Bagaimana Agroforestri berperan dalam Kelestarian Biodiversitas?

Sepengetahuan saya, peran agroforestri dalam menjaga biodiversitas cukup besar. Hal ini karena ekosistem pada agroforestri terkadang hampir menyerupai ekosistem hutan, semakin banyak tanaman yang digunakan salam satu lahan maka semakin banyak biodiversitas yang ada, tidak hanya tumbuhan namun hewan seperti hama, musuh alami dan biota tanah juga akan banyak ditemukan akibat adanya interaksi.
Peram biodiversitas sendiri dalam agroforestri akan menunjang lingkugan sekitar, semakin banyak interaksi yang terjadi, semakin baik kondisi lingkungan agroforestri sehingga produktivitas akan terus berlanjut

1 Like

Agroforestry tidak hanya memberi manfaat bagi bidang ekonomi namun juga memiliki peran dan manfaat dalam mempertahankan dan memperkaya keanekaragaman hayati dengan mempertahankan fungsi hidrologi melalui proses intersepsi air hujan, mengurangi daya pukul air hujan, infiltrasi air, serapan air dan drainase lanskap. Dalam bidang konservasi, agroforestry berperan dalam pelestarian sumberdaya genetik tanaman, habitat satwa, konservasi tanah dan air dan menjaga kesetimbangan biodiversitas. Kunci utama keberhasilan agroforestry adalah pemilihan jenis dan kombinasi yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi tanah dan sosial ekonomi masyarakat setempat. Untuk memaksimalkan penggunaan metode agroforestry pada suatu ekosistem di suatu daerah agar tepat guna, efektif namun tidak merusak keanekaragaman hayati yang sudah ada maka diperlukan pemahaman dari berbagai aspek salah satunya adalah etnobiologi.

Data etnobiologi menjadi peran yang penting dalam mendukung pengelolaan keanekaragaman
hayati yang lebih bernilai, meliputi nilai ekonomi, ekologi, etika, dan nilai intrinsik untuk kehidupan masyarakat, terutama untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Secara umum, setiap kelompok masyarakat atau kelompok etnis memiliki pengetahuan lokal, kearifan lokal, dan kejeniusan lokal dalam mengelola keanekaragaman hayati di wilayah yang dikuasainya. Studi etnobiologi adalah satu-satunya bidang studi yang dapat digunakan sebagai wahana untuk mengekspresikan pengetahuan lokal, kearifan lokal dan kecerdasan lokal masyarakat dalam mengelola keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
5423-Article Text-26083-1-10-20200715.pdf (468.9 KB)

1 Like

Saya mencoba menjawab pertanyaan ini berdasarkan kesimpulan salah satu jurnal dan beberapa hal yang saya tau.
Kemungkinan hama akan melonjak pasti ada, sistem pertanian yang digunakan akan berpengaruh terhadap iklim mikro suatu lansekap. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi keanekaragaman jenis serangga dalam suatu ekosistem diantaranya adalah temperatur mikro, struktur landscape, manajemen lahan, dan landscape
sekitar (Triyogo et al., 2016).
Keseimbangan antara hama dan musuh alami serta cara mengendalikannya dapat diterapkan sistem rotasi tanaman (tabaman semusim) dalam setiap periode tanam untuk memutus perkembangan hama tertentu pada komoditas tertentu. Selain itu, pemangkasan kanopi tanaman (khususnya tanaman tahunan) akan berdampak pada kelembaban yang juga bisa mengurangi potensi meningkatnya hama.
Sumber sitasi :
Triyogo A., A.J. Ansharullah., S.M. Widyastuti. 2016. Populasi Serangga pada Tingkat Perkembangan Agroforestri Jati yang
Berbeda. J.Biota. 1(2) : 75-84

2 Likes

betul banget kak @Fuji_Azary saya juga berpikir begitu. tapi saya belum menemukan literatur pendukung yang pas hehe mungkin bisa bantu ya teman-teman, supaya pendapat kita berdalil dan pertanyaan nya clear hehe

oh ada ini

Secara umum manfaat dari sistem pengelolaan hutan bersama masyarakat dengan model agroforestry menurut Bismark dan Sawitri (2006) dibidang konservasi antara lain :

