Apa yang dimaksud dengan Atensi atau Perhatian?

perhatian

Atensi atau perhatian adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya.

Apa yang dimaksud dengan Perhatian ?

Perhatian adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekumpulan objek (Walgito, 1997).

Jika individu sedang memperhatikan pelajaran yang diterangkan guru, berarti seluruh aktifitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan pada pelajaran tersebut. Dengan demikian, apa yang diperhatikan oleh individu akan disadari dan betul-betul jelas bagi individu tersebut. Perhatian dan kesadaran memiliki korelasi yang positif, sehingga perhatian juga mengandung pengertian banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan (Suryabrata, 1990).

Terdapat bermacam-macam penggolongan perhatian, yaitu:

  1. Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktifitas, maka perhatian dibedakan menjadi:

    • Perhatian intensif, yaitu perhatian yang menyertakan banyak aspek kesadaran
    • Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian yang tidak banyak menyertakan aspek kesadaran
      Dengan demikian semakin banyak kesadaran yang menyertai suatu aktifitas, maka makin intensiflah perhatiannya.
  2. Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian:

    • Perhatian terpusat, yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang terbatas
    • Perhatian terpencar, yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang luas atau tertuju pada banyak objek sekaligus
  3. Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi:

    • Perhatian spontan, yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya, atau timbul secara spontan. Perhatian ini timbul tanpa sengaja atau tanpa usaha.
    • Perhatian refleksif, atau tidak spontan, yaitu perhatian yang dimunculkan dengan sengaja, karena itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya.

Secara praktis, yang penting untuk diperhatikan adalah mengetahui hal-hal yang menarik perhatian. Hal-hal yang menarik perhatian dapat dipandang dari dua segi, yaitu:

  1. Dari segi objek
    Dipandang dari segi objek, hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang keluar dari konteksnya, atau lain dari pada yang lain.

  2. Dari segi subjek
    Dari sudut pandang ini, hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang berkaitan dengan subjek itu sendiri, misalnya yang terkait dengan kebutuhan, kegemaran, pekerjaan, atau sejarah hidup subjek.

William James, dalam bukunya The Principles of Psychology, mendefinisikan atensi sebagai pemusatan pikiran, dalam bentuk yang jelas dan tajam, terhadap salah satu dari beberapa objek yang simultan atau dari rentetan pemikiran. Esensi dari atensi adalah fokalisasi, konsentrasi, dan kesadaran. Atensi merupakan penarikan dari satu hal untuk menangani hal lain secara efektif, dan merupakan kondisi yang berlawanan dengan keadaan bingung, linglung, dan lengah.

Menurut Posner dan Rothbart, atensi merupakan perubahan dari keadaan mengantuk menjadi waspada, menjadi fokus pada suatu objek dengan menurunnya fokus terhadap keadaan umum di sekitar, dari tanggap hingga beraksi terhadap respon oleh keinginan untuk mencapai sesuatu.2 Dari uraian di atas bisa disimpulkan atensi adalah pemusatan pikiran, dengan jelas dan sadar, terhadap suatu objek oleh adanya keinginan untuk menghadapi objek tersebut. Atensi merupakan salah satu fungsi kognitif yang penting. Tanpa atensi, mempelajari informasi yang baru dan penting akan menjadi sulit.

Aspek dari Atensi

Beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa terdapat beberapa struktur anatomi otak yang berhubungan dengan tiga aspek berbeda dari atensi, yaitu:

  • alerting
    Diartikan sebagai pencapaian dan usaha untuk mempertahankan keaadan waspada terhadap stimuli yang akan datang.
  • orienting
    Merupakan proses mengarahkan atensi kepada sumber rangsangan yang bertujuan untuk memperkuat rangsang tersebut.
  • excecutive attention
    Merupakan bagian dari atensi yang berfungsi untuk mengeksekusi hal-hal yang muncul saat seseorang memberikan atensi.

Kata “perhatian”, sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun kata “perhatian” menurut Sumadi Suryabrata (2006) sendiri tidaklah selalu digunakan dalam arti yang sama. Beberapa contoh dapat menjelaskannya, sebagai berikut:

  • Dia sedang memperhatikan contoh yang diberikan oleh gurunya.

  • Dengan penuh perhatian dia mengikuti kuliah yang diberikan oleh dosen yang baru itu.

Kedua contoh di atas menggunakan kata perhatian, arti kata tersebut baik di masyarakat sehari-hari maupun dalam bidang psikologi mempunyai makna yang kira-kira sama. Dalam hal tersebut jika diambil intinya, para psikolog mendefinisikan mengenai perhatian menjadi dua macam, sebagai berikut:

  1. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek.

  2. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktifitas yang dilakukan (Sumadi Suryabrata, 2006).

Untuk dapat menangkap maksudnya hendaklah pengertian tersebut tidak dilepaskan dari konteksnya (kalimatnya).

