Apa yang dimaksud dengan gangguan suasana perasaan?

Gangguan suasana perasaan mengacu pada gejala yang dapat menimbulkan perubahan suasana perasaan seseorang dengan ekstrim, perubahan suasana perasaan ini dapat bertahan dalam jangka waktu lama sehingga menganggu tanggungjawab normal.

Apa yang dimaksud dengan gangguan suasana perasaan ?

Gangguan suasana perasaan atau gangguan mood adalah gangguan dimana mempunyai gejala utama perubahan suasana yang biasanya mengarah kepada depresi.

Gangguan suasana perasaan atau Gangguan mood meningkat dengan bertambahnya usia dan prevalensi pada semua kelompok usia adalah secara drastis lebih tinggi dalam kelompok psikiatrik dibandingkan populasi umum. Gangguan mood pada anak-anak usia prasekolah sangat jarang, sekitar 0,3% dalam lingkungan masyarakat dan 0,9 dalam lingkungan klinis. Diantara anak-anak usia sekolah dalam masyarakat kira-kira 2% memiliki gangguan depresif berat. Depresi adalah lebih sering pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan pada anak usia sekolah.

Faktor Penyebab


Bukti-bukti yang cukup banyak menyatakan bahwa gangguan mood adalah penyakit atau kelompok penyakit dengan dasar sama tanpa memandang onset usia.

  • Faktor Genetik
    Gangguan mood pada pasien anak-anak, remaja, dan dewasa cenderung berkumpul pada keluarga yang sama. Peningkatan insidensi gangguan mood biasanya ditemukan pada anak-anak dari orangtua dengan gangguan mood dan pada sanak saudara pada anak dengan gangguan mood.

    Dalam suatu penelitian, depresi sama meningkatnya pada orangtua dari anak dan remaja yang terdepresi. Memiliki satu orang tua yang terdepresi kemungkinan meningkatkan risiko dua kali lipat bagi keturunannya. Memiliki kedua orangtua terdepresi kemungkinan meningkatkan empat kali lipat bagi keturunannya untuk memiliki gangguan mood sebelum usia 18 tahun jika dibandingkan dengan orangtua yang tidak terganggu.

    Jumlah frekuensi depresi parental meningkatkan kemungkinan bahwa anak-anaknya akan terpengaruhi tapi peningkatan tersebut mungkin berhubungan setidaknya sebagian dengan beban afektif dari silsilah keluarga orangtua itu sendiri. Dengan demikian juga, anak-anak dengan episode gangguan depresi berat yang paling parah menunjukkan banyak tanda kumpulan keluarga yang padat dan dalam untuk gangguan depresif berat.

  • Faktor Biologis Lain
    Anak prapubertas dalam suatu episode gangguan depresif berat mensekresikan hormone pertumbuhan yang secara bermakna lebih banyak selama tidur dibandingkan anak normal dan anak dengan gangguan mental non-depresif. Mereka juga mensekresikan lebih sedikit hormone pertumbuhan sebagai respon hipoglikemia yang diinduksi oleh insulin diandingkan pasien non-depresif. Kedua kelainan telah ditemukan tetap abnormal dan pada dasarnyatidak berubah setelah sekurangnya empat bulan respon klinis yang lengkap dan bertahan, bulan terakhir dalam keadaan bebas obat.

  • Faktor Sosial
    Status perkawinan orangtua, jumlah sanak saudara, status sosio-ekonomi, perpisahan orangtua, fungsi perkawinan, serta struktur keluarga dan seterusnya memiliki banyak peranan dalam menyebabkan timbulnya gangguan depresif.
    Defisit psikososial yang ditemukan pada anak-anak depresi membaik setelah pemulihan dari depresi. Deficit tersebut dibentuk oleh episode distimik atau depresi yang lama, selama tugas perkembangan yang kurang tercapai atau tidak tercapai terkumpul.

