Faktor-Faktor Penyebab Frustasi
Ada dua sumber utama frustasi yaitu sumber yang berasal dari luar (situasi-situasi dari luar) dan sumber dari dalam (dinamika batiniyah orang itu sendiri).
Menurut Semiun (2006) frustasi yang disebabkan oleh situasi-situasi dari luar dan dalam yang tidak dapat dihindari adalah sebagai berikut:
- Faktor-Faktor dari Luar
Adat kebiasaan atau peraturan-peraturan masyarakat yang membendung kebutuhan-kebutuhan dan keinginan-keinginan individu.
Hal-hal yang mengganggu, lebih-lebih yang berhubungan dengan kepentingan-kepentingan dan cara-cara hidup individu yang sudah biasa.
Kondisi-kondisi sosio-ekonomis yang menghalangi pemenuhan kebutuhan- kebutuhan dasar jasmaniah individu (Semiun, 2006).
- Faktor-Faktor dari Dalam
Kekurangan diri sendiri, seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial yang menghalangi pencapaian tujuan.
Konflik, faktor ini juga dapat menjadi sumber internal dari frustasi saat seseorang mempunyai beberapa tujuan yang saling berinterferensi satu sama lain (Semiun 2006).
Sedangkan dalam hal hambatan, menurut Ardani (2008: ) ada beberapa macam hambatan yang biasanya dihadapi oleh individu berupa:
-
Hambatan Fisik: kemiskinan, kekurangan gizi, bencana alam dan sebagainya.
-
Hambatan Sosial: kondisi perekonomian yang tidak bagus, persaingan hidup yang keras, perubahan tidak pasti berbagai aspek kehidupan.
-
Hambatan Pribadi: keterbatasan-keterbatasan pribadi individu dalam bentuk cacat fisik atau penampilan fisik yang kurang menarik bisa menjadi pemicu frustasi dan stres pada individu (Ardani 2008).
Seorang psikolog biasanya menggunakan istilah frustasi ini untuk :
-
Mengetahui keadaan yang timbul, apabila terdapat halangan dalam usaha untuk memenuhi keinginan, kebutuhan tujuan, harapan atau tindakan tertentu.
-
Menyebut hambatan atau halangan itu sendiri
Keinginan, kebutuhan, tujuan, harapan dan tindakan tiap orang berbeda-beda. Hal-hal tertentu membuat orang lain tidak demikian. Salah satu sebab yang membuat orang frustasi adalah rintangan fisik, pribadi dan sosial. Frustasi ini juga bisa menimbulkan dua kelompok diantaranya bisa menimbulkan situasi yang menguntungkan (positif) dan sebaliknya juga mengakibatkan timbulnya situasi yang destruktif merusak (negatif). Frustasi dengan demikian bisa memunculkan reaksi frustasi tertentu yang sifatnya bisa negatif dan positif (diposkan oleh Huda, 2013, diunduh 21/11/14).