Kenapa Perempuan Cenderung Memilih Laki-Laki Lebih Tua Sebagai Calon Suami?

sangat banyak pasangan yang kita temui terpaut usia yang sangat jauh. seperti gambar diatas, desta dan natasha rizky. memang cinta tidak pernah mengenal batasan usia dan juga mungkin para perempuan ini menilai bahwa laki-laki yang lebih tua merupakan orang yang matang dan dewasa yang bisa mengayomi mereka yang terkadang bersikap seperti anak-anak. tetapi, kenapa di masa sekolah terutama SMA, kebanyakan pasangan itu datang dari teman seangkatan. sangat jarang sekali ada yang berpasangan lintas angkatan.

menurut teman-teman, kenapa sih wanita cenderung memilih pria yang lebih tua sebagai calon suami? apakah kalian salah satu yang memiliki kriteria tersebut?

Aku salah satu ‘member’ tipe mas mas usia lebih tua wkwkwk
Alasannya pasti karena perempuan ini mikir laki-laki yang lebih tua akan lebih tenang dalam menyikapi masalah, mereka lebih settle emosionalnya, dan yang lebih penting itu, mereka akan lebih ‘ngemong’, jadi ada kemungkinan para perempuan pasti akan di treat like a queen.
Dan kalo ditinjau dari Pendidikan Orang Dewasa yang aku peroleh saat masih kuliah, laki-laki yang lebih tua akan lebih dominan mengatur rumah tangganya, kemudian ketika tua, kemungkinan berselingkuh lebih kecil karena usia mereka sudah tidak muda lagi dan tidak memiliki hasrat untuk melakukan perselingkuhan. Ambil contoh yang peremuan usianya 50 yang laki-laki taruh lah 56 atau 58. Pasti kecil kemungkinan jika si laki-laki ini berpikiran untuk berselingkuh.
Kalo ada yang berstatemet “USIA NGGA MENJAMIN KEDEWASAAN” , ya memang benar tidak ada yang bisa memberikan jaminan kedewasan seseorang, tapi coba kita lihat ilustrasiku berikut:
Saat kita masih berusia 5 tahun, ibu kita yang berusia 35 tahun, beliau bisa melakukan aktivitas rumah tangga seperti mencuci baju. Sedangkan kita? apakah bisa? tidak. Kemudian saat kita berusia 20 tahun dan ibu kita 60 tahun, apakah kita bisa mencuci baju? Sudah.
Jadi, apa kesimpulannya? Ya, bagiku, usia menjamin kedewasaan seseorang. Karena perjalanan hidup yang telah mereka tempuh akan menuntun bagaimana cara mereka berpikir, akan membentuk stuktur berpikir dan bagaimana merespon setiap masalah yang dihadapi.

Ok pertama kita tahu kalo di Indonesia nih dewasa jika kita sudah memasuki usia 17 tahun ya kan? trus gimana dengan pemikiran orang tersebut? apakah mereka sudah bisa dianggap dewasa bukan secara fisik namun secara pemikiran.
Menurut Jurnal Neuron, otak kita msih mengalami pendewasaan di usia 20-an hingga 30-an, bahkan ahli syaraf pun tidak mengetahui kapan masa remaja berakhir dan kedewasaan dimulai, serta pemikiran seseorang bisa di katakan benar benar telah berkembang maksimal. Maka dari sini kita anggap kalau umur tidak menentukan kedewasaan.

lanjut lagi menurut Shatkin, kedewasaan pemikiran di tentukan oleh kualitas seperti menerima tanggungjwab untuk diri sendiri dan membuat keputusan yang independen. Nah menurut Shatkin juga proses peendewasaan pikiran ini jugacenderung muncul lebih awal pada perempuan dibandingkan laki laki.
Maka dari itu kenapa sih perempuan suka dengan laki laki yang lebih tua karena proses pendewasaan laki laki itu lebih lamban dari perempuan. so bisa dikatakan ini bukan bukan soal angka umur kita, namun proses pendewasaan pemikiran.

menurut saya, sebenarnya yang dicari adalah laki-laki dengan pemikiran yang dewasa bukan hanya sekedar umurnya lebih tua saja.

walaupun apa yang dikatakan oleh kak @dinarizki ini benar juga

tetapi mungkin kembali kepada “selera” masing-masing ya, karena di kehidupanku banyak laki-laki dengan usia yang sama dengan saya pemikirannya sudah dewasa selaras dengan ilmu agama yang cukup baik juga menurut saya.

dan tidak semua yang umurnya lebih tua juga pemikirannya dewasa dan mampu menurunkan ego nya, meskipun memang secara pengalaman hidup dia akan selangkah lebih maju dari pada yang seumuran ya.

Menurut pendapat saya, mengapa perempuan cenderung memilih lelaki yang lebih tua hal itu dikarenakan, lelaki yang lebih tua cenderung lebih dewasa. Siapa sih yang gasuka lelaki dewasa? kriteria dewasa dalam pasangan pun dapat mengurangi perselisihan, karena ia dapat mengatur ego dengan baik dan lebih mudah memahami.
Lelaki dewasa juga diidentikan dengan kemapanan, setiap orang khususnya perempuan pasti mengharapkan kebutuhan finansial yang stabil. Oleh karena itu, lelaki dewasa yang sudah mampan menjadi kriteria ideal oleh sebagian besar para perempuan.