  1. Pelestarian Sumberdaya Genetik Tanaman Hutan

Kekayaan jenis dalam areal agroforestry sangat tinggi. Agroforestry yang terletak dekat hutan alam memiliki komponen jenis tumbuhan hutan yang beragam. Pada agroforestry di Krui Lampung dan di Maninjau Sumatera Barat terdapat 300 spesies tumbuhan. Pada agroforestry banyak ditemukan tumbuhan yang membutuhkan sinar matahari lebih banyak, seperti nangka, sukun, pulai, dan bayur.
Masyarakat desa di Gn Halimun, Jawa Barat banyak memanfaatkan flora hutan untuk kepentingan bangunan, sumber pakan, obat tradisional, kayu bakar, pakan ternak, dan upacara adat sejumlah 464 jenis (Harada et al., 2001 dalam Bismark dan Sawitri, 2006), tetapi jenis yang umum dibudidayakan di ladang dalam tiga desa didominasi oleh 20 jenis pohon utama yang bernilai ekonomis tinggi dan cepat tumbuh. Jenis pohon yang dikembangkan di antaranya adalah Maesopsis eminii, Agathis alba, Swietenia macrophylla, Durio zibethinus, Melia azedarah, Paraserianthes falcataria, dan Peronema canescens.

  1. Habitat Satwaliar

Agroforestry yang sudah tertata dengan keanekaragaman jenis tinggi dan komposisi tajuk yang baik dapat menjadi habitat dari beberapa jenis satwa, seperti primata, beruang, dan mamalia teresterial. Peran satwa tersebut dapat sebagai penyebar biji-bijian yang membantu proses regenerasi dan peningkatan keanekaragaman tumbuhan. Jumlah spesies mamalia yang ditemukan di agroforestry durian ada 33 jenis, di hutan karet 39 jenis, dan hutan damar 46 jenis dengan jenis yang dilindungi masing-masing 14, 15, dan 17 jenis (Michon et al., 2000 dalam Bismark dan R. Sawitri, 2006).
Dengan demikian, pengembangan hutan rakyat dengan sistem agroforestry memiliki manfaat sebagai rehabilitasi kawasan di daerah penyangga sekitar kawasan taman nasional sekaligus manfaat ekonomis dan ekologis untuk konservasi jenis satwa di luar dan di dalam taman nasional.

  1. Konservasi Lahan dan Air

Masalah lingkungan yang umum berkaitan dengan lahan adalah meluasnya lahan kritis dan tingginya tingkat erosi tanah. Sistem stratifikasi tajuk yang menyerupai hutan dari segi konservasi tanah dan air akan lebih berdampak pada pengaturan tata air dan hujan tidak langsung ke tanah yang dapat mencegah erosi permukaan. Hal ini terlihat dari komposisi jenis dan pola tanam, jenis pohon di ladang, dan hutan rakyat. Sebagai contoh peran pohon dalam peresapan air seperti Calliandra callothyrsus 56%, Parkia javanica 63,9%, dan Dalbergia latifolia 73,3% (Pudjiharta, 1990 dalam Bismark dan Sawitri, 2006).
Manfaat lain dari adanya pohon terhadap lingkungan adalah terjadinya siklus hara yang efisien sehingga akan mendukung produktivitas lahan melalui penyuburan tanah oleh berkembangnya mikroba tanah. Tersedianya konsentrasi bahan organik, C, dan N tanah dari serasah akan berpengaruh pada biomasa mikroba tanah, termasuk mikoriza yang aktif menyerap dan menyediakan unsur mikro P, N, Zn, Cu, dan S kepada tumbuhan inang, sehingga siklus hara pada agroforestrybersifat efisien dan tertutup.

