Bagaimana pendapat teman teman tentang ketahanan pangan di Indonesia saat ini?

Pandemi Covid-19 memang berdampak pada kondisi ketahanan pangan di Indonesia. Terutama bagi keluarga yang tulang punggung keluarganya terdampak pemutusan hubungan kerja atau pemotongan upah. Namun saya rasa hal itu sudah sedikit teratasi dengan adanya bantuan sosial dari pemerintah yang berupa sembako ataupun uang tunai, walaupun mungkin masih ada masyarakat yang membutuhkan namun belum mendapatkannya.

9 Likes

Izin berpendapat menurut saya iya, dengan adanya pandemi Covid 19 ini ketahanan pangan mengalami penurunan, hal ini tidak hanya berdampak bagi para petani tapi juga industri yang bergerak dalam pertanian. Para petani di berbagai daerah merasa rugi karena panen yang seharusnya menjadi ajang emas bagi mereka untuk meningkatkan perekonomian harus gagal karena hasil panen yang tidak maksimal, harga hasil pertanian yang semakin menurun serta minimnya tingkat permintaan dari masyarakat yang berkurang drastis akibat adanya Covid 19 ini. Tidak hanya itu para petani juga merasa resah untuk kembali menanam akibat takut jika tidak dapat mendistribusikan hasil pertanian mereka nantinya serta mereka juga merasa resah karena tidak mempunyai modal yang cukup untuk kembali bercocok tanam. Dalam hal ini dibutuhkan uluran tangan dan kerja sama dengan pemerintah untuk membantu memasarkan hasil pertanian serta membantu mendistribusi bibit unggul dan pupuk untuk para petani di berbagai daerah.

10 Likes

Ya, menurut saya adanya pandemi Covid-19 sangat berdampak pada menurunnya ketahanan pangan di Indonesia, hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan serta penghasilan sehingga banyak yang mengandalkan bantuan bahan pangan kepada pemerintah. Selain itu, proses produksi dan distribusi pangan juga terbatas dikarenakan adanya PSBB. Sehingga proses produksi serta distribusi bahan pangan tidak merata. Hal ini juga yang menyebabkan ketahanan pangan di Indonesia menurun ketika adanya pandemi covid-19.

8 Likes

Sangat berdampak. Adanya PSBB menyebabkan pergerakan ekonomi sangat sulit. Akses pengiriman hasil pertanian menjadi terbatas sehingga berdampak pada harga jual hasil pertanian juga stock ketahanan pangan. Sehingga terjadi adanya ketidak seimbangan stock pangan di daerah penghasil pertanian dan di Kota-kota besar. Di daerah penghasil pertanian menjadi melimpah hingga harga jual turun drastis bahkan sulit untuk dijual, namun pada kota-kota besar justru sangat terbatas stock pangan sehingga harganya cukup tinggi.

9 Likes

Menurut saya, iya berdampak pada ketahanan pangan. Karena dengan banyaknya masyarakat yang kehilangan pekerjaan tersebut tentu membuat masyarakat kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan yang disebabkan berkurangnya pemasukan keuangan. Selain itu, dengan adanya pembatasan kegiatan di luar rumah juga mengganggu distribusi pangan ke beberapa daerah sehingga terdapat daerah yang mengalami surplus dan defisit terhadap ketersediaan pangan.

9 Likes

Berdasarkan Undang-Undang No. 18/2012 tentang Pangan yang menyebutkan bahwa Ketahanan Pangan adalah

“Kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan”.

Ada pengertian lain yaitu menurut FAO (1997) menyatakan bahwa ketahanan pangan adalah situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya, dimana rumah tangga tidak beresiko mengalami kehilangan kedua akses tersebut.