Perhatian sebagai salah satu aktivitas psikis, dapat dimengerti sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi. Jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek (benda atau hal) ataupun sekumpulan objek-objek menurut A. Gazali, 1970 (Baharudin, 2007).

Perhatian menurut Abu Ahmadi (2003) yaitu keaktifan jiwa yang diarahkan kepada sesuatu objek, baik di dalam maupun di luar dirinya.

Perhatian berhubungan erat dengan kesadaran jiwa terhadap sesuatu objek yang direaksi pada sesuatu waktu. Terang tidaknya kesadaran seseorang terhadap sesuatu obyek tertentu tidak tetap, ada kalanya kesadaran seseorang meningkat (menjadi terang), dan ada kalanya menurun (menjadi samar-samar). Taraf kesadaran seseorang akan meningkat kalau jiwa orang tersebut dalam mereaksi sesuatu meningkat juga.

Apabila taraf kekuatan kesadaran seseorang naik atau menjadi giat karena suatu sebab, maka orang tersebut berada pada permulaan perhatian. Perhatian timbul dengan adanya pemusatan kesadaran seseorang terhadap sesuatu.

Berdasarkan pengertian-pengertian perhatian yang telah dijabarkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perhatian merupakan suatu kesadaran jiwa seseorang yang ditujukan pada suatu objek atau kumpulan objek tertentu yang berada dalam diri maupun di luar diri.
Ketika seseorang sedang memperhatikan suatu benda misalnya, ini berarti seluruh aktivitas individu dicurahkan atau dikonsentrasikan pada benda tersebut.

Namun dalam waktu yang sama individu juga dapat memperhatikan objek yang banyak sekaligus. Hal ini, tentunya tidak semua objek diperhatikan secara sama. Dalam proses memperhatikan itu, terdapat aktivitas penyeleksian terhadap stimulus yang diterima oleh individu. Dalam proses memperhatikan juga terdapat korelasi yang positif antara perhatian dengan kesadaran. Perhatian itu sangat dipengaruhi oleh perasaan dan suasana hati, serta ditentukan oleh kemauan. Sesuatu yang dianggap luhur, mulia, dan indah akan sangat mengikat perhatian. Demikian pula sesuatu hal yang dapat menimbulkan rasa nyeri dan ketakutan, akan mencekam perhatian. Sebaliknya, segala sesuatu yang membosankan, sepele, dan terus-menerus berlangsung tidak akan bisa mengikat perhatian.

Macam-macam Perhatian


Untuk mempermudah memahami bentuk perhatian dalam kehidupan sehari- hari, maka perlu penggolongan. Ditinjau dari berbagai hal, perhatian dapat digolongkan dan dibedakan menjadi beberapa macam, yang akan diuraikan sebagai berikut:

  1. Atas dasar intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin. Sumadi Suryabrata (2006) menyatakan bahwa perhatian atas dasar intensitasnya dibedakan menjadi dua yaitu perhatian intensif dan perhatian tidak intensif. Makin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. Makin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktifitas akan makin sukseslah aktifitas itu.

  2. Ditinjau dari segi timbulnya perhatian, maka perhatian dibedakan menjadi dua

    • Perhatian spontan, adalah perhatian yang timbul dengan sendirinya (bersifat pasif) (Baharrudin, 200). Perhatian ini timbul begitu saja, “seakan-akan” tanpa usaha, tanpa disengaja. Perhatian spontan disebut juga perhatian asli atau perhatian langsung ialah perhatian yang timbul dengan sendirinya oleh karena tertarik pada sesuatu dan tidak didorong oleh kemauan (Abu Ahmadi, 2003). Perhatian spontan ini berhubungan erat dengan minat individu terhadap suatu objek. Misalnya saja, orang yang berminat dengan musik, maka secara spontan perhatiannya akan tertuju pada musik.

    • Perhatian tidak spontan (disengaja), adalah perhatian yang ditimbulkan secara sengaja (Baharrudin, 2007). Perhatian disengaja yakni perhatian yang timbulnya didorong oleh kemauan karena ada tujuan tertentu. Oleh karena itu, harus ada kemauan yang menimbulkannya (bersifat aktif).

  3. Ditinjau dari segi banyaknya objek yang dicakup oleh perhatian pada saat yang bersamaan, maka perhatian dibedakan menjadi sebagai berikut :

    • Perhatian yang sempit, ialah perhatian individu pada suatu saat yang hanya memerhatikan objek yang sedikit (Baharrudin, 2007). Orang yang mempunyai perhatian sempit dengan mudah dapat memusatkan perhatiannya kepada suatu objek yang terbatas, sekalipun orang tersebut berada dalam lingkungan ramai. Orang semacam itu tidak mudah memindahkan perhatiannya ke objek lain, jiwanya tidak mudah tergoda oleh keadaan sekelilingnya.