  1. Kesetimbangan Biodiversity.
    Keragaman tanaman yang dusahakan antara tanaman tahunan dan tanaman pertanian memungkinkan terjadinya rantai makanan dan energi yang lebih panjang. Kondisi ini selanjutnya akan mendukung terciptanya keragaman hayati yang tinggi (biodiversitas).

Sumber : https://www.researchgate.net/publication/300142098_Agroforestry_dan_Peranannya_dalam_Mempertahankan_Fungsi_Hidrologi_dan_Konservasi

2 Likes

Adanya permasalahan baru seperti hama dan musuh alami dalam agroforestri membuat salah satu cara lain yang saya pikirkan tetapi masih ragu dalam hal ini. Apakah penanaman tanaman refugia baik refugia yang berperan sebagai perangkap hama dan refugia sebagai tanaman yang mengalihkan hama dari tanaman utama bisa diterapkan dalam sistem agroforestri dan bisa ditanam pada margin di suatu lahan?

2 Likes

Umumnya jawaban yang diperoleh adalah tidak dapat, karena dalam pengelolaan sistem agroforestri ada campur tangan manusia yang sangat mempengaruhi tingkat keanekaragaman hayati. Bila kita kaji lebih mendalam argumen tersebut di atas, ada tiga alasan yang dapat diajukan yaitu:

  1. Spesies yang sangat sensitif terhadap gangguan aktivitas manusia tidakdapat dilestarikan dengan agroforestri karena adanya eksploitasi untuktujuan komersial atau memang spesies tersebut tidak tahan sama sekalioleh adanya gangguan manusia. Misalnya: eksplotasi terhadap jenis pohonyang mempunyai nilai ekonomi tinggi seperti gaharu (Aquilaria) dan gemur (Litsea) serta hewan liar lainnya.
  2. Banyak binatang liar merupakan hama bagi agroforestri, sehinggacenderung untuk diberantas, meskipun sebenarnya mereka dapat hidupdalam lingkungan agroforestri tersebut. Misalnya babi hutan dan kerapemakan daun tanaman ataupun orangutan yang sering datang mencarimakanan di agroforsetri di pinggiran hutan. Pada kondisi ini, petani tidakakan melihat keanekaragaman hayati sebagai kebutuhan, hewan-hewantersebut merupakan musuh yang harus dibasmi. Jenis hewan macam iniyang membutuhkan perlindungan karena kehidupannya lebih terancamoleh adanya manusia, atau karena adanya eksploitasi dan adanya konflikdengan manusia. Pada tingkat plot, kedua proses ini tidak bisa jalan beriringan bila ditinjau dari perspektif organisme dan petani.
  3. Untuk skala bentang lahan, agroforestri menyebabkan lahan hutanterpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil sehingga membatasi ruanggerak hewan. Adanya fraksi-fraksi hutan ini menyebabkan kondisimikroklimat berbeda, sehingga beberapa flora tidak dapat berkembangbiak bahkan mengalami kepunahan. Ulasan tentang fraksi-fraksi hutan iniakan dibahas lebih jauh di sub-bab berikutnya.
2 Likes

Menurut jurnal yang saya baca dapat disimpulkan bahwa serangan hama pasti ada selama lahan untuk menanam di ruang terbuka. Hal tersebut didukung dengan pernyataaan Ratnadass et al. (2012) apabila ada satu jenis hama yang dapat menyerang beberapa jenis tanaman menjadikan, keanekaragaman tanaman tersebut tidak mengurangi serangan hama yang ada. Menurut Yasin (2009), ada kemungkinan hama berkembang biak dengan pesat apabila hama tersebut mendapatkan makanan dari tanaman yang ditanam di sistem agroforestri. Sehingga serangan hama dapat melonjak apabila tanaman kayu maupun tanaman musiman dijadikan sumber makanannya. Namun, sebaliknya misal apabila ada hama tanaman semusim berada di sistem agroforestri yang jumlah tanaman kayu nya lebih banyak dibanding dengan tanaman semusimnya maka hama tanaman semusim itu akan berkurang.

