Bagaimana cara mengendalikan emosi?

Emosi adalah suatu kompleks keadaan dari kewaspadaan yang meliputi sensasi (di bagian dalam) & ekspresi (di bagian luar), yang merupakan kekuatan untuk memotivasi individu dalam bertindak.

Bagaimana caranya mengendalikan emosi ?

Emotional Control atau Pengendalian Emosi merupakan kemampuan seseorang untuk mempertahankan sikap rasional dan objektif ketika dihadapkan pada situasi stress atau emosi.

Pengendalian emosi juga merupakan ukuran ketenangan diri dalam situasi yang sulit, dan kemampuan untuk bertindak secara objektif, bukan impulsif atau emosional. Emosi seringkali dikaitkan dengan perasaan marah atau jengkel, namun sebenarnya emosi merupakan suatu wujud ekspresi atau reaksi seseorang terhadap suatu kejadian atau seseorang.

Emosi dapat berupa perasaan marah, sedih, takut, senang, bingung, malu, terkejut, dan lain-lain. Emosi diklasifikasikan menjadi 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif merupakan bentuk emosi yang menguntungkan, seperti perasaan senang atau perasaan bersyukur. Sedangkan emosi negatif merupakan sebaliknya, contohnya perasaan marah, dan perasaan kecewa. Emosi tidak dapat menjadi netral, karena netral berarti non-emosional, atau tidak memiliki emosi.

Emosi sangat mudah terpancing ketika situasi dan keadaan tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengendalikan emosi dengan baik, berikut ini beberapa hal yang dapat kita lakukan:

  1. Berhenti sejenak dan kembali fokus
    Kita dapat dengan mudah terbawa emosi dan melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat untuk diri kita. Saat kita mulai merasa tidak dapat mengendalikan emosi, cobalah untuk berhenti sejenak dan kembali fokus dengan apa yang akan terjadi. Hal ini dapat membantu mengalihkan pikiran kita dari rasa emosi.
  2. Bernapas dengan rileks dan tenang
    Dalam keadaan emosi yang berlebih, tubuh akan merespon dengan cara mengaktifkan sistem saraf simpatik dan mengirimkan adrenalin dan zat kimia lainnya ke seluruh tubuh, sehingga meningkatkan denyut jantung, napas lebih pendek, dan membuat otot-otot menjadi tegang dan kaku. Menghirup napas dalam-dalam dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan membuat kita lebih tenang.
  3. Coba relaksasi otot-otot progresif
    Relaksasi otot-otot progresif atau Progressive Muscle Relaxation(PMR) dapat membantu menenangkan pikiran kita dengan cara menegangkan dan melemaskan otot-otot secara sistematis. PMR juga dapat membantu untuk mengenali ketegangan-ketegangan fisik di dalam tubuh kita.
  4. Gunakan teknik visualisasi
    Visualisasi atau membayangkan pengalaman-pengalaman yang menenangkan dapat membantu dalam mengontrol respon emosional kita. Hal ini akan menjadi sangat berguna untuk mengubah momen-momen stress menjadi momen yang nyaman dan rileks sehingga dapat kita tangani dengan mudah.
  5. Mengenali emosi diri dan melepaskan emosi negatif
    Identifikasi setiap emosi yang muncul di diri kita, dan lepaskan emosi-emosi negatif yang dapat menghalangi untuk mencapai potensi yang terbaik dari diri kita.

Pengendalian emosi sangat penting karena berkaitan langsung dengan kecerdasan emosi, di mana kecerdasan emosi merupakan kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.

Mengendalikan emosi merupakan salah satu poin penting untuk dapat hidup di masyarakat, dan meraih kesuksesan.

Berdasarkan penelitian Goleman, kontribusi IQ hanya berperan 20% untuk keberhasilan seseorang, dan 80% lainnya ditentukan oleh kecerdasan emosi.

Orang yang ber-IQ tinggi namun tidak mampu mengendalikan emosi akan sering keliru dalam menentukan pilihan-pilihan dan memecahkan persoalan hidup karena susah untuk fokus dan berkonsentrasi. Di lain hal, orang yang ber-IQ rendah namun memiliki kecerdasan emosi tinggi akan berusaha menciptakan keseimbangan diri dan lingkungannya, mengusahakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri, dapat mengubah sesuatu yang buruk menjadi lebih baik, serta mampu bekerja sama dengan orang lain yang mempunyai latar belakang yang beragam.

Sumber:

2 Likes

Berikut adalah beberapa cara atau strategi yang dapat dilakukan untuk mengelola emosi sehingga dapat membuang pikiran negatif yang bersarang didalam diri kita dan digantikan dengan perasaan yang positif. Cara atau strategi tersebut antara lain adalah :

1. Smile to make yourself feel good
Senyum adalah cara sederhana untuk menghilangkan emosi yang ada didalam tubuh kita. Memperbanyak melakukan senyum akan menenangkan diri kita serta secara perlahan akan mengurangi tingkat emosi yang kita miliki .

2. Talk to someone
Ekspresikan atau ceritakan perasaan kita kepada seseorang agar dapat memecahkan masalah yang dimiliki.

3. Redifine the problem
Perilaku emosi atau stress yang kita miliki ini dapat berakibat buruk bagi kesehatan kita. Jika masalah tersebut berada diluar dari control atau pengendalian kita, maka kita perlu mengenalnya dan mendefenisikan permasalahan tersebut agar kita dapat menentukan nagian mana dari permasalahan tersebut dapat kita hindari dan bagian mana dari permsalahan tersebut dapat kita kendalikan .

4. Develop behaviors that distract you from stress.
Lakukan pekerjaan yang dapat mengalihkan dari stress yang berakibat emosi. Contoh yang dapat dilakukan adalah melakukan rekreasi ketempat - tempat wisata.

5. Exercise Regularly
Berolahraga secara rutin sangat baik untuk kesehatan fisik dan kesehatan emosional kita . Olahraga juga dapat menekan stress dan pengendalian emosi yang baik pula bagi diri kita.

6. Don’t give in to negative thinking
Jika kita menemukan celah dalam diri kita untuk berpikir negatif, maka sedapat mungkin kita bisa menghilangkannya dari diri kita agar tidak menjadi pemicu bagi diri kita untuk emosi.

7. Be kind to others
Berbuat baiklah kepada orang lain karena hal ini dapat menghentikan diri kita yang selalu merasa khawatir dan juga dengan kita memperbanyak berbuat baik kepada orang lain perlahan lahan dapat menekan sifat emosi dari dalam diri kita.

Referensi :

Pengendalian emosi merupakan salah satu softskill yang diperlukan oleh manusia dalam lingkungan kerja. Ketidakmampuan dalam mengendalikan emosi dapat memberikan dampak yang buruk bagi diri sendiri maupun orang lain yang berada disekitar kita. Berdasarkan penelitian Fisher, “Emotion at Work: What Do People Feel, and How Should We Measure It?”, dapat disimpulkan bahwa frustasi, khawatir, kemarahan, rasa benci, dan kekecewaan merupakan emosi negatif yang paling umum dialami oleh seseorang di tempat kerja. Oleh karena itu, berikut ini akan dipaparkan beberapa strategi untuk menangani kelima emosi negatif tersebut.

