Benarkah bahwa semakin dewasa seseorang maka semakin malas menjalin hubungan (pacaran) yang sifatnya hanya main-main?

technology-3353701-960-720-1-07ef8270212382d0e561e790d8072060_600x400

Beda usia, beda pula cara pandang seseorang dalam urusan percintaan. Dulu, kita memandang bahwa cinta itu adalah hal yang penting. Namun, sekarang kita akan menganggap bahwa cinta bukanlah persoalan utama dalam hidup dan kita pun tidak terlalu tertarik lagi dengan hubungan percintaan.

Banyak hal yang melatarbelakangi dan memengaruhi pemikiran kita dalam mengenal cinta, salah satunya adalah pengalaman hidup tentang percintaan yang sudah kita lalui, dari pengalaman manis hingga pahit. Setelah melewati banyak pengalaman dan beranjak dewasa, kita akan semakin malas untuk mengenal cinta.

Terkadang, usia dewasa bukan lagi usia untuk memulai semuanya seperti individu yang sedang jatuh cinta. Bagi kita sendiri, masa saling mengenal, masa pendekatan, hingga masa menyatakan perasaan sudah terlalu membosankan. Sehingga malas untuk berbasa-basi dalam mengumbar kata cinta yang merupakan alasan yang paling utama kita rasakan.

Nah, gimana nih menurut kalian untuk menjalin hubungan dengan umur yang dikatakan dewasa ?

Wah, saya lebih condong pada pernyataan ini. Saya pribadi juga sering merasakan hal ini. Perasaan yang cenderung malas dan lelah jika harus berbasa-basi tidak tahu ujungnya mau kemana. Terkadang malas juga bertemu orang-orang baru yang tidak jelas tujuannya apa.

Saya rasa karena semakin bertambah usia seseorang, maka saya anggap bahwa sudah cukup banyak pengalaman yang dilalui. Belajar dari pengalaman tersebut, mungkin beberapa orang merasa lelah dengan hubungan interpersonalnya. Oleh karena itu, mulai lebih santai, kurang peduli, dan cenderung bodoh amat dengan hubungan asmara terutama.

Namun, beberapa orang justru semakin menggebu-gebu dalam mempersiapkan kehidupan barunya di masa mendatang. Tidak jarang kita menemukan seseorang yang sering bergonta-ganti pasangan dengan dalih ingin menemukan yang pas. Berkaca dari fenomena ini, kita tidak bisa megeneralisasikan bahwa semakin bertambah umur selalu diidentikan dengan hubungan yang serius atau tidak main-main.

Saya pribadi cukup setuju dengan kalimat ini dimana proses tersebut sangat lah membosankan dan proses ini menjadi salah satu faktor bagi saya yang malas berpacaran. Salah satu faktor terbesar yaitu pengalaman pahit yang pernah saya rasakan saat pacaran dan menambah beban pikiran ketika beberapa masalah pribadi masih sulit diselesaikan.

Di sisi lain, alasan lain yang mungkin muncul adalah mereka yang ingin fokus dulu terhadap sesuatu seperti karir atau pendidikan dan menganggap pacaran akan menghambat mereka.