Apa yang dimaksud dengan Abrasi?

Abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipacu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alami, namun manusia sering disebut sebagai penyebab utama abrasi. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove.

Menurut Hang Tuah dalam jurnal karya Ferli Fajri, Abrasi pantai adalah kerusakan garis pantai dari terlepasnya material pantai, seperti pasir atau lempung yang terus menerus dihantam oleh gelombang laut atau dikerenakan oleh terjadinya perubahan keseimbangan angkutan sedimen diperairan.

Sedangkan menurut Kamus Kata Serapan, abrasi dalam bahasa Inggrisnya “ abrasion” dan bahasa latinnya “ Abrasio” yang artinya mengikis. Dalam bidang Geologi, abrasi mempunyai arti pengikisan tebing oleh air (laut, sungai). Sedangkan Menurut Nur dalam jurnal karya Kurnia Damayanti, “memberikan penjelasan mengenai abrasi yaitu, pengikisan atau pengurangan daratan (pantai) akibat aktivitas gelombang, arus dan pasang surut. Dalam kaitan ini pemadatan daratan mengakibatkan permukaan tanah turun dan tergenang air laut sehinga garis pantai berubah.”

Sedangkan menurut Triatmodjo yang telah dikutip oleh Dwi Ri Wahyuningsih, dkk, abrasi merupakan suatu peristiwa mundurnya garis pantai yang rentan terhadap aktivitas yang terjadi di daratan maupun dilaut. Aktivitas penebangan hautan mangrove , penambangan pasir, serta fenomena tingginya gelombang dan pasang surut air laut menimbulkan dampak terjadinya abrasi atau erosi pantai Lain halnya yang dikemukakan oleh Mulyanto yang dikutip oleh Cakrawala Singka Ismail, Abrasi adalah peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Gerusan ini terjadi karena permukaan air laut mengalami peningkatan. Naiknya permukaan air laut ini disebabkan mencairnya es di daerah kutub utara akibat pemanasan global.

Proses terjadinya gelombang dan abrasi adalah ketika terjadinya gelombang dan tiupang angin yang cukup kencang yang melanda daerah pantai dan semakin parah jika pantai mengalami kerusakan. Abrasi tidak terjadi secara seketika, melainkan terjadi dalam waktu yang lama, akibatnya gelombang yang terus menerus terjadi lambat laun pantai akan menyempit dan semakin mendekati permukiman yang ada disekitar. Bukan hanya kekuatan gelombang, akan tetapi terjangan gelombang secara terus menerus yang mengakibatkan abrasi.

Proses kerusakan pantai berupa abrasi pantai dapat terjadi karena sebab alamiah atau buatan. Pemahaman akan sebab abrasi merupakan dasar penting dalam perlindungan pantai. Perlindungan yang baik bersifat komprehensif, dalam arti perlindungan yang dibuat di satu tempat tidak mengalihkan permasalahan di tempat lain. Selain itu diharapkan perlindungan tersebut efektif guna menanggulangi permasalahan kerusakan yang ada.

Pada saat badai, dimana terjadi gelombang besar dan elevasi muka air diam lebih tinggi karena Set-up gelombang dan angin, pantai dapat mengalami erosi. Profil pantai dengan gelombang normal yang terjadi sehari-hari. Pada saat terjadi badai yang bersamaan dengan muka air tinggi, gelombang mulai menggerus bukit pasir (Sand Dunes) dan membawa material ke arah laut dan kemudian mengendap. Gelombang badai yang berlangsung cukup lama semakin banyak menggerus bukit tersebut, Dengan membandingkan profil pantai sebelum dan sesudah badai, dapat diketahui volume sedimen erosi (abrasi) dan mundurnya garis pantai. Setelah badai berlalu, kondisi gelombang normal kembali dan akan mengangkut sedimen yang telah diendapkan di perairan dalam selama badai kembali ke pantai. Dalam waktu panjang akan membantuk pantai ke profil semula.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa abrasi adalah suatu perubahan garis pantai yang berbeda dari semula garis pantai yang diakibatkan oleh aktivitas alam ataupun aktivitas manusia yang berdampak terhadap perubahan garis pantai.

