Apa sebenarnya yang disebut dengan Agroforestri?

Michon dkk. (2000) menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan adanya penutupan tajuk pepohonan yang rapat dan bertingkat, sistem perakaran yang beraneka ragam, serta penutup tanah berupa rerumputan dan semak belukar yang sangat penting untuk menghindari tanah longsor. Abe dan Ziemer (1991; dalam Erfandi, 2013) menyatakan bahwa perakaran tanaman dapat membantu menjaga stabilitas lereng bukit melalui peningkatan kuat geser tanah (soil shear strength).
Manfaat Agroforestri lainnya :

  1. Sebagai salah satu upaya mitigasi tanah longsor
  2. Sistem agroforestri juga dapat dimanfaatkan sebagai penghasil bahan pangan
  3. Pakan ternak
  4. Produksi madu
  5. Bahan bangunan, dan
  6. Bahan obat
5 Likes

Agroforestri adalah suatu sistem pemanfaatan lahan untuk usaha tani yang mengkombinasikan pepohonan dengan tanaman pertanian untuk meningkatkan keuntungan, baik secara ekonomis maupun lingkungan.

Berikut bentuk agroforestri :

a) Agrisilvikultur penggabungan komponen kehutanan dan pertanian

b) Agropastura penggabungan komponen pertanian dan peternakan

c) Silvopastura penggabungan komponen kehutanan dan peternakan

Di samping ketiga kombinasi tersebut, Nair (1987) menambah sistem-sistem lainnya yang dapat dikategorikan sebagai agroforestri. Beberapa contoh yang menggambarkan system lebih spesifik yaitu:

  1. Silvofishery : Kombinasi kehutanan dengan perikanan.
  2. Apiculture : Budidaya lebah atau serangga yang dilakukan dalam kegiatan atau komponen kehutanan.

Berikut ini beberapa manfaat dari agroforestry :

  • Membantu penggunaan lahan secara optimal sehingga dapat memperbaiki kebutuhan hidup masyarakat
  • Memperbaiki kualitas hidup terutama di daerah pedesaan, terutama di daerah miskin. Agroforestri dapat meningkatkan pendapatan serta tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
  • Memelihara dan memperbaiki kemampuan dan kelestarian lingkungan setempat
6 Likes

Agroforestri adalah interaksi antara pertanian dan pepohonan, termasuk penggunaan pohon untuk pertanian. Hal ini terdiri dari pohon yang terdapat di lahan pertanian dan lanskap pertanian, pertanian di hutan dan di sepanjang tepi hutan serta produksi tanaman perkebunan, termasuk kakao, kopi, karet, dan kelapa sawit. Interaksi antara pohon dan komponen pertanian lainnya sangat penting, di ladang (di mana pohon dan tanaman ditanam bersama), di pertanian (di mana pohon dapat menjadi makanan ternak, bahan bakar, makanan, tempat berlindung atau pendapatan dari produk termasuk kayu) dan lanskap (di mana penggunaan lahan pertanian dan hutan digabungkan dalam menentukan penyediaan jasa ekosistem).

Agroforestri adalah sistem pertanian dan kehutanan yang bermaksud menyeimbangkan berbagai kebutuhan:

  1. memproduksi pohon untuk kayu dan tujuan komersial lainnya;
  2. untuk menghasilkan pasokan pangan bergizi yang beragam dan memadai untuk memenuhi permintaan global dan untuk memenuhi kebutuhan produsen itu sendiri; dan
  3. untuk memastikan perlindungan lingkungan alam agar terus menyediakan sumber daya dan jasa lingkungan untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang dan yang akan datang.

Agroforestri melibatkan berbagai macam pohon yang dilindungi, diregenerasi, ditanam atau dikelola dalam lanskap pertanian karena berinteraksi dengan tanaman tahunan, ternak, satwa liar, dan manusia. Karena hutan alam dibuka untuk pertanian dan jenis pembangunan lainnya, manfaat yang diberikan pohon paling baik dipertahankan dengan mengintegrasikannya ke dalam lanskap pertanian produktif.

