Bagaimana pendapat teman teman tentang ketahanan pangan di Indonesia saat ini

Continuing the discussion from Bagaimana pendapat teman teman tentang ketahanan pangan di Indonesia saat ini?:

Continuing the discussion from [(Bagaimana pendapat teman teman tentang ketahanan pangan di Indonesia saat ini?]):

Keadaan ketahanan pangan di Indonesia saat ini juga ikut terkena dampak akibat adanya pandemi covid 19, selain dampak yg disebutkan oleh teman teman tadi ada juga dampaknya terhadap kualitas dari tanaman pangan tersebut yg ikut menurun. Mengapa demikian? Karena para petani kekurangan modal untuk memproduksi, merawat, dan mengembangkan tanaman pangannya akibat pandemi yg menyebabkan banyaknya masyarakat yg kesusahan dlm mencari uang. Tanaman pangan yg mereka produksi pun menjadi kurang berkualitas akibat kurangnya modal, dan pendapatan para petani ikut menurun akibat pandemi ini.

menurut aku ketahan pangan diindonesia masi standar,bahkan ada dibeberapa tempat yang ketahan pangannya cukup kurang,ini semua terkait akan faktor cuaca,tanah,dan angin,yang membertikan efect kepada pangan didaerah bisa standar,tinggi,bahkan menurun

Selain penyebab dari pemaparan kakak diatas, menurut saya, kondisi ketahanan pangan di Indonesia belum merata di masing masing daerah juga dapat dikarenakan distribusinya kurang optimal. Kita bicara dari segi perbedaan musim di beberapa wilayah, Disatu sisi misalnya untuk padi yang ditanam di daerah yang masuk musim penghujan punya limpahan panen yang tinggi sedangkan di sisi lain, untuk wilayah yang masih berada di musim kemarau, pengairan padinya jadi lebih sulit maka rentan kekeringan dan mengalami gagal panen misalnya. Panennya malah berkurang. Jadi menurut saya distribusi pangan masih belum merata untuk di beberapa daerah terlebih di kabupaten hal itu juga berkaitan dengan masa pandemi yang masih berlangsung sekarang ini, banyak kendala dalam pengiriman input produksi sehingga input seperti pupuk, pestisida, benih, alsintan dan obat obatan lain terhambat bahkan masih terjadi permasalahan dalam keterlambatan pengiriman sehingga distribusi jadi ikut terlambat. Hal tersebut tentu menjadi permasalahan bagi desa rawan pangan yang tidak memiliki infrastruktur akomodasi yang baik, lahan pertanian yang sempit dan tidak memiliki lumbung desa.