Magang Offline atau Online Pada Saat Pandemi, Manakah yang Lebih Baik?

Setuju, melihat lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia saya pikir jauh lebih baik jika kegiatan magang ataupun kegiatan perkuliahan dilakukan secara online. Untuk beberapa jurusan perkuliahan yang memang tidak dapat dilakukan secara online, alangkah lebih baiknya untuk menunda kegiatan magang tersebut hingga kondisi dinyatakan lebih baik dari kondisi saat ini demi kebaikan bersama.

Menurut pandanganku, magang lebih baik dilaksanakan secara offline karena akan lebih efektif pastinya,dan terjun langsung merasakan dunia kerja akan terasa lebih nyata. Namun melihat kondisi pandemi yang tidak kunjung usai dan masih terus meningkat saya rasa banyak perusahaan atau company yang menunda atau menjadikan online sebagai alternatif, begitu pun sama dengan kebijakan kampus. Magang secara online selain menjadi alternatif juga memberikan sarana yang baik bagi mahasiswa untuk tetap melaksanakan magang di era pandemi ini dan cukup optimal ditambah lagi dengan adanya program kampus merdeka dari pemerintah, menjadi lebih mudah bukan?

Sependapat dengan teman-teman yang lain, kalau magangnya saat pandemi, lebih baik secara online. Terlalu beresiko jika mengadakan magang offline, apalagi angka kematian akibat COVID-19 sedang tinggi-tingginya.

Walaupun memang sih, idealnya magang dilakukan secara offline, karena dapat merasakan secara langsung bekerja di lapangan. Audio dan visual saja tidak cukup untuk menggantikan rasanya kerja lapangan.

saya sependapat dengan magang saat pandemi lebih baik secara online. karena magang secara offline pada saat pandemi lebih berisiko penularan dan seperti yang kita tahu angka penularan dan kematian akibat covid-19 di indonesia masih tinggi.

Apabila melihat konteks kondisi pandemi yang berlangsung saat ini, tentunya magang secara daring/online akan sangat cocok dan direkomendasikan serta lebih minim resiko mengingat pandemi yang terjadi semakin lama semakin mengkhawatirkan di Indonesia, dimana kita diharuskan mematuhi protokol kesehatan yang telah dianjurkan. Namun disisi lain, magang secara daring/online memiliki beberapa kekurangan dibanding magang secara luring/offline seperti halnya tidak bisa merasakan “suasana ngantor” di tempat kita magang, tidak bisa merasakan dunia kerja yang sesungguhnya, komunikasi yang terkesan “terbatas”, dan beberapa kekurangan lainnya. Terlebih lagi bagi mahasiswa bidang keteknikan akan sangat merasakan dampak dari magang online. Banyak sekali kegiatan yang seharusnya dilakukan secara offline, akhirnya tidak dapat dilakukan dan diganti dengan online yang tentunya tidak dapat menggantikan kegiatan kegiatan yang dilakukan secara offline tersebut. Kembali lagi ke pertanyaan, “Magang online atau offline saat pandemi, mana yang lebih baik?” Tentunya, bila konteksnya pandemi, online menjadi pilihannya. Tetapi perlu diingat, tidak semua jurusan bisa dilakukan magang secara online,

1 Like

Yup, bener banget. Deep inside masih agak sedih sih karena gak bisa magang offline untuk sekarang. Tapi dengan keadaan yang ada pasti harus selalu berusaha untuk beradaptasi dan ternyata dengan magang online kayak sekarang gini juga tetep seru dan bisa produktif kok. :grin:

