Hurlock (1973: 231) menjelaskan bahwa pengendalian emosi merupakan suatu bentuk usaha yang menitik beratkan pada penekanan reaksi yang tampak terhadap suatu rangsangan yang menimbulkan emosi, dan mengarahkan energi emosi tersebut ke suatu bentuk ekspresi yang bermanfaat dan dapat diterima oleh lingkungan. Sedangkan Santoso (2008: 11) menjelaskan bahwa melakukan pengendalian emosi berarti juga melakukan suatu bentuk pengelolaan emosi. Pengelolaan emosi terkait dengan kemampuan penyesuaian diri secara psikologis, dimana individu mampu mengidentifikasi, mengakui dan mampu untuk mengelolanya.
Selain itu, Sigmund Freud dalam Rosa (2006: 13). menyatakan bahwa belajar mengendalikan emosi merupakan tanda perkembangan kepribadian yang menentukan apakah seseorang sudah beradab apa belum. Freud percaya bahwa kepribadian seorang remaja yang sedang tumbuh di bentuk oleh dua faktor kekuatan besar, yaitu ; pertama untuk mencari kesenangan, kedua untuk berusaha menghindari rasa sedih dan rasa tidak nyaman. Makin tinggi kesadaran seorang
remaja, maka makin mampu remaja untuk menimbang berbagai pilihan, dan makin besar kemungkinan sukses yang akan diperolehnya dalam mencapai sarana melalui kompromi.
Dari beberapa pendapat yang telah dijelaskan dapat disimpulkan bahwa pengendalian emosi adalah suatu bentuk usaha penekanan reaksi terhadap suatu rangsangan yang menimbulkan emosi, dan bisa mengarahkan energi emosi tersebut ke suatu bentuk ekspresi yang bermanfaat bagi perkembangan potensinya.
Sedangkan untuk ciri-ciri pengendalian emosi, Khoiruddin menjelaskan bahwa ciri-ciri orang yang bisa mengendalikan emosi yaitu :
- Mempunyai kemampuan untuk memotivasi diri.
- Mampu bertahan menghadapi frustasi.
- Mampu mengendalikan hawa nafsu, hati tidak terlampau senang yang berlebih-lebihan.
- Menjaga agar tidak stress yang dapat melumpuhkan kemampuan berpikir
- Mampu menyelesaikan masalah atau konflik sendiri dengan baik.
- Mampu membaca dan memahami perasaan orang lain dengan efektif dan terampil bergaul.
- Orang yang secara emosional cerdas, memiliki banyak keuntungan, misal dalam berhubungan kasih sayang, politik, organisasi, produktivitas lebih berhasil.
- Mempunyai kemampuan untuk memantau perasaan diri sendiri atau orang lain dari waktu ke waktu.
- Mampu mengelola emosi dalam situasi dan kondisi yang bagaimanapun dan tidak mempertuhankan hawa nafsu.
- Tidak penakut, tidak gelisah, bermoral, tegas, ramah, sosial, hangat, mampu menyesuaikan diri, terbuka, mandiri, amanah, bijaksana, adil, dan sebagainya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa orang yang bisa mengendalikan emosi mempunyai ciri-ciri yang di antaranya; tidak mudah
tersinggung dan tidak berkata kasar kepada orang lain, saat emosi ia bisa menenangkan dirinya dan bisa mencari solusi atas permasalahannya, mudah melupakan amarah dan dendamnya kepada orang lain, mampu berpikir dulu sebelum bertindak, bisa merasakan apa yang orang lain rasakan, mampu untuk memotivasi diri, bisa bertahan untuk menghadapi frustasi, bisa memantau perasaan dan suasana hati diri sendiri dan orang lain, bisa mengurangi intensitas emosi dengan cara menyibukkan dirinya, dan suka curhat kepada orang-orang terdekat saat sedang ada masalah.
Pentingnya Mengendalikan Emosi
Pada saat orang sedang emosi, orang akan merasakan ketidakseimbangan pola berpikirnya dan kemampuan cara berpikir orang tersebut yang tadinya sehat akan cenderung semakin berkurang. Sehingga orang tersebut akan sulit untuk mengendalikan prilakunya saat sedang emosi.
Menurut Sayyid Mujtaba dalam Supeno (2009: 345) mengungkapkan kejahatan merupakan perwujudan dari kepribadian yang tidak seimbang. Ketika seorang individu kehilangan pengawasan atas akalnya, maka ia juga akan kehilangan atas kehendak dan dirinya sendiri. Berikut ini alasan mengapa pengendalian emosi itu sangat penting bagi diri individu :
- Emosi dapat menyebabkan perbuatan yang tercela
Timbulnya sikap marah biasanya akan melahirkan suatu perasaan menyesal setelah marahnya berhenti. Kebanyakan kasus ia akan merasa harus meminta maaf kepada mereka yang telah menjadi pelampiasan kemarahannya
- Emosi dapat membinasakan hati
Marah itu tidak lain merupakan salah satu penyakit hati yang kalau akan dapat merusak diri secara keseluruhan. Jaâfar Ash-Shadiq berkata,
âAmarah membinasakan hati dan kebijaksanaan, barang siapa yang tidak bisa menguasainya, maka ia tidak akan dapat mengendalikan pikirannya.â
- Emosi dapat merubah fungsi organ tubuh
Terkait dengan ini Mardin mengungkapkan hasil penelititan ilmiah mengenai pengaruh fisiologis akibat kecemasan telah mengungkapkan adanya berbagai perubahan dalam seluruh anggota tubuh seperti hati, pembuluh darah, perut, otak dan kelenjar-kelenjar tubuh. Seluruh jalan fungsi tubuh yang alamiah berubah pada waktu marah.
- Emosi akan mempercepat kematian individu
Amarah dan kekecewaan yang terjadi pada seseorang akan mempengaruhi kualitas kesehatannya. Menurut para ahli kesehatan, amarah dapat menyebabkan kematian secara mendadak jika mencapai tingkat tertentu yang berkibat pada serangan jantung secara tiba-tiba.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian emosi itu sangat diperlukan karena jika tidak, emosi yang berlebihan yang tidak dapat terkendali akan membawa dampak pada terjadinya perubahan perilaku pada individu, terjadinya perubahan fisik pada individu, akan mempengaruhi fungsi organ-organ yang ada dalam tubuh, dan dapat mempercepat kematian pada individu. Maka dari itu pentingnya pengendalian emosi itu harus diperhatikan oleh setiap individu.
Sedangkan Hurlock (1973) menjelaskan bahwa tercapainya pengendalian emosi itu sangat penting, jika kita menginginkan remaja itu berkembang secara normal. Ada 2 alasan utama mengapa hal ini terjadi karena :
- Kelompok sosial mengharap semua remaja itu bisa belajar mengendalikan emosi mereka dan kelompok sosial itu menilai mereka dari keberhasilannya melakukan hal tersebut, karena ekspresi emosi yang tidak terkendali itu tidak akan diterima.
- Apabila suatu pola ekspresi emosi telah dipelajari, maka sukar untuk mengendalikannya dan bahkan lebih sukar lagi untuk menghilangkannya. Jadi semakin dini remaja belajar untuk mengendalikan emosi mereka, maka semakin lebih mudah pula bagi mereka untuk mengendalikan emosi mereka.
Dari hasil penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengendalian emosi itu sangatlah diperlukan karena hal ini dapat membawa dampak yang besar bagi diri kita dan lingkungan sekitar untuk itu pengendalian emosi perlu diajarkan sejak dini pada usia remaja, agar remaja itu bisa berkembang secara optimal di lingkungan tempat mereka tinggal.