Apa sebenarnya yang disebut dengan Agroforestri?

Meskipun agroforestri memiliki kemampuan untuk membantu meningkatkan ketahanan bentang alam dan keragaman mata pencaharian, alasan paling umum petani di daerah menolak agroforestri adalah karena kurangnya motivasi dan kepemilikan lahan.

Hal ini sebagian besar disebabkan akibat ketidakjelasan hak lahan atau tenurial. Karena tanah mereka milik pemerintah, penduduk lokal memiliki semangat yang rendah untuk melakukan investasi jangka panjang di bentang alam tersebut. Tanpa kepemilikan, para petani sering menghadapi pengelolaan yang kurang efektif dan menerima imbalan finansial yang lebih rendah untuk tanaman dan kayu mereka.

Selain kurangnya motivasi ada faktor lain yang menyebabkan petani enggan untuk menerapkan Agroforestri seperti kurangnya kapasitas, termasuk kurangnya pengetahuan yang cukup, bantuan teknis dan modal.

Referensi: Agroforestri: Mengapa petani tidak menanam lebih banyak pohon? - CIFOR Forests News

5 Likes

Berdasarkan jurnal yg saya baca, bahwa karakteristik petani peserta Agroforestry yang berhasil adalah petani yang mampu memenuhi kewajiban sebagai peserta Agroforestry, memiliki kesadaran yang besar akan pentingnya kelestarian lingkungan dan merasakan manfaat yang besar dari program Agroforestry, yang ditunjukkan dengan adanya kemapuan petani dalam mengelola lahan secara maksimal sehingga menghasilkan pendapatan Agroforestry yang cukup besar. Lalu bagaimana cara kita menyadarkan petani akan pentingnya agroforestry ini? Di mana kita tahu bahwa kebanyakan petani tidak open minded terhadap perubahan. Terimakasih sebelumny🙏

4 Likes

Apakah sistem penanaman ini mempunyai kekurangan, dan apa kelebihannya? Apakah sistem seperti ini bisa digunakan pada lahan sempit?

5 Likes

Halo saya nia, ingin bertanya apakah dalam melakukan penanaman ada kriteria tertentu seperti hutan yang ingin digunakan atau tanaman apa saja yang bisa ditanam? lalu apakah ada kelebihan kekuaranga dr hal tersebut?

5 Likes

menurut saya masih kak karena bisa mengambil salah satu dari kombinasi misalnya peternakan dan kehutanan atau peternakan dengan pertanian.
Sehingga dapat disebut sebagai agroforestry sesuai dengan macam"nya yg telah dijelaskan oleh @acientrunes

4 Likes

Perhutani (2002a) mendefinisikan
agroforestry adalah pemanfaatan lahan secara
optimal dan lestari, dengan cara mengkom-
binasikan kegiatan kehutanan dan pertanian
pada unit pengelolaan lahan yang sama
dengan memperhatikan kondisi lingkungan
fisik, sosial, ekonomi dan budaya masyarakat
yang berperan serta. Adapun tujuan
agroforestry maupun sistem tumpangsari ini
adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa sekitar hutan, dengan cara
memberikan peluang kepada masyarakat desa
atau petani pesanggem untuk bercocok tanam
tanaman pangan guna peningkatan penda-
patan penduduk. Dengan cara demikian
penduduk desa sekitar hutan diharapkan dapat
berperan aktif dalam usaha penyelamatan dan
pencegahan kerusakan hutan dan lahan.

Referensi : Mayrowani. Henny, & Ashari. 2011. Agroforestry Development to Support
Food Security and Farmers’ Empowerment Nearby the Forests

4 Likes

Sebenarnya sistem agroforestry ini telah ada dan berkembang dalam masyarakat sejak lama hanya saja menggunakan nama lokal yang berbeda setiap daerahnya. l. Di pulau Jawa dikenal istilah mratani yang diartikan sebagai bercocok tanam sambil beternak dan berkebun, dapat berupa holtikultura atau tegakan hutan di halaman rumah dan atau pekarangan. Di propinsi Maluku dikenal istilah Dusung, yaitu sistem pengelolaan sumber daya alam dalam suatu bentang lahan milik dengan mengkombinasikan komoditas pertanian, kehutanan dan peternakan.