Menurut saya dari pertanyaan yang diajukan merupakan 2 hal yang memiliki porsi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, apabila melihat dari kondisi yang ada saat ini, online mungkin menjadi alternatif yang dianggap paling efektif untuk magang karena mengurangi kontak dengan orang lain, kerumunan, ataupun yang lain. Dengan harapan dapat mengurangi angka penyebaran covid 19. Akan tetapi disisi lain, kegiatan yang serba online juga berdampak bagi perubahan perilaku atau kebiasaan dari seseorang. Magang adalah bentuk latihan kerja yang diberikan secara nyata kepada para peserta didik untuk dapat mengaplikasikan di dunia nyata (bukan hanya teori), dimana peserta didik diberikan pembelajaran/gambaran kebiasaan mengenai pekerjaan pada bidang tertentu yang menjadi pilihannya. Bentuk perubahan perilaku menyepelekan atau kurang gereget karena sebagaian menganggap tidak adanya kontrol maupun pengawasan, hal lainnya sehingga kurang dapat interaksi secara langsung atau nyata mengenai tugas yang menjadi tanggung jawabnya terlebih pada bidang yang membutuhkan tatap muka. Positifnya adalah fleksibel karena dapat dilakukan dengan jarak jauh dan penggunaan waktu dapat menyesuaikan kondisi sesuai kesepakatan.

Namun sebenarnya keberhasilan atau efektif tidaknya magang online dan offline juga bergantung dari masing-masing individu yang bersangkutan bukan… bagaimana individu menyikapi program magang yang sedang dijalani. Keingintahuan untuk mencari pengalaman tentunya akan mengurangi pandangan-pandangan yang selalu membanding-bandingkan lebih efektif magang online maupun offline

1 Like

Menurut saya, magang lebih baik secara offline. Namun karena di Indonesia masih berada pada pandemi Covid-19, sehingga magang/PKL lebih baik secara online. Melalui magang secara online atau remote tersebut dapat memberikan pengalaman yang sama dalam bekerja, yang berbeda hanya pada tempat kita bekerja. Kalau offline kan bekerja di kantor, kalau online kita bekerja dari rumah. Dalam masa pandemi ini, sangat perlu untuk menjaga kesehatan diri maupun kesehatan keluarga masing-masing, sehingga bekerja secara remote atau online ini dapat menjadi pilihan yang tepat. Kesehatan sendiri tak hanya kesehatan secara jasmani saja, tetapi juga rohani. Seperti yang telah diutarakan oleh Kak Najma bahwa kesehatan jasmani dan rohani itu penting.

Apabila kondisi jasmani dan rohani kita tidak sehat, maka pekerjaan yang kita lakukan juga tidak akan maksimal. Maka, magang online dalam masa pandemi ini menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan pengalaman baru, serta menjaga kesehatan kita bersama.

Ya benar sekali, magang online juga dapat dilakukan secara produktif. Dan kini juga banyak perusahaan yang menawarkan kerja secara online. Seperti halnya dengan adanya program kampus merdeka yang telah disebutkan oleh kak Safira, kampus merdeka memfasilitasi mahasiwa yang ingin melakukan magang dari berbagai jurusan di era pandemi seperti ini.

1 Like

Iya sepemikiran dengan Chaeriel, magang offline maupun online memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Magang online dianjurkan mengingat kondisi pandemi COVID-19 saat ini. Dibalik kelemahan magang online yaitu tidak merasakan suasana kerja sesungguhnya, namun hikmah yang dapat diperoleh dari magang online yaitu secara tidak langsung kita berlatih untuk terampil menggunakan teknologi seiring kemajuan zaman yang serba online. Mengingat kondisi pandemi COVID-19,magang online lebih baik disarankan pada saat pandemi.

1 Like

Kalau untuk masa pandemi seperti sekarang, menurutku lebih baik magang secara daring untuk mencegah penularan virus yang semakin banyak. Tapi, kalau sudah tidak pandemi, aku lebih memilih untuk magang offline karena lebih banyak yang akan kita dapatkan secara langsung.

Disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ya guys. Sepakat bangettt di kondisi pandemi seperti ini lebih baik program pagam diikuti melalui #DiRumahSaja. Namun apabila temen-temen mengikuti prokes dengan baik dan lingkungan kerja mendukung untuk social distancing, silahkan untuk magang offline. Saya pun masih bekerja dengan sistem online dan offline, 50:50 lah. Kalau jobdesk nya masih bisa nyantai, saya kerjakan di rumah, namun kalau perlu meeting dan butuh cepet pekerjaan tersebut diselesaikan, saya bakal ke kantor. Alhamdulillah, di kantor pun nggak yang ramai banget dan kita tetap menjaga jarak dan tetap memakai masker. Meskipun begitu, bekerja/magang offline tidak sangat dianjurkan yaa di kondisi seperti ini, sesuai dengan kebutuhan saja. Selama bisa dikerjakan di rumah, mending WFH saja.Kalau kondisinya tidak sedang pandemi? Saya sepakat banget untuk magang offline! Karena dengan begitu kita bisa berdiskusi langsung dengan tim maupun atasan.

menurut saya dilihat dari sisi mana kita sekarang, kita sekarang berada dimasa pandemi yang sangat membahayakan sebaiknya dilakukan secara online tetapi untuk magang secara online juga susah di cari perlu daftar dengan berkas-berkas yang mendukung, kalau offline pasti sudah ditetapkan dari kampus dimana akan ditempatkan magang.

Menurut saya magang secara online maupun offline ada kelebihan dan kekurangannya masing masing. Jika magang dilaksanakan secara online kita dapat lebih memaksimal waktu kerja kita mengingat tidak waktu yang terbuang untuk perjalanan pulang dan pergi, sehingga lebih banyak yang bisa dikerjakan saat magang secara online. Namun jika magang dilaksanakan secara online ada beberapa manfaat dari magang yang tidak bisa kita dapatkan, yaitu kita tidak dapat merasakan rasanya kerja langsung, tidak dapat belajar berinteraksi dengan maksimal, dan ilmu ilmu lain yang munkin kita tidak bisa dapatkan jika magang dilaksanakan secara online.

Jadi menurut saya magang lebih baik dilaksanakan secara “hybrid” atau dilaksanakan secara offline maupung online, sehingga kita dapat mendapatkan kelebihan dari magang secara online maupun offline.

Magang online maupun offline ditengah pandemi tentunya memiliki dampak positif dan konsekuensinya masing-masing.Berikut saya uraikan gambaran magang offline dan nline ditengah pademi.

Magang Offline : Magang offline memeiliki keuntungan yaitu dapat dilakukan langsung dengan terjun kelapangan, sehingga dapat memberikan suasana dan gambaran bekerja yang sesungguhnya. Magang Offline juga melatih kepekaan kita karena langsung mengobservasi kebutuhan dilapangan. Namun ditengah pandemi Covid-19 perlunya dipertimbangkan konsekuensi dari magang offline yaitu rawannya penularan virus covid terlebeih lagi kini adanya mutasi virus varian baru karena kegiatan magang offline memungkinkan mahasiswa untuk melakukan mobilitas tinggi.

Magang Online : memiliki keuntungan yaitu membantu pencegahan penyebaran Covid, karena dilakukan secara daring dan dapat dilakukan dari rumah saja, namun kekurangannya adalah magang online tidak dapat sepenuhnya memberikan gambaran dilapangan, selain itu keterbatasan mobilisasi membuat peserta magang cenderung kesulitan untuk menyerap banyaknya infrmasi baru

Menurut saya, ditengah pandemi Covid-19 ini alangkah baiknya dilakukan magang online, mengingat mobilitas peserta magang yang tinggi yang memungkinkan terjadinya penularan begitu cepat. Namun dengan diadakan magang online, diharapkan para insansi tempat magang memebrikan job desk yang jelas, selalu mensupport dan membantu kesulitan para peserta magang. apabila magang bersifat sangat sedkit kemungkinan untuk dilaksanakan secara daring, lebih baik untuk ditunda saja atau melakukanya secara hybrid, yang intinya magang tersebut tidak mencetus terjadiya penyebaran Covid

