Bagaimana ciri-ciri arsitektur candi gaya Singosari ?

Candi singosari

Candi merupakan sebuah bangunan keagamaan tempat ibadah peninggalan purbakala yang berasal dari peradaban Hindu-Buddha. Bangunan ini digunakan sebagai tempat pemujaan dewa-dewi ataupun memuliakan Buddha atau tempat pendarmaan raja-raja Jawa. Selain itu, candi juga dapar merujuk pada istana (kraton), pemandian (petirtaan), gapura, dan sebagainya.

Bagaimana ciri-ciri arsitektur candi gaya Singosari ?

Ciri-ciri candi gaya Singhasari adalah sebagai berikut :

  1. Bagian kaki, tubuh, dan atap menimbulkan kesan ramping karena tidak ada pradaksinapatha, atap menjulang tinggi dengan lapisan yang tidak jelas dan diakhiri dengan kubus (stupa);

  2. Ragam hias berbentuk sederhana tetapi berkesan indah berupa relief motif ornamental atau naratif dengan teknik relief rendah;

  3. Ambang pintu (relung) berhias kepala kala berahang bawah, mirip dengan kepala singa atau raksasa. Kepala kala dihubungkan dengan sepasang naga.

  4. Bangunan candi menggunakan atap yang tahan lama yaitu batu atau bata

  5. Bangunan candi terletak di tengah halaman percandian

  6. Bangunan candi terdiri dari 3 bagian yaitu kaki ( upapitha ), tubuh ( stambha ) dan atap ( sikhara ). Tingkatan-tingkatan atap ( bhumi ) tidak terlalu jelas dan di tiap tingkatan dihias dengan deretan mercu atap berbentuk seperti candi kecil dan bagian atapnya (kemuncak) berbentuk kubus.

  7. Bilik utama candi (garbhagrha) terletak di bagian tengah kaki candi, dan tidak bergeser ke bagian belakang. Bagian tubuh candi justru tidak terdapat garbhagrha.

Selain itu, arsitektur candi gaya singosari dapat dibagi menjadi dua gaya, yaitu Gaya Kidal dan Gaya Jago (Hardjowardojo 1973).

Gaya Kidal


Gaya Kidal merupakan kelanjutan gaya percandian Jawa Tengah tetapi sudah mengalami perubahan, gaya Kidal tampak pada Candi Kidal, Candi Singosari, Candi Rimbi dan Candi Jabung.

Candi Singosari
Gambar Candi Singosari

Ciri-ciri penting gaya Kidal adalah:

  1. Atap candi masih merupakan satu kesatuan, masih belum tampak adanya pembagian-pembagian mendatar yang kemudian menjadi salah satu ciri penting atap percandian Jawa Timur.

  2. Bagian antara tubuh dan atap candi terdiri dari lapisan-lapisan mendatar.

  3. Bentuk tubuh candi masih sama dengan bentuk tubuh percandian Jawa Tengah.

  4. Kaki candi sudah mulai membentuk agak memanjang; hal ini menyebabkan percandian Jawa Timur lebih ramping dan merupakan ciri utama percandian Jawa Timur.

Berikut ini adalah gambar-gambar candi dengan arsitektur gaya Kidal.

Candi Kidal
Gambar Candi Kidal

Candi Rimbi
Gambar Candi Rimbi

Candi Jabung
Gambar Candi Jabung

Gaya Jago


Gaya Jago terdapat pada Candi Jago, Jawi, Panataran, Tegowangi, Surawana, Sukuh dan Ceto

Candi Jago
Gambar Candi Jago

Ciri-ciri candi dengan Gaya Jago adalah sebagai berikut:

  1. Atap candi terletak agak menjorok ke belakang

  2. Tubuh candi pada hakekatnya juga merupakan bagian dari atap percandian dan letaknya juga agak menjorok ke belakang.

  3. Kaki candi berbentuk teras berundak yang menjorok ke belakang.

  4. Denah percandian tidak konsentris tetapi asimetris dan bagian utama candi terletak di belakang.

Berikut ini adalah gambar-gambar candi dengan arsitektur gaya Jago.

Candi Jawi
Gambar Candi Jawi

Candi Penataran
Gambar Candi Penataran

Candi Tegowangi
Gambar Candi Tegowangi

Candi Surawana
Gambar Candi Surawana

Candi Sukuh
Gambar Candi Sukuh

Candi Ceto
Gambar Candi Ceto