Apa yang dimaksud dengan Frustasi?

Frustrasi

Frustrasi merupakan rasa kecewa akibat kegagalan di dalam mengerjakan sesuatu atau akibat tidak berhasil dalam mencapai suatu cita-cita, dimana perasaan ini dapat timbul apabila jurang antara harapan dan hasil yang diperoleh tidak sesuai.

Apa yang dimaksud dengan frustasi ?

Orang sering kali mengalami hambatan dalam pemuasan suatu kebutuhan, motif
dan keinginan. Keadaan terhambat dalam mencapai suatu tujuan dinamakan frustrasi (Ardani, 2013).

Frustrasi adalah situasi dimana individu terhambat atau gagal dalam usaha mencapai tujuan tertentu yang diinginkannya, atau mengalami hambatan untuk bebas bertindak dalam rangka mencapai tujuan (Koeswara, 1988), sedangkan frustrasi menurut (Sarwono, 2009) adalah terhambatnya atau tercegahnya upaya mencapai tujuan, dan kerap kali menjadi penyebab agresi. Orang yang frustrasi cenderung melakukan kekerasan ketika isyarat agresif menarik batasan dalam diri kemudian melepaskan kemarahan yang tertahan (Myers, 2012).

Agresi merupakan salah satu cara merespon terhadap frustrasi. Remaja miskin yang nakal adalah akibat dari frustrasi yang berhubungan dengan banyaknya waktu menganggur, keuangan yang pas-pasan dan adanya kebutuhan yang harus segera terpenuhi tetapi sulit sekali tercapai. Akibatnya, mereka menjadi mudah marah dan berperilaku agresi. Hampir semua bentuk frustasi berujung pada perilaku agresi dan inilah yang terlihat dalam bentuk tawuran yang marak akhir-akhir ini.

Tawuran sebenarnya terjadi karena frustasi yang dialami pelajar tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Frustasi ini bisa terjadi di sekolah, di rumah dan lingkungan sosialnya. Frustrasi terjadi bila seseorang terhalang oleh sesuatu hal dalam mencapai suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan atau tindakan tertentu.

Frustasi karena tidak bisa mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik, frustasi karena orangtua yang sering bertengkar dan kurang mendapat perhatian dari orangtua, frustasi karena tidak bisa memenuhi standar hidup seperti orang-orang lain disekitarnya (Kembaren, 2014).

Frustrasi dapat mengarahkan individu kepada bertindak agresif karena frustrasi itu bagi individu merupakan situasi yang tidak menyenangkan dan dia ingin mengatasi atau menghindarinyadengan berbagai cara, termasuk cara agresif.

Menurut Berkowitz (Koeswara, 1988). Individu akan memilih tindakan agresif sebagai reaksi atau cara untuk mengatasi frustrasi yang dialaminya apabila terdapat stimulus-stimulus yang menunjangnya ke arah tindakan agresif itu.

Menurut Purwanto frustasi ialah keadaan batin seseorang, ketidakseimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat/dorongan yang tidak dapat terpenuhi (Purwanto, 2007: 127). Menurut ilmu kesehatan mental, seseorang yang mengalami suatu keadaan, di mana satu kebutuhan tidak bisa terpenuhi, dan tujuan tidak bisa tercapai, sehingga orang itu kecewa dan mengalami satu barrier atau halangan dalam usahanya mencapai satu tujuan maka orang tersebut mengalami frustasi (Kartono, 2000: 50).

Definisi lain mengenai frustasi ialah suatu proses yang menyebabkan orang merasa adanya hambatan terhadap terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan, atau menyangka bahwa akan terjadi sesuatu hal yang menghalangi keinginannya. Pada dasarnya setiap individu memiliki kebutuhan-kebutuhan untuk segera dipenuhi, namun ada kalanya kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi karena adanya halangan tertentu.

Orang yang sehat mentalnya akan dapat menunda pemuasan kebutuhannya untuk sementara atau ia dapat menerima frustasi itu untuk sementara sambil menunggu adanya kesempatan yang memungkinkan tercapainya keinginan itu, tetapi jika orang itu tidak mampu menghadapi frustasi dengan cara yang wajar maka ia akan berusaha mengatasinya dengan cara-cara yang lain tanpa mengindahkan orang dan keadaan sekitarnya (misalnya dengan kekerasan) atau ia akan berusaha mencari kepuasan dalam khayalan (diposkan Ismail, 2011: Jam 19:55).

Frustration lazim di sebut pula frustasi, artinya hambatan, kegagalan, rintangan. Sedangkan definisi frustrasi menurut Katz and Lehner adalah frustration has been difined: as the blocking of a desire or need. Frustasi merupakan rintangan terhadap dorongan atau kebutuhan. Sedangkan menurut Arkoff memberikan definisi bahwa frustrasi itu suatu proses di mana tingkah laku kita terhalang oleh suatu kebutuhan, manusia bertindak/berbuat atau bertingkah laku untuk mencapai tujuan yaitu melayani kebutuhan yang sesuai dengan dorongan (frustration is a process which our behavior is blocked). Selain itu Arkoff juga menambahkan lagi bahwa frustasi itu suatu keadaan perasaan yang disertai proses rintangan (frustration is as the state of feeling which accompanied the thwarting) (Sundari, 2005).

Frustasi dari bahasa Latin frustratio , yaitu perasaan kecewa jengkel akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Semakin penting tujuannya, semakin besar frustrasi yang dirasakan.

Definisi menurut Arthur S. Reber & Emily S. Reber (1995) adalah frustasi (frustration) yaitu penggunaan teknis istilah ini di dalam psikologi umumnya terbatas hanya di dua makna berikut:

  1. Tindakan menghambat, mengganggu atau mengacaukan prilaku yang diarahkan ke sejumlah tujuan. Ini adalah sebuah definisi operasional, di mana perilaku apa pun yang berbentuk gerakan fisik yang bisa diamati dari luar dan mencerminkan proses kognitif yang terkandung di dalamnya.
  2. Kondisi emosi yang diasumsikan dihasilkan oleh tindakan dari makna (1). Biasanya kondisi emosi inilah yang diasumsikan memiliki sifat-sifat motivasional yang menghasilkan perilaku yang dirancang untuk lolos atau melampaui hambatan.