Menurut Muhamad Noer, dalam hypnolearning ada beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh guru. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut,
1. Niat dan motivasi dalam diri
Kesuksesan seseorang sangat tergantung pada niatnya untuk senantiasa berusaha dan bekerja keras dalam mencapai kesuksesan yang ingin diraih. Niat yang besar dan tekad yang kuat akan menumbuhkan motivasi dan komitmen yang tinggi pada bidang yang tengah ditekuni.
2. Pacing
Pacing berarti menyamakan posisi, gerak tubuh, bahasa serta gelombang otak dengan orang lain. Dalam hal ini orang lain tersebut adalah peserta didik. Prinsip dalam langkah ini adalah manusia cenderung atau lebih suka berkumpul, berinteraksi dengan sejenisnya, atau mempunyai banyak kesamaan. Dengan demikian, secara alami dan naluriah, setiap orang pasti akan merasa nyaman dan senang untuk berkumpul dengan orang lain yang mempunyai kesamaan denganya. Sebab hal ini akan membuat seseorang menjadi merasa nyaman ketika berada di dalamnya. Melalui rasa nyaman yang bersumber dari kesamaan gelombang otak tersebut, setiap pesan yang disampaikan dari orang satu pada orang-orang yang lain akan bisa diterima dan dipahami dengan sangat baik.
Adapun cara-cara melakukan pacing kepada peserta didik sebagai berikut;
-
Langkah awal bagi guru adalah membayangkan dirinya menjadi sosok yang seusia dengan para peserta didiknya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas dan merasakan hal-hal yang dialami oleh peserta didik pada masa sekarang.
-
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan bahasa yang dipakai oleh para peserta didik.
-
Melakukan gerakan-gerakan dan mimik wajah yang sesuai dengan tema bahasan guru.
-
Mengaitkan tema pelajaran dengan tema-tema yang sedang marak dibahas oleh peserta didik
Melalui usaha diatas, tanpa sadar gelombang pikiran guru akan sama dengan peserta ddik. Hal ini akan membuat para peserta didik menjadi merasa nyaman untuk berinteraksi dengan guru.
3. Leading
Leading berarti memimpin atau mengarahkan. Setelah guru melakukan pacing, peserta didik akan merasa nyaman dengan suasana pembelajaran yang berlangsung. Ketika itulah hampir setiap apapun yang diucapkan oleh guru atau ditugaskan pada peserta didik, peserta didik akan melakukanya dengan suka rela dan senang hati. Meskipun materi yang dihadapi sulit, pikiran bawah sadar peserta didik akan menangkap materi pelajaran yang disampaikan guru menjadi hal yang mudah. Dengan demikian melalui penerapan hypnolearning diharapkan peserta didik akan bisa meraih prestasi belajar yang memuaskan.
4. Menggunakan Kata-Kata Positif
Langkah ini merupakan langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading. Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau menerima kata-kata negatif. Kata-kata yang diberikan pendidik entah langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kondisi psikis peserta didik. Kata-kata yang positif dari guru dapat membuat peserta didik menjadi lebih percaya diri dalam menerima materi yang diberikan. Kata-kata positif tersebut bisa berupa ajakan atau himbauan. Dengan demikian, jika terjadi hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh peserta didik, guru hendaknya menggunakan kata- kata yang positif untuk menganti kata-kata yang negatif. Misalnya ketika peserta didik di kelas ramai dan gaduh, guru jangan mengatakan ―jangan ramai ―, tetapi diganti diganti dengan mengatakan ―mohon tenang.
5. Memberikan Pujian
Salah satu hal penting yang harus diingat oleh guru adalah adanya reward and punishment dalam proses pembelajaran. Pujian adalah reward peningkatan harga diri seseorang. Pujian ini adalah salah satu cara membentuk konsep diri seseorang. Semetara itu punishment merupakan hukuman atau peringatan yang diberikan guru ketika peseta didik melakukan suatu tindakan yang kurang sesuai. Tentunya dalam memberikan punishment guru melakukanya dengan bijak dan hati-hati agar punishment tersebut tidak membuat peserta didik menjadi rendah diri dan tidak bersemangat.
Pemberian reward dan punishment sangat berpengaruh bagi peserta didik. Melalui reward, peserta didik akan terdorong unuk melakukan yang lebih baik dari sebelumnya. Sebaliknya punishment akan membuat peserta didik menghindari prilaku-prilaku kurang baik dan tidak sesuai dengan norma.
6. Modelling
Modelling merupakan proses pemberian contoh melalui ucapan dan prilaku yang konsisten. Hal ini menjadi sesuatu yang penting dan menjadi kunci berhasil atau tidaknya hypnolearning. Setelah peserta didik merasa nyaman dengan guru dan suasana pembelajaran, diperlukan pula kepercayaan peserta didik pada guru yang dimantapkan melalui prilaku dan ucapan yang konsisten dari guru. Hal ini akan membuat guru menjadi sosok yang bisa dipercaya dimata peserta didik.
7. Menguasai materi pelajaran secara komperhensif
Untuk mendukung serta memaksimalkan sebuah pembelajaran hypnolearning, sebaiknya guru juga menguasai materi pelajaran secara komperhensif. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, guru juga megupayakan untuk melakukan interaksi formal dengan peserta didik. Dengan demikian, guru bisa memberi peserta didik kewenangan dan tanggung jawab atas belajarnya. Guru memberikan pengertian pada peserta didik bahwa cara manusia belajar itu berbeda antara yang satu sama lain. Guru juga bisa memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa mereka mampu dalam menguasai materi pelajaran. Dalam proses pembelajaran, guru hendaknya sebisa mungkin menyampaikan materi secara kontekstual, memberi kesempatan peserta didik untuk melakukan sesuatu secara kolaboratif, memberi umpan balik secara langsung kepada peserta didik dan sebagainya.
Referensi : N. Yustisia, Hypno Teaching Seni Ajar mengeksplorasi Otak Peserta Didik (Yogyakarta Ar ruz Media, 2012)