Sumber:
SEANAFE (South East Asian Network Agroforestry Education)

6 Likes

Izin menjawab kak, menurut saya berpengaruh kak, dan sebaiknya saat kita melakukan penanaman akan lebih baik ditanam tanaman yang berbeda kak, selain dapat mengatasi kerugian itu pun salah satu solusi untuk yang sering gagal panen kak, terimakasih

6 Likes

Izin bertanya kak. Apakah semua tanaman pertanian dapat digunakan untuk Agroforestri. Dan apa saja syarat" untuk tanaman pertanian yang akan digunakan untuk Agroforestri? Terimakasih

6 Likes

Continuing the discussion from Apa sebenarnya yang disebut dengan Agroforestri?:

Berikut ini beberapa manfaat atau keuntungan dari penerapan agroforestry dibanding dengan sistem lainnya:

  • Membantu penggunaan lahan secara optimal sehingga dapat memperbaiki kebutuhan hidup masyarakat
  • Meningkatkan daya dukung ekologi manusia terutama di daerah pedesaan. Agroforestri juga bisa dimanfaatkan untuk menjamin dan memperbaiki kebutuhan pangan
  • Meningkatkan persediaan pangan pada tiap musim, sehingga petani dapat memperoleh tambahan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari. Namun untuk memperoleh manfaat ini, maka petani harus memperhatikan kualitas nutrisi, pemasaran serta setiap proses yang terjadi pada agroforestri
  • Memperbaiki penyediaan energi lokal terutama produksi kayu bakar
  • Meningkatkan dan memperbaiki produksi bahan mentah hasil kehutanan maupun pertanian. Umumnya peningkatan produksi bahan mentah ini dilakukan secara kualitatif dan diversifikasi. Selain itu, biasanya juga dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jenis pohon dan perdu
  • Memperbaiki kualitas hidup terutama di daerah pedesaan, terutama di daerah miskin. Agroforestri dapat meningkatkan pendapatan serta tersedianya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
  • Meningkatkan kinerja usia produktif (usia muda) di pedesaan sehingga kualitas hidup dapat meningkat
  • Memelihara dan memperbaiki kemampuan dan kelestarian lingkungan setempat. Hal ini dapat dilakukan dengan mencegah terjadinya erosi tanah dan degradasi lingkungan

Titik berat penggunaan atau penerapan Agroforestri terletak pada sistem yang digunakan yaitu mengkombinasikan tanaman semusim dengan tanaman tahunan serta komponen lain yang menunjang agroforestri

5 Likes

Jika pertanian Indonesia menerapkan sistem agroforestri salah satunya dengan komponen agrisilvikultural. Apakah ada pengaruhnya dengan penyerapan sistem karbondioksida jika seluruh pertanian dan kehutanan menerapkan sistem agrisilvikultural? apakah menjadi lebih muda jika kita menggunakan sistem agroforestri?

4 Likes

Menurut Sardjono, dkk (2003) berdasarkan komponen penyusunnya agroforestry diklasifikasikan menjadi 3, yaitu : (1) Agrisilvikultur yang mengkombinasikan komponen kehutanan dan pertanian; (2) Silvopastura yang mengkombinasikan komponen kehutanan dan peternakan; dan (3) Agrosilvopastura yang mengkombinasikan komponen kehutanan, pertanian, dan peternakan. Jadi walaupun suatu sistem agroforestry tidak memiliki peternakan tapi selama dia masih memiliki komponen kehutanan dan pertanian maka tetap dapat disebut agroforestry.

Sumber : Sardjono, M. A., Djogo, T., Arifin, H. S., & Wijayanto, N. 2003. Klasifikasi dan pola kombinasi komponen agroforestri. Bogor : ICRAF.

7 Likes

Pada dasarnya agroforestri terdiri dari tiga komponen pokok yaitu kehutanan, pertanian dan peternakan, dimana masing-masing komponen sebenarnya dapat berdiri sendiri-sendiri sebagai satu bentuk system penggunaan lahan. Hanya saja sistem-sistem tersebut umumnya ditujukan pada produksi satu komoditi khas atau kelompok produk yang serupa. Penggabungan tiga komponen tersebut menghasilkan beberapa kemungkinan bentuk kombinasi sebagai berikut:

  • a) Agrisilvikultur : Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan (pepohonan, perdu, palem, bambu, dll.) dengan komponen pertanian
  • b) Agropastura : Kombinasi antara komponen atau kegiatan pertanian dengan komponen peternakan
  • c) Silvopastura : Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan peternakan
  • d) Agosilvopastura : Kombinasi antara komponen atau kegiatan pertanian dengan kehutanan dan peternakan/hewan.