1. Frustation/Irritation
Frustasi biasa terjadi ketika kita merasa terjebak/terperangkap dan tidak dapat melanjutkan kembali sesuatu yang sedang kita kerjakan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menangani frustasi. Pertama, cobalah untuk berhenti sejenak dan pikirkanlah satu hal postif dari situasi yang sedang dialami saat ini. Contoh apabila pimpinan kita terlambat untuk melakukan meeting, maka waktu yang ada tersebut dapat kita manfaatkan untuk melakukan persiapan yang lebih baik. Kedua, ingatlah ketika terakhir kali anda merasa frustasi. Perasaan frustasi tidak membantu kita dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak terlalu lama terjebak dalam situasi tersebut.

2. Worry/Nervousness
Perasaan khawatir ketika bekerja tidak hanya berdampak pada kesehatan mental seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada produktivitas dan tindakan anda dalam mengambil resiko suatu pekerjaan. Untuk menangani perasaan tersebut, kita dapat melakukan beberapa hal seperti tidak menambah kekhawatiran anda dengan mendengarkan kekhawatiran orang lain. Contohnya ketika rekan kerja kita sedang berkumpul dan berbicara mengenai PHK, sebaiknya kita tidak ikut-ikutan dalam pembicaraan tersebut dan lebih baik memikirkan bagaimana cara untuk memperbaiki situasi yang ada. Selain itu, cobalah untuk melakukan latihan pernapasan. Menghirup napas dalam-dalam dapat memperlambat denyut jantung dan membantu kita menjadi lebih tenang.

3. Anger/Aggravation
Kemarahan merupakan emosi yang sebagian besar dari kita tidak dapat menanganinya dengan baik. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menangani kemarahan adalah dengan mengendalikan kemarahan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Pertama, perhatikan terlebih dahulu tanda-tanda awal kemarahan. Apabila kita mulai merasakan kemarahan, maka sementara hentikanlah pekerjaan yang sedang kita lakukan. Kemudian, lakukan latihan pernapasan untuk membantu menurunkan kemarahan dan membantu menempatkan kita kembali ke arah yang lebih positif.

4. Dislike
Dalam tempat kerja, kemungkinan kita akan menemukan seseorang yang tidak kita sukai/benci. Untuk menangani hal tersebut ada dua cara yang dapat kita lakukan. Pertama, kita harus hormat terhadap orang tersebut. Sampingkan harga diri dan ego anda terlebih dahulu. Kedua, bersikap tegas terhadap rekan anda yang kasar dan tidak professional dengan memberikan penjelasan bahwa anda tidak menyukai perlakuan mereka terhadap anda.

5. Disappointment/Unhappiness
Rasa kecewa merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap produktivitas kerja kita. Apabila mengalami rasa kecewa yang tinggi, kita mungkin akan merasa takut untuk mengambil resiko lain. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekecewaan. Pertama, lihat pada mindset anda, pikirkan bahwa segala sesuatu pasti tidak akan selalu berjalan seperti yang kita inginkan. Kedua, sesuaikan tujuan kita. Apabila kita kecewa karena tujuan kita tidak tercapai, bukan berarti tujuan tersebut harus ditinggalkan. Artinya, buatlah perubahan kecil pada tujuan tersebut. Contohnya mengundur batas waktunya pengerjaan suatu projek. Dan yang terakhir adalah jangan lupa untuk tetap tersenyum. Walaupun kadang kita melakukannya dengan terpaksa, namun hal ini sering membuat anda merasa bahagia.

sumber: mindtools

2 Likes

Mengendalikan emosi menimbulkan banyak pertanyaan dan pilihan. Banyak tulisan tentang emosi dan bagaimana mengatasinya secara efektif, dimana banyak orang tidak dapat mengontrol emosinya. Mengendalikan emosi secara efektif seperti mengambangkan kemampuan atau kebiasaan. Ini adalah sesuatu yang baik, dan sebagai manusia harus berjuang untuk merubahnya menjadi lebih baik. Berikut ini empat langkah simple untuk memulai mengendalikan emosi secara efektif:

1. Kesadaran
Jika Anda tidak sadar jika Anda seorang yang sangat emosional, bagaimana Anda dapat mengontrolnya? Itu sangat mustahil. Mulailah memantau emosi Anda dan berilah nama. Terkadang susah untuk mengidentifikasi apa yang kita rasakan. Memberinya nama membantu kita untuk mendapatkan kejelasan yang penting untuk bergerak maju.

2. Menemukan “mengapa” Anda Emosi
Setelah mengidentifikasi apa yang dirasakan, Anda harus menemukan mengapa anda merasakan itu. Apa penyebab rasa itu ada pada diri Anda? Pasti, ada banyak alasan dan untuk mendapatkannya Anda harus bertanya pada diri sendiri seperti Anda bertanya kepada teman. Pikiran Anda akan selalu mencari jawabannya.

3. Tanya Dirimu Sendiri, “Apa Solusinya?”.
Setelah menemukan mengapa Anda merasakannya, apa yang bisa dilakukan untuk mengendalikannya?.terkadang Anda perlu melakukan perubahan pola piker tentang situasi tersebut. Terkadang pemahaman sederhana mengapa Anda merasakannya adalah jalan yang benar untuk saat itu, emosi Anda akan mulai berkurang karena pemahaman selalu mengarahkan untuk tenang.

4. Pilih Bagaimana Anda Ingin Bereaksi.
Ini adalah langkah yang paling berat. Cara kita bereaksi dan mengendalikan emosi adalah kebiasaan.Anda mau mengendalikan emosi Anda atau emosi yang mengendalikan Anda? Ini bukan susuatu yang mudah dan mengapa banyak orang tidak melakukan upaya apapun dan menyerah. Tetapi setelah Anda dapat mengendalikan emosi, hidup Anda akan berubah menjadi lebih baik dari apa yang Anda bayangkan. Tidak hanya merasa lebih hebat dalam mengontrol hidup, tetapi Anda akan menjadi lebih bahagia dan lebih sehat karena tidak akan merasakan stress atau terbebani terlalu sering.

Referensi : How To Control Your Emotions Effectively - Lifehack

1 Like

Emosi seringkali diabaikan, salah diidentifikasi, salah dibaca atau salah penanganan dan biasanya akan merugikan orang tersebut. Terkadang sangat sulit untuk mengatur strong feelings dan emotions. Walaupun kita tidak bisa menghindari untuk mengalami perasaan ini, kita dapat melakukan cara untuk mengatur perasaan ini. Di bawah ini adalah beberapa cara untuk membantu mengatur daripada bereaksi lebih.

1. Take care of yourself
Lakukan setidaknya untuk mempetahankan ketahanan Anda misal dengan melakukan tidur yang cukup, diet seimbang, exercise, dan banyak hal lainnya. Dan luangkan waktu untuk diri Anda, aktivitas yang disenangi, waktu bersama orang-orang yang bisa membuat Anda tertawa dan merasa dicintai.

