Apa yang dimaksud dengan masyarakat ?

Masyarakat

Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Apa yang dimaksud dengan masyarakat ?

Kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu syirk, artinya bergaul. sedangkan dalam bahasa Inggris disebut society, asal katanya socius yang berarti kawan. Adanya saling bergaul atau perkawanan ini terjadi karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, dimana aturan hidup tersebut bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan (Soelaeman, 2009).

Dalam arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial yang mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kemantapan unsur-unsur masyarakat mempengaruhi struktur sosial. Maka integrasi masyarakat dimana tindakan individu dikendalikan, dan hanya akan nampak bila diabstrakan secara induksi dari kenyataan hidup masyarakat yang konkret.

Fungsi Masyarakat

Keberadaan masyarakat sangat berpengaruh bagu individu-individu yang hidup di dalamnya. Setiap individu tidak mungkin hidup tanpa bergaul dengan keadaan masyarakat. Selain itu juga banyak hal yang dapat diperoleh dari kehidupan bermasyarakat. Salah satunya yaitu adanya fungsi masyarakat.

Menurut Soekanto (2015) secara fungsional, fungsi masyarakat itu berpatokanpada hal-hal berikut ini :

  1. Fungsi mempertahankan pola

    Fungsi mempertahankan pola termasuk dalam kerangka hubungan antara masyarakat sebagai sistem sosial, dengan subsistem budaya sebagai subsistem gerak sosial. Suatu subsistem budaya memberikan jawaban terhadap masalah- masalah mengenai faktor-faktor dasar kehidupan manusia, yang pada hakikatnya berkisar pada falsafah hidupnya. Falsafah hidup tersebut kemudian terwujud di dalam system nilai-nilai.

  2. Faktor integrasi

    Faktor integrasi mencakup faktor-faktor yang diperlukan untuk mencapai keadaan serasi antara bagian-bagian suatu sistem sosial (agar bagian-bagian tadi berfungsi sebagai suatu keseluruhan atau kesatuan). Hal ini mencakup identitas masyarakat, keanggotaan seseorang dalam masyarakat, dan susunan normatif dari bagian-bagian tersebut.

Unsur-unsur Masyarakat

Adanya bermacam-macam wujud kesatuan berbagai manusia menyebabkan memerlukan istilah untuk menyebut kesatuan khusus yang merupakan unsur dari masyarakat. Adapun unsur-unsur masyarakat adalah sebagai berikut, Setiadi (2006) :

  1. Kumpulan orang
  2. Sudah terbentuk dengan lama
  3. Sudah memiliki sistem dan struktur sosial tersendiri
  4. Memiliki kepercayaan (nilai), sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama
  5. Adanya kesinambungan dan pertahanan diri
  6. Memiliki kebudayaan

Masyarakat Setempat

Menurut R.M Maclver dan Charles, masyarakat setempat adalah suatu wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang tertentu. Dasar-dasar masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan semasyarakat setempat tersebut.

Dengan demikian, masyarakat setempat mempunyai ikatan solidaritas yang kuat sebagai pengaruh kesatuan tempat tinggalnya serta sadar akan peranannya dalam masyarakat itu sendiri.

Menurut Kingsley Davis (2015), dalam mengadakan klasifikasi masyarakat setempat, terdapat empat kriteria yang saling berkaitan, antara lain :

  1. Jumlah penduduk
  2. Luas, kekayaan dan kepadatan daerah pedalaman
  3. Fungsi-fungsi khusus masyarakat setempat terhadap seluruh masyarakat
  4. Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan

Kriteria diatas dapat digunakan untuk membedakan antara bermacam-macam jenis masyarakat setempat yang sederhana dan moderm, serta antara masyarakat pedesaan dan perkotaan.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul dan saling berinteraksi. Masyarakat merupakan satu-kesatuan hidup manusia atau society, yang dalam bahasa arab mempunyai arti ikut serta, berpartisipasi (Koentjaraningrat, 1990).

Ciri-ciri masyarakat yang dikemukakan Koentjaraningrat adalah :

  • Interaksi antar warganya
  • Adat istiadat, norma-norma, hukum-hukum dan aturan-aturan khas yang mengatur seluruh pola tingkah laku masyarakat.
  • Suatu komunitas dalam waktu
  • Suatu rasa identitas yang mengikat semua warga.

Dengan demikian masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang beriteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu terkait oleh suatu rasa identitas kebersamaan (Koentjaraningrat 1990).

Menurut linton (2000), masyarakat mengandung beberapa unsur, yaitu :

  • Manusia yang hidup bersama. Didalam ilmu sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan beberapa jumlah manusia yang harus ada akantetapi secara teorisis adalah dua orang
    yang hidup bersama.

  • Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia yang dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti. Mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan ataupun perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.

  • Sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan yang merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiapa anggota kelompok merasa terikat satu dengan yang lainnya.

Jenis-jenis masyarakat apabila dilihat berdasarkan Geografis memiliki karakteristik yang berbeda, Safrudin (2002), antara lain :

  • Masyarakat desa
    Adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan kerjasama dalam berhubungan secara erat dan tahan lama dengan sifat-sifat yang hampir sama (homogen) disuatu daerah tertentu dengan matpencaharian dari sektor agraris .

    Ciri-ciri masyarakat desa:

    1. Dalam masyarakat desa diantara warga mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat
    2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
    3. Sebagian besar masyarakat desa hidup dari pertanian.
    4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam mata pencaharian, agama, adat istiadat.
  • Masyarakat kota
    Masyarakat kota adalah suatu himpunan penduduk tidak agraris yang bertempat tinggal didalam dan sekitar atau kegiatan ekonomi, pemerintah, kesenian, ilmu pengetahuan. Pengertian masyarakat kota lebih di tekankan pada sifat-sifat serta ciri-ciri yang berada pada kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

    Ciri-ciri masyarakat kota:

    1. Kehidupan keagamaan berkurang jika dibandingkan dengan masyarakat desa.
    2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus diri sendiri.
    3. Pembagian kerja warga kota tegas dan batas-batasnya nyata.
    4. Kemungkinan untuk mendapat kerja juga lebih banyak
    5. Jalan pikiran rasional.
    6. Jalan kehidupan cepat mengakibatkan pentingnya faktor waktu. Perubahan faktor-faktor sosial juga tampak dengan nyata
  • Masyarakat pinggiran
    Masyarakat yang tinggalnya di daerah-daerah pinggirankota yang kehidupannya selalu di warnai dengn kegelisahan dan kemiskinan dan mencari nafkah dengan cara menjadi pemulung.

Fungsi masyarakat terhadap individu

Dengan adanya stuktur, maka secara fisiologis anggoat masyarakat merasa berada pada batasan kewenangan tertentu dalam setiap melakukan aktifitasnya;individu senantiasa menyesuaikan diri dengan keterlibatan dan keturunan masyarakat yang ada. Nilai-nilai dan norma kemasyarakatan yang dapat diharapkan berfungsi sebagai pembatas perilaku individu agar tidak melanggar batas-batas hak dan kepentingan anggota masyarakat yang lain (Syani, 1995).

Struktu masyarakat berfungsi sebagai pengawas sosial, yaitu sebagai penekan kemungkinan pelanggaran yang dapat terjadi terhadap norma-norma, nilai-nilai dan peraturan-peraturan yang ada, sehingga disiplin dalam kelompok dapat dipertahankan. Pengawasan dimaksudka sebagai tujuan untuk kedisiplinan para anggota kelompok dan menghindarkan atau membatasi adanya penyelewengan dari anggota kelompok.

Masyarakat dalam istilah bahasa Inggris adalah Society yang berasal dari kata Latin socius yang berarti “kawan.” Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab syaraka yang berarti “ikut serta, berpartisipasi”.

Masyarakat adalah sekumpulan manusia saling bergaul, dalam istilah ilmiah adalah saling berinteraksi. Suatu kesatuan manusia dapat mempunyai prasarana melalui warga-warganya dapat saling berinteraksi. Definisi lain, masyarakat adalah suatu kesatuan manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang berkaitan oleh suatu rasa identitas bersama (Koentjaraningrat, 1980).

Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Menurut Mac Iver, masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan dan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia.

Menurut Ralph Linton, masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Sedangkan masyarakat menurut Selo Soemardjan adalah orang-ornag yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

Menurut Emile Durkheim, bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.

Masyarakat sebagai sekumpulan manusia didalamnya ada beberapa unsur yang mencakup, adapun unsur-unsur tersebut adalah (Soerjono Soekanto, 2006):

  • Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama.
  • Bercampur untuk waktu yang cukup lama.
  • Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan utuh.
  • Mereka merupakan suatu sistem yang hidup bersama.

Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terkait satu dengan yang lainnya. Masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi kebutuhan berbagai kepentingan untuk dapat bertahan. Masyarakat sendiri juga mempunyai berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi agar masyarakat itu dapat terus hidup, adapun kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat adalah:

  1. adanya populasi,
  2. informasi,
  3. energi,
  4. materi,
  5. sistem komunikasi,
  6. sistem produksi,
  7. sistem distribusi,
  8. sistem organisasi sosial,
  9. sistem pengendalian sosial,
  10. perlindungan warga masyarakat terhadap ancaman-ancaman yang tertuju pada jiwa dan harta benda (Soerjono Soekanto, 2006).