Peran agroforestri dalam mengatasi masalah biodiversitas yaitu dengan adanya agroforestri akan menambah keragaman tanaman yang dusahakan contohnya seperti tanaman tahunan dan tanaman pertanian sehingga terjadi rantai makanan dan energi yang lebih panjang. Dampaknya akan mendukung terciptanya keragaman hayati yang tinggi

Menurut saya, untuk biodiversity secara umum mungkin agroforestry tidak dapat membantu melestarikannya, karena adanya campur tangan manusia yang dapat mengganggu keanekaragaman hayati di habitat aslinya. Tetapi, untuk biodiversity pertanian, agroforestry akan sangat membantu karena banyak organisme yang hidup disana, secara tidak langsung dengan cara kita meningkatkan kualitas pertanian, kita juga akan melestarikan keanekaragaman hayatinya

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
penurunan bahan organik dan sifat fisik tanah
(berat isi tanah, porositas dan, kemantapan
agregat tanah) akibat alih fungsi hutan menjadi
lahan yang lebih intensif penggunaannya
memberikan pengaruh negatif terhadap laju
infiltrasi tanah. Biodiversitas vegetasi lahan
(Keanekaragaman Jenis, Kekayaan Jenis, dan
Keseragaman Jenis) yang tinggi berpengaruh
sangat nyata secara positif terhadap infiltrasi
tanah. Untuk itu dengan menjaga dan
meningkatkan biodiversitas lahan pertanian
akan memberikan dampak positif terhadap
layanan lingkungan.

1 Like

Waspadalah, kerusakan alam yang terus menerus akan mengancam biodiversitas atau keanekaragaman hayati kita. Faktor perubahan iklim dan aktivitas manusia khususnya dalam bidang ekonomi dan pembangunan, merupakan ancaman terbesar bagi kelangsungan biodiversitas suatu ekosistem. Hal tersebut tentunya menjadi persoalan yang harus segera diantisipasi oleh kita.

Sunardi, M.Si., Ph.D.* (Foto: Tedi Yusup)

Hal tersebut disampaikan oleh dosen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unpad, Sunardi, M.Si., Ph.D., dalam seminar Vivat Academica dengan tema “Lingkungan Hidup dan Kebijakan” yang digelar pada hari Kamis (13/09) dan bertempat di Bale Sawala Gedung Rektorat Kampus Unpad Jatinangor. Sunardi menambahkan perubahan iklim akan berpengaruh pada perubahan suhu bumi dan curah hujan.

“Berdasarkan fakta dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) ditemukan bahwa setiap waktu temperatur bumi meningkat 10 Celcius. Hal ini menyebabkan permukaan air laut meningkat akibat glasier, lapisan es, dan es lautan yang meleleh,” ungkap Sunardi.

Fakta lainnya ialah curah hujan yang berubah, frekuensi cuaca ekstrem yang meningkat, meningkatnya risiko banjir, kekeringan, serta hilangnya biodiversitas yang mengancam kesehatan manusia.

Di Indonesia sendiri, menurut Sunardi, telah terjadi peningkatan suhu yang terus meningkat. Di Jakarta misalnya, dari tahun 1870-2000 suhunya terus meningkat. “Permukaan air laut di Indonesia banyak meningkat. Dikhawatirkan akan menyebabkan tenggelamnya kota-kota kawasan tepi pantai di Indonesia

Sistem agroforestri dapat mempertahankan sifat-sifat
fisik lapisan tanah atas yang diperlukan untuk
menunjang pertumbuhan tanaman.
Meningkatnya intensifikasi pertanian akan
mengubah kondisi tanah suatu agroekosistem
sehingga menyebabkan hilangnya
biodiversitas organisme tanah. Hal tersebut
disebabkan oleh adanya penurunan jumlah
dan diversitas masukan organik ke dalam
rantai makanannya, dan adanya penggunaan
bahan kimia serta modifikasi iklim mikro.

