Bagaimana Agroforestri berperan dalam Kelestarian Biodiversitas?

Apa faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya pelonjakan hama? Apakah ada cara ataupun tips untuk mencegah terjadinya pelonjakan hama?

Agroforestry memiliki peran dalam ketersediaan keragaman hayati pada suatu ekosistem, sumber daya hayati banyak ditemukan di dalam hutan, seperti tanaman obat-obatan/bio farmaka, tanaman pangan, keperluan sandang hingga papan, dan penyangga kehidupan/keseimbangan lingkungan. Dengan demikian agroforestry sangat diperlukan dalam era sekarang ini, di tengah banyak kegiatan penebangan/ penggundulan hutan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Lalu, bagaimana cara melakukan pengendalian hama yang baik, kita tau agroforestry mempunyai vegetasi yang padat dan jika menggunakan pestisida akan merusak tanaman pertanian

prinsip yang digunakan yaitu pengendalian hama secara terpadu, yang mana terdapat empat poin, yaitu diantara budidaya dengan tanaman sehat, pemanfaatan musuh alami, petani sebagai monitoring lahan, serta pengamatan rutin yang dilakukan pada lahan. Menurut saya, pada agroforestri juga kelimpahan arthropodanya masih sangat beragam. Sehingga masih memungkinkan adanya ekosistem yang kompleks

Agroforestri memiliki peran dalam pelestarian biodiversitas. Meskipun tidak banyak, namun sebagian memiliki pengaruh yang signifikan di lahan agroforestri tersebut. Sebut saja hewan hewan yang ada di dalam tanah lahan, dan juga tumbuhan yang hidup di sana.

Saya ingin menambahkan sedikit poin dimana beberapa pernyataan masih terdapat adanya pro kontra bahwa agroforestri berdampak baik pada biodiversitas, ada pula yang menyatakan bahwa campur tangan manusia akan mengganggu biodiversitas alami hutan.
Agroforestri sendiri dalam penerapannya seharusnya menerapkan “low external input sustainable agriculture” yang merupakan tindakan untuk menekan input eksternal karena dalam ekosistem hutan sudah banyak tersedia bahan organik yang terdekomposisi secara alami dan tentunya akan berdampak baik pada sifat fisik, kimia, maupun biologi tanah. Hal tersebut juga menyebabkan unsur hara tanah akan lebih baik, sehingga dalam penerapan agroforestri seharusnya sudah berbeda dengan pertanian di lahan biasa seperti sawah, ladang, atau pekarangan.
Selain itu, dengan adanya agroforestri, tanaman tahunan hutan akan tetap terjaga dan dimanfaatkan secara maksimal, sehingga alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian homogen dapat dicegah. Akan tetapi mungkin masih terdapat beberapa hal kontra dimana agroforestri akan merusak ekosistem hutan sendiri. Oleh karena itu, kegiatan agroforestri sendiri harus dilakukan secara tepat tanpa merusak ekosistem hutan.
Mohon dikoreksi jika salah :slight_smile:
Sumber informasi : https://mimbaruntan.com/konsep-agroforestri-menuju-konservasi-lahan-hutan-menjadi-lahan-pertanian-yang-ramah-lingkungan/

Pada dasarnya, Agroforestry memegang peran penting dalam pelestarian sumberdaya hutan baik nabati maupun hewani. Dalam hal konservasi, agroforestry berperan dalam pelestarian sumber daya genetik tanaman, habitat satwa, konservasi tanah dan air dan menjaga kesetimbangan biodiversity. Kunci utama keberhasilan agroforestry adalah pemilihan jenis dan kombinasi yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi tanah dan sosial ekonomi masyarakat setempat.

Widianto, et al. (2003) mengemukakan bahwa Peran agroforestri terhadap sifat
fisik tanah, kondisi hidrologi kawasan, pengurangan gas rumah kaca,
mempertahankan cadangan karbon dan mempertahankan keanekaragaman hayati.
Sistem agroforestri mampu berperan dalam mempertahankan sifat-sifat fisik
tanah melalui :

  1. menghasilkan seresah sehingga bisa menambahkan bahan organik tanah
  2. meningkatkan kegiatan biologi tanah dan perakaran
  3. mempertahankan dan meningkatkan ketersediaan air dalam lapisan
    perakaran

Sistem agroforestry dianggap sebagai sistem penggunaan lahan yang meningkatkan keragaman terutama dalam konteks keragaman antar spesies karena menyatukan tanaman, semak, pohon, dan dalam beberapa kasus ternak di lahan yang sama. Agroforest yang dirancang dengan baik dapat secara spontan menarik dan mendukung keanekaragaman hayati yang lebih tinggi.