2. Anticipate your negative emotions
Buat list-list dari apa yang membuat Anda marah, teriak dan melakukan hal-hal lain yang tidak penting. Lalu baca dan buatlah antisipasi dari hal-hal tersebut.

3. Di kepala Anda, labeli perasaan Anda dan jelaskan kepada diri sendiri apa yang terjadi
“Aku merasa benar-benar marah dengan cepat ketika dia menggunakan nada yang kasar kepadaku”. Berikan gambaran kepada diri sendiri apa yang terjadi agar dapat memberikan sedikit jarak antara Anda dan reaksi emosi Anda

Manage Your Emotions By Arlene R. Taylor PhD
Managing Emotions By NSW Government
Manage Your Emotions By Center for Motivation and Change

1 Like

Emosi memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari. baik itu ceria ataupun senang ketika mendapat pesan dari seseorang ataupun sedih dan kecewa karena kehilangan sesuatu, emosi akan selalu ada pada diri kita dan dapat mempengaruhi kinerja kita. beberapa emosi dapat membuat kinerja kita menjadi postif (seperti ceria, senang, bahagia dan lain-lain) atau membuat kinerja kita menjadi negatif (seperti marah, cemburu, iri dan lain-lain)

lalu bagaimana caranya mengendalikan emosi ? menurut situs ini begini caranya :

  1. memilih situasi
    maksudnya hindarilah situasi-situasi dimana kita menjadi emosional. contohnya seperti dikala kita terburu-buru. dengan waktu yang semakin tipis kita tentunya semakin cepat marah dan dapat menimbulkan hal-hal yang tak diinginkan. maka dari itu persiapkan segala hal sebelum waktunya agar tidak terburu-buru

  2. mengubah situasi
    contohnya seperti kecewa saat menyiapkan sesuatu yang sangat perfect namun gagal dikarenakan standar yang terlalu tinggi. maka dari itu buatlah sesuatu yang sangat kita pahami dan tidak terlalu tinggi standarnya.

  3. mengubah fokus
    disaat kita berada pada situasi dimana kita merasa sangat kecil sehingga seringkali kita merasa iri dengan yang lain maka alihkan perhatian kita pada orang-orang yang lebih kecil dari kita. sehingga kita merasa percaya diri dan mampu menyelesaikan apa yang ingin kita selesaikan

  4. mengubah pemikiran
    seperti disaat kita kehilangan sesuatu maka berpikirlah kita tidak kehilangan melainkan kita memberikan sesuatu tersebut atau disaat kita marah karena tujuan kita tidak tercapai maka pikirkanlah itu sebagai sesuatu yang lain. ubahlah hal-hal menyedihkan menjadi bahagia. dengan begitu emosi kita akan lebih terkontrol

  5. mengubah respons terhadap sesuatu
    apabila dikala kita marah maka respon tubuh kita adalah menendang atau memukul sesuatu, ubahlah itu menjadi bernapas secara perlahan dan menutup mata kita. ini dapat membantu kita menenangkan diri dan lebih fokus kepada menyelesaikan masalah.


referensi :
5 Ways to Get Your Unwanted Emotions Under Control

1 Like

Artikel ini diadaptasi dari: 5 ways gain control addictive emotions

5 Cara Bagaimana Agar Dapat Mengendalikan Emosi

Semua orang memiliki kesulitan saat mengontrool emosi mereka dari waktu ke waktu. Banyak yang berusaha mencari bagaimana caranya mengontrol emosi diri, karena banyak yang belum tau cara yang benar. Berikut 5 cara untuk mengendalikan emosi.

1. Meditasi
Meditasi adalah alasan mengapa petapa buddha selalu tenang. itu karena meditasi memberi kekuatan untuk dapat mengontrol kebiasan dan emosi.
Menurut penelitian 20 menit dalam sehari meditasi dapat mengurangi tingkat stress, marah, dan depresi.

2. Menjaga diri
Dengan mendapatkan tidur yang cukup setiap malam dan memakan makanan yang bernutrisi. memelihara hubungan yang baik dengan teman dan pacar. aktif dalam komunitas, dan melakukan aktifitas yang membuat anda senang.

3. Berfikir panjang
Ketika anda dalam keadaan emosi yang kuat, jangan larut dalam emosi tersebut, ingatlah dan berfikir apakah anda akan tetap merasa seperti itu dan pikirkan dampaknya dalam satu hari, minggu, bulan, atau bahkan menit.
Ketika Anda ingat bahwa emosi Anda yang singkat, tidak peduli seberapa kuat, Anda akan cenderung melakukan sesuatu yang membahayakan yang bisa memiliki konsekuensi yang permanen.

4. Berlatih relaksasi
Relaksasi dapat membantu mengatasi stres yang dialami. Relaksasi dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi kelelahan dan kemarahan, meningkatkan kepercayaan diri dan meningkatkan mood.
Ketika dikombinasikan dengan makan yang benar, berolahraga, semakin banyak tidur, menghabiskan waktu dengan orang yang dicintai, dan mekanisme koping positif lainnya, relaksasi dapat pergi jauh ke arah membantu Anda mengatur suasana hati Anda sendiri. Ada sejumlah relaksasi membantu latihan yang dapat digunakan untuk mendapatkan respon relaksasi, termasuk yoga, tai chi, dan pijat. Cobalah beberapa teknik relaksasi yang berbeda untuk menemukan satu yang bekerja terbaik bagi Anda.

5. Cari tau bagaimana orang lain mengontrol emosi mereka
Anda dapat belajar banyak tentang bagaimana mengontrol emosi anda dengan berbicara kepada orang lain yang anda tahu siapa yang memiliki keterampilan emosional yang lebih baik daripada anda. jangan malu untuk meminta teman-teman, guru, rekan kerja dipercaya, atau teman-teman Anda dalam pemulihan bagaimana mereka menangani kekecewaan, kemarahan, frustrasi, atau kecemasan.

1 Like

How to Control Your Emotions

Kemampuan untuk mengontrol emosi bergantung kepada bagaimana kita membagi fokus kita terhadap emosi tersebut. Bagaimana kita fokus kepada rasa takut, marah, khawatir dan tertekan pada hal tertentu. Kecerdasaan emosional yang baik membutuhkan kemampuan dalam memahami suasana hati kita sendiri. Kemudian bagaimana cara kita mengatur emosi tersebut?

1. Control your emotions by looking ahead
Emosi yang intens dapat membuat kita mengabaikan masa depan dan hanya fokus pada masa sekarang. Yang harus kita waspadai dan ingat adalah tindakan sesaat atau terburu-buru memiliki konsekuensi yang besar dan berkepanjangan. Pastinya kita pernah menyesali suatu tindakan yang kita ambil secara terburu-buru hanya karena mengikuti emosi kita sendiri.
Ketika anda dalam keadaan emosi, cobalah untuk berpikir tentang diri anda sendiri. Bagaimana anda menghadapi hari esok ketika anda melakukan hal tersebut sekarang? Bagaimana anda akan bersikap didepan rekan kerja atau keluarga? Mecobalah untuk selalu melihat secara luas terhadap setiap kejadian yang anda hadapi.

