Benarkah Biaya Pendidikan yang Mahal Menjamin Masa Depan yang Lebih Baik?

Banyak orangtua yang berpikir bahwa semakin mahal biaya pendidikan anak maka kualitas pendidikan yang didapatkan akan semakin baik dan semakin cerah masa depan anak ini nantinya. Mungkin tidak hanya orangtua yang berpikir demikian dan ada salah satu dari pembaca yang setuju dengan pernyataan ini. Bahkan nyatanya, banyak sekolah top dan elit di Indonesia ataupun di luar negeri yang memang benar memiliki biaya pendidikan yang tinggi dan mahal, tetapi memang menghasilkan para alumni yang memang berkompeten di bidangnya dan sukses di dunia pekerjaan.

Jadi benarkah biaya pendidikan yang mahal menjamin masa depan yang lebih baik?

THIS! Kita tidak bisa menutup mata dengan membantah bahwa biaya pendidikan yang mahal juga sebanding dengan kualitas pengajaran yang akan didapatkan. Terlepas dari persoalan UKT, uang pangkal atau sejenisnya, instansi yang menetapkan biaya yang tinggi, pasti berani memberikan segudang fasilitas yang mendukung proses pembelajaran peserta didik. Sehingga dari situ, diharapkan potensi-potensi diri dapat dikembangkan dan dijadikan bekal pada studi selanjutnya.

Namun, apakah menjamin masa depan yang lebih baik? menurut saya, tidak juga. Proses meraih kesuksesan di masa depan itu pasti melalui trial and error. Bukan berarti orang yang pendidikannya mahal selalu satu langkah di depan dalam hal masa depan. Menurut saya yang lebih tepat adalah biaya pendidikan yang mahal memberikan privilage bagi seseorang untuk mendapatkan akses pendidikan yang hampir sempurna. Urusan masa depan kembali lagi pada usaha masing-masing individu.

Menurut saya itu tidak fair. Masa depan itu ya kita sendiri yang menentukan, bukan berasal dari mahalnya biaya pendidikan. Memang, kita tidak bisa pungkiri, biaya pendidikan yang mahal + jaminan fasilitas terbaik yang didapatkan dan bisa menjadi pendorongatau jembatan seseorang dalam membentuk masa depannya. Namuna, tak selamanya demikian. Terkadang yang serba terbatas pun juga bisa mendapat masa depan yang cerah. Keterbatasan serta keingin untuk merubah nasib menjadi “cambuk” bagi mereka untuk bekerja keras dan akhirnya kesuksesan diraih. Bagi saya, terepas dari mahal atau tidaknya biayaa pendidikan yang kita habiskan, masa depan kita ya kita sendiri yang tentukan.

Saya tidak setuju. Mungkin biaya pendidikan dengan segala fasilitas dan kualitas dari pengajar yang berkompeten tidak bisa dibayar dengan harga yang murah. Sebab semakin baik pola pengajaran, pengajar profesional yang terjun langsung memberikan pengajaran tersebut serta fasilitas dan kenyamanan yang ditawarkan akan menjadi alih-alih biaya pendidikan terliha mahal. Menanggapi topik ini, dengan biaya pendidikan mahal menjamin masa depan yang lebih baik menurut saya ini tergantung kepad setiap individu masing-masing. Sebab semahal apapun pendidikan yang kita jalani, dimana pun kita mengenyam ilmu pendidikan jika pribadi kita tidak konsisten dalam memperdalam ilmu tersebut serta tidak dapat memahaminya maka semua akan sia-sia saja. Masa depan yang lebih baik alam konteks ini adalah bagaimana seorang individu dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengenyam pendidikan untuk diaplikasikan kedunia pekerjaan untuk mengukir dan meniti karir agar kelak suatu saat orang tersebut dapat memiliki masa depan yang lebih baik.

Benar, bahwa mahalnya pendidikan benar-benar sebanding dengan kualitasnya. Sama seperti membeli barang, ada harga ada rupa. Contohnya sekolah sd negeri vs sekolah dasar muhammadiyah. Dari gedung, sarana prasarana, dan gurunya juga sudah terlihat sekali perbedaannya. Dengan harapan peserta didik dapat mengembangkan potensi-potensinya dengan baik.

Tetapi apakah menjamin masa depan yang baik? Menurut saya tidak juga. Ini benar-benar bergantung pada personal anak masing-masing. Lulusan sd muhammadiyah lalu buka kerudung? Ada. Lulusan sd negeri lalu berpakaian syar’i? Juga ada. Semua bergantung pada personal anak dan didikan orang tuanya juga.

Ketika sudah sekolah bagus-bagus, biaya mahal, tetapi dia malas? Sama saja. Tapi apakah ada orang seperti itu? Ada!