Dari jurnal yang saya baca, secara umum memainkan beberapa peran utama dalam kelestarian Biodiversity:
(1) menyediakan habitat bagi spesies yang dapat mentolerir tingkat gangguan tertentu;
(2) membantu melestarikan germplasm spesies sensitif;
(3) membantu mengurangi tingkat konversi habitat alami dengan menyediakan alternatif yang lebih produktif dan berkelanjutan untuk sistem pertanian tradisional yang mungkin melibatkan clearing natural habitat;
(4) membantu melestarikan keanekaragaman hayati dengan menyediakan layanan ekosistem lain seperti pengendalian erosi dan pengisian ulang air, sehingga mencegah degradasi dan hilangnya habitat sekitarnya

Dari sini menurut pendapat saya, dapat ditarik kesimpulan :
Agroforestri berperan dalam Kelestarian Biodiversitas dengan menyediakan habitat dan sumber daya untuk spesies tumbuhan dan hewan dengan menjaga konektivitas lanskap sebagai contoh lanskap yang terdeforestasi. Meskipun sistem agroforestry tidak dapat menyediakan habitat yang sama dengan hutan asli
Source :

  • Agroforestry for Increased Production and Livelihood Security (pp.363-378)
  • Publisher: New India Publishing Agency
  • Editors: Sushil Kumar Gupta, Pankaj Panwar, Rajesh Kaushal
1 Like

Menjaga dan meningkatkan biodiversitas lahan pertanian akan memberikan dampak positif terhadap layanan lingkungan. Sistem agroforestri merupakan salah satu langkah pembangunan berkelanjutan yang dapat dilakukan oleh pemerintah bersama masyarakat.

Agroforestri dilakukan melalui kombinasi tanaman khas hutan atau pepohonan dan tanaman pertanian maupun peternakan. Agroforestri menjadi salah satu cara untuk mengurangi kerusakan lingkungan di sektor pertanian maupun kehutanan yang memiliki tingkat biodiversitas yang tinggi. Dengan agroforestri diharapkan dapat meningkatkan produktivitas bagi masyarakat di sekitar hutan dan menjadi habitat bagi biodiversitas sehingga dapat bertahan di perkembangan laju penduduk.

Berdasarkan jurnal-jurnal tersebut, maka menurut saya dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa pro-kontra mengenai peran agroforestri dalam kelestarian biodiversitas. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa agroforestri tidak berperan dalam kelestarian biodiveristas karena terdapat campur tangan manusia di dalamnya yang memungkinkan sebagian organisme yang dianggap mengganggu akan diberantas. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa agroforestri akan membantu karena dalam satu lahan agroforestri terdapat berbagai jenis organisme seperti hewan dan tumbuhan yang berbeda-beda di dalamnya

Agroforestri merupakan salah satu sistem penggunaan lahan yang diyakini
oleh banyak orang dapat mempertahankan hasil pertanian secara berkelanjutan. Agroforestri memberikan kontribusi yang sangat penting terhadap jasa lingkungan (environmental services) antara lain mempertahankan fungsi hutan dalam mendukung DAS (daerah aliran sungai), mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, dan mempertahankan keanekaragaman hayati. Bila membahas mengenai apakah agroforestri dapat mempertahankan keragaman hayati pasti tidak bisa namun ada beberapa hal yang bisa menjadi bahan pertimbangan mengapa bisa demikian. Beberapa pertimbangan tersebut seperti sensitifitas keragaman hayati terhadap gangguan manusia karena manusialah yang mengeksploitasi lingkungan. Peran keragaman hayati terhadap tanaman yang ditanam dilahan juga menjadi pertimbangan, bila flora/fauna tersebut menjadi hama maka secara tidak langsung harus dibasmi. Bentang lahan dalam agroforestri juga mempengaruhi keragaman hayati disekitarnya, mengingat bahwa lahan yang digunakan pastilah tidak hanya terpusat pada satu tempat dan terpecah menjadi beberapa tempat yang membuat flora khususnya fauna sulit untuk berkembangbiak dan lingkungan hidupnya juga terkekang karena habitatnya terus tergerus oleh aktivitas manusia tersebut.
Sistem agroforestri dapat memberikan keuntungan terhadap pemeliharaan lingkungan, misalnya memelihara kualitas dan kuantitas air bersih, mempertahankan keanekaragaman hayati, dan menekan emisi karbon. Manfaat tersebut tidak dapat langsung dan segera dirasakan oleh petani agroforestri sendiri, tetapi justru dinikmati oleh anggota masyarakat di sekitar lokasi maupun di lokasi yang jauh (misalnya di bagian hilir) dan bahkan secara global. Dengan kata lain, tindakan konservasi lahan yang diterapkan oleh petani agroforestri tidak banyak mendatangkan keuntungan langsung bagi mereka, bahkan seringkali petani harus menanggung kerugian dalam jangka pendek. Oleh sebab itu ada upaya untuk mengusahakan imbalan atau kompensasi bagi petani di bagian hulu jika mereka menerapkan usaha tani konservasi. Namun itu masih tetap merupakan ide yang belum dapat diterapkan seadil-adilnya. Masih banyak persoalan dan hambatan yang harus dipecahkan sebelum ide itu dapat direalisasikan. Salah satu persoalan yang masih belum bisa dipecahkan adalah cara penentuan atau pemberian nilai terhadap lingkungan dan salah satu upaya menjembatani kesenjangan ini adalah dengan mengembangkan cara-cara pemberian nilai terhadap lingkungan.