2. Get to know yourself
Mencoba untuk mengenali diri sendiri. Langkah pertama yang harus anda lakukan adalah mengamati diri kita sendiri ketika sedang emosi dan mengapa hal tersebut terjadi. Mengendalikan emosi bukan sekedar tentang berpura-pura terhadap sesuatu hal seolah hal tersebut tidak terjadi dalam hidup anda, namun cobalah untuk mengaku kepada diri anda sendiri. Kemudian identifikasilah kenapa anda merasakan hal tersebut.
Berlatihlah untuk jujur terhadap diri sendiri. Cobalah untuk memikirkan hal positif lain ketika anda sedang marah terhadap seseorang dengan suatu alasan, misalnya mengingat sikap baik orang tersebut kepada anda.

3. Change your mood; do something different
Kita cenderung menganggap bahwa mood merupakan hal yang sepele dan hanya menunggu sampai ia membaik dengan sendirinya. Namun tidak demikian, kita dapat mengubahnya dengan cara yang baik (tidak dengan alkohol da obat-obatan). Mampu mengelola dan mempengaruhi emosi kita sendiri merupakan penanda yang kuat untuk kesehatan yang baik, kematangan emosional dan kebahagiaan.
Salah satu cara untuk mengubah suasana hati adalah dengan melakukan hal yang berbeda, misalnya jika anda sedang bosan belajar anda dapat keluar sejenak untuk berjalan-jalan dan menikmati dunia luar yang mampu menyegarkan pikiran anda kembali.
Yang terpenting adalah melakukan dan memikirkan sesuatu yang berbeda. Mencoba memikirkan hal lain yang lebih positif ketika anda sedang merasa buruk. Hal tersebut setidaknya dapat menetralisir suasana hati yang buruk dan menempatkan anda dalam suasana hati yang lebih baik.

4. Observe how others deal effectively with their emotions
Kita dapat belajar dari orang lain tentang bagaimana mereka mengatur emosi dalam diri mereka dan menerapkannya pada diri kita. Hal tersebut dapat membantu kita dalam mengubah pola pikir yang selama ini kita terapkan.

5. Change your physiology
Beberapa orang beranggapan bahwa emosi hanya berada di dalam kepala namun sebenarnya emosi merupakan suatu respon fisik. Rasa marah dapat menaikkan denyut jantung dan tekanan darah, itulah mengapa orang yang tempramental identik dengan penyakit jantung. Rasa cemas menghasilkan perubahan fisik dan depresi dapat menekan sistem kekebalan tubuh. Cobalah untuk mengatur perubahan fisik dimulai dengan cara bernafas:

  1. Tahan nafas selama lima detik (untuk me-reset nafas anda).
  2. Sekarang tarik nafas dengan perlahan, fokuslah kepada diafragma hingga paru-paru anda dipenuhi oleh udara.
  3. Kemudian hembuskan dengan lebih perlahan (sambil bayangkan anda benar-benar bernafas dengan rileks).
  4. Lakukan terus dan ingat bahwa nafas yang keluar akan membuat anda tenang.

6. Use your noggin
Kita perlu beberapa emosi untuk memotivasi kita, namun emosi yang tepat dan diterapkan dengan cara yang benar. Semakin emosional kita, maka kita akan menjadi semakin bodoh. Hal tersebut dikarenakan emosi menginginkan kita untuk bereaksi secara membabi buat dan secara fisik daripada berpikir atau bersikap secara objektif dan rasional. Banyak hal yang saat ini diukur dengan pikiran yang tenang daripada dengan menggunakan respon emosional yang berkahir ceroboh.

7. Create spare capacity in your life
Setiap organisme memiliki kebutuhannya masing-masing. Apabila kebutuhan tersebut tidak dapat terpenuhi maka kehidupannya akan terganggu. Begitu juga dengan anda. Anda memiliki kebutuhan mendasar yang harus terpenuhi yakni, makanan, tidur, tempat tinggal dan air. Apabila hal-hal tersebut tidak terpenuhi dengan baik maka akan mempengaruhi emosi anda. Namun anda juga memiliki kebutuhan emosional.
Untuk dapat menjadi sehat secara emosional, seseorang perlu:

  1. Merasa aman dan nyaman.
  2. Teratur memberi dan menerima perhatian yang berkualitas.
  3. Merasakan pengaruh dan kontrol atas hidup mereka.
  4. Merasa menjadi bagian dari masyarakat luas.
  5. Menikmati persahabatan, kebahagiaan, cinta, dan keintiman dengan orang-orang yang signifikan.
  6. Merasakan status, merasa mereka memiliki peran dikenali dalam kehidupan.
  7. Merasa bebas.

Ketika semua atau sebagian dari kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, maka anda akan meiliki stabilitas emosional yang baik.

sumber: (How to Control Your Emotions | Hypnosis Downloads)

1 Like

Memperluas kosakata emosional Anda

Sebuah kata itu sangat penting. Jika Anda mengalami emosi yang kuat, luangkan waktu untuk mempertimbangkan bagaimana kita harus menyebutnya. Tapi jangan berhenti di situ: setelah Anda mengidentifikasi itu, cobalah untuk datang dengan dua kata yang menggambarkan bagaimana perasaan Anda. Anda mungkin akan terkejut dengan luasnya emosi Anda - atau bahwa Anda telah digali emosi lebih dalam terkubur di bawah satu lebih jelas.

Perhatikan Intensitas Emosi

Kita cenderung memberikan deskripsi dasar seperti “marah” atau “stres” bahkan ketika perasaan kita jauh lebih ekstrim. Saya punya klien Ed (bukan nama sebenarnya) yang sedang berjuang di pernikahannya; ia sering digambarkan istrinya sebagai “marah”. Tapi grafik kosakata menunjukkan, setiap emosi datang dalam berbagai rasa. Ketika kita berbicara tentang kata-kata lain untuk emosi istrinya, Ed melihat bahwa ada saat-saat bahwa ia mungkin hanya kesal atau tidak sabar. wawasan ini mengubah hubungan mereka karena dia tiba-tiba bisa melihat bahwa dia tidak hanya marah sepanjang waktu. Ini berarti dia benar-benar bisa menanggapi emosi tertentu dan perhatian tanpa menjadi marah sendiri. Demikian pula, itu penting dalam penilaian diri sendiri apakah Anda marah atau hanya marah-marah, sedih atau hanya kecewa, gembira atau hanya senang. Ketika Anda mengukur emosi Anda, maka nilai emosi tersebut pada skala 1-10. Seberapa dalam perasaan Anda? Seberapa penting itu, atau seberapa kuat? Apakah yang membuat Anda memilih kata-kata yang berbeda?

