Bagaimana Kebersyukuran Dapat Mempengaruhi Kebermaknaan Hidup Seseorang?

e20e6360ad0637c201d2afade6bd1ebd

Dalam psikologi dikenal juga istilah gratitude atau bersyukur. Bersyukur merupakan salah satu bagian penting dalam pendekatan psikologi positif. Psikologi positif adalah studi ilmiah tentang kebahagiaan dan peningkatan kehidupan. Pendekatan ini berfokus dalam membangun pengalaman dan sifat-sifat positif, yang mengarah pada peningkatan kualitas hidup manusia.

Bersyukur dalam psikologi positif memiliki arti yang berbeda daripada arti yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum, kita mengetahui bahwa rasa syukur adalah ketika kita mengucapkan “terima kasih” kepada seseorang yang telah membantu atau memberi hadiah. Dalam psikologi positif, bersyukur bukan hanya semata kata-kata terima kasih kepada seseorang atau bahkan Tuhan. Bersyukur adalah kondisi emosi yang selalu mengizinkan kita untuk selalu berbahagia atas apa yang kita miliki. Berysukur itu bukan hanya saat ada orang yang menolong kita, membantu kita, atau ungkapan terima kasih yang kita sampaikan pada Tuhan saat beribadah saja. Namun, lebih kepada kondisi emosi yang selalu kita jaga.

Banyak pula orang yang mengaitkan kebersyukuran dengan kebermaknaan hidup. Bagaimana kebersyukuran dapat mempengaruhi kebermaknaan hidup seseorang?

Jika dilihat dari ungkapan ini, kita bisa mengerti pentingnya rasa bersyukur dalam hidup ini.

Memiliki pemikiran yang baik terhadap segala hal membawa kita menjadi lebih bahagia. Dengan demikian, kita pun dihindarkan dari emosi-emosi negatif.
Kebersyukuran di sini penting untuk menjaga kesehatan mental kita. Karena dengan merasa cukup, kita akan terhindar dari stress. Dalam suatu penelitian, dikatakan juga bahwa komponen psikologis seperti kebersyukuran, kebahagiaan, ataupun well-being berpengaruh terhadap bagaimana mengatasi kecemasan akan pandemi, serta pemulihan diri ketika telah terpapar virus.

Referensi:
Putra, J. S. (2020). Keterkaitan Rasa Syukur dengan Health-Related Quality Of Life pada Masyarakat Ekonomi Rendah di Masa Pandemi Covid-19. Nathiqiyyah , 3 (2), 53-60.

Aku pribadi sih berfikiran yang sama dengan kalimat "kebersyukuran dapat mempengaruhi kebermaknaan hidup seseorang’’ karena menurutku dengan sikap bersyukur seseorang akan lebih menghargai hidup dan tidak menuntut banyak tentang takdir yang telah di tuliskan untuknya, otomatis hidup akan lebih tentram, damai, tidak ada rasa iri dan dengki kepada sesama dan hidup akan lebih bermakna.

Dalam pandangan saya pribadi, bersyukur merupakan hal yang wajib kita lakukan sebagai seorang umat manusia yang hidup di dunia. Saya setuju dengan statement di deskripsi pertanyaan yang menyatakan jika bersyukur bukanlah sekedar ungkapan rasa terima kasih kita kepada seseorang dan Tuhan atas apa yang telah diberikan kepada kita, melainkan juga merupakan wujud emosi yang selalu membuat kita untuk selalu merasa berbahagia atas apa yang telah kita miliki hari ini misalnya seperti setiap hari, kita bersyukur dapat bangun tidur dalam keadaan tubuh yang sehat dan lengkap tanpa kurang cacat apapun, kita bersyukur kita masih dapat menikmati makanan dan minuman, lalu kita bersyukur dapat memiliki keluarga yang lengkap, dan sebagainya.

Lalu apa sih hubungan dari kebersyukuran dan kebermaknaan hidup ? Sering kita dengar jika orang yang tidak bersyukur itu adalah orang yang tidak bisa menghargai kehidupannya sendiri. saya rasa itu ada benarnya. Ketika kita merasa bersyukur atas apapun dalam hidup kita baik dalam hal senang maupun duka, kita belajar untuk memberikan apresiasi dan penerimaan terhadap apa yang kita terima setiap hari sebagai bagian dari pemaknaan atas hidup kita sendiri. Bersyukur juga membuat kita lebih terkontrol dalam pemuasan keinginan kita dan membuat kita lebih sederhana dan rendah hati dalam menjalani hidup. banyak orang - orang yang misalnya menghabiskan uang mereka untuk merubah tubuh mereka dan kebanyakan berakibat fatal. hal - hal seperti itulah yang ingin kita hindari dari hidup. maka dari itu sikap bersyukur , sama pentingnya dengan sikap berusaha dan berdoa.

Aku sendiri merupakan anak yang selalu mendapat wejangan untuk selalu bersyukur dari ibu atau bapak saya sendiri setiap kami berbincang hal apapun. Dulu awalnya aku mikir, “kenapasih musti disuruh bersyukur, even pas kondisi ekonomi lagi terpuruk? Apa kita ngga oleh protes sama keadaan?” Ya, isinya cuma protes, mengeluh dan mengaduh. Tetapi, seiring berkembangnya pola pikir manusia dan lingkungan yang mempengaruhinya, aku yakin dan percaya bahwa menjadi sosok bersyukur membuat hidupku jadi lebih tenang dan tentram, aku menjadi pribadi yang engga rakus keinginan,dengan bersykur aku menjadi merasa hidupku menjadi tercukupi dan tidak merasa kekurangan. Bukan, bukan karena aku dapet uang miliaran, rumah megah dan harta mewah lain, tapi aku menjadi merasa cukup karena aku selalu mensyukuri hal-hal kecil yang aku miliki. Sekedar masih bisa bernafas, masih bisa makan nasi saja aku sudah bersyukur, dengan bersykur, membuat idup manusia menjadi terasa bermakna, karena mereka mampu memaknai setiap pencapaian-pencapaian kecil dalam hidupnya, mereka selalu menghargai hal-hal kecil yang terjadi dalam hidupnya, dan selalu merasa cukup akan hal itu.
Artinya, dengan bersyukur dapat memengaruhi kebermaknaan hidup seseorang, karena mereka tidak pernah “silau” akan pencapaian orang lain

Mensyukuri setiap jengkal kehidupan yang kita miliki memang berpengaruh terhadap keberkahan dan kebermaknaan hidup. Dengan menyukuri apa yang diberikan Tuhan terhadap kehidupan kita akan membuat kita senantiasa memiliki perasaan dan pemikiran yang positif, menjalani hari-hari dengan semangat dan tanpa beban karena kita selalu dapat bersyukur dengan apa yang kita dapatkan.