Apakah perbedaan antara Multi Level Marketing dengan Sistem Piramida?

image

Pemasaran berjenjang (Multi Level Marketing) memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung. Harga barang yang ditawarkan di tingkat konsumen adalah harga produksi ditambah komisi yang menjadi hak konsumen karena secara tidak langsung telah membantu kelancaran distribusi.

Apakah perbedaan antara Multi Level Marketing dengan Sistem Piramida ?

Menurut MLM Leaders (2007), Sistem konsep piramida adalah suatu sistem yang menawarkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dengan sedikit usaha. Sistem semacam ini sudah banyak digunakan di berbagai negara, tetapi karena banyaknya pengaduan dari para distributornya maka saat ini sistem ini diawasi secara ketat oleh pemerintah karena dianggap merugikan dan meresahkan masyarakat luas. Dan saat ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan sistem konsep piramida ini tutup.

Dengan sistem konsep piramida, keuntungan dari seorang anggota biasanya murni diperoleh dari hasil merekrut anggota lain. Jika anggota tidak melakukan perekrutan, maka dapat dipastikan bahwa dia tidak akan mendapat keuntungan. Kebanyakan bisnis MLM dengan sistem konsep piramida tidak menjual produk, tetapi ada beberapa yang menggunakan produk hanya sebagai kedok saja. Anggota yang berada pada tingkat bawah atau dekat dengan tingkat paling bawah sudah dapat dipastikan akan merugi.

Perbedaan Sistem Konsep Piramida dengan MLM

Multi Level Marketing ( MLM ) memiliki struktur mirip dengan sistem konsep piramida dimana seseorang anggota berusaha merekrut orang lain untuk menjadi anggota. Perbedaannya, pada MLM ada produk yang diperjualbelikan.

Keuntungan didapatkan jika seseorang anggota atau downline-nya melakukan penjualan produk. Artinya, walaupun anggota berada pada tingkat paling bawah, potensi untuk mendapatkan keuntungan masih terbuka. Priyadi ( 2006 ).

Menurut Pranadjaja ( 2005 ), Perbedaan sistem konsep piramida dengan sistem konsep MLM yang murni :

  1. Bisnis MLM yang benar mempunyai produk yang akan dibeli customer bahkan oleh mereka yang memilih tidak bergabung ke perusahaan MLM tersebut.

  2. Sistem konsep piramida biasanya memberlakukan biaya registrasi yang tinggi untuk menjadi sumber bonus utama bagi upline. MLM yang legal hanya mempunyai biaya registrasi yang rendah untuk starter kit, manual.

  3. Sistem konsep piramida memberikan janji - janji penghasilan yang tidak masuk akal. MLM yang benar akan menyatakan bahwa seseorang membangun penghasilan berdasarkan kerja keras dan dedikasi.

  4. Jika perusahaan mempunyai produk dan jasa yang bagus dan bonus berasal dari pembelian produk dan jasa tersebut ( baik itu dari pembelian berulang atau penjualan ke customer baru ), maka sistem tersebut bukan menggunakan sistem konsep piramida