pandemi Covid-19 ketahanan pangan di Indonesia belum sepenuhnya terpenuhi dengan baik, terutama pada pemenuhan makanan yang bergizi. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh BPS pada tahun 2018 sebesar 3,9% balita di Indonesia masih menderita gizi buruk dan 13,8% masih kekurangan gizi. Apalagi pada kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sektor ketahanan pangan tentu saja sangat terdampak. Menurut saya hal tersebut disebabkan oleh terbatasnya arus distribusi bahan pangan yang menyebabkan menipisnya pasokan pangan. Selain itu, meningkatkannya jumlah pengangguran menyebabkan pemenuhan makanan bergizi menjadi menurun. Namun, jika masyarakat mau berpikir kreatif dan mampu memanfaatkan peluang, maka mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan itu secara mandiri. Misalnya, masyarakat mau untuk menanam sayur dan buah sendiri. Hal itu tentu membantu pemenuhan pangan yang bergizi.

5 Likes

Menurut saya, ketahanan pangan di Indonesia memang belum tercapai, dilihat dari banyaknya impor bahan pokok yang dilakukan. Ditambah keadaan pandemi seperti ini semakin memberi dampak buruk karena tingkat PHK meningkat, banyak para pedagang yang tidak berjualan dan daya beli masyarakat yang menurun. Banyak sekali keluarga yang saat ini kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hariannya dan menunggu bantuan dari pemerintah. Daya beli masyarakat yang menurun tersebut juga mempengaruhi produktivitas para petani.

4 Likes

Menurut saya, tidak semua daerah mengalami PSBB teruma di kota-kota kecil, jadi tidak semua kegiatan pertanian dapat terganggu dimasa pandemi covid-19 ini.
Pada kenyataannya, petani-petani kita tetap bisa melakukan kegiatan budidaya untuk mecukupi kebutuhan pangan pokok negara. Namun, jika berbicara mengenai ketahanan pangan yang tidam hanya terkait dengan akses fisik (tercukupinya kebutuhan), tetapi juga dilihat dari akses ekonomi (terjangkaunya harga) sehingga ketahanan pangan terdampak dikarenakan adanya pembatasan kegiatan distribusi yang menyebabkan stok bahan pangan tidak terdistribusi merata, sehingga kekurangan stok pangan di daerah2 tertentu dan harganya jadi cenderung naik, banyak masyarakat menengah ke bawah yang tidak mampu mencukupi kebutuhan pangan mereka.
Oleh karena itu semua, pemerintah memberikan bantuan sosial baik berupa sembako ataupun finansial kepada masyarakat yg terdapat covid-19 agar tetap bisa terpenuhi kebutuhan pangan pokok mereka.

5 Likes