Bagaimana Pengaruh Agroforestri dalam Mengatasi Masalah Lingkungan: Pemanasan Global, Gas Rumah Kaca, dan Bencana Alam Lainnya?

Dari segi mitigasi, agroforestri memiliki peran yaitu menyimpan jumlah karbon dalam tanah lebih tinggi dari tanaman satu jenis (monokultur) . Penerapan agroforestri dapat beperan untuk mengurangi emisi karbon dilakukan pada area terdeforestrasi dengan jenis pohon dicampur dengan penaung pohon, buah2 ,dll. (Naver et al., 2010)

Agroforestry memiliki 2 fungsi, salah satunya adalah fungsi lingkungan. Fungsi lingkungan ini berupa komponen-komponen yang tidak terpisahkan dari agroforenstry sebagai sebuah sistem yang berupa fungsi hidrologi, fungsi ekologi dan fungsi konservasi. Umumnya beupa jasa, yang sebenarnya dapat juga dikuantifikasi dengan menggunakan parameter-parameter yang ada. Dalam hal ini, agroforestry berfungsi sebagai pencegah terjadinya erosi tanah melaui penutupan lahan dan strata tajuk, penyimpan cadangan air tanah, pengikat karbon sehingga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca, dan sebagai habitat dalam konservasi atau perlindungan terhadap flora dan fauna tertentu
Agroforestry juga berperan dalam fungsi hidrologi terkait dengan fungsi hutan dan strata tajuknya sebagai salah satu pemegang peranan penting dalam siklus air dan pengaruh tutupan pohon dan tanaman semusim terhadap aliran air adalah dalam bentuk:

  • Intersepsi air hujan: tajuk pohon dapat mengintersepsi dan menyimpan sejumlah air hujan dalam bentuk lapisan tipis air (waterfilm) pada permukaan daun dan batang yang selanjutnya akan mengalami evaporasi sebelum jatuh ke tanah. Apabila curah hujan tinggi, peran intersepsi pohon penting dalam kaitannya dengan pengurangan banjir.
  • Daya pukul air hujan: Vegetasi dan lapisan seresah melindungi permukaan tanah dari pukulan langsung tetesan air hujan yang dapat menghancurkan agregat tanah, sehingga terjadi pemadatan tanah. Partikel tanah yang hancur dapat menyebabkan penyumbatan pori tanah makro sehingga dapat menghambat infiltrasi air tanah, yang dapat menyebabkan limpasan air pemukaan meningkat.
  • Infiltrasi air:
  • Serapan air: Serapan air oleh pohon diantara kejadian hujan akan mempengaruhi jumlah air yang dapat disimpan dari kejadian hujan berikutnya, sehingga selanjutnya akan mempengaruhi proses infiltrasi dan aliran permukaan. Serapan air pada musim kemarau, khususnya dari lapisan tanah bawah akan mempengaruhi jumlah air tersedia untuk ‘aliran lambat’ (slow flow)

Agroforestry merupakan salah satu langkah mengatasi keterbatasan lahan dengan memadukan pohon berkayu dengan tanaman lain yang dianggap sesuai sehingga selain menyelamatkan hutan Indonesia juga sebagai mata pencaharian petani dan membantu perbaikan dan pencegahan bencana alam. Agroforestry membantu mempertahankan keberagaman hayati dengan memperhatikan flora atau fauna apa yang dapat mendukung kelestarian agroforestry, juga mempengaruhi sosial ekonomi lingkungan sekitar. Dalam pelaksanaan agroforestry, harus dilakukan dengan sungguh2 dan harus diawasi lembaga. Diharapkan agroforestry di Indonesia dapat berjalan dengan baik demi lingkungan sekitar dan kelangsungan hidup manusia