Apa saja gejala kista gigi?

Kista didefinisikan sebagai rongga patologik yang dibatasi oleh epithelium. Kista berisi cairan atau setengah cairan yang bukan berasal dari akumulasi pus maupun darah. Lapisan epithelium itu sendiri dikelilingi oleh jaringan ikat fibrokolagen.

Segala bentuk benjolan yang muncul tanpa alasan, khususnya bertahan cukup lama namun tak menimbulkan rasa sakit seharusnya memunculkan rasa kecurigaan dan penasaran. Ada kemungkinan bahwa beberapa gejala di bawah ini merujuk pada kondisi kista gigi yang berpotensi mengganas.

  • Ada benjolan yang dijumpai pada area gusi.

  • Benjolan dapat berukuran kecil atau besar, ada yang ukurannya bahkan sebesar kelereng.

  • Benjolan tidak terasa sakit.

  • Walau terdapat benjolan pada area gusi, masih bisa makan dengan normal dan mengunyah makanan tanpa hambatan.

  • Diameter benjolan hanya 1 atau 2 cm.

Benjolan yang terjadi dan muncul tanpa alasan di area gusi dapat disebut juga dengan kista radikular. Walau terkesan gejala timbul secara mendadak, sebenarnya tanpa disadari ada abses yang terbentuk lebih dulu sebelum benjolan kista tersebut. Kista ada setelah abses berisi nanah ada yang kemudian menjadi sebuah reaksi jaringan pada infeksi, atau yang kita sebut dengan granuloma.

Sumber: https://halosehat.com/penyakit/kista/kista-gigi-yang-ganas

Kista dapat menetap bertahun-tahun tanpa disertai gejala. Mayoritas kista berukuran kecil dan tidak menyebabkan penggelembungan permukaan jaringan. Biasanya terlihat hanya pada saat pemeriksaan gigi rutin dan pemeriksaan radiografik atau ketika lesi terkena infeksi sekunder atau telah mencapai ukuran di mana telah terjadi pembesaran atau asimetri yang terlihat jelas secara klinis.

Kista juga biasa ditemukan pada saat dilakukan pemeriksaan gigi nonvital atau abses gigi akut sehubungan dengan adanya infeksi sekunder pada kista, atau pada kasus kehilangan gigi dan fraktur rahang. Pada mandibula, fraktur patologis dapat terjadi saat lesi kista telah menyebabkan resorpsi sebagian besar tulang. Saat tidak ada infeksi, secara klinis pembesarannya minimal dan berbatas jelas. Kista yang terinfeksi menyebabkan rasa sakit dan sensitif bila disentuh.

Semua tanda klasik infeksi akut dapat terlihat ketika terjadi infeksi. Pembesaran kista dapat menyebabkan asimetri wajah, pergeseran gigi dan perubahan oklusi, hilangnya gigi yang terlibat atau gigi tetangga, serta pergeseran gigi tiruan. Pada beberapa kasus, adanya infeksi dalam kista yang membesar dan posisinya dekat dengan batang saraf dapat menyebabkan perubahan sensasi pada distribusi saraf tersebut.

Kista yang terletak di dekat permukaan, telah meluas ke dalam jaringan lunak, sering terlihat berwarna biru terang dan membran mukosa yang menutupinya sangat tipis. Pada kasus di mana telah terjadi ekspansi tulang yang meluas, ada penipisan tulang di atas kista sehingga pada saat palpasi akan terasa lunak dan bercelah.

Gambaran Radiografis


Kista dapat terjadi di setiap lokasi pada maksila dan mandibula, namun jarang terjadi pada prosesus kondilus dan prosesus koronoid. Pada mandibula kista banyak terjadi di atas kanalis nervus alveolar inferior. Kista odontogenik dapat tumbuh sampai ke maxillary antrum . Beberapa kista nonodontogenik juga berasal dari dalam antrum. Kista lainnya berasal dari jaringan lunak regio orofasial.

Kista sentral biasanya memiliki periferal yang berbatas jelas dan berkortikasi (ditandai dengan garis radiopak yang tidak terputus dan tipis). Namun infeksi sekunder atau lesi yang kronis dapat mengubah gambaran radiografik ini. Pada kasus seperti itu garis kortikasi tipis tersebut berubah menjadi batas sklerotik yang tebal.

Kista biasanya berbentuk bulat atau oval menyerupai balon. Beberapa kista memiliki tepi yang bergerigi.

Biasanya kista tampak radiolusen. Namun dapat terjadi kalsifikasi distrofik pada kista yang sudah lama terbentuk sehingga pada tampilan radograf akan terlihat stuktur internal yang berongga-rongga. Beberapa kista memiliki septa yang merupakan lokulasi multipel yang terpisah dari dinding tulang. Kista yang tepinya bergerigi biasanya memiliki internal septa.

Pertumbuhan kista yang lambat kadang menyebabkan pergeseran dan resorpsi gigi. Area resorpsi gigi seringkali berbentuk tajam dan berkurva. Kista dapat memperluas mandibula, mengubah cortical plate lingual atau bukal menjadi batasan kortikal yang tipis. Kista juga dapat menggeser kanalis nervus alveolar inferior ke arah inferior atau menginvaginasi maxillary antrum .