Dari keempat kombinasi tersebut, yang termasuk dalam agroforestri adalah Agrisilvikutur,Silvopastura dan Agrosilvopastura. Sementara agropastura tidak dimasukkan sebagai agroforestri, karena komponen kehutanan atau pepohonan tidak dijumpai dalam kombinasi.

Di samping ketiga kombinasi tersebut, Nair (1987) menambah sistem-sistem lainnya yang dapat dikategorikan sebagai agroforestri. Beberapa contoh yang menggambarkan system lebih spesifik yaitu:

  1. Silvofishery : Kombinasi antara komponen atau kegiatan kehutanan dengan perikanan.
  2. Apiculture : Budidaya lebah atau serangga yang dilakukan dalam kegiatan atau komponen kehutanan.
8 Likes

Syarat tanaman pertanian yang akan digunakan untuk penerapan agroforestri diantaranya sebagai berikut:

  1. Tanaman pangan dan pohon yang tepat dengan kondisi lahan, sesuai dengan kondisi lingkungan terutama keadaan iklim dan tanah.
  2. Tanaman yang memiliki nilai ekonomis.
  3. Memilih benih dan bibit yang baik (di usahakan yang bersertifikat) dan mudah didapat.
  4. Produksinya diharapkan selain untuk mencukupi kebutuhan sendiri juga mudah dijual.
5 Likes

Berdasarkan hal yang saya baca. Dibandingkan dengan menyelesaikan permasalahan lahan sempit, teknik Agroforestri ini lebih kepada mengatasi degradasi lahan. Apakah degradasi lahan itu? Degradasi lahan adalah proses penurunan kualitas lahan, baik fisik, kimia (peningkatan kemasaman tanah, penurunan kandungan unsur hara) maupun biologi (penurunan aktivitas Jurnal Sumberdaya Lahan Vol. 6 No. 2, Desember 2012 104 biologi tanah), salinisasi dan pencemaran tanah (Young, 1997). Barrow (1991) mengemukakan bahwa degradasi lahan dicirikan oleh status hara dan kapasitas menahan air sangat rendah, dan telah mengalami kerusakan serta kehilangan fungsi hidrologi dan ekonomi.

6 Likes

Masih kak, sebab komponen agroforestri ada berbagai macam, ada yang hanya mengkombinasikan antara tanaman pertanian dengan tanaman kehutanan, dan ada yang mengkombinasikan tanaman kehutanan dengan hewan ternak, dan juga ada yang mengkombinasikan ketiganya. Jadi jika hanya mengkombinasikan tanaman kehutanan dengan hewan ternak disebut silvopastura.

6 Likes

salah satu faktor penyebabnya datang dari sektor ekonomi kak, seperti dijelaskan Eny dkk (2017) dalam jurnalnya menjelaskan kalo faktor penyebab enggannya masyarakat mengembangkan agroforestri itu ialah ekonomi. kenapaa ? karena dalam agroforestri keuntungan pertama petani didapatkan dalam kurun waktu yg lama (oleh kebanyakan petani). Aspek ekonomi dalam agroforestri.pdf (88.4 KB)

topik ini akan menjadi topik yang menarik untuk kita bahas dalam diskusi tersendiri nantinya, jadi tetap semangat ya :blush:

7 Likes

Di Indonesia, daerah mana sajakah yang sudah menerapkan teknik agroforestri ini? Berapa perbandingan antara daerah yang sudah menggunakan metode ini dan yang belum? Kemudian bagaimana langkah kedepan agar potensi dari teknik agroforestri ini dapat berjalan secara menyeluruh? Terimakasih.

8 Likes

Jenis tanaman pertanian yang biasanya ditanam secara agroforestry biasanya berupa tanaman semusim seperti padi, jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubi kayu, sayur-mayur. Tanaman ini ditanam berdampingan dengan berbagai jenis pohon berayu seperti karet, cengkeh, kopi, kakao (coklat), nangka, belinjo, petai, jati dan mahoni.

