Bagaimana pendapat teman teman tentang ketahanan pangan di Indonesia saat ini?

Adanya pandemi COVID-19 menyebabkan pertanian padat karya atau tenaga kerja petani bekerja tidak full time karena berlakunya PSBB. Akibat hal ini juga banyak terjadi pemberhentian kerja terhadap beberapa karyawan. Berdasarkan data Bappenas 2020 angka pengangguran di Indonesia meningkat menjadi 3,7 juta orang. Akibat penangguran ini banyak orang yang sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya.

Menurut kalian adanya pandemi covid-19 ini apakah berdampak pada ketahanan pangan? Berikan pendapat kalian

23 Likes

Ya, Karena menurunnya pendapatan dan di phk nya sebagian pekerja akibatnya daya beli masyarakat menurun, petani banyak merugi karena daya beli tersebut, menyebabkan ketahanan pangan menurun. Oleh karena itu, pandemi ini sangat berdampak Pada ketahanan pangan di indonesia

9 Likes

Menurut saya iya, karena pandemi covid-19 menyebabkan gangguan sistem logistik global yang berdampak pada permasalahan akses pangan. Masalah akses pangan yang timbul dipengaruhi penghasilan masyarakat yang tidak memadai akibat masyarakat yang kehilangan pekerjaan di masa pandemi covid-19, hal tersebut berdampak pada menurunnya ketahanan pangan

8 Likes

Dari yang saya amati, tentu saja adanya pandemi ini juga berdampak pada ketahanan pangan sejumlah besar masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak memeroleh pemasukan selama pandemi berlangsung yang mengakibatkan mereka jadi susah untuk memenuhi kebutuhan pangannya. Banyak dari masyarakat yang bergantung dari bantuan pemerintah. Di lingkungan sekitar saya, bantuan pangan dari pemerintah tidak terlalu banyak. Hanya berupa karbohidrat, dan protein(telur). Tidak ada sayur dan buah sebagai sumber serat dan vitamin. (Tidak memenuhi unsur 4 sehat 5 sempurna). Belum lagi jumlah yang diberikan tidak banyak. Saya pikir tidak cukup untuk makan satu bulan.

10 Likes

Menurut pendapat saya adanya wabah pandemi Covid-19 ini sangat berdampak terhadap ketahanan pangan.

Masalah ketahanan pangan menjadi sangat penting sekaligus rentan bermasalah terlebih pada situasi pandemi COVID-19. Ketahanan pangan mengindikasikan pada ketersediaan akses terhadap sumber makanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar. Kondisi pandemi seperti sekarang ini mengakibatkan ketersediaan akses terhadap makanan akan diperparah dengan semakin memburuknya pandemi itu sendiri serta larangan-larangan perpindahan penduduk.

Kekhawatiran pemerintah serta berbagai pihak mengenai kelangkaan bahan pangan ternyata tidak memudahkan petani sebagai penyedia pangan untuk masyarakat. Petani, sebagai produsen justru menjadi pihak paling terdampak dalam ancaman krisis ketahanan pangan, padahal petani merupakan profesi tunggal penyedia pangan yang seharusnya mampu tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19. Ironisnya yang terjadi setiap hari adalah penurunan harga komoditas pangan hingga pada level yang sangat rendah di berbagai wilayah di Indonesia terutama di Pulau Jawa. Anjloknya harga komoditas pertanian sangat merugikan petani di tengah pandemi, petani yang menjadi tumpuan harapan sebagai produsen penyedia pangan bagi kelangsungan hidup penduduk di tengah pandemi justru terancam mengalami kerugian yang berakibat pada ketidakmampuan membeli bibit dan memperbaharui tanaman mereka.

10 Likes

Ya, pandemi covid 19 jelas mempengaruhi berbagai bidang salah satunya yaitu ketahanan pangan. Menurut FAO, ketahanan pangan memiliki arti kemampuan rumah tangga untuk memperoleh pangan baik dari segi fisik maupun ekonomi, sedangkan dengan adanya pandemi ini banyak dari masyarakat yang kehilangan pekerjaannya kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangannya karena tidak adanya pemasukan

7 Likes

Menurut saya iya karena dengan adanya wabah covid-19 ini, keluhan utama masyarakat ialah bagaimana menyambung hidup sehari-hari untuk keperluan pemenuhan pangan, ketersediaan juga terkendala oleh terbatasnya pilihan pangan di pasaran, berkurangnya tukang sayur keliling, dan banyaknya warung penjual makanan kaki lima yang tutup. Sementara itu, akses pangan hanya dapat terjadi apabila rumah tangga mempunyai penghasilan yang cukup