Agroforestry memiliki dua dimensi utama, yaitu aspek sosial-ekonomi dan aspek
lingkungan. Secara ekonomi agroforestry telah terbukti cukup berhasil dalam memenuhi
kebutuhan jangka pendek masyarakat melalui agro dan jangka panjang melalui tanaman
kayunya. Bahkan diharapkan sistem agroforestry diharapkan dapat menjadi suatu solusi
masalah kemiskinan di Indonesia.

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar terjadi optimalisasi dari sisi ekonomi dan
ekologi/lingkungan antara lain:
1).Pemilihan perpaduan atau kombinasi sistem agroforestry
yang tepat yang disesuaikan dengan karakteristik lahan.
2). Pemilihan jenis yang tepat
didalam rangka pengembalian kesuburan tanah dan terbentuknya kembali sistim hidrologi
lahan dan
3). Pembentukan strata yang tepat dalam rangka konservasi tanah dan air,
tanpa menyampingkan fungsi ekonomi. Jika hal tersebut dilaksanakan maka peluang
keberhasilan agroforestry dalam kedua aspek utama di atas dapat tercapai.

Salah satu penyebab keanekaragaman hayati tidak dapat berkembang yaitu tidak adanya tempat yang dijadikan habitat oleh makhluk hidup tersebut.Salah satu peranan Agroforestri yaitu meningkatkan biodiversitas melalui pemanfaatan lahan secara efektif dan produktif dengan melakukan budidaya dua tanaman yang berbeda pada lahan yang sama sehingga hal tersebut dapat dimanfaatkan oleh biodiversitas sebagai habitat/tempat tinggal. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh setyawan dalam jurnalnya mengenai Nilai penting agroforestri yang menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata dalam hal kemelimpahan dan jenis ditiga tipe habitat yang berbeda yaitu hutan yang didominasi oleh penutupan pohon,lahan agroforestri yang merupakan campuran antara tanaman kehutanan dan tanaman pertanian serta lahan pertanian. literasi:https://jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/article/view/835

dan sebagai tambahan agroforestri cukup baik untuk meningkatkan biodiversitas selama dilakukan penilaian secara sistematis saat melakukan sistem agroforestri pada suatu daerah,dan perlu research yang mendalam terkait pertimbangan tanaman-tanaman apa yang cocok untuk ditanam secara bersama-sama sehingga ekosistem tetap terjaga dan seimbang.

1 Like

Secara umum, hutam sendiri memiliki biodiversitas yang tinggi dan berbagai siklus didalamnya dapat berjalan secara baik tanpa permasalahan kerusakan asalkan tidak terjadi interupsi. Agroforestry sendiri mengubah keragaman biodiversitas alami pada hutan dengan adabya interupsi manusia seperti menanam tanaman pertanian maupun peternakan, sehingga terdapat input baru dalam komponen biodiversitas jaring jaring yang semakin kompleks. Namun belum tentu inpit baru tersebut dapat bebaur dengan biodiversitas pada agroforestry. Karena pada awalnya tujuan agroforestry salah satunya dengan tujuan komersil dan efisiensi lahan sehingga campur tangan manusia bisa jadi mengancam siklus maupum jaring jaring yang terdapat pada hutan.

