Bagaimana Pendapatmu Mengenai Fenomena "Overproud Indonesian"?

image

Overproud atau dalam bahasa disebut amprotubi. Amprotubi merupakan slang yang berasal dari “I am proud to be” yang ditujukan bagi orang-orang yang merasa bangga dan sangat berlebihan (overproud) ketika suatu hal yang melekat dengan dirinya diketahui oleh orang lain. Fenomena ini merupakan hal klasik yang telah sejak lama menjadi perbincangan di dunia maya. Kalau katanya orang, apapun tentang Indonesia pasti disitu ada banyak orang Indonesia.

Saya pribadi tidak terlalu menanggapi hal ini sebagai sesuatu yang serius. Namun, ternyata beberapa orang menganggap hal ini sebagai sesuatu yang norak, memalukan, dan terkesan kampungan. Saya sempat teralihkan dengan komentar dari Rich Brian tentang fenomena ini, “Kenapa kalau orang Indonesia bangga sama artis Indonesia dianggap overproud? Buktinya aku engga pernah lihat orang bule ngomong stop being so proud of your artist”. Di satu sisi saya setuju dengan ucapan Rich Brian ini (dalam konteks Indonesia secara umum), tapi di sisi lain saya agak greget juga melihat conten creators yang seolah memanfaatkan nama Indonesia untuk menggait popularitas. Ada yang mengatakan Put “Indonesia” in the title, and see the magic happen.

Bagaimana pandanganmu mengenai fenomena ini? Benarkah masyarakat kita memiliki mental inlander sehingga mudah tersanjung dengan hal-hal kecil yang bahkan tampak biasa?

Referensi

Elfadhillah, R. (2020). Overproud Indonesian. Diakses melalui OVERPROUD INDONESIAN. Oleh :Restu Elfadhillah | by Perserikatan Mahasiswa Progresif | Medium
Nurcahyani, I. (2020). Rich Brian soal fans “overproud”: Memang kenapa?. Diakses melalui Rich Brian soal fans "overproud": Memang kenapa? - ANTARA News

Menurut saya mengapresiasi dan memuji untuk boleh - boleh saja dan memang sudah seharusnya menjadi sikap ketika ketika kita melihat misalnya atlet kita memenangkan turnamen bergengsi seperti Tim Putra Bulu Tangkis Indonesia yang memenangi Piala Thomas atau musisi kita dapat berkarya di luar negeri seperti Rich Brian dan Niki Zefanya karena mereka telah mengharumkan nama bangsa di kancah internasional. Tetapi menurut saya, sikap yang tidak boleh ditonjolkan oleh masyarakat kita adalah sikap overproud alias bangga yang berlebihan. Semua ada batasannya bukan ?

Sebenarnya, saya pun juga geram dengan sikap para content creators luar negeri yang seolah memanfaatkan nama Indonesia untuk menggaet viewers dan popularitas dan yeah slogan " Put Indonesia in the title and see the magic happen " rasa - rasanya memang benar adanya. Banyak konten - konten luar negeri yang mencantumkan " embel - embel " Indonesia yang memiliki views dan comment yang banyak. Hal ini menurut saya juga tidak terjadi dengan tiba - tiba. Para content creators ini adalah orang - orang yang istilahnya melihat peluang dari mana pun untuk mendongkrak popularitas mereka. Tren Overproud orang - orang Indonesia kemudian menjadi senjata utama mereka untuk menarik konsumen untuk menikmati konten - konten mereka. Tentu hal seperti ini bukanlah hal yang bagus kendati seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, apresiasi dan pujian itu penting untuk menghargai perjuangan seseorang.

Untuk itulah, kita harus mengapresiasi dan memuji dengan tidak terlalu berlebihan. karena walaupun itu tampaknya sepele, tetapi dampaknya bisa mempengaruhi citra kita sebagai bangsa.

Dari istilah nya saja sudah ’ OVERproud '. Sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik. Masyarakat apalagi netizen indonesia mudah digiring opini dan atensinya karena memiliki kebiasaan overproud. Bahkan bukan hanya tentang negaranya, bahkan jika menyangkut dengan artis atau selebrita kesukaan nya mereka akan mudah tergiring ke sumbu permasalahan dan terbakar didalamnya. Hal yang harusnya kita sama-sama hindari.

Gimana ya. kalau dibilang overproud si engga teralalu ya kalau orang Indonesia. Karena sebenarnya banyak negara selain Indonesia yang juga bangga apabila ada orang atau ahli yang terkenal di dunia yang ternyata dari negara mereka, misal saja orang korea yang bangga sekali dengan BTS. Biasanya orang yang bilang bahwa orang Indonesia itu overproud malah orang Indonesia itu sendiri, menurut Saya hal ini cukup aneh tapi kenyataannya memang seperti ini.

Sebenarnya daripada overproud, masyarakat Indonesia lebih suka dikelabui oleh clickbait dan berita hoax. Hal ini terjadi mungkin karena masyarakat Indonesia bosan dan akhirnya malah mampir ke akun orang luar saat orang tersebut menuliskan judul dengan kata-kata Indonesia.

Menurut saya, setelah saya pikir-pikir fenomena overproud ternyata lebih dalam dari sekedar fenomena ‘norak’ dan kampungan.

Menurut saya masalahnya da di sini, “mental Inlander”

Bahkan setelah 75 tahun lebih kita merdeka, apapun yang dilakukan orang kulit putih dianggap sangat keren oleh kita yang memiliki self-image sebagai pribumi, mentalitas peninggalan zaman kolonial kita. Apalagi jika dalam suatu konten ada orang kulit putih yang memuji-memuji Indonesia, wah, senangnya bukan main. Rasanya seperti dipuji bos atau idola.

Lebih dalam lagi, hal ini datang dari dua faktor, bahwa orang Indonesia belum mengenal seperti apa dunia luar sebenarnya, bahwa mau orang kulit hitam, putih, merah, kuning, dan kelabu, tetaplah manusia, dan sama saja kampungannya, tidak ada yang lebih spesial; dan Indonesia masih memiliki sedikit hal yang dapat dibanggakan di kalangan Internasional sehingga pencapaian sedikit saja rasanya besar sekali meski itu hanya sekedar di ‘notice’.