Masyarakat, merupakan salah satu bentuk asosiasi yang mencakup semua hubungan dan kelompok di dalam suatu wilayah. Menurut Robert Mc. Iver, dalam bukunya The Web of Government,

“masyarakat adalah suatu sistem hubungan-hubungan yang ditata”.

Menurut Harold J. Laski dalam The State in Theory and Practice , mengemukakan bahwa,

“masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama dan bekerja sama untuk mencapai terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama.”

Dalam kajian ilmu politik, salah satu bentuk masyarakat yang paling utama ialah negara.

Masyarakat dalam bahasa Inggris disebut “society” asal kata “sociuc” yang berarti kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab yaitu “syirk” yang berarti bergaul atau dalam bahasa ilmiahnya interaksi.1 Adanya saling bergaul itu tentu karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekuatan lain.

Arti yang lebih khusus masyarakat disebut pula kesatuan sosial maupun ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kata masyarakat hanya terdapat dalam dua bahasa yakni Indonesia dan Malaysia. Kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia yang artinya berhubungan dan pembentukan suatu kelompok atau golongan.

Konsep Masyarakat menurut Edi Suharto (2006) adalah arena dimana praktek pekerjaan sosial makro beroprasi. Berbagai definisi mengenai masyarakat biasanya diterapkan berdasarkan konsep ruang, orang, interaksi dan identitas. Dalam arti sempit istilah masyarakat merujuk pada sekelompok orang yang tinggal dan berinteraksi yang dibatasi oleh wilayah geografis tertentu seperti desa, kelurahan, kampung atau rukun tetangga. Dalam arti luas, masyarakat menunjuk pada interaksi kompleks sejumlah orang yang memiliki kepentingan dan tujuan bersama meskipun tidak bertempat tinggal dalam satu wilayah geografis tertentu. Masyarakat seperti ini bisa disebut sebagai societas atau society. Misalnya, masyarakat ilmuwan, masyarakat bisnin, masyarakat global dan masyarakat dunia.

Masyarakat menurut Para ahli Sosiologi adalah sebagai berikut :

  1. Mac Iver dan Page mendefinisikan masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial dan selalu berubah.

  2. Koentjaraningrat mendefinisikan masyarakat adalah kesatuan hidup makhluk-makhluk manusia yang terikat oleh suatu sistem adat istiadat tertentu.

  3. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi menyebut masyarakat adalah tempat orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

  4. Menurut Mayor Polak dalam Abu Ahmadi (2003), menyebutkan bahwa masyarakat adalah wadah segenap antar hubungan sosial terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dalam tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau sub kelompok.

  5. Menurut Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan dari pada segala perkembangan dalam hidup bersama antar manusia dengan manusia (dalam Abu Ahmadi 2003).

Dalam pengertian lain masyarakat atau disebut community (masyarakat setempat) adalah warga sebuah desa, sebuah kota, suku atau suatu negara. Apabila suatu kelompok itu baik, besar maupun kecil, hidup bersama, memenuhi kepentingan-kepentingan hidup bersama, maka disebut masyarakat setempat.

Masyarakat adalah satu kesatuan manusia (sosial) yang hidup dalam suatu tempat dan saling bergaul (interaksi) antara satu dengan yang lain, sehingga memunculkan suatu aturan (adat/norma) baik secara tertulis maupun tidak tertulis dan membentuk suatu kebudayaan.

Unsur-unsur masyarakat :


Unsur-unsur yang harus terpenuhi agar terbentuknya masyarakat antara lain :

  1. Beranggotakan minimal dua orang.

  2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.

  3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang saling berkomunikasi dan membuat aturanaturan hubungan antar anggota masyarakat.

  4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu sama lain sebagai anggota masyarakat.

Ciri / kriteria masyarakat yang baik, diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpulan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat:

  1. Ada sistem tindakan utama
  2. Saling setia pada sistem tindakan utama
  3. Mampu bertahan labih dari masa hidup seorang anggota
  4. Sebagian atau seluruh anggota baru didapat dari kelahiran/ reproduksi manusia.

Secara fungsional masyarakat menerima anggotanya yang pluralistik (majemuk) itu dan mengarahkan menjadi anggota masyarakat yang baik untuk tercapainya kesejahteraan sosial para anggotanya yaitu kesejahteraan lahir dan batin.

Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat


Dalam interaksi sosial, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam individu.

Karakter masyarakat merupakan kelompok kehidupan yang sangat komplek dengan berbagai kemungkinan yang mempengaruhinya, sehingga wajar ketika karakter masyarakat terbentuk karena terjadi singgungan dalam kehidupan masyarakat.

Murtadha Mutahhari menerangkan bahwa masalah dinamika sejarah dan faktor-faktor penggerak yang menyebabkan gerak maju masyarakat biasanya dirumuskan dalam suatu cara yang terungkap sebagai pemikiran tertentu.