Tulis Perasaan Tersebut

James Pennebaker telah melakukan 40 tahun penelitian tentang pengolahan emosional. Penelitian mengungkapkan bahwa orang-orang yang menulis hal emosional mengalami peningkatan yang ditandai dalam fisik dan mental kesejahteraan mereka. Selain itu, dalam sebuah studi baru-baru ini pada para pekerja yang di PHK, ia menemukan bahwa mereka yang memiliki perasaan mereka terhina, kemarahan, kecemasan, dan kesulitan hubungan, tiga kali lebih memiliki kemungkinan untuk dipekerjakan kembali. Penilitian ini juga mengungkapkan bahwa dari waktu ke waktu mereka yang menulis tentang perasaan mereka mulai mengembangkan wawasan ke dalam apa perasaan itu berarti (atau tidak berarti!), menggunakan frase seperti “Saya telah belajar,” “Aku tersadar bahwa,” " saya sekarang menyadari, “dan” aku mengerti. "proses menulis memungkinkan mereka untuk mendapatkan perspektif baru tentang emosi mereka. Setelah Anda memahami apa yang Anda rasakan, maka Anda dapat lebih mudah untuk mengontrol emosi dan mendeskripsikan emosi tersebut.

Sumber : 3 Ways to Better Understand Your Emotions

1 Like

Bagaimana Cara mengontrol emosi diri di lingkungan kerja.
Terkadang emosi dapat terjadi dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Akan Tetapi kita tidak dapat mengubah cara atau perilaku orang yg sedang emosi. Salah satu cara yang hanya dapat kita lakukan ialah mengubah cara kita menanggapi mereka.

Keeping Your Composure

  1. Monitor your physical respons
    tetap bernafas santai dan relax. Jika kamu terbawa emosi, identifikasi hal yang membuat mu terpancing sehingga hal tersebut akan membuat emosi mu tadi menurun
  2. Aturlah kontak matamu, agar tidak terkesan menantang atau merendahkan
  3. Jangan bereaksi terlalu cepat
  4. Jika sedang berhadapan dengan orang yang sedang marah, jangan terpancing akan emosinya tapi konsider real feeling mereka

Responding to Others’ Emotions

  1. Dengarkan apa yang mereka katakan dan jangan mematahkan pembicaraan mereka ketika sedang emosi
  2. Ajaklah mereka untu duduk untuk menurunkan emosinya
  3. Ajak mereka berdiskusi
  4. Tanyakan lebih detail setelah mereka tenang dari marah nya
  5. Setela mereka tenang, kamu dapat memulai berbicara dan jangan perbolehkan mereka menginterupsi saat anda memberikan penjelasan

Managing Your Emotions

  1. Meng-identifikasi dan mengenal tuipe tipe emosi yg ada didalam dirimu
  2. Meng-identifikasi cara kamu berbicara
  3. Meng-identifikasi cara fisik mu merespon
  4. Menggantikan omongan yang tidak penting atau reaksi fisik yang tidak penting ke control respon

Artikel bersumber dari How to Handle Emotions at Work | AMA

1 Like

Emosi merupakan suatu kekuatan yang sangat nyata dalam diri kita. Emosi dapat membuat kita senang, sedih bahkan dapat membuat kita merasakan dalam tekanan yang menyakitkan. Sebagai manusia, semua hal dalam hidup kita dilakukan dengan melibatkan emosi. Tertawa, bahagia, menangis, marah, bahkan berkorban untuk sesuatu dalam hidup kita, pasti melibatkan emosi. Emosi bisa dibilang sebagai sesuatu yang mendikte cara kita untuk bertindak dan berprilaku sehari-hari.

Namun, kita tidak boleh bertindak terlalu cepat dalam menanggapi emosi kita. Karena terkadang, jika kita menindak lanjuti emosi yang terlalu cepat, kita akan mendapatkan hasil yang akan kita sesali dikemudian hari. Terdapat 2 jenis bagian dalam emosi, yaitu emosi positif dan emosi negative. Jika kita menempatkan diri terlalu jauh kea rah negative, yang kita dapatkan hanya emosi yang berbatasan dengan kemarahan, kekecewaan dan lain-lain. Jika kita menempatkan diri terlalu ke bagian yang positif, yang kita dapatkan adalah euphoria emosi yang menggebu-gebu. Dalam hal ini, kita mengetahui bahwa emosi negative harus ditangani dengan sangat hati-hati.

Emosi negative dapat berupa marah, kecewa, iri hati dan cemburu yang bisa sangat diluar kendali apalagi setelah mereka dipicu oleh sesuatu hal. Emosi yang mendominasi lama kelamaan akan merugikan diri kita masing-masing. Tidak ada seorangpun yang dilahirkan memiliki emosi yang menggebu-gebu. Orang-orang tempramen biasanya membiarkan diri mereka melepaskan emosi negative terus menerus hingga mereka tidak bisa mengontrol emosi tersebut dan menjadi kebiasaan.

Bukan hal yang mudah memang menguasai dan mengontrol perasaan serta emosi kita sendiri, namun disini saya memiliki 6 langkah praktis yang bisa anda gunakan untuk mengendalikan emosi anda :

  1. Jangan langsung bereaksi
    Ketika anda bereaksi secara langsung terhadap pemicu dari suatu emosi (khususnya emosi negative) sangat bisa dipastikan nantinya anda mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan anda sesali. Hal ini merupakan kesalahan yang sangat besar. Jadi, sebelum anda berargumen dengan pemicu emosi tersebut, ada baiknya anda mengambil nafas dalam-dalam dan menstabilkan tekanan tersebut. Lakukan pernafasan selama 5 menit, rasakan otot-otot anda menjadi relaks dan detak jantung anda kembali normal. Jangan lupa, ingatkan lagi kepada diri anda bahwa ini hanya bersifat sementara.

  2. Meminta bimbingan dari-Nya
    Iman merupakan sesuatu yang sesalu menyelamatkan kita dalam situasi apapun, bahkan dalam masa-masa kelam dihidup kita. Ketika anda percaya bahwa ada sesuatu kekuatan yang lebih besar, maka anda menyadari akan melewati hambatan-hambatan dengan mudah. Tutup mata anda, biarkan energy positif masuk kedalam tubuh anda, dan biarkan semesta memberikan petunjuk kepada anda.

  3. Temukan Cara yang Sehat
    Ketika anda sudah bisa mengatur emosi anda, sekarang yang dibutuhkan adalah cara yang sehat untuk menyalurkan emosi anda. Jangan memendam emosi secara berlebihan. Temui dan berbicaralah dengan seseorang yang anda percaya, ceritakan masalah anda dan tanyakan pendapat mereka mengenai hal tersebut. Dengan cara lain, anda juga bisa menulis, beberapa orang merasa terbantu dengan menulis atau bahkan melakukan sesuatu yang berkaitan dengan seni untuk melepaskan emosi mereka. Anda juga bisa bermeditasi atau melakukan yoga. Yang pasti, cari cara yang sehat dan cocok untuk melepaskan emosi-emosi anda.

  4. Lihat gambaran yang lebih besar
    Apapun yang terjadi dalam hidup kita, pasti memiliki maksut dan tujuan. Anda harus mengerti bahwa apa yang anda lewati saat ini pasti menjadi pelajaran di masa yang akan datang.