Klasifikasi Gangguan Suasana Perasaan


Gangguan suasana perasaan memiliki beberapa episode sebagai berikut:

1. Episode Manik

Episode manik merupakan suatu episode meningkatnya afek seseorang yang jelas, abnormal, menetap, ekspansif, dan iritabel.

Penyebab manik antara lain: efek samping obat-obatan, Infeksi, Kelainan hormonal, Penyakit jaringan ikat, Kelainan neurologis

Terdapat tiga gradasi dalam episode ini, yaitu :

  • Hipomania
    Suasana perasaan berada dalam siklotimia dan mania. Pedoman diagnosis dari hipomania adalah :

    • Suasana perasaan yang meningkat ringan dan menetap sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut , disertai perasaan sejahtera yang mencolok.

    • Peningkatan aktivitas, berupa :

      • Bercakap-cakap, bergaul dan akrab berlebih
      • Peningkatan energi seksual
      • Pengurangan kebutuhan tidur
    • Tidak terdapat kekacauan berat dalam pekerjaan atau penolakan oleh masyarakat

  • Mania tanpa gejala psikotik
    Suasana meninggi tidak sepadan dengan individu, sampai mengganggu fungsi pekerjaan dan hubungan sosial. Serangan pertama paling sering antara 15 – 30 tahun

    Pedoman diagnosis dari mania tanpa gejala psikotik adalah :

    • Suasana perasaan yang meningkat tidak sepadan dengan keadaan individu sampai hampir tak kendali

    • Aktivitas meningkat, berupa :

      • Pembicaraan cepat dan banyak
      • Berkurangnya kebutuhan tidur
      • Tidak dapat memusatkan perhatian
      • Harga diri melambung
      • Pemikiran serba hebat
      • Terlalu optimistik
    • Berlangsung satu minggu atau lebih

    • Hampir seluruh pekerjaan dan aktivitas sosialnya terganggu

  • Mania dengan gejala psikotik
    Gambaran klinis lebih berat dari Mania tanpa gejala psikotik, dan disertai waham atau halusinasi. Aktivitas fisik yang berlebihan tadi dapat menjurus kepada agresi dan kekerasan; pengabaian makan, minum, dan kesehatan pribadi yang dapat mengancam dirinya

2. Episode Depresif

Depresi merupakan kelompok gangguan suasana perasaan (mood) yang ditandai dengan tiga gejala khas, yaitu kehilangan minat, tidak berenergi, dan perasaan depresi (tertekan). Depresi dapat dijumpai pada segala golongan usia, mulai dari kanak, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Tetapi, gambaran gejala depresi yang ditampilkan dapat berbeda. Hal tersebut tentunya sangat dipengaruhi oleh faktor usia dari individu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa depresi merupakan gangguan suasana perasaan (mood) yang tampilannya memiliki banyak muka.

Gejala somatik dapat berupa jantung berdebar, nyeri fisik pada bagian tubuh (nyeri dada, kepala seperti terasa berat, nyeri otot belakang kepala, nyeri anggota gerak, dan ketegangan otot), dan rasa mual. Gejala vegetatif dapat berupa gangguan pola tidur, pola makan dan aktifitas seksual (disfungsi seksual atau gangguan dalam dorongan atau hasrat seksual). Sedangkan gejala kognitif dapat berupa kehilangan konsentrasi dan mudah lupa.Mengalami suasana perasaaan yang depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, mudah lelah dan berkurangnya aktivitas.

Terdapat tiga variasi episode :

  • Episode Depresif Ringan

    • Sekurang-kurangnya dua gejala depresif yang khas (gejala A):

      • Perasaan depresif
      • Kehilangan minat dan kesenangan
      • Mudah menjadi lelah
    • Sekurang-kurangnya dua dari gejala B:

      • Konsentrasi dan perhatian berkurang
      • Harga diri dan kepercayaan diri berkurang
      • Rasa bersalah dan tak berguna
      • Masa depan suram dan pesimis
      • Gagasan atau perbuatan membahayakan diri
      • Tidur terganggu
      • Nafsu makan berkurang
    • Telah berlangsung paling sedikit dua minggu

    • Tidak boleh ada gejala yang berat

    • Masih dapat meneruskan pekerjaan dan kegiatan sosial.