Lebih lanjut dia paparkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi masyarakat, khususnya faktor yang menentukan kemajuan masyarakat merupakan bagian-bagian tertentu antara lain :

  1. ras-ras atau keturunan tertentu,
  2. lingkungan,
  3. genius atau memiliki kemampuan istimewa,
  4. ekonomi,
  5. takdir,
  6. pendidikan.

Pengalaman merupakan suatu proses pengenalan lingkungan fisik yang nyata baik dalam dirinya sendiri maupun di luar dirinya dengan menggunakan organ-organ indra. Menurut Hasan Muhammad as-Sarqawi mengatakan: ”Munculnya kekhawatiran disebabkan karena sifat tercela”. Hal ini yang secara otomatis mempengaruhi psikologi individu terhadap penilaian suatu obyek.

Masyarakat mempunyai arti sekumpulan orang yang terdiri dari berbagai kalangan dan tinggal didalam satu wilayah, kalangan bisa terdiri dari kalangan orang mampu hingga orang yang tidak mampu. Masyarakat yang sesungguhnya adalah sekumpulan orang yang telah memiliki hukum adat, norma-norma dan berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.

Dalam suatu perkembangan daerah, masyarakat bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu masyarakat maju dan masyarakat sederhana. Masyarakat maju adalah masyarakat yang memiliki pola pikir untuk kehidupan yang akan dicapainya dengan kebersamaan meskipun berbeda golongan. sedangkan masyarakat sederhana adalah sekumpulan masyarakat yang mempunyai pola pikir yang primitif, yang hanya membedakan antara laki-laki dan perempuan saja.

Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama seperti ; sekolah, keluarga, perkumpulan, Negara semua adalah masyarakat. Masyarakat Sipil (Civil Society), banyak diterjemahkan dengan berbagai macam makna. Pada hakekatnya, versi terjemahan apapun yang dipakai, ternyata rujukan berpijaknya bertemu pada pemahaman konseptual yang sama. Pada dasarnya istilah manapun yang dipakai tidak menjadi soal sepanjang kita memiliki perspektif, sudut pandang dan pemahaman konseptual yang sama menurut makna istilah yang digunakan.

Civil Society sebagai wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan, anatara lain; kesukarelaan (voluntary), kesewasembadaan (self generating) , dan keswadayaan (self supporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma¬norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warganya.

Definisi Masyarakat menurut para ahli :

J.L. Gilin dan J.P. Gilin

Masyarakat adalah kelompok yang tersebar dengan perasaan persatuan yang sama.

Max Weber

Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.

Emile Durkheim

Menurut sosiolog ini masyarakat adalah suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.

Karl Marx

Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.

M.J. Herskovits

Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup tertentu.

Syaikh Taqyuddin An-Nabhani

Syaikh Taqyuddin An-Nabhani seorang pakar sosiologi menjabarkan tentang definisi masyarakat, “sekelompok manusia bisa disebut sebagai suatu masyarakat apabila mempunyai pemikiran, perasaan, serta sistem atau aturan yang sama”. Dengan kesamaan itu, manusia lalu berhubungan saling berinteraksi antara sesama mereka berdasarkan kepentingan bersama.

Untuk memberikan dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan masyarakat, berikut ini dikemukakan beberapa definisi masyarakat :

  • Mac Iver dan Page, mengemukakan bahwa “Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok dan penggolongan, dari pengawasan tingkah-laku serta kebebasan-kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial. Dan masyarakat selalu berubah”.

  • Ralph Linton, mengemukakan bahwa “Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas”.

  • Selo Sumardjan, menyatakan bahwa “Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama , yang menghasilkan kebudayaan.

Menurut Soekanto, meskipun sarjana tersebut berbeda dalam mendefinisikan masyarakat, namun pada dasarnya isinya sama yaitu masyarakat mencakup beberapa unsur, sebagai berikut:

  • Manusia hidup bersama . Di dalam ilmu sosial tak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoritis angka minimnya adalah dua orang yang hidup bersama.

  • Bercampur untuk waktu yang cukup lama . Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati seperti kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan berkumpulnya manusia, maka akan timbul manusia-manusia baru . Manusia itu juga dapat bercakap-cakap , merasa dan mengerti, mereka juga mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbullah sistem komunikasi dan timbullah peraturan-peraturan yang mengatur hubungan manusia dalam kelompok tersebut.

  • Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

  • Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama . Sistem hidup bersama menimbulkan kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.

Ilmu pengetahuan yang fokus analisisnya menekankan pada masyarakat adalah “sosiologi”. Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan, seperti; hubungan dan pengaruh timbal balik antara berbagai macam gejala sosial atau proses-proses sosial, struktur sosial, interaksi sosial, organisasi atau kelompok-kelompok sosial, dan sebagainya.