Menurut saya agar antusiasme masyarakat terkait sistem agroforestry ini semakin meningkat perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi secara terus menerus terkait keuntungan dari penerapan agroforestry. Dimana lahan akan lebih produktif bila digunakan untuk sistem penanaman secara agroforestry dibandingkan sistem pertanian biasa. Selain masyarakat perlu diedukasi terkait fungsi hidrologi dan ekologi dari agroforestri ini.

7 Likes

keduanya baik untuk di terapkan kepada masyarakat, namun jika untuk penerapannya mungkin kebanyakan masyarakat desa atau petani kecil yang tidak memiliki lahannluas akan menggunakan Agroforestri sederhana, dimana tujuannya untuk di jual di pasaran dan hasilnya bisa untuk menambah pendapatan, lalu cara memberitahukan pada masyarakatnya mengenai agroforeatry ini bisa dengan melakukan sosialisasi mengenai penerapan agroforestri dan jelaskan kelebihannya atau bisa juga dengan melakukan pelatihan-pelatihan kepada para masyarakat terlebih dahulu atau pada para kelompok taninya terlebih dahulu saja, lalu mereka yang akan meneruskan untuk menerapkannya pada petani atau masyarakat sekitar.

8 Likes

izin menjawab, untuk perhutanannya yang terpenting adalah bentuk hutan yang merupakan kawasan non lindung atau juga yang disebut dengan kawasan budidaya. Sedikit penjelasan mengenai kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan dungsi utama untuk dibudiayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan (Peraturan Menteri Perumahan Umum No.41 tahun 2007)
Nah selanjutnya hutannya juga merupakan hutan produksi yakni hutan yang diperuntukkan khusus untuk memproduksi hasil hutan yang dimana terdiri atas hutan produksi tetap, terbatas, dan hutan produksi dikonversi

6 Likes

Ini adalah saran dari Jurnal Unpad yang saya baca mengenai agroforestry.
Saran : Penentuan pola tata ruang
lanskap agroforestry harus memperhatikan
peruntukan rencana tata ruang secara umum.
Selain itu, agroroforestry perlu didukung oleh
input teknologi dan kearifan local, yaitu
dengan selalu memperhatikan potensi
setempat. Jadi tata ruang umum seperti apa yang perlu untuk mendukung Agroforestry ini ?

5 Likes

Untuk tanaman yang bisa ditanam umumnya tanaman tahunan dan tanaman pangan atau tanaman semusim. Pemilihan tanaman dan hutan yang digunakan disesuaikan dengan kemampuan dan kesesuaian lahan seperti aspek ketinggian, erosi, pH, dll. Selain itu kombinasi tanaman juga tergantung pada jenis akar dan kebutuhan tanaman seperti cahaya matahari. Mungkin itu bisa menjawab sebagian pertanyaannya, cmiiw :slight_smile:

5 Likes

Menurut Undang-Undang no.7 Tahun 1996 ketahanan pangan merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap masyarakat yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup baik mutu dan jumlahnya, aman merata, dan terjangkau.
Dari definisi di atas apa hubungan antara ketahanan pangan dan agroforestri, bagaimana upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan sistem agroforestri?

5 Likes

Pemilihan tanaman saat menggunakan teknik agroforestri juga merupakan hal yang penting loh. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan :

  1. Tanaman yang memiliki toleransi terhadap kejenuhan Al dan kemasaman tinggi.
  2. Tanaman yang memiliki perakaran dalam dengan tajuk yang tidak terlalu lebar.
  3. Tanaman yang dapat berasosiasi dengan fungi dalam membentuk mikoriza sangat diperlukan, baik ektomikoriza maupun endomikoriza. Dilaporkan bahwa selain fosfat, fungi juga dapat menyediakan nitrogen, kalium, kalsium, sulfur, dan tembaga. Penyerapan ini bisa dilakukan oleh hifa-hifa fungi Iebih dari 4 cm dan permukaan
    akar. Dengan demikian, mikoriza dapat memperluas penyerapan hara dan dalam tanah
    (Mukerji et al, 1991; Smith dan Read, 1997).

