Hypnoteaching berasal dari dua kata hipnosis dan teaching . Hypnosis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hypnos yang artinya “tidur.” Hipnotis sebagai teknik untuk menguasai kesadaran orang sehingga orang tersebut tanpa sadar akan taat jika diberi sugesti atau perintah oleh (pelaku) yang menghipnotis. Dan teaching serapan dari bahasa Inggris yang artinya “Mengajar”. Kata hypnoteaching merupakan gabungan dari dua kata yakni hypno dan teaching, yang secara bahasa dapat diartikan sebagai sebuah metode pembelajaran dengan menggunakan teknik- teknik yang berlaku dalam hipnosis.
Hypnoteaching juga dapat diartikan sebagai metode pembelajaran yang memakai sugesti – sugesti psoitif untuk mencapai alam bawah sadar anak didik. Dalam buku hypnoteaching karangan N Yustisia , C. George B menjelaskan bahwa sebenarnya suatu manusia akan selalu memiliki kebermaknaan yang lebih besar dan instrisktik di banding dengan alat apa pun yang di pakai dalam proses pembelajaran.
Sejarah Hypnoteaching
Hypnoteaching seperti cabang ilmu hipnotis lainnya, sampai sekarang terus berevolusi untuk mencapai kesempurnaannya dalam teori dan praktik. Para Master hypnoteaching sebagian besar meyakini bahwa sejarah munculnya hypnoteaching berasal dari teori hipnotisnya Ormond Mc Gill, sesorang yang terkenal sebagai stage hypnosis dan mendapatkan julukan sebagai The Dean Of America Hypnotist , yang hidup pada tahun 1913 – 2005. Bukunya yang berjudul The New Encypedia Of Stage Hypnotism menjadi semacam “Kitab Suci“ bagi setiap orang yang meampelajari hypnoteaching.
Sebagian master juga menyebutkan bahwa sejarah kemunculan hypnoteaching berasal dari pengembangan teori hipnosis Milton Hyland Erikson, seorang tokoh hipnosis yang hidup pada tahun 1901 – 1980 dan dikenal sebagai ahli hipnotrapi dan psikotrapis paling kreatif sepanjang sejarah. Ia diyakini membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu hipnosis sampai sekarang ini.
Masyarakat kuno Mesir, India, Arab, dan Yunani sudah mengenal metode pembelajaran ini. Hanya saja mereka belum menemukan istilah yang cocok untuk menyebutkan metode pembelajaran ini sampai akhirnya muncul para tokoh yang menamai metode pembalajaran ini dengan nama hypnoteaching . Tidak dapat dielakan bahwa sejarah kemunculan hypnoteaching ini dipengaruhi oleh sejarah kemunculan hipnosis.
Langkah-Langkah Pembelajaran Hypnoteaching
Menurut Muhammad Noer, dalam hypnoteaching ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh guru. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
- Niat dan motivasi dalam diri
Kesuksesan seseorang sangat tergantung pada niatnya untuk senantiasa berusaha berusaha dan bekerja keras dalam mencapai kesuksesan yang ingin diraih.
- Pacing
Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain. Dalam hal ini orang lain tersebut adalah peserta didik.
- Leading
Leading berarti memimpin atau mengarahkan. Setelah guru melakukan pacing , peserta didik akan merasa nyaman dengan suasana pembelajaran yang berlangsung.
- Menggunakan kata-kata positif
Langkah ini merupakan langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading . Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau menerima kata-kata negatif.
- Memberikan pujian
Salah satu hal penting yang harus diingat oleh guru adalah adanya reward and punishment dalam proses pembelajaran. Pujian adalah reward peningkatan harga diri seseorang.
- Modeling
Modeling merupakan proses pemberian teladan atau contoh melalui ucapan dan prilaku yang konsisten. Hal ini merupakan sesuatu yang sangat penting dan menjadi salah satu kunci berhasil atau tidaknya hypnoteaching .
- Untuk mendukung serta memaksimalkan sebuah pembelajaran hypnoteaching , sebaiknya guru juga menguasai materi pelajaran secara komprehensif. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran.