  5. Ubah Cara Berfikir Anda
    Emosi yang negative pasti akan membimbing anda menuju ke cara berfikir yang negative, hal ini dapat berdampak buruk bagi diri anda. Jika dihadapkan oleh situasi yang membuat anda merasa atau berfikir buruk, pasti akan memaksa anda untuk bereaksi buruk juga. Maka ketika situasi itu datang, ubah cara berfikir anda menjadi yang lebih baik.

  6. Maafkan Pemicu Emosi Anda
    Pemicu emosi bisa berupa sahabat, keluarga, bahkan diri anda sendiri, atau gabungan dari semua itu. Anda bisa saja menjadi emosi karena hal-hal yang mereka lakukan tanpa sengaja. Ketika anda memaafkan hal-hal tersebut, anda akan merasa tidak ada emosi negative yang melekat pada diri anda.

Emosi bisa datang setiap detik dalam hidup kita. Namun, seringkali kita mengambil langkah yang salah tanpa memikirkan akibatnya. Untuk menghindari hal tersebut ambil beberapa langkah diatas untuk membuat anda merasa lebih tenang. Nantinya anda akan bersyukur karena bisa mengontrol emosi anda sendiri.

Referensi : 6 Steps to Controlling Your Emotion

1 Like

Melakukan sesuatu yang tidak mudah dan dalam keadaan lelah pastilah dapat mendatangkan emosi, dan saat kita merasa emosi hal yang kita lakukan pasti ingin berteriak atau marah, ataupun mencoba tenang dan menangani situasi pro-aktif tersebut .
Lalu langkah-langakah apa saja yang bisa dilakukan untuk mengontrol emosi kita? Dibawah ini terdapat empat langkah untuk mengontrol emosi pada diri kita :

  1. Adanya kesadaran pada diri kita
    Adanya kesadaran pada diri kita jika kita merasa emosi , dan belajar mengendalikannya.

  2. Menganalisa kenapa anda emosi.
    Untuk mengontrol emosi anda , anda harus tau mengapa anda emosi? Renungkan sejenak apa yang terjadi pada diri anda dan analisa apa yang menyebabkan anda emosi, sehingga anda tau kenapa perasaan emosi bisa datang kepada anda.

  3. Mencari solusi yang tepat
    Setelah anda merenungkan alasan apa yang membuat anda menjadi emosi langkah selanjutnya adalah mencari solusi yang tepat atas emosi anda tersebut. Terkadang anda harus mengubah cara anda berfikir tentang sesuatu, contoh saja saat anda merasa perasaan anda menjadi buruk mungkin saja ada pikiran negative yang mendatangkan emosi . oleh sebab itu anda harus memikirkan cara-cara lain agar pikiran negatif pada diri anda menjadi berkurang dan bisa menenangkan.

  4. Memilih bagaimana anda menunjukan reaksi
    Cara mengelola emosi adalah dengan kebiasan, dan itu pasti adalah cara tersulit. Anda bisa menghilangkan emosi dengan melakukan aktivitas baru, atau share masalah anda dengan teman, itu bisa membuat emosi anda reda.

Sumber : How To Control Your Emotions Effectively - Lifehack

1 Like

Cara di bawah ini akan membantu Anda untuk mengendalikan emosi :

1. Menenangkan diri

Dari perspektif manajemen marah, marah bisa dilihat sebagai sebuah siklus agresi (aggression cycle) yang terdiri dari eskalasi, eksplosi, dan pasca-eksplosi. Oleh karena itu, saat Anda marah, tenangkan diri sehingga siklus agresi Anda berantakan. Dengan pikiran tenang, Anda bisa berpikir logis dan mencari solusi.

Untuk menenangkan diri, Anda bisa melakukan dengan cara tarik napas dalam-dalam

Saat menarik napas, fokuskan pikiran Anda pada napas yang masuk ke hidung atau bayangkan pemandangan yang indah. Lakukan berulang sehingga Anda bisa menurunkan emosi sedikit demi sedikit. Hitung 1 s.d 10 – Dalam hati, hitung dari satu sampai sepuluh secara perlahan untuk meredakan emosi. Jika perlu, lakukan beberapa kali.

2. Berempati

Pemicu marah terkadang hal sepele. Untuk menghindari masalah sepele ini menjadi besar, berempatilah. Empati adalah keadaan mental yang membuat Anda merasakan keadaan atau pikiran orang lain.

Kembali kepada contoh pengendara yang menyalip Anda, berempatilah kepada dia. Mungkin dia sedang buru-buru atau memang karakternya sudah begitu. Dengan berempati, Anda tidak akan mengeluarkan sumpah serapah dan nama hewan.
Contoh lain, jika isteri Anda ngomel-ngomel, berempatilah kepada dia. Mungkin saja dia capai memasak, membereskan rumah, dan mengurus anak sehingga kondisi mentalnya tidak stabil.

Anda mungkin akan sedikit susah berempati ini karena merasa diri lebih superior. Namun, kuatkanlah melakukannya karena memang tujuan Anda adalah meredam marah.

3. Mengingat dampak negatif yang akan terjadi

Emosi yang meluap-luap biasanya membuat yang bersangkutan gelap mata. Jika sudah demikian, dia akan memukul, berteriak, memaki, atau merusak barang-barang yang ada. Nah, untuk menghindari keadaan ini, ingatlah dampak negatif yang akan terjadi jika Anda tidak bisa melawan emosi.

Sebagai contoh, Anda bertengkar hebat dengan isteri Anda. Saat amarah akan meledak (misalnya Anda akan memukul), ingat dampak negatif yang akan terjadi seperti isteri Anda akan lebam mukanya, mertua membenci Anda, atau Anda dilaporkan isteri Anda ke polisi karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

4. Menganggap hari terakhir Anda hidup

Jika Anda masih sulit mengontrol emosi, anggap hari saat Anda marah adalah hari terakhir Anda hidup. Dengan menganggap seperti itu, emosi Anda akan mereda dengan sendirinya karena Anda ingin mati dengan membawa kebaikan, bukan membawa emosi.

5. Memaafkan dan melupakan

Anda sering mengungkit-ungkit masalah lama sehingga emosi Anda meluap lagi? Mulai sekarang, maafkan mereka yang telah memberi Anda masalah (misalnya menyakiti, membohongi, merendahkan, atau menjelekkan Anda) dan lupakan.

Cara ini adalah cara favorit saya dalam menghilangkan emosi. Dengan memaafkan dan melupakan, saya bisa berfokus pada hal-hal penting yang berdampak positif pada kehidupan saya. Selain itu, saya juga terhindar dari balas dendam.

6. Berolahraga

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi emosi adalah berolahraga seperti berjalan kaki, bermain sepak bola, lari, atau berenang. Apa pun jenisnya, olahraga bisa menstimulasi zat-zat kimia dalam otak yang membuat Anda lebih rileks dan bahagia. Selain itu, olahraga akan menguras energi Anda secara positif sehingga melenturkan ketegangan syaraf Anda.

