Apa saja Dimensi dan Faktor-faktor Kemandirian Belajar?

Dimensi dan Faktor-faktor Kemandirian Belajar

Merriam dan Caffarela (Song, 2007, dalam Ariflati, 2013), kemandirian belajar merupakan proses pembelajaran dimana siswa membuat inisiatif sendiri dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pengalaman pembelajarannya yang diambil dari berbagai sumber literatur.

Apa saja Dimensi dan Faktor-faktor Kemandirian Belajar ?

Dimensi Kemandirian Belajar


Menurut Candy (1991, dalam Rambe dan Tarmidi, 2010 ), kemandirian belajar memiliki empat dimensi, yaitu:

1. Otonomi pribadi (personal autonomy).
Dimensi otonomi pribadi menunjukkan karakteristik individual dari orang yang mampu belajar mandiri. Individu yang memiliki kemandirian adalah individu yang bebas dari tekanan baik eksternal maupun internal, memiliki sekumpulan nilai-nilai dan kepercayaan pribadi yang memberikan konsistensi dalam kehidupannya. Hal ini berarti orang tersebut mampu membuat rencana atau tujuan hidup, bebas dalam membuat pilihan, menggunakan kapasitas dirinya untuk refleksi secara rasional, mempunyai kekuatan kemauan, berdisiplin diri dan melihat dirinya sendiri sebagai orang yang mandiri.

2. Manajemen diri dalam belajar (self-management in learning).
Dimensi manajemen diri menjelaskan adanya kemauan dan kapasitas dalam diri seseorang untuk mengelola dirinya. Kapasitas tersebut ditunjukkan dengan adanya keterampilan atau kompetensi dalam diri orang yang mandiri.

3. Meraih kebebasan untuk belajar (the independent pursuit of learning).
Dimensi meraih kebebasan dalam belajar menggambarkan tentang adanya kebutuhan individu untuk memperolah kesempatan belajar. Dimensi ini menjelaskan bahwa orang dewasa memiliki kebutuhan untuk meningkatkan diri melalui belajar berbagai hal dalam kehidupan.

4. Kendali/ penguasaan pembelajar terhadap pembelajaran (learner-control of instruction).
Dimensi kontrol pembelajar terhadap pembelajaran, menjelaskan tentang peran siswa pada situasi belajar formal yang melibatkan cara mengorganisasi tujuan pembelajaran. Penjelasan dimensi ini dihubungkan dengan hal-hal yang dianggap menjadi porsi pengawasan guru, yaitu pengorganisasian tujuan belajar, materi belajar, kecepatan belajar, lengkah-langkah belajar, metodologi belajar serta evaluasi belajar. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa dimensi kemandirian belajar terdiri dari otonomi pribadi ( personal autonomy ), manajemen diri dalam belajar ( self-management in learning ), meraih kebebasan untuk belajar ( the independent pursuit of learning ), dan kendali/ penguasaan pembelajar terhadap pembelajaran ( learner-control of instruction ).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar


Menurut Biemiller (1998, dalam Rambe dan Tarmidi, 2010), ada 2 kondisi yang menentukan dalam pembentukan kemandirian belajar pada siswa, yaitu:

  1. Sumber sosial, yaitu orang dewasa yang berada di lingkungan siswa seperti orangtua, anggota keluarga dan guru. Orang dewasa ini dapat mengkomunikasikan nilai kemandirian belajar dengan modeling, memberikan arah dan mengatur perilaku yang akan dimunculkan.

  2. Mempunyai kesempatan untuk melatih kemandirian belajar. Siswa yang secara konstan selalu diatur secara langsung oleh orangtua dan guru tidak dapat membangun keterampilannya untuk dapat belajar secara mandiri karena lemahnya kesempatan yang mereka punya.

Sedangkan menurut Cross (1977, dalam Rambe dan Tarmidi, 2010), ada beberapa faktor yang menghalangi aktivitas pengorganisasian belajar atau kemandirian belajar. Aktivitas itu terdiri dari:

1. Faktor situasional
Faktor situasional yang dapat menghalangi belajar secara mandiri adalah situasi lingkungan yang terjadi, seperti kurangnya waktu dalam tanggung jawab di rumah, masalah transportasi, kurangnya kepedulian tehadap anak.

2. Faktor disposisional
Faktor disposisional seperti kurangnya kepercayaan diri dan perasaan bosan dengan belajar.

3. Faktor institusional
Faktor institusional yang dapat menghalangi seperti jadwal yang tidak nyaman, lokasi yang membatasi siswa.

Menurut Bandura (dalam Alwisol, 2010) ada dua faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar, yaitu:

1. Faktor Eksternal
Faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dengan dua cara, pertama faktor eksternal memberi standar untuk mengevaluasi tingkah laku. Faktor lingkungan berinteraksi dengan pengaruh-pengaru pribadi, membentuk standar evaluasi diri seseorang. Melalui orangtua dan guru, anak-anak belajar baik dan buruk, tingkah laku yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Melalui pengalaman berinteraksi dengan lingkungan yang lebih luas anak kemudian mengembangkan standar yang akan dipakai untuk menilai prestasi diri. Kedua, faktor eksternal mempengaruhi regulasi diri dalam bentuk penguatan ( reinforcement ). Hadiah instrinsik tidak selalu memberi kepuasan, orang membutuhkan insentif yang berasal dari lingkungan eksternal. Standar tingkah laku dan penguatan biasanya bekerjasama; ketika orang dapat mencapai standar tingkah laku tertentu, perlu penguatan agar tingkah laku semacam itu menjadi pilihan untuk dilakukan lagi.

2. Faktor Internal
Faktor eksternal berinteraksi dengan faktor internal dalam pengaturan diri sendiri. Bandura mengemukakan tiga bentuk pengaruh internal, yaitu:

  • Observasi diri (self observation): dilakukan berdasarkan faktor kualitas penampilan, kuantitas penampilan, orisinal tingkah laku diri, dan seterusnya. Orang harus mampu memonitor performansinya, walaupun tidak sempurna karena orang cenderung memilih beberapa aspek dari tingkah lakunya dan mengabaikan tingkah lakunya yang lain. Apa yang diobservasi seseorang tergantung kepada minat dan konsep dirinya.

  • Proses penilaian atau mengadili tingkah laku (judgement process) : melihat kesesuaian tingkah laku dengan standar pribadi, membandingkan tingkah laku dengan norma standar atau dengan tingkah laku orang lain, menilai berdasarkan pentingnya suatu aktivitas, dan memberi atribusi performansi.

  • Reaksi diri afektif (self response) : berdasarkan pengamatan dan judgement itu, orang mengevaluasi diri sendiri positif atau negatif, dan kemudian menghadiahi atau menghukum dirinya sendiri. Bisa terjadi tidak muncul reaksi afektif, karena fungsi kognitif membuat keseimbangan yang mempengaruhi evaluasi positif atau negatif menjadi kurang bermakna secara individual.

Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar terdiri dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam diri siswa sendiri seperti, keinginan untuk berlatih belajar mandiri, kesadaran akan penghargaan terhadap diri sendiri, keinginan untuk mencoba, komitmen, manajemen waktu, kesadaran/ metakognitif, penggunaan strategi belajar yang efisien, observasi diri ( self observation ), proses penilaian atau mengadiri tingkah laku ( judgement process ), serta reaksi diri afektif ( self response ). Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi kemandirian belajar adalah faktor yang datang dari luar diri siswa, yaitu kurangnya kepedulian dari keluarga, terutama orangtua dan guru terhadap siswa, masalah transportasi, jadwal belajar, serta penguatan ( reinforcement ).