    • Perhatian individu yang pada suatu saat dapat memperhatikan objek yang banyak sekaligus (Baharrudin, 2007). Orang yang mempunyai perhatian luas mudah sekali tertarik oleh kejadian-kejadian sekelilingnya, perhatiannya tidak dapat mengarah kepada hal-hal tertentu. Orang tersebut mudah terangsang dan mudah mencurahkan jiwanya kepada hal-hal yang baru. Misalnya saja saat kita melintas di suatu kota dengan toko-toko yang menarik di kanan kirinya, banyak objek yang beda ditangkap, rasakan, dan dengar sekaligus.

  4. Baharrudin (2007) mengkaitkan perhatian yang sempit dan luas tersebut menjadi dua, sebagai berikut, ialah :

    • Perhatian konsentratif (perhatian memusat), yaitu perhatian yang ditujukan hanya pada satu objek. Misalnya seorang yang sedang memancing ikan, seorang pemanah atau pemburu yang sedang memburu binatang. Begitu juga seorang mahasiswa yang sedang berkonsentrasi mempelajari mata kuliah statistik. Sifat konsentratif itu umumnya agak tetap kukuh dan kuat, tidak gampang memindahkan perhatiannya ke objek lainnya.

    • Perhatian distributif (perhatian terbagi-bagi), yaitu perhatian yang ditujukan pada beberapa objek dalam waktu yang sama. Dengan sifat distributif ini orang dapat membagi-bagi perhatiannya kepada beberapa arah dengan sekali jalan atau dalam waktu yang bersamaan. Misalnya saja orang yang sedang mengetik, guru yang sedang mengajar, sopir yang sedang mengemudi, dan sebagainya.

  5. Abu Ahmadi (2003) menyatakan bahwa perhatian juga dapat dibagi menjadi perhatian statis dan perhatian dinamis.

    • Perhatian statisstrong text adalah perhatian yang tetap terhadap sesuatu. Ada orang yang dapat mencurahkan perhatiannya kepada sesuatu seolah-olah tidak berkurang kekuatannya. Dengan perhatian yang tetap itu maka dalam waktu yang agak lama orang dapat melakukan sesuatu dengan perhatian yang kuat.

    • Perhatian dinamis adalah perhatian yang mudah berubah-ubah, mudah bergerak, mudah mudah berpindah dari objek yang satu ke objek yang lain. Supaya perhatian kita terhadap sesuatu tetap kuat, maka tiap-tiap kali perlu diberi perangsang baru.

  6. Selain itu perhatian dapat dibagi menjadi fiktif dan fluktuatif (Abu Ahmadi, 2003).

    • Perhatian fiktif (perhatian melekat), yakni perhatian yang mudah dipusatkan pada suatu hal dan boleh dikatakan bahwa perhatiannya dapat melekat lama pada objeknya. Orang yang bertipe perhatian melekat biasanya teliti sekali dalam mengamati sesuatu, bagian-bagiannya dapat ditangkap, dan apa yang dilihatnya dapat diuraikan secara objektif.

    • Perhatian fluktuatif (bergelombang), orang yang mempunyai tipe ini pada umumnya dapat memperhatikan bermacam-macam hal sekaligus, tetapi kebanyakan tidak saksama. Perhatiannya sangat subjektif, sehingga yang melekat padanya hanyalah hal-hal yang dirasa penting bagi dirinya.

Berbagai macam perhatian yang telah diuraikan di atas berdasarkan kriterianya masing-masing. Meskipun terbagi menjadi beberapa macam, namun perhatian- perhatian tersebut merupakan wujud dari ungkapan jiwa seseorang dalam memberikan suatu reaksi pada objek tertentu yang bersifat individu maupun kelompok, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta yang bersifat tetap maupun hanya sementara.

Menurut Sagala (2012) “perhatian adalah cara menggerakkan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahanbahan dalam medan tingkah laku”.

Sedangkan menurut stern dan bigot (dalam sagala, 2012) “perhatian adalah pemusatan tenaga/ kekuatan jiwa tertuju pada suatu obyek”.

Demikian pula menurut walgito (20010) “ perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukkan kepada suatu atau sekumpulan obyek”.

Menurut Slameto (2010) “perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya”.

Berdasarkan uraian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa perhatian adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang sedang melaksanakan aktivitas berupa pemusatan tenaga/ kekuatan jiwa semuanya ditunjukkan pada sekumpulan obyek tertentu.

Macam-Macam Perhatian

Macam-macam perhatian menurut walgito (2010) sesuai dari sebagimana perhatian itu ditinjau:

  1. Perhatian ditinjau dari segi timbulnya perhatian yaitu perhatian spontan dan tidak spontan.

  2. Perhatian dilihat dari banyaknya objek yang dapat dicakup pada suatu waktu yaitu perhatian yang sempit dan perhatian yang luas.

  3. Sehubungan dengan ini perhatian juga dapat dibedakan atas perhatian terpusat dan perhatian yang terbagi-bagi.

  4. Perhatian yang dilihat dari fluktuasi perhatian yaitu perhatian yang statis dan perhatian yang dinamis.