Keragaman tanaman yang dusahakan antara tanaman tahunan dan tanaman pertanian memungkinkan terjadinya rantai makanan dan energi yang lebih panjang. Kondisi ini selanjutnya akan mendukung terciptanya keragaman hayati yang tinggi (biodiversitas).

Secara ringkas, (Sabarnurdin, 2004) menyebutkan beberapa manfaat lingkungan yang dapat diperoleh dari sistem agroforestry :

  1. Mengurangi tekanan terhadap hutan, sehingga fungsi kawasan hutan tidak terganggu (tata air, keanekaragaman hayati dll)
  2. Lebih efisien dalam recycling unsur hara melalui pohon berakar dalam di lokasi tsb.
  3. Perlindungan yang lebih baik terhadap sistem ekologi daerah hulu DAS
  4. Mengurangi aliran permukaan, pencucian hara dan erosi tanah
  5. Memperbaiki iklim mikro, mengurangi suhu permukaan tanah, mengurangi evapotranspirasi karena kombinasi mulsa dari tanaman setahun/semusim dan naungan pohon;
  6. Meningkatkan hara tanah dan struktur tanah melalui penambahan yang kontinyu hasil proses dekomposisi bahan organik

Saya rasa perlu adanya pembinaan yg jelas kepada petani tentang cara dan tanaman seperti apa yg cocok dikembangkan dengan memperhatikan berbagai aspek serta adanya lembaga khusus untuk mengawasi dan melindungi hewan/tumbuhan di hutan yg terancam dan dianggap hama

Di satu sisi adanya agroforestry dapat membantu tujuan petani dalam penggunaan lahan, sistem inj juga dapat membantu mempertahankan dan mengembangkan biodiversity, namun perlu adanya pembinaan dan pengawasan dalam menjalankan sistem ini… Bisa saja tumbuhan / hewan tertentu yg dianggap sebagai hama ataupun gulma malah terancam punah,
Diperlukan kelembagaan dan pengawasan yg jelas untuk mensukseskan program ini dengan berbagai pertimbangan

Secara umum, agroforestri bisa dikatakan tidak dapat membantu dalam biodiversitas. Sebab, pada pengelolaan agroforestri masih terdapat campur tangan manusia yang dapat berdampak buruk terhadap biodiversitas. Adapun beberapa alasan mengapa agroforestri bisa dikatakan tidak dapat membantu melestarikan biodiversitas sepenuhnya adalah:

  1. Aktivitas manusia dapat menyebabkan terancamnya eksistensi spesies yang rentan akan gangguan aktivitas manusia. Dimana, aktivitas yang dimaksud adalah eksploitasi tumbuhan/hewan untuk tujuan komersial. Contohnya eksploitasi terhadap tumbuhan yang memiliki nilai ekonomi tinggi seperti pohon gaharu dan gemur.
  2. Di dalam agroforestri, ekosistem yang terbentuk terdiri dari berbagai macam hewan dan tumbuhan dengan berbagai perannya dalam ekosistem tersebut. Misalnya orang utan, babi hutan, atau kera yang mencari makan di pinggiran agroforestri dapat berpotensi sebagai hama bagi tanaman petani. Sehingga, pada situasi tersebut petani akan membasmi hewan-hewan tersebut tanpa melihat kondisi biodiversitas yang ada.
  3. Dilihat dari sisi bentang alamnya, agroforestri dapat membatasi ruang gerak hewan melalui pembagian lahan hutan menjadi bagian-bagian yang kecil. Dimana pembagian ini akan memberikan mikroklimat yang berbeda di setiap lahannya. Sehingga tumbuhan/hewan tertentu dapat mengalami kepunahan karena tidak dapat berkembangbiak dan beradaptasi terhadap perubahan.

Oleh karena itu, strategi segregasi atau integrasi sangat penting menjadi pertimbangan dalam penerapan agroforestri. Strategi segregasi diterapkan dengan meyediakan sebagian area khusus untuk pelestarian biodiversitas dan sebagian lagi untuk pemenuhan produksi yang diolah secara intensif. Namun jika tujuan yang ingin dicapai adalah melestarikan biodiversitas dan sekaligus memperoleh hasil produksi pertanian dalam area yang sama, maka strategi integrasi dapat diterapkan. Adapun penerapan dari 2 strategi tersebut harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan dengan mempertimbangkan tujuan yang ingin dicapai.

Jika dibandingkan dengan penerapan sistem pertanian intensif, agroforestri jauh lebih berpotensi dalam melestarikan biodiversitas. Namun, manfaat tersebut dapat dicapai apabila agroforestri dilakukan ada waktu dan tempat yang tepat.

Referensi

Widianto, K. Hairiah, D. Suharjito, dan M. A. Sardjono. (2003). Fungsi dan Peran Agroforestri. Bogor: World Agroforestry Centre (ICRAF).