Emosi harus dikendalikan agar tidak memberi dampak negatif pada diri sendiri atau orang lain. Cobalah Anda melakukan 6 cara di atas. Jangan heran bila Anda kesulitan menerapkannya karena memang mengendalikan emosi itu perlu waktu dan latihan. Cobalah terus menerus sehingga Anda mendapatkan cara efektif dalam mengontrol emosi Anda.

Cara Mengendalikan Emosi

Berikut ini adalah pengertian emosi menurut Daniel Goleman adalah setiap kegiatan atau pergolakan perasaan, pikiran, nafsu, setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Daniel juga mengatakan bahwa emosi merujuk kepada suatu perasaan dan pikiran-pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dari serangkaian kecenderungan untuk bertindak.

Bentuk-bentuk emosi menurut Daniel Goleman, yaitu :

  1. Amarah merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi brutal, mengamuk, benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, tersinggung, bermusuhan, tindak kekerasan dan kebencian patologis.

  2. Kesedihan ialah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi pedih, sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri, kesepian, ditolak, putus asa dan depresi.

  3. Rasa takut merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi cemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali, sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik dan fobia.

  4. Kenikmatan adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang, terhibur, bangga, kenikmatan indrawi, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi, girang, senang sekali dan mania.

  5. Cinta ialah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti, hormat, kasmaran dan kasih sayang.

  6. Terkejut merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi terkesiap, takjub dan terpana.

  7. Jengkel adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi hina, jijik, muak, mual, benci, tidak suka dan mau muntah.

  8. Malu merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi rasa bersalah, malu hati, kesal hati, menyesal, hina, aib dan hati hancur lebur.

Cara Efektif Mengendalikan Emosi Diri Sendiri :

1. Menenangkan diri
Dari perspektif manajemen marah, marah bisa dilihat sebagai sebuah siklus agresi (aggression cycle) yang terdiri dari eskalasi, eksplosi, dan pasca-eksplosi. Oleh karena itu, saat Anda marah, tenangkan diri sehingga siklus agresi Anda berantakan. Dengan pikiran tenang, Anda bisa berpikir logis dan mencari solusi.

Untuk menenangkan diri, Anda bisa melakukan cara-cara berikut:
• Tarik napas dalam-dalam – Saat menarik napas, fokuskan pikiran Anda pada napas yang masuk ke hidung atau bayangkan pemandangan yang indah. Lakukan berulang sehingga Anda bisa menurunkan emosi sedikit demi sedikit.
• Hitung 1 s.d 10 – Dalam hati, hitung dari satu sampai sepuluh secara perlahan untuk meredakan emosi. Jika perlu, lakukan beberapa kali.
• Alihkan perhatian – Anda bisa mengalihkan perhatian pada hal-hal lain seperti menonton TV atau pergi ke toilet.

2. Mengingat dampak negatif yang akan terjadi
Emosi yang meluap-luap biasanya membuat yang bersangkutan gelap mata. Jika sudah demikian, dia akan memukul, berteriak, memaki, atau merusak barang-barang yang ada. Nah, untuk menghindari keadaan ini, ingatlah dampak negatif yang akan terjadi jika Anda tidak bisa melawan emosi. Sebagai contoh, Anda bertengkar hebat dengan isteri Anda. Saat amarah akan meledak (misalnya Anda akan memukul), ingat dampak negatif yang akan terjadi seperti isteri Anda akan lebam mukanya, mertua membenci Anda, atau Anda dilaporkan isteri Anda ke polisi karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

3. Menganggap hari terakhir Anda hidup
Jika Anda masih sulit mengontrol emosi, anggap hari saat Anda marah adalah hari terakhir Anda hidup. Dengan menganggap seperti itu, emosi Anda akan mereda dengan sendirinya karena Anda ingin mati dengan membawa kebaikan, bukan membawa emosi.

4. Membaca ta’awudz
Jika Anda beragama Islam, baca ta’awudz (a-‘udzu billahi minas syaithanir rajiim) untuk menahan diri ketika Anda sedang marah. Dengan membaca ta’awudz tersebut, Anda memohon perlindungan kepada Allah SWT dari gangguan setan yang merupakan sumber amarah.

5. Rekreasi
Cara lain yaitu dengan rekreasi atau ke tempat-tempat yang membuat fikiran tenang, seperti pantai, danau, pegunungan. Dan pastikan anda tidak sendiri, ajaklah keluarga atau pasangan anda untuk pergi berlibur di hari-hari weekend agar fikiran tenang dan hatipun senang. Dengan demikianemosi anda tentang suatu hal akan teratasi.

6. Memaafkan dan melupakan
Anda sering mengungkit-ungkit masalah lama sehingga emosi Anda meluap lagi? Mulai sekarang, maafkan mereka yang telah memberi Anda masalah (misalnya menyakiti, membohongi, merendahkan, atau menjelekkan Anda) dan lupakan. Cara ini adalah cara favorit saya dalam menghilangkan emosi. Dengan memaafkan dan melupakan, saya bisa berfokus pada hal-hal penting yang berdampak positif pada kehidupan saya. Selain itu, saya juga terhindar dari balas dendam.

Sumber :
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2010. Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Dididik). Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta.

Menurut proactive-resolutions, Emosi pada dasarnya datang tanpa kemauan kita, seringkali secara psikologis merespon di luar kontrol kita. Ketika kita merasa takut, nadi dan jantung kita berdetak lebih cepat. Mengenai hal itu tidak banyak yang bisa kita lakukan. Tapi kita bisa memahami kenapa kita merasa demikian dan bisa memilih bagaimana menanggapinya dengan lebih sehat dan membangun. Berikut beberapa cara untuk me-manage emosi kita:

1.Belajar Menerima dan Menghargai Emosi saat Bekerja
Kita tidak bisa mencegah perasaan emosi, jadi kita harus menerimanya. Ketika diarahkan dengan benar, emosi bisa dijadikan sumber kekuatan yang besar.

2. Perhatikan Tubuh Sendiri
Badan kita biasanya tahu emosi apa yang akan kita rasakan bahkan sebelum otak kita menyadarinya. Istirahatlah sejenak untuk mengamati perubahan dalam diri kita (misalnya jantung berdebar). Inilah kesempatan untuk memadamkan perasaan negatif sebelum perasaan itu menguasai kita.

3. Perhatikan Insting
Terkadang kita mendapat firasat kalau hal yang kita lakukan adalah salah. Informasi semacam ini mungkin adalah kemampuan manusia yang paling jarang dipercayai. Padahal terkadang kita perlu juga menggunakannya.

4. Perhatikan Persepsi
Apa yang kita rasakan membuka bagaimana persepsi kita terhadap kejadian atau aksi. Jadikan hal tersebut kabiasaan untuk mempertanyakan persepsi dan asumsi. Tanyakan pada diri kita sendiri dari mana hal itu berasal dan apakah ada bukti kebenarannya.

