Mengapa Pengguna Media Sosial Cenderung Lebih Kejam dalam Berkomentar?

Social Media

Saat ini, penggunaan sosial media sudah menjadi kebutuhan sehari-hari terlebih ketika pandemi mulai mewabah, mayoritas masyarakat mulai melakukan aktivitasnya dari rumah dan mengandalkan sosial media yang kemudian menjadi sarana penghibur dan bertukar kabar antar sesama. Sosial media menyediakan kenyamanan dalam hal berhubungan antar manusia, dan juga berarti sosial media akan selalu dapat diakses kapanpun, di manapun. Namun, kita kerap menemukan pengguna-pengguna media sosial yang sangat kejam dalam berkomentar, misalnya dengan menggunakan kata-kata yang merendahkan bahkan sampai menyumpahi dengan hal-hal negatif.

Menurut kamu, mengapa pengguna media sosial cenderung lebih kejam dalam berkomentar?

4 Likes

Aku juga sering banget nemuin komentar-komentar negatif di medsos, terutama medsos milik publik figur. Menurut aku, mereka berani untuk ngeluarin komentar negatif itu karena mungkin mereka pakai akun anonim yang gak nunjukin identitas asli mereka. Jadi mereka tanpa pikir panjang bisa kejam kayak gitu. Padahal teknologi udah semakin canggih, data mereka bisa aja dicari secara lengkap dan kasusnya bisa dibawa ke jalur hukum.

2 Likes

Iya mungkin karena mereka pakai akun yang anonim jadi mereka merasa bisa menjadi apa aja dan siapa aja. Lalu bisa jadi mereka memang tidak suka atau benci sehingga setiap komentar yang diutarakan bersifat negatif. Mungkin, ada orang yang mengutarakan komentar negatif untuk membenarkan jika ada perbuatan salah yang tidak disadarinya sehingga membuat dia sadar dan memotivasi untuk merubahnya.

1 Like

Ya, setuju. Aku juga sering banget nemuin komenar-komentar jahat, apalagi di Instagram kalangan public figure. Menurut aku, yang melakukan hal tersebut tidak hanya orang-orang yang menggunakan akun palsu saja, tetapi banyak juga dari mereka yang menggunakan akun aslinya. Dan menurut aku juga, mereka berani melakukan hal tersebut karena mungkin mereka berfikir bahwa " toh kita ga kenal satu sama lain dan possibility untuk bertemu juga kecil" jadi mereka lebih berani untuk menyakiti secara verbal.

1 Like

Menurutku ini merupakan faktor utama bagi sebagian besar netizen sangat pedas dalam memberikan komentar. Orang di media sosial bisa menjadi apapun yang mereka inginkan, jadi laki-laki? perempuan? bahkan genderless pun bisa. Mau menjadi orang lain, atau bahkan tokoh fiksi kesukaan mereka pun bisa. Maka dari itu, mereka menjunjung tinggi freedom of speech pada dunia maya. Karena mereka berbicara atas nama “persona” yang mereka pakai, bukan sebagai diri sendiri, meskipun tidak semua sih, masih banyak juga kok orang yang menjadi diri sendiri di sosmed. Disisi lain, para netizen juga berani untuk berkomentar kejam adalah karena mereka ramean atau bisa dibilang keroyokan. Tentunya hal ini akan menjadi backup bagi komentar yang mereka lontarkan. Mereka tidak sendirian dalam menghujat sesuatu.

1 Like

Aku suka bacain komentar komentar orang orang di sosmed ini bener adanya, mereka bisa berkomentar jahat mungkin karena berlindung dibalik layar handphonenya. Selain itu banyaknya fake account netizen itu suka komentar jahat menggunakan fake account

2 Likes

Dunia maya dan nyata adalah 2 hal yang sangat berbeda. Indonesia terkenal dengan warga yang ramah dan mempunyai etika saat bertemu langsung / tatap muka, karena ada rasa “sungkan”. Akibat dari rasa sungkan itu, jadinya merasa tidak bebas ketika mengungkapkan pendapat didepan orang tersebut, tidak bebas ketika kita mengutarakan kritik, takut menyinggung perasaan dari orang didepannya.

Ketika kita mengungkapkan pendapat, kritik, dan rasa tidak suka lewat media sosial, kita merasa lebih bebas karena kita tidak sedang bertatap muka dengan orang bersangkutan. Apalagi sekarang musim fake account (akun palsu/akun samaran). Kita bisa mengungkapkan kritikan dan kontra kita secara bebas tanpa menunjukkan identitas asli kita. Maka dari itu, dengan mengungkapkan lewat sosmed tanpa memikirkan beban tanggungjawab moral dan material, maka akan mendorong seseorang lebih berani mengungkapkan secara spontan apa yang ada difikirannya tanpa memikirkan kembali konsekuiensi / risikonya.

Yuk jadi generasi yang beretika baik di dunia maya dan nyata! :smiling_face_with_three_hearts:

1 Like

Hi. Menurutku pribadi, orang-orang atau netizen yang dengan gampangnya nyinyir di social media itu… 75% karena mereka sungkan dan tidak berani ‘speak up’ secara langsung. Mereka memanfaatkan keberadaan media sosial ini sebagai wadah berpendapat, karena, tentu saja hanya bermodalkan gadget tanpa harus bertatap muka. Walau tidak semua orang suka berkomentar jelek, ya. Faktor lain adalah, di mataku, para netizen yang suka berkomentar jelek itu… terlihat seperti orang yang suka mencampuri urusan orang lain, dan cenderung tidak mempunyai pekerjaan lain yang jauh lebih positif.

1 Like