9 Likes

Pandemi Covid -19 tentunya berdampak terhadap ketahanan pangan di Indonesia.Hal ini dikarenakan terganggunya proses distribusi hasil produksi pertanian dari desa ke kota,maupun proses impor bahan pangan.Hal lain yang juga menguatkan krisis pangan pada pandemi ini adalah terbatasnya kegiatan petani karena program #dirumahaja.
Namun dalam devisa negara,meskipun ditengah pandemi sektor pertanian tetap memberikan nilai postif bagi negara.Padahal sektor lain bisa dikatakan negatif bahkan lumpuh total tidak dapat beroperasi.
Ini semakin menjelaskan istilah " hidup matinya suatu bangsa ditentukan oleh sektor pertaniannya"

10 Likes

Ya dapat berpengaruh karena saat pandemi ini pasti sangat berpengaruh pada produksi, distribusi, dan juga konsumsi pangan. Produksi, distribusi, dan konsumsi pangan dapat menurun karena keterbatasannya pekerja dan juga fakta bahwa banyak nya pengangguran yang bertambah dapat menyebabkan kekurangan dalam hal ekonomi yang dapat mempengaruhi jumlah konsumsi pula

10 Likes

Menurut saya pandemi covid-19 sangat mempengaruhi berbagaibaspek kehidupan di negara kita salah satunya dalam bidang ketahanan pangan. Sebelum pandemi negara kita yang masih bisa produktif menghasilkan bahan pangan saja terkagang masih harus membeli kebutuhan pokok dari negara lain, apa lagi dalam kondisi seperti sekarang. Pandemi menyebabkan petani tidak dapat seproduktif sebelumnya hal ini karena dipengaruhiboleh kondisi ekonomi yg merosot rendahnya harga beli menyebabkan ketidak seimbangan produksi terlebih sekarang segala aktifitas dilakukan secara terbatas. Petani juga tidak bisa mendistribusikan hasil panen ke berbagai wilayah karena adanya pembatasan atau hambatan pengiriman ke daerah lain.

10 Likes

Ketahanan pangan sendiri memiliki dua kata kunci, adanya ketersediaan pangan yang cukup merata dan akses yang diberikan kepada penduduk baik fisik maupun ekonomi. Dimasa pandemi ini sangat berdampak terhadap ketahanan pangan di Indonesia. Mengapa? Karena pemberlakuan PSBB yang diterapkan oleh pemerintah membuat berkurangnya kontak fisik masyarakat Indonesia yang membuat sarana untuk melakukan distribusi pangan menjadi terbatas sehingga berpengaruh pada produksi, distribusi, dan juga konsumsi pangan. Ditambah lagi dengan pola hidup masyarakat Indonesia yang berubah drastis akibat adanya pandemi, misalnya permintaan konsumen terhadap produk pangan yang banyak sebelum pandemi tiba- tiba berkurang karena ditutupnya restoran atau kafe di Indonesia yang menyebabkan permintaan bahan pangan menurun sehingga bahan pangan yang sudah terlanjur diproduksi dalam jumlah besar mengalami penurunan nilai jual. Ini membuat kerugian yang besar dan berdampak pada ekonomi Indonesia. Dan untuk di daerah yang kurang dalam memenuhi kebutuhan pangan juga sangat terganggu akibat adanya pandemi ini, ditambah bantuan yang ada juga tidak mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari mereka sehingga membuat krisis pangan di daerah tersebut.

9 Likes

Menurut saya karena Adanya pandemic covid-19 yang begitu lama berdampak pada berbagai sector, selain sector ekonomi juga sector ketahanan pangan. Banyak orang yang terkena PHK, selain itu bantuan pemerintah juga velum bisa merata, banyak kasus korupsi dan ketidaksamarataan pada masyarakat. Sehingga ekonomi masyarakat menurun, bantuan tidak didapatkan, dan akhirnya perpengaruh pada rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan konsumsinya.

9 Likes

menurut saya, adanya pandemi covid-19 ini tentu saja berdampak pada ketahanan pangan. pengurangan jam kerja petani dikarenakan adanya psbb membuat sektor pertanian jadi kurang maksimal. selain itu, terjadi juga krisis pangan yang menghantui negara kita dan pada akhirnya mengakibatkan ketahanan pangan menurun. akses masyarakat terhadap pangan pun terbatas terkendala oleh finansial yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangannya dan distribusi pangan yang menurun sehingga menyebabkan stok pangan tidak merata di setiap daerah.