Source : PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TANAH MELALUI SISTEM AGROFORESTRI

5 Likes

Berdasarkan hasil analisa (sumber jurnal unpad), terdapat 3
penggunaan lahan yang sesuai untuk
penerapan sistem agroforestry yaitu : hutan
rakyat, perkebunan, dan hutan produksi (baik
terbatas maupun tidak). Berdasarkan kesesuaian tempat
dikombinasikan dengan produk pertanian
unggulan setempat, maka dapat
direkomendasikan beberapa pola agroforestry
yang sesuai. Produk pertanian dan pola
agroforestry yang direkomendasikan antara
lain kambing etawa (PE) dalam pola
agrosilvopasture, tanaman penghasil obat
(temulawak, kajibeling, lempuyang, dll)
dibawah tegakan pinus dalam pola silvofarma,
serta pepaya, manggis, dan durian
dikombinasikan kayu sengon (Paraserianthes
falcataria) dalam pola agrosilvikultur.
Kurang lebih demikian

5 Likes

izin menjawab, untuk tata ruang mengenai agroforestry ini tentunya harus dilakukan survey secara mendalam baik kemiringan lereng, jenis tanah, hidrogeologinya dan sebagainya. Maka menurut saya, agroforestry ini lebih baik dibentuk dengan memperhatikan alam sekitar, sosial masyarakatnya, ekonomi dan sebaginya. Nah, dan menurut saya juga mungkin salah satunya tata ruang agroforestry ini dapat dibentuk dekat dengan perairan sungai atau waduk karena hal ini berkaitan dengan kebutuhan air yang dibutuhkan dari tanaman tersebut.

5 Likes

Karena ada salah satu sistem Agroforestri Kompleks, dimana nanti hasil dari Agroforestri ini di jual dan di simpan untuk konsumsi sendisi, menurut saya ini salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dengan sistem Agroforestri.

2 Likes

izin menjawab, seperti yang kita tau agroforestri ini berhubungan dengan peternakan dan pertanian, nah dalam ketahanan pangan sendiri terdapat kuantitas dan kualitas yang dibutuhkan. dan disimpulkan apabila agroforestri ini dapat dilakukan secara merata maka kebutuhan pangan pun akan baik pula sehingga bisa memenuhi ketahanan pangan

2 Likes

@Mafrukhatul_Mausufah menurut saya terkait kekurangannya yaitu masih banyak petani yang belum mengetahui manajemen dalam menanam tanaman dalam sistem agroforestri , dan sulitnya mengukur produktivitas karena yang ditanam beraneka ragam. untuk di lahan sempit sepertinya masih belum bisa kak mengingat juga ada tanaman tahunan di dalamnya.

1 Like

bentuk topografinya pula akan memengaruhi pola tanam pada sistem agroforestry yang akan diaplikasikan. menurut saya sungai atau waduk tidak menjadi patokan dimana agroforestry akan dibentuk. selama daerah tersebut memiliki pasokan air yang cukup (contohnya bisa berasal dari mata air, air tanah/sumur, ataupun penampungan air hujan) maka agroforestry dapat diterapkan di daerah tersebut.

4 Likes

Kelemahan agroforestri

1. Sulitnya mengukur produktivitas
Produktivitas merupakan sesuatu yang harus diukur terutama bagi petani yang mengutamakan keuntungan dan menjadikan produksi tersebut lahan pendapatan.
Kelemahan dari agroforestri adalah mengganggu produktivitas tanaman lainnya. Terkadang adanya penebangan akan menganggu dan mengusik tanaman sebelahnya.
Nah, sistem agroforestri juga terkadang mengurangi produktivitas utama dari tanaman utama. Maka dari itu sulit mengukur produktivitas yang ada, dan petani umumnya merasa terganggu akan hal ini.

2. Petani yang merasa rugi
Banyak petani yang kurang pengetahuan mengenai pohon pada lahan pertanian sehingga banyak menimbulkan masalah baik pada tanaman pertanian maupun tanaman hutannya.
Sehingga kerugian pada petani agak sulit dihindari. Tidak jarang petani banyak yang beranggapan produktivitas akan berkurang dan lahan termakan oleh pohon-pohon hutan. Selain itu tidak maksimalnya keberlanjutan hutan dan lahan.

3.Sulitnya membedakan hutan agroforestri dengan cirinya
Ciri-ciri agroforestri memang agak sulit dikenali karena peta yang detail tidak sesuai dengan lapangan yang ternyata ditumbuhi semak belukar dan juga tanaman pengganggu.
Tak jarang tanaman pertanian menjadi gagal panen. Selain itu hutan agroforestri sulit dibedakan dengan hutan rakyat yang dikelola dan ditanami tanaman hutan dan pertanian secara bersamaan.

sumber: Kelemahan dan Tantangan Dalam Sistem Agroforestri - Ilmu Pertanian

2 Likes