Apakah hubungan Aritmia dengan Gagal Jantung Akut?

Aritmia adalah suatu tanda atau gejala dari gangguan detak jantung atau irama jantung.

Gagal jantung akut adalah serangan cepat dari gejala-gejala atau tanda-tanda akibat fungsi jantung yang abnormal.

Apakah hubungan Aritmia dengan Gagal Jantung Akut ?

Aritmia sering terjadi pada pasien gangguan struktur jantung dan sering menjadi faktor presipitasi atau perburukan gagal jantung. Gagal jantung juga dapat menambah risiko terjadinya aritmia, sehingga terjadilah circulus visciosus.

Perkembangan gagal jantung untuk menjadi aritmia didasari oleh kelainan struktur dan adanya regangan pada sistem konduksi karena terjadi peningkatan tekanan akhir diastolik. Perkembangan aritmia menjadi gagal jantung terjadi melalui beberapa mekanisme yaitu:

  1. Takiaritmia biasanya terjadi karena fibrilasi atrium. Hal ini menyebabkan pengisian vetrikel berkurang dan berujung pada berkurangnya volume darah pada sirkulasi sistemik. Hal ini juga bersamaan dengan berkurangnya aliran darah koroner sehingga memperberat iskemia miokard. Takiaritmia juga menurunkan kontraktilitas jantung yang selanjutnya berkembang menjadi dilatasi kardiomiopati. Fibrilasi atrium juga dapat menyebabkan pengumpulan darah di atrium sehingga meningkatkan tekanan atrium yang selanjutnya menyebabkan kongesti paru.

  2. Bradiaritmia; Pada bradiaritmia terjadi penurunan frekuensi denyut jantung sedangkan stroke volume tidak dapat ditingkatkan lagi. Hal ini menyebabkan curah jantung menjadi rendah sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh.

  3. Ketidaksesuaian kontraksi atrium dan ventrikel menyebabkan transportasi darah ke ventrikel tidak lancar sehingga terjadi defek pengisian ventrikel, curah jantung menurun dan peningkatan tekanan atrium kiri.

  4. Gangguan konduksi intraventrikuler; menyebabkan kontraksi yang tidak sinkron dan tidak efektif. Hubungan aritmia ini dengan gagal jantung adalah resiprokal.

Hubungan aritmia dengan mortalitas pasien gagal jantung

Hubungan antara gagal jantung dengan aritmia masih simpang siur hingga sekarang. Salah satu hasil penelitan mengatakan bahwa gagal jantung sendiri dapat menjadi faktor determinan penting dalam meningkatkan risiko kematian mendadak (sudden death) akibat aritmia di luar rumah sakit.

Penelitian lain menyebutkan dengan melakukan pemasangan ICD pada penderita gagal jantung, angka mortalitas dan insidens aritmia dapat ditekan, di mana odds ratio pada hasil penelitian ini mencapai 0,5 untuk hubungannya dengan mortalitas. Kedua hasil penelitian tersebut mendukung kesimpulan bahwa aritmia dan gagal jantung memiliki keterkaitan untuk menyebabkan peningkatan mortalitas dibandingkan dengan meningkat

Namun, dari penelitian lain dilaporkan aritmia tidak meningkatkan angka mortalitas pada pasien gagal jantung akut di rumah sakit dengan OR 0,85, CI 95% dan nilai p 0,07. Studi lain tentang aritmia menyatakan bahwa pengendalian aritmia pada pasien gagal jantung tidak menurunkan mortalitas secara bermakna.

Selain itu, hasil penelitian di Norwegia menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara aritmia dengan peningkatan angka mortalitas pada pasien gagal jantung.

Mortalitas pasien gagal jantung di rumah sakit juga dikatakan lebih dipengaruhi oleh kelas dari gagal jantung, bukan dari aritmia.