10 Likes

Menurut saya, keadaan pangan pada saat ini masih sangat terbilang kurang baik. Keadaan ini bisa dilihat dari kondisi masyarakat terutama bayi yang mengalami stunting, atau berat dan kondisi bayi yang kurang seimbang
Terlebih lagi saat pandemi seperti ini, petani dan peternak akan sangat terdampak dalam produksi di sektor mereka

8 Likes

Di masa pandemi Covid-19 ini memang banyak tenaga kerja yang mengalami pemberhentian hubungan kerja terutama di sektor-sektor industri. Para pekerja tersebut memang sulit untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. Tetapi jika dilihat dari sisi produsen yaitu petani, para petani ini tetap bisa menjalankan produksi pertanian. Mereka tidak khawatir akan ketersediaan pangan selama masa pandemi ini. Akan tetapi, hasil pertanian para petani yang bisa dibilang melimpah terkendala distribusi ke wilayah lain untuk pemerataan kebutuhan pangan karena beberapa akses distribusi yang ditutup selama masa pandemi ini. Jadi, adanya pandemi Covid-19 ini menurut saya sangat berdampak pada ketahanan pangan Indonesia yang mengalami penurunan karena tidak semua wilayah bisa mencukupi pangan untuk masyarakatnya.

10 Likes

Menurut saya ketahanan pangan di negara ini bisa dikatakan belum stabil, menginggat bahwa kita hidup ditengah pademi yang mengharuskan kita untuk melakukan pembatasan aktivitas, serta isu keterjangkauan dinilai sebagai hambatan utama dari isu ketahanan pangan ini, dan angka pengangguran yang meningkat ini memperparah kondisi ketahanan pangan masyarakat karena ketidakmampuan masyarakat itu sendiri untuk memenuhi ketahanan pangannya.

9 Likes

Tentu saja akan berdampak, karena distribusi produk pangan yang biasa di impor negara luar akan terhambat dengan diberlakukannya lockdown untuk negara atau daerah-daerah tertentu. Setiap daerah di Indonesia tidak sepenuhnya menanam atau memproduksi tanaman pangan, akan ada wilayah yang memang pada dasarnya perlu mengimpor tanaman pangan dari negara lain untuk menutupi kebutuhan pangan tersebut. Nah, hal ini juga yang dapat terhambat karena adanya COVID-19. Diberlakukannya lockdown akan benar-benar menghambat proses distribusinya dan menyebabkan keterbatasan bahan pangan di beberapa wilayah di Indonesia.

10 Likes

Tentu saja berdampak.
Ketahanan pangan mengindikasikan pada ketersediaan akses terhadap sumber makanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan dasar (Rosales & Mercado, 2020). Seperti yang kita tau, saat ini pemerintah tengah mencanangkan kepada masyarakat Indonesia untuk menerapkan social distancing atau belajar, bekerja dari rumah. Akibat yang didapat adalah kegiatan ekonomi tidak bisa bergerak secara normal yang secara otomatis mengganggu kelancaran ekonomi rakyat dan ekonomi negara. Hal ini terjadi karena banyak kegiatan perekonomian yang terpaksa harus diberhentikan proses produksinya, bahkan banyak dari beberapa karyawan dan tenaga kerja yang terpaksa harus di PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Situasi semacam ini mengakibatkan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tembus pada titik 14684.47/dollar Amerika (Google Fiance). Hubungannya dengan ketahanan pangan, kondisi pandemi COVID-19 ini mengakibatkan ketersediaan akses terhadap makanan menurun hal ini akan diperparah dengan semakin memburuknya pandemi itu sendiri serta larangan-larangan perpindahan penduduk yang mengikutinya. Hal ini juga sesuai dengan Burgui (2020), yang menyatakan bahwa wabah suatu penyakit yang terjadi di dunia akan meningkatkan jumlah penduduk yang mengalami kelaparan dan malnutrisi.

10 Likes

Menurut saya, berdasarkan indikator ketahanan pangan, yaitu salah satunya adalah adanya penurunan produksi maka dapat dikatakan bahwa covid-19 memberikan pengaruh ketahanan pangan khususnya di Indonesia. Dapat diketahui bahwa produksi pertanian telah mengalami penurunan sekitar 6,2% akibat adanya covid-19 ini. Karena adanya pengurangan aktivitas sosial akibat PSBB maka rangkaian distribusi pada bidang pertanian juga ikut berkurang.

11 Likes

Ya, adanya pandemi covid 19 in berdampak pada ketahanan pangan di Indonesia. Hal ini dikarenakan pada kondisi pandemi ini kegiatan petani terbatas, sehingga produksi berkurang dan ketersediaan bahan pangan juga berkurang. Keterbatasan masyarakat dalam mengakses pasar serta pendapatan yang menurun menyebabkan semakin sulit dalam memenuhi kebutuhan pangan.

8 Likes