1 Like

Maaf tapi aku agak kurang setuju dengan pernyataan kak @yasintabela.
Sedikit-banyaknya manfaat yang didapatkan tergantung masing-masing orang yang menjalani magangnya. Magang online pun banyak manfaatnya yang bisa diperoleh secara langsung kalau orang itu memang benar-benar serius mengeksplor tugas-tugas yang diberikan kepadanya selama magang. Begitu pula sebaliknya, magang offline pun tidak selalu punya manfaat lebih kalau pelaku magangnya tidak serius mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

Tapi aku setuju banget sama pernyataan kakak kalau magang online lebih baik dilakukan saat pandemi untuk mencegah penularan virus.

2 Likes

Menurut saya, pelaksanaan magang akan lebih berkesan bila dilaksanakan secara offline karena suasana kerja, komunikasi, dan pengalaman yang diterima secara langsung (tatap muka). Sebenarnya magang secara offline tetap dapat bisa dilakukan asalkan diikuti protokol kesehatan yang ketat.

Namun, memang sangat sedikit lembaga yang menerima magang dengan sistem pelaksaan secara offline ini untuk meminimalisir risiko yang terjadi. Banyak lembaga yang mengalihkan program penerimaan magangnya menjadi online atau bahkan tidak menerima sama sekali.

1 Like

Kalau di saat pandemi seperti ini+kasus positif yang sedang melonjak, lebih baik online. Karena dengan memilih magang online, kita dapat membantu meredakan kasus positif Covid-19, dan membantu pandemi ini cepat berakhir.
Dan masalah mengenai kebijakan pengunduran waktu magang offline yang diterapkan oleh beberapa kampus, saya setuju jika itu untuk prodi yang mengharuskan magang dengan praktek langsung/tidak bisa online. tetapi tetap mematuhi prokes. Dan untuk prodi yang tidak mengharuskan magang praktek langsung, lebih baik tidak usah diundur untuk magang offline, namun tetap dilakukan sesuai waktu yg sebenarnya dan melaksanakan magang online saja.

1 Like

Yup, bener sekali temen-temen. Jadi banyak banget minus plus dari magang online dan offline seperti yang temen-temen udah sebutin. Tapi melihat angka Covid-19 yang kian hari semakin meningkat, salah satu kebijakan yang tepat diberlakukan adalah pengunduran magang offline sampai dengan kondisi yang memungkinkan ataupun mengikuti magang online seperti yang sedang kita jalani ini. Manfaat yang dapat diperoleh dari magang online juga gak kalah dari magang offline kok, dimana kita sungguh-sungguh dan melakukannya dengan baik, pasti banyak hal positif yang dapat kita dapatkan.

Jika melihat realitas situasi saat ini, virus covid-19 masih saja “ada” di kehidupan sekitar kita dan dengan hal itu mengakibatkan pandemi kian berlanjut entah hingga sampai kapan. Di tengah situasi sulit ini “kesehatan” menjadi hal yang paling penting di atas segalanya. Apalagi saat ini wabah virus covi-19 kian menyebar luas dengan ditemukannya varian viru yang baru. Lonjakan kasus pun terjadi dengan fakta telah banyak masyarakat Indonesia yang tercatat positif covid-19. Dalam menyikapi hal ini, pemerintah terus berupaya untuk menemukan solusi alternatif, yang bebrapa contohnya adalah kebijakan WFH, Penerapan Protokol Kesehatan, hingga yang baru-baru ini ialah kebijakan PPKM darurat. Sehingga menurut pandangan saya , untuk saat ini akan sangat lebih baik jika kegiatan yang dapat memicu kontak fisik ataupun kerumunan (yang salah satunya adalah magang) harus dihindari sementara waktu atau bisa juga disesuaikan dengan menggunakan alternatif lain seperti berbasis daring atau online.