2 Likes

Interaksi Biodiversitas Hutan-Pertanian
• Penyediaan sumber air/hidrologi dan siklus hara
• Polinasi/penyerbukan tanaman pertanian oleh fauna
hutan
• Penyebaran biji (secara bioFk & abioFk)
• Pengendalian hama dan penyakit
• Penunjang kehidupan musuh alami dalam lahan AF
Agroforestri mampu menutup permukaan tanah sepanjang tahun melalui tajuk tanaman seingga kehancuran agregat tanah akibat pukulan air hujan rendah, mempertahankan kandungan BOT dan meningkatkan kegiatan biologi tanah termasuk perakaran. Adanya batang pohon dan tanaman dapat menghambat laju limpasan permukaan sehingga mengurangi kecepatan aliran dan semakin meningkatkan jumlah air yang masuk ke dalam tanah. Semakin rapat dan semakin padatnya tutupan vegetasi suatu lahan akan memberikan distribusi bahan organik yang melimpah, serta banyaknya vegetasi akan memberikan pengaruh positif terhadap banyaknya ruang pori dalam tanah sehingga laju infiltrasi tanah semakin besar. Sedangkan, Keberadaan tumbuhan bawah dapat berperan mengurangi limpasan permukaan. Pepohonan yang ditanam rapat dapat menjaga kestabilan iklim mikro, mengurangi kecepatan angin, meningkatkan kelembaban tanah, dan memberikan naungan parsial. Mengendalikan populasi gulma, Contohnya Erythrina yang ditanam untuk memberikan naungan bagi kopi.berfungsi untuk menekan pertumbuhan gulma alang-alang dan menjaga kelembaban tanah sehingga mengurangi resiko kebakaran di musim kemarau.

1 Like

Dari referensi jurnal yang telah diberikan dapat dilihar dari diagram bahwa dari hubungan antar keanekaragaman jenis, kekayaan jenis, keseragaman jenis memberikan distribusi bahan organik yang melimpah,serta memberikan pengaruh yang positif, dalam tanah sehingga laju inflantasi tana semakin besar.

1 Like

Dalam melaksanakan pengembangan agroforestri di Indonesia terdapat beberapa peluang yang cukup besar yanh disebabkan dengan adanya beberapa faktor yaitu:
• Adanya perubahan paradigma baru tentang pengelolaan hutan yang lebih
mempertimbangkan pengelolaan sumber daya alam (natural resources
management) dan usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
hidup di sekitar hutan dapat memberikan peluang besar untuk
pengembangan agroforestri.
• Meningkatnya kesadaran tentang pengetahuan lokal petani, membuka
kesempatan yang luas untuk mempelajari praktek agroforestri yang telah
berkembang di Indonesia sejak dahulu kala, yang kemungkinan dapat
ditularkan ke tempat lain.
• Besarnya luasan lahan terdegradasi (misalnya padang alang-alang dan
hutan terdegradasi) memberikan kesempatan untuk mengikutsertakan
agroforestri dalam program rehabilitasi lahan dan pengelolaan sumber
daya alam.
• Kepedulian global pada usaha pengurangan konsentrasi CO2 di atmosfer
dengan jalan meningkatkan cadangan karbon (carbon-stock), mengurangi
emisi gas rumah kaca, dan mempertahankan keanekaragaman hayati, telah
membuka kesempatan untuk memanfaatkan cadangan karbon dalam
agroforestri yang lebih besar dibandingkan dengan pertanian intensif.
• Kepedulian global terhadap kelestarian alam, dengan memberikan
penghargaan terhadap produk yang dihasilkan dari pertanian ‘hijau’
(termasuk agroforestri) semakin meningkat.

1 Like

Agroforestri merupakan salah satu sistem penggunaan lahan yang diyakini

oleh banyak orang dapat mempertahankan hasil pertanian secara berkelanjutan. Agroforestri memberikan kontribusi yang sangat penting terhadap jasa lingkungan ( environmental services ) antara lain mempertahankan fungsi hutan dalam mendukung DAS (daerah aliran sungai), mengurangi konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, dan mempertahankan keanekaragaman hayati. Mengingat besarnya peran Agroforestri dalam mepertahankan fungsi DAS dan pengurangan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer melalui penyerapan gas CO2 yang telah ada di atmosfer oleh tanaman dan mengakumulasikannya dalam bentuk biomasa tanaman, maka agroforestri sering dipakai sebagai salah satu contoh dari “Sistem Pertanian Sehat” (Hairiah dan Utami, 2002).

Fungsi agroforestri dalam mempertahankan keanekaragaman hayati Sistem agroforestri seringkali memiliki banyak spesies alami yang tumbuh pada sebidang lahan yang sama, sehingga ahli agroforestri dapat memberikan kontribusi penting dalam usaha melestarikan keanekaragaman hayati (biodiversitas)