  • Episode Depresif Sedang

    • Paling sedikit dua dari gejala A
    • Paling sedikit tiga dari gejala B
    • Paling sedikit dua minggu
    • Mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial
  • Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik

    • Tiga dari gejala A
    • Paling sedikit empat dari gejala B dan intensitas berat.
    • Paling sedikit telah berlangsung dua minggu atau gejala amat berat dan onset sangat cepat.
    • Tidak mungkin melakukan pekerjaan dan kegiatan sosial.
  • Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik
    Sama seperti Episode Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik, tetapi disertai dengan waham, halusinasi, atau stupor depresif.

Penegakan diagnosis dibutuhkan waktu paling sedikit 2 minggu.Kelompok diagnosis ini hanya untuk episode afektif yang pertama saja. Sebagai tambahan, depresi merupakan gangguan suasana perasaan (mood) yang dapat berujung kepada suatu percobaan bunuh diri (tentament suicide). Perilaku bunuh diri tersebut dapat dicetuskan oleh suatu halusinasi pendengaran yang berupa suara bisikan yang sifatnya mengomentari atau menyuruh.

3. Gangguan Depresif Berulang

Gangguan Depresif Berulang merupakan episode berulang dari depresi. Gangguan depresif berulang dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:

  1. Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Ringan

    Syarat atau ciri-ciri:

    • Memenuhi kriteria episode depresif berulang dan saat ini memenuhi kriteria episode depresif ringan.

    • Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan.

  2. Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Sedang

    Syarat atau ciri-ciri:

    • Memenuhi kriteria episode depresif berulang dan saat ini memenuhi kriteria episode depresif sedang.

    • Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan

  3. Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat tanpa Gejala Psikotik

    Syarat atau ciri-ciri:

    • Kriteria depresif berulang terpenuhi dan saat ini memenuhi kriteria episode depresif berat tanpa gejala psiktik.

    • Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan.

  4. Gangguan Depresif Berulang, Episode Kini Berat dengan Gejala Psikotik.

    Syarat atau ciri-ciri:

    • Kriteria depresif berulang terpenuhi dan saat ini memenuhi kriteria depresif berat dengan gejala psikotik.

    • Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan.

  5. Gangguan Depresif Berulang, Kini dalam Remisi

Syarat atau ciri-ciri:

  • Kriteria depresif berulang terpenuhi dan saat ini tidak memenuhi kriteria depresif apapun.

  • Sekurang-kurangnya dua episode masing-masing minimal 2 minggu, dengan selang waktu beberapa bulan.

4. Gangguan Suasana Perasaan Menetap

Gangguan Suasana Perasaan Menetap merupakan gangguan suasana perasaaan berfluktuasi dan menetap. Ciri-ciri lainnya adalah :

  • Lebih ringan dari hipomania atau depresi ringan
  • Berlangsung bertahun-tahun lamanya
  • Beronset dini atau lambat

Penggolongan Diagnosis pada Gangguan Suasana Perasaan Menetap adalah :

  1. Siklotimia

    Ciri esensial : ketidakstabilan suasana perasaan menetap, meliputi banyak periode depresi ringan dan elasi ringan, tidak ada yang cukup parah/lama untuk memenuhi kriteria gangguan afektif bipolar atau depresi berulang.

    Setiap gangguan suasana perasaan tersebut tidak memenuhi kriteria untuk kategori manapun dari episode manik atau episode depresif.

  2. Distimik

    Ciri esensial : depresi yang berlangsung sangat lama atau jarang sekali atau cukup parah untuk memenuhi kriteria gangguan depresif berulang ringan atau sedang.