Jika kita berkaca pada definisi dari ketahanan pangan di atas, dan melihat pula situasi pandemi covid 19 sekarang, maka bisa saya uraikan bahwa ketahanan pangan pada saat ini belum dapat bertahan sepenuhnya. Karena dengan adanya PHK dan PSBB yang membatasi ruang gerak masyarakat untuk memenuhi nafkah dan kebutuhan bertahan hidup berupa bahan pangan, sehingga bertentangan dengan definisi dari ketahanan pangan berdasarkan UU no. 18/2012 yaitu Kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya. Begitu pula dengan definisi ketahanan pangan menurut FAO (1997) menyatakan bahwa ketahanan pangan adalah situasi dimana semua rumah tangga mempunyai akses baik fisik maupun ekonomi untuk memperoleh pangan bagi seluruh anggota keluarganya. Yang mana pada situasi ini, banyak terjadi PHK yang menyebabkan Jutaan orang kehilangan sumber penghasilan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan karena tidak memiliki akses ekonomi begitu pula dengan penerapan PSBB yang menyebabkan masyarakat kurang memiliki akses fisik untuk memenuhi kebutuhan terhadap pangan. Sehingga dapat saya simpulkan bahwa, menurut saya saat ini Indonesia sedang berada dalam fase krisis ketahanan pangan. Semoga Indonesia lekas pulih kembali

9 Likes

Kondisi ketahanan pangan Indonesia khususnya di tahun 2020 ini sedikit banyak terpengaruh oleh adanya pandemi covid 19. Pengaruh ini dirasakan oleh seluruh masyarakat dari kalangan manapun, demikian juga berpengaruh besar pada aspek pertanian dan pangan. Saya melihat banyak sekali masyarakat yang menimbun barang2 begitu juga pangan untuk menghadapi kondisi saat ini. Hal inilah yang menjadi permasalahan penting karena dapat menyebabkan kurangnya ketersediaan pangan bagi masyarakat luas dan menyebabkan terganggunya ketahanan pangan negara. Namun, pemerintah dengan ini terus mengusahakan yang terbaik dengan memastikan ketersedian pangan yang cukup bahkan dalam masa pandemi ini.

7 Likes

Menurut saya cukup berdampak. Akses mobilitas distribusi pangan yang dibatasi saat PSBB mengakibatkan distribusi pangan tidak dapat menjangkau semua wilayah. Sehingga wilayah yang tidak terjangkau tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka. Dampak lain saat pandemi ini yaitu terjadinya pemutusan kerja yang dialami oleh mayoritas masyarakat sehingga mereka mengalami kesulitan saat mencari pekerjaan baru yang berdampak pada penurunan ketahanan pangan karena penghasilan mereka yg tidak tercukupi untuk memenuhi pangan pokok mereka

6 Likes

Adanya pembatasan sosial dan physical distancing ini membuat petani mengurangi kegiatan bertani. Saya pernah bertanya kepada beberapa petani mengenai pengaruh pandemi terhadap hasil pertanian, dan jawaban sama yaitu mengalami penurunan hasil, walaupun tidak secara signifikan. Namun hal ini sudah jelas membuktikan bahwa pandemi juga berpengaruh terhadap ketahanan pangan karena kita tahu bahwa pertanian sektor yang sangat vital. Masyarakat tidak mendapatkan pangan sesuai kebutuhan. Hal ini dikarenakan juga oleh proses distribusi dari daerah satu ke daerah yang lain memiliki hambatan. Terutama dari luar negeri (impor) yang susah masuk ke dalam negeri di masa ini. Banyak juga yang mengandalkan bantuan pemerintah akibat dari pemutusan hubungan kerja. Harga pangan di pasaran juga tidak stabil yang menyebabkan penghasilan petani mengalami banyak kerugian dan sulit memenuhi kebutuhan pangan.

6 Likes

Berdasarkan pengamatan saya sendiri selama masa pandemi ini, masyarakat di sekitar lingkungan tempat tinggal saya sering mengatakan bahwa para petani di desa tenang-tenang saja masalah kebutuhan pangan di masa pandemi ini. Tetapi masyarakat kota bisa kekurangan kebutuhan pangan karena terkendalanya pasokan pangan dari desa ke kota. Belum lagi banyak pekerja yang dirumahkan bahkan terjadi pemutusan hubungan kerja. Maka dari itu, bisa dikatakan ketahanan pangan bagus ataupun kebutuhan pangan terpenuhi jika semua masyarakat/semua daerah di negara ini mampu terpenuhi kebutuhan pangannya dan tidak terjadi ketimpangan kebutuhan pangan. Misalnya daerah A mampu memenuhi kebutuhan pangan masyarakatnya, tetapi daerah B kekurangan bahan pangan, hal tersebut menurut saya belum bisa dikatakan bahwa kebutuhan pangan ataupun ketahanan pangan dalam kondisi aman. Walaupun dalam data nasional dikatakan bahwa kebutuhan pangan aman, tetapi di tingkat wilayah masih ada masyarakat yang belum terpenuhi kebutuhan pangannya karena adanya pandemi ini.