Penerapan Metode Hypnoteaching di Sekolah
Menurut Novian Triwidia Jaya, penerapan metode hypnoteaching di sekolah dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti dibawah ini:
- Yelling
Yelling atau berteriak dipakai untuk mengembalikan konsentrasi peserta didik ke materi pelajaran dengan meneriakkan sesuatu bersama-sama. Sebaiknya, tata cara berteriak atau menyahut secara bersamaan tersebut telah disepakati sejak awal pembelajaran.
- Jam emosi
Jam emosi merupakan jam untuk mengatur emosi. Pada hakikatnya, emosi setiap orang bisa berubah-ubah setiap detiknya, demikian halnya peserta didik di sekolah. Mereka pun memiliki waktu emosi yang berbeda-beda pula.
- Ajarkan dan puji
Dalam skala rata-rata, proses pembelajaran menunjukan bahwa anak mengingat 20% dari apa yang mereka baca. Anak mengingat 30% dari apa yang mereka dengar. Anak mengingat 40% dari apa yang mereka lihat. Anak mengingat 50% dari apa yang mereka katakan.
- Pertanyaan ajaib
Dalam membentuk sebuah pertanyaan yang bisa meningkatkan prestasi belajar peserta didik, diperlukan suatu pertanyaan khusus yang bisa membangun proses pembelajaran, memberikan solusi, meningkatkan potensi, dan mengarahkan peserta didik.
Manfaat Metode Hypnoteaching
Adapun beberapa manfaat yang bisa dicapai melalui penerapan metode hypnoteaching dalam pembelajaran di dalam kelas sebagai berikut :
-
Pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih mengasikan, baik bagi anak didik, maupun bagi guru.
-
Pembelajaran dapat menarik perhatian anak didik melalui berbagai kreasi permainan yang diterapkan oleh guru.
-
Guru lebih mampu dalam mengelola emosinya.
-
Pembelajaran dapat menumbuhkan hubungan yang harmoni antara guru dan anak didik.
-
Guru dapat mengatasi anak – anak yang mempunyai kesulitan belajar melalui pendekatan personal.
-
Guru dapat menumbuhkan semangat anak didik dalam belajar melalui permainan hypnoteaching .
-
Guru ikut membantu anak didik dalam menghilangkan kebiasaan – kebiasaan buruk yang mereka miliki.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Hypnoteaching
Adapun kelebihan yang dimiliki oleh metode hypnoteaching sebagai berikut:
-
Perserta didik bisa berkembang sesuai dengan minat dan potensi yang dimilikinya.
-
Guru bisa menciptkan potensi pembelajaran yang beragam sehingga tidak membosankan bagi peserta didik.
-
Proses pembelajaran lebih dinamis
-
Terdapat interaksi yang baik antara guru dan peserta didik.
-
Materi yang disajikan mampu memusatkan perhatian peserta didik.
-
Materi mudah dikuasai peserta didik sehingga mereka lebih termotivasi untuk belajar.
-
Banyak terdapat proses pemberian ketrampilan selama pembelajaran.
-
Proses pembelajaran bersifat aktif.
-
Peserta didik lebih bisa berimajinasi dan berpikir secara kreatif.
-
Disebabkan tidak menghafal, daya serap peserta didik akan lebih cepat dan bertahan lama.
-
Pemantauan guru akan peserta didik menjadi lebih intensif.
-
Disebabkan suasana pembelajaran releks dan menyenangkan, hal ini membuat peserta didik merasa senang dan bersemangat ketika mengikuti pembelajaran.
Adapun kekurangan metode pembelajaran hypnoteaching sebagai berikut:
-
Banyaknya peserta didik yang berada dalam satu kelas mengakibatkan para guru merasa kesulitan untuk memberikan perhatian satu per satu kepada peserta didiknya.
-
Para guru perlu belajar dan berlatih untuk menerapkan metode hypnoteaching .
-
Metode hypnoteaching masih tergolong dalam metode baru dan belum banyak dipakai oleh para guru di Indonesia.
-
Kurang tersedianya sarana dan prasarana di sekolah yang bisa mendukung penerapan metode pembelajaran hypnoteaching .