    Biasanya mulai pada usia diri dari masa dewasa dan berlangsung sekurang-kurangnya beberapa tahun, kadang-kadang untuk jangka waktu yang tak terbatas. (Jika onsetnya pada usia lanjut, gangguan ini sering kali merupakan kelanjutan suatu depresi tersendiri dan berhubungan dengan masa berkabung atau stres lainnya).

5. Gangguan Bipolar

Istilah bipolar digunakan karena individu memperlihatkan dua kutub suasana hati yang ekstrem, yakni perubahan antara keadaan mania dan keadaab depresi.karena perubahan tersebut, maka gangguan bipolar dulu disebut dengan gangguan manik-depresif.

Gangguan bipolar dibagi menjadi tiga tipe yakni tipe manik, tipe depresif, dan tipe campuran. Individu didiagnosis sebagai manik apabila suasana hatinya yang dominan adalah mania dengan ciri-ciri lebih lanjut seperti yang telah dijelaskan sebelumnya diatas, dan dikatakan depresif jika suasana hatinya yang dominan adalah depresi sama seperti yang telah dijelaskan diatas pula. Sedangkan tipe campuran apabila gambaran-gmbaran simptomnya adalah manik dan depresif tercampur atau berubah-ubah dalam jangka waktu beberapa hari.

Dulu dianggap bahwa siklus-siklus manik-depresif selalu merupakan ciri khas psikosis manik-depresif, meskipun diterima bahwa mungkin sekali rentang waktunya dalam beberapa kejadian sampai berlangsung beberapa tahun antara tahap manik dan tahap depresif. Tetapi, dalam tahun-tahun belakanganini dengan jelas diperlihatkan bahwa orang mungkin menglami satu atau lebih serangan mania, dan satu atau lebih serangan depresi tanpa pernag mengalami perubahan-perubahan manik-depresif. Dengan kata lain, beberapa orang mengalami hanya serangkaian kegembiraana (serangan-serangan mania), orang-orang lain mengalami hanya serangkaian depresi, sedangkan orang-orang lainnya lagi mengalami siklus manik-depresi klasik.

Reaksi-reaksi afektif ditandai dengan gangguan suasana hati yang begitu hebat sehingga sangat memengaruhi proses berpikir dan tingkah laku individu. Control emosi hilang dan sering disertai interpretasi yang salah mengenai kenyataan, dan timbulnya halusinasi. Orang yang menderita karena reaksi-reaksi afektif berbeda dengan yang menderita karena reaksi-reaksi skizofrenik pa bulan di rumahdalam beberapa segi, meskipun banyak symptom yang tumpang tindih. Salah satu perbedaan yang penting adalah hubungan yang dipertahankan pasien dengan kenyataan, pada pasien yang menderita skizofrenia, mundur dari kenyataan merupakan bentuk penyesuaian diri, tetapi dalam gangguan afektif, reaksinya khususnya pada mania adalah melawan kenyataan. Individu tampak dengan susah payah berusaha berbuat sesuatu untuk mengatasi situasi. Bahkan, pada depresipun ada unsur agresi. Reaksi-reaksiafektif tidak begitu sering seperti reaksi-reaksi skizofrenik. Presentase mereka yang dirawat di rumah sakit sangat sedikit. Mereka bias sembuh setelah dirawat selama beberapa minggu atau beberapa bulan di rumah sakit.

Gangguan bipolar merefleksikan adanya gangguan pada sistem motivasional yang disebut dengan Behavioral Activation System atau BAS. BAS memfasilitasi kemampuan manusia untuk memperoleh reward dari lingkungannya dan ini dikaitkan dengan positive emotional states yang dimiliki seseorang, karakteristik kepribadian seperti extrovert, peningkatan energi, dan berkurangnya kebutuhan untuk tidur.