8 Likes

Keadaan ketahan pangan di masa seperti ini masih sangat memprihatikan, karena pada sektor pertanian dan peternakan yang menjadi sumber produk yang akan dikonsumsi oleh masyarakat juga menjadi sektor yang terdampak.
Lalu proses penyebaran pangan atau distribusi pangan sangatlah terbatas karena adanya pandemi COVID-19. Sedangkan permintaan masyarakat juga menurun karena adanya PSBB dan larangan berkumpul secara masal
Harga setiap bahan pangan juga mengalami penurunan atau fluktuasi harga. Keadaan ini menjadikan peternak dan petani meminta pemerintah agar melakukan tindakan untuk mengatasi permasalah ini

6 Likes

Ya berpengaruh terhadap ketahanan pangan. Yang pertama yaitu pembatasan transportasi dan ekonomi akan menggangu sistem pangan yang berjalan di Indonesia. kedua yaitu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja massal atau kehilangan pekerjaan secara bersama-sama banyak penduduk Indonesia. Kejadian ini mengakibatkan menurunnya daya beli masyarakat serta permintaan pasar yang dapat berdampak pada komoditas pertanian yang semakin tertekan.

5 Likes

Tentu saja covid 19 memberikan dampak yang sangat nyata bagi penduduk indonesia. Saat ini kebutuhan medis yang sebelumnya kurang menjadi prioritas utama seperti masker atau handsanitizer, menjadi hal pokok yang wajib dimiliki, dengan stok yang terbatas harga perlengkapan medis melonjak. Selain itu banyak masyarakat yang membeli stok bahan makan, ataupun perlengkapan rumah tangga lainnya. Dalam penerapan PSBB ini masyarakat sangat membatasi interaksi untuk mencegah penularan covid 19, sehingga masyarakat memilih untuk membeli stok makanan yg dapat disimpan jangka waktu lebih lama. Bahan makanan segar hasil produksi pertani semakin sedikit diminati, sehingga banyak sisa, sehingga pedagang merugi bahkan setelah menurunkan harga jual.

6 Likes

Dipihak konsumen panganTIDAK berpengaruh untuk sebagian kalangan terutama bagi keluarga yang memiliki keamanan finansial tinggi begitu pula halnya dengan masyarakat yang bermukim di pelosok, tidak terlalu tergantung dengan pasokan makanan dari luar dan secara mandiri memproduksi kebutuhan mereka sendiri dalam kampung/wilayah tersebut. Lain halnya dengan para pelaku pangan yang memproduksi produk pangan untuk kepentingan komersialisasi maupun konsumen pangan yang bermukim di daerah yang mempunyai akses penghubung lancar dengan perkotaan. Untuk pelaku bisnis pangan secara umum sudah pasti dampaknya ada tetapi skalanya berbeda tergantung jenis produk, lokasi, kemampuan usaha dan faktor lainnya.(opini saya saja )

7 Likes

Menurut saya sangat berdampak pada ketahanan pangan di Indonesia, banyak sekali masyarakat yang awalnya bekerja malah terkena dampak berupa phk atau malah dirumahkan tanpa kejelasan hingga kapan mereka dapat bekerja kembali. Terhambatnya alur distribusi sebagai salah satu dampak dari Covid-19 juga mempengaruhi ketahanan pangan karena ketersediaan barang menjadi terhambat, terlebih salah satu arahan pemerintah agar tetap “dirumah saja” menjadi polemik di masyarakat. Khususnya rakyat kecil dan menengah yang bergantung kehidupannya dari pendapatan hasil berjualan sehari-hari atau petani yang harus tetap bekerja agar mendapatkan uang, jika mereka tidak bekerja maka tidak ada uang untuk makan.