6 Likes

Agroforestri merupakan suatu sistem penggunaan lahan untuk usaha tani dengan mengkombinasikan pepohonan dan tanaman pertanian sehingga dapat meningkatkan keuntungan baik secara ekonomis maupun lingkungan (biotek.lipi.go id). Agroforestri bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, agar masyarakat dapat bercocok tanam tanaman pangan sehingga meningkatkan pendapatan ( Henny Mayrowani dan Ashari, 2011). Menurut Butarbutar (2009) dalam Henny Mayrowani dan Ashari (2011) mengemukakan bahwa ada tiga model agroforestri yaitu 1) sylvofishery, yaitu seperti empang parit yang banyak dikembangkan di daerah pantai bermagrove di Indonesia 2) sylvopasture, yaitu perpaduan perhutanan dan peternakan 3) tumpangsari, yaitu budidaya pertanian di kawasan hutan.

6 Likes

menurut saya bisa untuk semua lahan dimana solusi untuk tanah yang kurang subur kita bisa menggunakan tanaman kacang-kacangan karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa tanaman kacang-kacangan dapat mengikat bakteri rhizobium yang dapat mengikat kandungan N didalam tanah sehingga tanah bisa subur jadi agroforestry bisa dilakukan pada semua lahan selama lahan tersebut bisa dilakukan sistem agroforestry.

6 Likes

Di Indonesia, agroforestri dilakukan diberbagai wilayah tanah air dengan berbagai istilah lokal.
Di Jawa sendiri dikenal dengan istilah mratani yaitu bercocok tanam sambil beternak dan berkebun, dapat berupa
holtikultura atau tegakan hutan di halaman rumah dan atau pekarangan (Soemitro, 2001). Di Propinsi
Jawa Barat khususnya di Kabupaten Tasikmalaya masyarakatnya telah mempraktekkan sistem
agroforestri dengan pola kebun campuran yang merupakan sistem usahatani yang telah berlangsung
turun temurun dari generasi sebelumnya. Status lahan yang diusahakan pada umumnya adalah milik
sendiri dan masyarakat tidak mengelola dalam kawasan hutan lindung. Kebun campuran yang dikelola
masyarakat berupa kebun dengan jenis tanaman yang beragam. Komposisi tanaman dalam kebun
antara lain berupa tanaman kayu-kayuan, tanaman perkebunan dan tanaman pangan termasuk ternak.
Penganekaragaman jenis tanaman yang dibudidayakan oleh masyarakat/petani merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, dengan terus fokus dalam pemberdayaannya maka teknik ini akan berpotensi kedepan secara menyeluruh terlebih pada petani - petani kecil.

4 Likes

Sistem agroforestri dinilai tepat sebagai salah satu upaya mengurangi terjadinya
longsor (Hairiah dkk., 2006; dalam Hairiah dan Ashari, 2013; Nugroho dkk., 2013). Mengapa?

  1. Teknik ini mampu membentuk bahan organik tanah, memperbaiki struktur tanah, dan membuat tanah menjadi lebih stabil (Schroth dkk., 2001 dan Thakur dkk., 2005; dalam Erfandi, 2013).
  2. Hairiah dkk., (2003) menyatakan bahwa sistem agroforestri multistrata
    merupakan salah satu sistem penggunaan lahan dengan tanaman tajuk bertingkat, biasanya terdiri dari 3 sampai 5 tingkat. Pemanfaatan sistem agroforestri
    multistrata dengan berbagai jenis tanaman tajuk bertingkat dinilai sebagai suatu langkah tepat dalam mitigasi tanah longsor sekaligus konservasi tanah.
4 Likes

Agroforestri merupakan salah satu sistem pengolahan lahan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah yang muncul akibat adanya alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian. Selain itu juga untuk mengatasi masalah pangan. Sistem agroforestri ada 2 macam yaitu sistem agroforestri sederhana dan sistem agroforestri kompleks.

  1. Agroforestri sederhana yaitu menanami pola tanam kebun campuran yang mengkombinasikan antara tanaman semusim dan tanaman kehutanan. Hasil dari produksi sistem ini yaitu dikhususkan untuk dijual di pasaran
  2. Agroforestri kompleks yaitu memanfaatkan lahan di kebun pekarangan halaman rumah di depan maupun belakang. Jenis tanaman yang biasa ditanam yaitu jenis palawija. Hasil dari produksi sistem ini dikhususkan untuk dijual dan jika ada sisa maka dikonsumsi sendiri.

Untuk itu, sistem agroforestri yang baik untuk diterapkan di lingkungan masyarakat sebaiknya yang mana dan karena belum banyak masyarakat yang tau tentang agroforestri ini, cara agar masyarakat mau untuk menerapkan sistem agroforestri ini bagaimana?

4 Likes