Bagaimana cara pencegahan terjadinya karies gigi?

Karies gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai dengan larutnya mineral email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam mikrobial dari substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan dengan timbulnya destruksi komponen-komponen organik yang akhirnya terjadi kavitasi (pembentukan lubang) (Kennedy, 2002).

Bagaimana cara pencegahan terjadinya karies gigi ?

Menurut Mansjoer (2009), penatalaksanaan pencegahan karies gigi dilakukan dengan:

a. Perawatan mulut

Perawatan mulut dilakukan dengan mempraktekkan instruksi berikut :

  1. Sikatlah gigi sekurang – kurangnya dua kali sehari pada waktu – waktu yang tepat yaitu waktu sesudah makan, sebelum tidur, ditambah dengan sesudah bangun tidur.

  2. Pilihlah sikat gigi yang berbulu halus, permukaan datar dan kepala sikat kecil.

  3. Gunakan dental gloss (benang gigi) sedikinya satu kali sehari.

  4. Gunakan pencuci mulut anti plak yang mengandung antibiotik (vancomycin), enzim (destronase) dan antiseptik (chlor hexidine 0, 1 %).

  5. Untuk anak yang masih kecil dan belum dapat menggunakan sikat gigi dengan benar, dapat digunakan kain pembersih yang tidak terlalu tipis untuk membersihkan bagian depan dan belakang gigi, gusi serta lidah. Cara mempergunakan yaitu dengan melilitkan pada jari kemudian digosokkan pada gigi.

  6. Kunjungi dokter gigi sedikitnya 6 bulan sekali atau bila mengalami pengelupasan gigi, luka oral yang menetap lebih dari dua minggu atau sikat gigi.

b. Diet

Karies dapat dicegah dengan menurunkan jumlah gula dalam makanan yang dikonsumsi. Hindari kebiasaan makan makanan yang merusak gigi (permen, coklat dan lain sebagainya) dan membiasakan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan gigi (buah dan sayur).

c. Flouridasi

Flouridasi dilakukan dengan memungkinkan dokter gigi memberikan sel dental pada gigi, menambahkan floiuride pada suplai air minum dirumah, penggunaan pasta gigi yang mengandung floiuride atau menggunakan tablet, tetesan atau hisap natrium floiuride.

Karies gigi dapat dihindari/dicegah apabila anak melakukan perawatan gigi dengan benar setelah mengkonsumsi makanan kariogenik.

Pencegahan karies didasarkan pada upaya penambahan resistensi gigi, mengurangi jumlah organisme dalam mulut, mengubah diet dan kebiasaan makan. Resistensi gigi dapat ditingkatkan dengan menggunakan optimal flourida dan menutup oklusi. Mengurangi jumlah mikroorganisme dicapai dengan pembuangan menyeluruh plak setiap hari dengan menyikat dan membilas. Menggosok gigi harus mulai sesegera mungkin pada gigi pertama erupsi. Benang sutera (floss) gigi digunakan untuk membersihkan daerah tempat gigi berkontak langsung dan tidak dapat disikat. Penyikatan dapat dipermudah dengan menggunakan pegangan (Houwink, 1993).

Perlindungan terhadap gigi dapat dilakukan dengan cara, yaitu silen dan penggunaan flour dan klorheksidin (Angela, 2005).

  • Klorheksidin
    Klorheksidin merupakan antimikroba yang digunakan sebagai obat kumur, pasta gigi, permen karet.

  • Silen
    Silen harus ditempatkan secara selektif pada pasien yang beresiko karies tinggi prioritas diberikan pada molar pertama permanen di antara usia 6-8 tahun, molar kedua permanen di antara usia 11-12 tahun. Bahan silen yang digunakan dapat berupa resin. Silen resin digunakan pada gigi yang telah erupsi sempurna.

  • Penggunaan flour
    Flour telah digunakan secara luas untuk mencegah karies. Penggunaan flour dapat dilakukan dengan flourida air minum, pasta gigi dan obat kumur yang mengandung flour, pemberian tablet flour.

    Flour air minum merupakan cara yang paling efektif untuk menurunkan masalah karies pada anak secara umum. Penyikatan gigi dua kali sehari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung flour terbukti dapat menurunkan karies. Obat kumur yang mengandung flour dapat menurunkan karies sebanyak 20-50% (angela, 2005).

    Menggunakan pasta gigi yang berflourida bisa menguatkan gigi dengan cara memasuki struktur gigi dan mengganti mineral-mineral yang hilang akibat pengaruh asam, proses ini disebut remineralisasi.

    Potter dan Perry (2005) mengungkapkan bahwa pemberian flour dalam air minum telah memainkan peran besar dalam mencegah karies gigi. Namun, semakin banyak menelan flourida akan mengakibatkan perubahan warna pada email gigi.

    Pasta gigi pada umumnya berwarna putih. Sebagai bahan pemolis biasanya digunakan kalsium fosfat, kalsium karbonat atau alumunium hidroksida, maksudnya adalah agar dapat menghilangkan lebih baik endapan berwarna pada gigi. Juga bahan pengaktif permukaan dimaksudkan untuk meningkatkan pembersihan. Pasta gigi digunakan dalam menggosok gigi karena berbagai alasan, pertama menyenangkan menyikat gigi karena rasanya dan dengan demikian menaikkan kebersihan mulut (Houwink, 1993).

  • Diet makanan
    Untuk mencegah kerusakan gigi, seseorang harus mengubah kebiasaan makan, mengurangi asupan karbohidrat, terutama kudapan manis diantara waktu makan. Makanan manis atau yang mengandung tepung akan menempel pada permukaan gigi. Setelah memakan yang manis, seseorang harus menggosok gigi dalam waktu 30 menit untuk mengurangi aksi plak. Makanan buah yang menganduk asam (mis. Apel dan makanan berserat seperti sayuran segar) juga mengurangi plak (Potter & Perry, 2005).

    Kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula di anatara jam makan pada saat makan berhubungan dengan peningkatan karies yang besar. Faktor makanan yang dihubungkan dengan terjadinya karies adalah jumlah fermentasi, konsumsi dan bentuk fisik (bentuk cair, tepung) dari karbohidrat yang dikonsumsi, retensi dimulut, frekuensi makan dan snacks serta lamanya interval waktu makan. Anak yang beresiko karies tinggi sering mengkonsumsi makanan minuman manis di antara makan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Suyuti, terdapat 50 % yang suka makanan manis dan lengket (Suyuti, 2010).

    Tindakan pencegahan karies tinggi lebih menekankan pada pengurangan konsumsi dan pengendalian frekuensi asupan gula yang tinggi. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara nasehat diet dan bahan pengganti gula. Nasehat yang dianjurkan adalah memakan makanan yang cukup jumlah protein dan fosfat yang dapat menambah sifat basa dari saliva, memperbanyak makan sayuran dan buah- buahan yang berserat dan berair yang akan bersifat membersihkan dan merangsang sekresi saliva, menghindari makanan yang manis dan lengket serta membatasi jumlah makanan menjadi tiga kali sehari serta menekan keinginan untuk makan di antara jam makan.

    Xylitol dan sorbitol merupakan bahan pengganti gula yang sering digunakan, berasal dari bahan alami serta mempunyai kalori yang sama dengan glukosa dan sukrosa. Xylitol dan sorbitol dapat dijumpai dalam bentuk tablet, permen karet, minuman ringan, farmasi dan lain-lain. Xylitol dan sorbitol mempunyai efek menstimulasi daya alir saliva dan menurunkan kolonisasi dari S. Mutans (Angela, 2005).

Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjannah (2010), pencegahan karies gigi bertujuan untuk mempertinggi taraf hidup dengan memperpanjang kegunaan gigi di dalam mulut. Pencegahan karies gigi antara lain:

Makanan

Makanan bersukrosa memiliki dua efek yang sangat merugikan. Pertama seringnya asupan makanan yang mengandung sukrosa sangat berpotensi menimbulkan kalonisasi. Streptococcus mutans, meningkatkan potensi karies pada plak. Kedua, plak lama yang sering terkena sukrosa dengan termetabolisme menjadi asam organik, menimbulkan penurunan pH plak yang drastis.

Frekuensi asupan sukrosa yang berlebihan dapat menyebabkan karies.

Perubahan pola makan baru dapat menjadi efektif jika pasien tersebut termotivasi dan diawasi. Bukti adanya aktivitas karies baru pada pasien remaja dan dewasa mengindikasikan perlunya konsultasi pola makan. Tujuan konsultasi pola makan seharusnya untuk mengidentifikasi sumber sukrosa dan zat yang mengandung asam dalam makanan untuk mengurangi frekuensi asupan keduanya. Perubahan kecil pada pola makan seperti mengganti konsumsi makanan ringan dengan bebas gula lebih dapat diterima semua orang daripada perubahan yang drastis (Putri, Herijulianti, dan Nurjannah, 2010).

Kontrol Plak

Menurut Putri, Herijulianti, dan Nurjannah (2010), salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mecegah karies gigi adalah dengan menyikat gigi. Menurut Tarigan (2014), menjaga kebersihan rongga mulut harus dimulai pada pagi hari yaitu dengan menyikat gigi pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Ketika tidur, aliran saliva akan berkurang sehingga efek buffer akan berkurang, karena itu semua plak harus dibersihkan.

Penggunaan Fluor

Penggunaan fluor merupakan metode yang paling efektif untuk mencegah timbul dan berkembangnya karies gigi. Penggunaan fluor dapat dilakukan dengan meningkatkan kandungan fluor dalam diet, menggunakan fluor dalam air minum, pengaplikasikan secara langsung pada permukaan gigi (topikal aplikasi), atau ditambahkan pada pasta gigi (Tarigan, 2014).

Karies gigi bukan hanya dapat dialami oleh anak-anak, tetapi juga dewasa. Karies terbentuk akibat banyaknya plak pada gigi karena pola makan yang kurang baik. Apalagi bila Anda terlalu sering mengonsumsi makanan manis. Makanan manis yang tertinggal di dalam gigi dapat berubah menjadi plak. Plak yang menumpuk di dalam rongga mulut kemudian menjadi tempat perkembangbiakan bakteri yang bisa merusak gigi. Keluhan yang sering terjadi akibat karies gigi adalah rasa nyeri yang bisa mengganggu aktivitas.

Agar tidak mengalami karies gigi, ada beberapa cara pencegahan yang dapat Anda lakukan, yaitu:

  1. Diet sehat
    Hindari konsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan. Kalaupun ingin mengonsumsi makanan tersebut, segera bersihkan gigi Anda secepat mungkin setelahnya.

  2. Pilih pasta gigi tepat
    Pilihlah pasta gigi yang mengandung fluoride. Fluoride merupakan salah satu jenis al yang dapat mencegah terjadinya karies gigi.

  3. Jaga kesehatan lambung
    Saat Anda memiliki penyakit lambung, maka asam lambung dapat naik ke atas, hingga ke rongga mulut Anda. Hal ini tentu saja dapat menyebabkan terjadinya karies gigi.

  4. Gosok gigi secara teratur
    Menggosok gigi secara teratur dua kali sehari, sesudah sarapan dan sebelum tidur adalah cara yang paling mudah untuk mencegah terjadinya karies gigi.

Sumber : http://1health.id/id/article/category/sehat-a-z/4-cara-ampuh-mencegah-karies-gigi.html