6 Likes

Menurut pendapat saya, di masa pandemi Covid-19 ini sangat mempengaruhi ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di daerah perkotaan dimana sangat bergantung pada sektor pertanian yang berasal dari pedesaan. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh petani menurun,karena dengan adanya himbauan pemerintah untuk meminimalisir kegiatan di luar rumah untuk pencegahan penyebaran virus sehingga tidak seefektif biasanya sehingga produktivitas hasil pertanian menurun. Sebagian masyarakat mengalami penurunan pendapatan sehingga mengakibatkan harga jual hasil pertanian menurun, hal ini menyebabkan para petani merasa merugi. Selain itu, distribusi bahan pangan dari daerah satu ke daerah lain juga terhambat karena adanya PSBB di wilayah tertentu sehingga mempengaruhi ketahanan pangannya.

5 Likes

Berpengaruh namun tidak signifikan, hal tersebut dapat terlihat dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistika (BPS) Agustus 2020, PDB pertanian tumbuh 16,24 persen pada triwulan-II 2020 (q to q) dan bahkan secara y0y, sektor pertanian tetap berkontribusi positif yakni tumbuh 2,19 persen yoy pada kuartal II/2020 tersebut karena ditopang subsektor tanaman pangan yang tumbuh paling tinggi yakni sebesar 9,23 persen. Di tingkat petani kementan selaku wakil pemeritah pusat memberikan pendampingan dan bantuan melalui Kur. Harga jual padi gabah kering cenderung tidak terpengaruh oleh pandemi dan stabil, bawang merah justru naik 2 kali harganya dibanding musim tanam 2019

5 Likes

Menurut saya pandemi ini berdampak pada ketahanan pangan juga, dikarenakan banyaknya masyarakat yang diberhentikan dari pekerjaan utama menyebabkan daya beli masyarakat juga ikut menurun karena tidak ada pemasukan (gaji). Oleh sebab itu masyarakat mulai mencari cara untuk mengurangi pengeluaran terutama untuk membeli bahan-bahan makanan, cara yang dapat dilakukan adalah dengan menanam sendiri bahan-bahan makanan yang mudah dan dapat dibudidayakan di rumah tanpa memerlukan pekarangan yang luas.

6 Likes

Menurut saya pandemi ini pastinya akan berdampak pada ketahanan pangan di Indonesia. Dimana adanya aturan PSBB yang menyebabkan distribusi pangan terhambat serta perubahan kehidupan sosial masyarakat di Indonesia. Permasalahan tersebut menyebabkan stok pangan tidak merata di semua daerah. Ada daerah yang mengalami defisit dan ada pula yang mengalami produksi berlebih.

Maka dari itu masyarakat juga perlu menjaga ketahanan pangan untuk menghindari adanya krisis pangan. Dalam masa pandemi seperti ini, masyarakat harus lebih kreatif dan bisa berkreasi untuk mengakali situasi yang ada dalam menjaga akses terhadap pangan. Masyarakat diharapkan memiliki kesadaran untuk melakukan penanaman mandiri minimal untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri melalui urban farming dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada di rumah.

4 Likes

Menurut saya, Ketahanan Pangan di Indonesia saat ini masih belum stabil. Karena apa? Bisa dilihat, masyarakat Indonesia sampai saat ini masih bergantung kepada beras sebagai bahan pokok pangan. Padahal sumber pangan pokok bukan hanya di beras saja. Banyak sumber pokok yang tertanam di tanah air Indonesia ini. Akibatnya, kurangnya peminat terhadap sumber pangan pokok yang lain. Padahal, banyak sumber pokok pangan yang jauh lebih bernutrisi untuk memenuhi kebutuhan standar gizi. Ditambah lagi, adanya Covid-19 ini membuat distribusi pangan terhambat akibat adanya lockdown. Sehingga, kegiatan produksi dan distribusi tidak seimbang. Akhirnya, harga pangan menurun drastis yang membuat para petani kekurangan modal bahkan tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya akibat krisis yang dialami selama pandemi ini.

6 Likes