Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Harapan seseorang?

Harapan

Harapan merupakan persepsi individu terhadap kemampuan untuk mendefinisikan tujuan dengan jelas, berinisiatif dan mempertahankan motivasi untuk menggunakan berbagai strategi ( willpower thinking ), dan mengembangkan strategi yang spesifik untuk mencapai tujuan tersebut ( waypower thinking ).

1 Like

Weil (2000) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harapan seseorang, yaitu dukungan sosial, kepercayaan religius, dan kontrol.

Dukungan Sosial

Harapan memiliki kaitan erat dengan dukungan sosial. Dalam penelitiannya mengenai pasien yang menderita penyakit kronis, Raleigh (1992, dalam Weil, 2000) mengatakan bahwa keluarga dan teman pada umumnya diidentifikasikan sebagai sumber harapan untuk penderita penyakit kronis dalam beberapa aktivitas seperti mengunjungi suatu tempat, mendengarkan, berbicara, dan memberikan bantuan secara fisik.

Herth (1989) mengidentifikasikan pertahanan hubungan peran keluarga sebagai sesuatu yang penting bagi tingkat harapan dan coping. Sebaliknya, kurangnya ikatan sosial diatribusikan sebagai hasil kesehatan yang lebih buruk seperti peningkatan morbidity dan kematian awal. Individu mengekspresikan perasaan tidak berdaya ketika mereka tidak mampu berkomunikasi dengan orang lain.

Kepercayaan Religius

Kepercayaan religius dan spiritual telah diidentifikasikan sebagai sumber utama harapan dalam beberapa penelitian. Kepercayaan religius dijelaskan sebagai kepercayaan dan keyakinan seseorang pada hal positif atau hasil yang ditentukan dengan kekuatan yang lebih tinggi seperti halnya melepaskan diri pada kenyataan bahwa terdapat sesuatu atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya untuk situasi individu saat ini. Spiritual merupakan konsep yang lebih luas dan terfokus pada tujuan dan makna hidup dan keterkaitan dengan orang lain, alam, atau dengan Tuhan (Reed, dalam Weil, 2000).

Raleigh (1992) juga mengatakan bahwa aktivitas religius merupakan strategi lain yang digunakan untuk mempertahankan harapan pada pasien yang menderita penyakit kronis.

Kontrol

Mempertahankan kontrol merupakan salah satu bagian dari konsep harapan. Mempertahankan kontrol dapat dilakukan dengan cara tetap mencari informasi, menentukan nasib sendiri, dan kemandirian yang menimbulkan perasaan kuat pada harapan pasien yang menderita penyakit kronis. Kontrol, yang diwujudkan dalam bentuk pelepasan kontrol kepada staf medis, ilmu pengetahuan medis, atau Tuhan diidentifikasikan sebagai salah satu sumber harapan.

Baldree (1982) menemukan bahwa harapan, yang dikombinasikan dengan perasaan kontrol selama perawatan, menurunkan stres dalam menghadapi pengobatan. Kemampuan individu akan kontrol juga dipengaruhi self efficacy (Venning, et. al., 2007) yang dapat meningkatkan persepsi individu akan kemampuannya akan kontrol.