Secara biologis, BAS diyakini terkait dengan jalur syaraf dalam otak yang melibatkan dopamine neurotransmitter dan juga terkait dengan perilaku untuk memperoleh reward tertentu. Peristiwa kehidupan yang melibatkan pencapaian tujuan atau reward diprediksi meningkatkan simptom mania. Sedangkan peristiwa positif lainnya tidak terkait dengan perubahan pada simptom mania, dan pencapaian tujuan tidak terkait dengan perubahan dalam simptom depresi. Dengan demikian, BAS dan manifestasi perilakunya, yaituperilaku untuk mencapai tujuan diasosiasikan dengan simptom mania dari gangguan bipolar.

Terkadang depresi disebut sebagai masked depression, yaitu menampilkan perilaku agresif dan menyimpang, yang biasanya pada orang dewasa tidak dilihat sebagai refleksi dari depresi.Masalah utama dalam melakukan diagnosis depresi pada anak-anak terletak pada komorbiditas dengan gangguan lain, misalnya kecemasan. Lebih dari 70% dari anak-anak yang depresi juga memiliki gangguan kecemasan atau simptom kecemasan yang signifikan. Anak-anak yang berusia lebih muda cenderung mengalami pengalaman depresi yang parah dan membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhan.

Simptom-simptom umum dari psikosis manik-depresif adalah sebagai berikut:

  • Serangannya biasanya mendadak hanya dalam beberapa kasus reaksi ini berkembang secara berangsur-angsur

  • Biasanya reaksi ini berhenti dengan sendirinya atau karena dirawat sesudah jangka waktu 6 bulan

  • Reaksi ini akanterjadi berulang kali dengan rentang mungkin selama beberapa tahun

  • Tidak ada bukti deteriorasi intelektual atau emosional pada pasien

  • Suasana hati yang berubah-ubah

  • Ilusi, delusi, halusinasi mungkin ada tapi bukan merupakan symptom yang khas

Pola Simptom dan Tipe Gangguan Bipolar

Simtom-simtom gangguan bipolar berganti-ganti antara mania dan depresi. Pada tipe mania, suasana hati yang paling dominan atau paling ekstrem adalah mania, sedangkan pada tipe depresi suasana hati yang paling dominan atau paling ekstrem adalah depresi. Tetapi bila gambaran symptom mencakup reaksi-reaksi manik-depresif yang pada dasarnya bukan mnaik dan juga bukan depresif atau suasana hati yang selalu berubah dalam beberapa hari, maka individi didiagnosis sebagai orang yang menderita tipe campuran. pada tipe yang disebut serkuler, ada pergantian terus-menerus yang hampir berirama antara serangan manik dan serangan depresif.

Penanganan Gangguan Suasana Perasaan


Penanganan bagi pasien yang mengalami gangguan suasana perasaan dapat dilakukan melaui tiga cara, yaitu :

  1. Perawatan di Rumah Sakit

    Penanganan dengan cara hospitalisasi dilakukan apabila ada risiko bunuh diri atau membunuh, gejala-gejala berkembang progresif, serta tak mampu mengurus diri atau tak ada yang mampu mengurus.

  2. Psikoterapi

    Terapi keluarga diperlukan untuk mengajarkan tentang gangguan mood serius yang dapat terjadi. Selain itu, pendekatan kognitif dan pendekatan yang lebih terarah dan lebih terstruktur sangatlah penting karena fungsi psikososial pasien yang terdepresi mungkin tetap terganggu untuk periode yang lama meskipun setelah episode depresif menghilang. Pada beberapa program terapi, modelling dan permainan peran dapat membantu menegakkan keterampilan memecahkan masalah yang baik.

  3. Farmakoterapi

    Dapat menggunakan obat antidepresan untuk menenangkan pasien, namun klinisi harus menggunakan antidepresan untuk anak-anak hanya setelah dilakukan penelitian atau konsultasi dengan klinisi yang ahli dalam pemakaian antidepresan karena obat ini memiliki efek samping dan FDA pun belum memberikan izin untuk diberikan kepada anak yang terdepresi karena obat ini dapat bersifat toksis.