Ya, saya termasuk salah satu yang memiliki kriteria memilih calon suami yang lebih tua. Alasan seorang perempuan lebih memilih pasangannya yang lebih tua yaitu karena usia laki-laki yang lebih tua lebih mapan dan dianggap memiliki karier serta tabungan yang lebih banyak. Laki-laki yang lebih tua umurnya dibandingkan dengan perempuan biasanya memiliki percakapan yang menarik dan terlihat dewasa. Tentunya, semakin bertambahnya umur pemikiran seseorang akan semakin tegas dan kurang menyukai konflik yang sepele. Selain itu, dapat mengatur emosi bahkan suasana hati mereka.

Menurut saya, tidak terlebih dari menganggap bahwa seseorang yang diatas kita jauh lebih kita hargai dan kita hormati. Bukan berarti yang usia dibawah kita tidak dihormati, tetapi lebih menghormati mereka yang usia diatas kita karena dari kecil kita diajarkan tentang bagaimana beretika dengan orang yang lebih tua dari kita. Pendidikan tentang etika dan sopan santun sudah melekat sejak dini, karena diajarkan ketika kita memiliki lingkungan dengan kakak, adik dan orang tua.

Jadi pemikiran itu terbawa sampai dewasa dan sampai bagaimana cara menentukan pasangan yang lebih tua dari kita. Pasangan yang lebih tua dari kita, bisa menjadikan tameng buat pemikiran kita sendiri bahwa dia (mungkin) lebih dewasa dari kita, lebih mengenal arti kehidupan, dan segala sesuatu dikukan dengan rasional.

Menurut pandangan saya, perempuan cenderung memilih laki-laki yang lebih tua sebagai calon suami karena laki-laki yang lebih tua memiliki emosi yang stabil dan lebih sabar dalam menghadapi pasangan. Selain itu, mereka biasanya lebih mampu menyediakan semua hal sehingga membuat diri merasa lebih aman dan lebih stabil secara finansial. Sebagian perempuan ingin kondisi finansial keluarganya kelak stabil dan memilik aset yang cukup untuk memberikan apa saja yang anak-anak butuhkan.

Saya adalah salah satu orang yang lebih condong kepada laki-laki yang lebih tua untuk dijadikan sebagai calon suami. Mengapa hal ini terjadi? Ya karena dari pengalaman Saya rata-rata orang yang seumuran dengan Saya dan laki-laki yang lebih muda, memiliki pola pikir yang sama dengan Saya. Bisa dikatakan mereka rata-rata tidak berpikiran dewasa, egois, dan kekanak-kanakan.

Dari hal-hal ini Saya menetapkan bahwa mereka bukanlah pasangan yang cocok apabila Saya ingin menuju ke jenjang serius. Pemikiran yang masih labil, tidak konsisten, egois, dan suka main-main ini membuat Saya lebih memilih condong kepada laki-laki yang lebih tua. Namun, tidak dipungkiri, bahwa ada juga orang yang seumuran dan lebih muda tidak memiliki pemikiran seperti ini karena pengalaman hidup yang keras. Begitupun sebaliknya dari hal ini.

Banyaknya wanita yang memilih lelaki yang lebih tua yaitu karena mungkin mereka selalu beranggapan bahwa lelaki yang lebih tua bisa membimbing dan bisa lebih mengalah k=pada dirinya, lelaki leih tua juga dianggap lebih dewasa dalam segi pemikirannya. Padahal menurutku tingkat kedewasaan pola pikir seseorang bukan dipatok oleh angka umurnya.

Karena para wanita beranggapan bahwa laki laki yang memiliki usia lebih tua dibanding dirinya akan menjadi laki laki yang dapat membimbingnya, punya pemikiran dewasa, sikap serta emosi yang lebih tenang dan stabil, dll. Kemudian lelaki yang lebih tua juga punya posisi yang lebih siap serta mapan secara finansial dibandingkan dengan lelaki yang seumuran. Selanjutnya, para perempuan meyakini lelaki dengan usia lebih tua akan memiliki sifat melindungi yang mana sifat tersebut merupakan “favorit” para wanita. Tapi, terlepas dari itu semua, pria yang lebih tua juga tidak menjamin memiliki semua itu, kadang ada yang seumuran juga memiliki sifat sifat demikian, bahkan kadang brondong juga tidak menutup kemungkinan meiliki sifat sifat serupa. Karena kembali lagi, usia tidak merefleksikan tingkat kedewasaan seseorang. So, tetaplah bijak dalam menenukan calon suami/istri karena bersamanya lah kita akan menutup perjalanan indah kita didunia.

Menurut saya, lelaki yang lebih tua kemungkinan untuk mengayomi pasangan dengan baik jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang sepantaran atau lebih muda. Selain itu, lelaki lebih tua kebanyakan lebih stabil dalam hal finansial.