Faktor-faktor Abrasi


Terjadinya abrasi pantai dilihat dari tiga jenis komponen faktor-faktor abrasi yang memberikan pengaruh langsung terhadap kejadian-kejadian dari abrasi pantai. Faktor-faktornya yaitu :

  1. Gelombang yang disebabkan oleh tiupan angin
  2. Pasang surut yang diakibatkan oleh adanya tarik benda-benda angkasa. Pola arus laut akibat pengaruh pola sirkulasi arah dan kecepatan angin.

Faktor-faktor tersebut merupakan sebab-sebab kerusakan pantai pada umumnya. Tetapi abrasi pantai terjadi karena ketidakseimbangan sedimen dipantai. Ketidakseimbangan tersebut dapat terjadi karena berbagai hal baik alami maupun buatan. Abrasi pantai kerena proses alami seperti halnya:

  1. Sifat daratan pantai yang masih muda dan belum imbang, dimana sumber sedimen (source) lebih kecil dari kehilangan sedimen (sink)
  2. Subsidence
  3. Adanya sink didaerah lepas pantai
  4. Perubahan iklim gelombang
  5. Hilangnya perlindungan pantai (bakau, terumbu karang, sand dune)
  6. Naiknya arus air

Sedangkan abrasi yang disebabkan oleh buatan (manusia) adalah :

  1. Perusakan perlindungan pantai alami (penebangan bakau, pemanenan terumbu karang, pengambilan pasir)

  2. Perubahan imbangan transportasi sedimen sejajar pantai akibat pembuatan bagunan pantai (jetty, pemecahan gelombang, pelabuhan, tembok kearah laut)

  3. Perubahan suplai sedimen dari daratan (perubahan aliran sungai, pembutan bendungan di hulu sungai)

  4. Perubahan gaya gelombang yang mengenai pantai

  5. Pengembangan pantai yang tidak sesuai dengan proses pantai.

Faktor abrasi bisa akibat dari perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab, tetapi faktor alam juga ikut menjadikan pengaruh terjadinya dampak abrasi, yang dimana faktor alam tidak dapat dicegah untuk tidak terjadi, tetapi setidaknya faktor manusia bisa untuk dicegah setidaknya untuk mengurangi akibat faktor-faktor abrasi.

Dampak Abrasi


Faktor-faktor abrasi akan memberikan dampak abrasi bagi pesisir pantai. Hal inilah yang diakibatkan oleh abrasi antara lain :

  1. Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai secara terus menerus

  2. Kerusakan hutan bakau disepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang.

  3. Rusaknya infrastruktur di sepanjang pantai, misalnya tiang listrik, jalan, dermaga, dll.

  4. Kehilangan tempat berkumpulnya ikan-ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau.

Dampak abrasi yang sudah terjadi sangat sulit untuk dikembalikan kembali seperti semula. Dikeranakan tanah yang sudah terkikis terbawa oleh air atau ombak laut. Dampak ini juga akan mengakibatkan mata pencarian masyarakat seperti nelayan akan terganggu. Jika dampak ini tidak segera di tanggulangi akan berakibat sangat parah untuk habitat perairan maupun masyarakat yang tinggal disekitar pinggir pantai.

Tindakan dan Pencegahan


Jika sudah terjadinya abrasi laut, maka tidakan dan pencegahan yang dilakukan terjadinya abrasi adalah :

  1. Membuat hutan mangrove disekita pantai.

  2. Jika terjadi dipantai tanpa permukiman dapat diantisipasi dengan membuat tanggul sederhana dengan karung berisi pasir dan ditempatkan disepanjang pantai yang diterjang ombak

  3. Jika terjadi dipantai yang berpenduduk atau berdekatan dengan aktifitas warga, pastikan mengevakuasi terlebih dahulu warga sekitar, kemudian memberi penanda tempat yang mudah longsor akibat abrasi, memperkuat tepian pantai dengan tanggul alami dari karung yang berisi pasir atau material padat lainnya, jika pantai telah mengalami kerusakan, akan dibuat talud/tanggul atau pemecah ombak.

Dampak abrasi berasal dari faktor alam dan tindakan manusia yang tidak bertanggungjawab. Tetapi jika sudah terjadi setidaknya manusia memberikan tanggungjawab dengan cara memberikan pencegahan ataupun tindakan untuk mengurasi dampak yang telah terjadi.

2 Likes