5. Atur Emosi saat Bekerja
Jangan paksakan untuk menghentikan perasaan emosi, lebih baik gunakan hal tersebut. Pertama pahami bahwa kita hanya akan mengompori situasi negatif jika kita menambahkan emosi negatif. Lalu tarih nafas dalam-dalam dan tanyakan pada diri kita sendiri, “apa yang bisa kita lakukan untuk memadamkan situasi ini?” Hal ini mungkin sesederhana sudut pandang orang lain, dan menawarkan bantuan. Dengan memfokuskan sebuah solusi yang rasional, kita bisa menetralkan perasaan negatif dan mengarahkannya pada kegiatan yang positif.

Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Emosi juga berkaitan dengan perasaan akan tetapi dewasa ini banyak masyarakat umum yang berpendapat dan menyimpulkan jika emosi adalah suatu sifat jelek yang dimiliki manusia.

Setan memiliki cara untuk dapat menghancurkan manusia melalui marah. Dengan amarah setan dapat mengendalikan manusia dengan gampang, karena dengan marah seseorang menjadi mudah untuk mengucapkan kata-kata yang tidak sepantasnya untuk diucapkan, menggugat takdir, bahkan bisa mengeluarkan kata cerai dari mulutnya sehingga rumah tangga yang telah dijalani bisa hancur ditengah jalan.

Karena marah juga manusia bisa menghancurkan apa saja yang ada disekelilingnya. Dia bisa melempar vas bunga, membanting meja, menendang kursi, memukul apa saja bahkan bisa sampai ke tingkat pembunuhan. Di saat itulah misi setan tercapai.

Tentu saja, permsalahannya tidak selesai sampai di situ saja. Masih ada yang namanya balas dendam dari pihak yang dirugikan. Kalian bisa bayangkan, betapa banyak kerusakan yang ditimbulkan karena sifat emosi.

Islam sangat menekankan kepada semua umat manusia untuk berhati-hati ketika emosi. Banyak motivasi yang diberikan Rasulullah S.A.W agar manusia tidak mudah terpancing emosi. Saya pernah mendengar sabda Nabi Muhammad S.A.W, beliau bersabda yang artinya ; “Jangan marah, bagimu surga.”

Cara yang mudah dalam mengendaikan emosi itu banyak, tetapi saya akan meringkasnya, yaitu dengan ;

  1. Dengan memohon kepada Allah SWT agar terhindar dari godaan Setan
  2. Menjaga lisan atau perkataan dan alangkah lebih bijaksana jika kita diam.
  3. Merendah atau lebih baik mengalah walaupun kita ada diposisi benar.
  4. Diusahakan berwudhu.

referensi : 5 Cara Mengendalikan Emosi dalam Islam – KonsultasiSyariah.com

Berdasarkan artikel tentang bagaimana mengendalikan emosi dan berhubungan dengan baik. Di bawah ini beberapa cara yang anda dapat mencontohkan perilaku positif untuk anak anda:

  1. Menunjukkan rasa hormat dan peduli terhadap orang lain, bahkan orang-orang yang anda tidak suka atau tidak setuju dengan anda. Anda harus meminta anggota keluarga untuk melakukan hal yang sama, dan berusaha untuk menghormati dan peduli dalam rumah keluarga, dengan teman-teman dan tempat anda berinteraksi dengan orang lain.

  2. Mengekspresikan kemarahan atau emosi negatif dalam cara yang membangun. Misalnya, jika anda marah, berusaha untuk mengatakan sesuatu seperti "Saya merasa benar-benar marah pada saat ini. Bisakah kita bicara nanti ketika aku sudah menenangkan diri? ’

  3. Jika Anda mengalami konflik dengan anak Anda, gunakan hal tersebut sebagai kesempatan belajar. Menunjukkan bagaimana untuk menyelesaikan konflik secara konstruktif. Misalnya, jika anak Anda melanggar aturan atau melakukan sesuatu yang mengganggu Anda, cobalah untuk tidak bereaksi dalam kemarahan. Bicara melalui apa yang terjadi dan melibatkan mereka dalam datang dengan jalan untuk mengatasi masalah tersebut.

  4. Hindari berperilaku agresif dan menanganinya dengan disiplin. Kadang-kadang anak muda belajar bahwa kejadian negatif hanya dapat ditangani dengan cara-cara fisik dan agresif. Atau mereka belajar menghindari, atau untuk membuat komentar negatif dan merusak. Cobalah untuk bersikap adil dan konstruktif setiap saat, dan jangan mengejek atau menghina orang.

Artikel yang berjudul Are Your Emotions Driving You Crazy yang ditulis oleh Joyce Meyer menceritakan tentang apa yang harus kita lakukan terhadap emosi

Emosi yang naik-turun merupakan sebuah pergulatan yang dialamin dalam sebuah hubungan. Daripada menjalani emosi yang naik-turun tersebut , kita perlu menjadi lebih stabil, solid, teguh, tekun. Jika kita membiarkan emosi mempengaruhi aktivitas kita, maka kita tidak akan menjadi seseorang yang kita harapkan. Tentu saja kita tidak akan bisa benar - benar menyingkirkan emosi, tapi kita bisa mengendalikan dan mengontrol emosi kita.

Hidup tidak akan tenang jika emosi masih memegang kendali atas diri kita sendiri. Emosi merupakan hal yang cepat berubah. Tidak hanya berubah, terkadang emosi juga menipu kita. Seperti terkadang kita merasa sepi di keramaian, kita merasa dibenci oleh teman kita tanpa tahu kebenarannya. Untuk bersikap dewasa, kita harus mengesampingkan emosi kita dan harus bertekad untuk tidak berjalan menurut emosi yang kita rasakan.

Saat menghadapi kondisi yang sulit, kita harus membersihkan pikiran kita dan menenangkan pikiran kita terlebih dahulu baru setelah itu menentukan pilihan kita. Emosi merupakan anugerah yang luar biasa, tetapi kita harus mengontrolnya. Ingat, Kontrol emosi mu sebelum emosi mengontrol kamu.

Memiliki emosi yang stabil pada dunia kerja, maupun saat menempuh pendidikan sangatla penting dan berpengaruh pada hasil kerja. Berbagai macam hal seperti : Deadline , kemampuan yang kurang, SOP kerja yang sulit, kurangnya sumber daya, dan hal lain sangatlah berpengaruh. Cara untuk Memange emosi , dapat digambarkan sebagai berikut :

  1. When channeled correctly, emotions at work can be a great source of strength. Emotions at work are okay. Memiliki emosi cukup baik,akan tetapi harus dikendalikan, karena emosi yang dikendalikan dengan baik dapat meningkatkan kinerja pada target.
  2. Memperhatikan diri sendiri sebelum orang lain
  3. Pay attention to your perceptions. Tanyakan kepada diri sendiri dahulu sebelum menjalankan
  4. Regulate emosi

Berbagai cara harus dilakukan untuk melatih emosi agar tecaoai target kerja yang maksimal

Sumber : http://proactive-resolutions.com/article/managing-your-emotions-at-work-2/