Apa yang teman-teman ketahui tentang Zero Waste?

Zero waste menurut sependek pengetahuan saya adalah sebuah prinsip dimana seseorang dalam melakukan suatu kegiatan tanpa atau seminimal mungkin menghasilkan sampah terutama plastik. Mulai dari menggurangi sampai menggunakan kembali atau daur ulang barang sisa yang digunakan.

2 Likes

Zero waste atau bebas sampah menurut saya adalah kegiatan untuk mengurangi sampah yang mencemari lingkungan seperti plastik, logam dan lainnya. Saat ini, kegiatan tersebut begitu digalakkan mengingat masalah pencemaran lingkungan cukup serius saat ini terlebih di Indonesia.
Gerakan daur ulang sampah sebagai upaya mengurangi pencemaran belum cukup untuk Indonesia saat ini. Pencemaran sampah dapat diminimalisir dan dimulai dengan menggunakan kembali benda yang bisa dipakai seperti sedotan stainless, kantong belanja, tempat makanan dari plastik atau rantang dan lain sebagainya. Saat ini, daerah-daerah di Indonesia sudah mulai menggerakkan kampanye pengurangan kantong plastik yang sudah diterapkan di beberapa mini market ataupun swalayan

1 Like

Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia zero waste adalah nol sampah atau bebas sampah, secara garis besar ini adalah istilah sebuah lifestyle atau gaya hidup untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Dengan gaya hidup ini bukan berarti kita sepenuhnya harus terbebas dari sampah karena hal tersebut mustahil di era saat ini, tetapi kita bisa lebih sadar dan bertanggung jawab tehadap apa yang kita beli atau konsumsi dan dampaknya terhadap lingkungan, kemudian sedikit demi sedikit bisa meminimalisir. Karena ini merupakan gaya hidup maka konsistensi memegang peran penting untuk keberhasilannya.

Dengan zero waste kita dapat melakukan metode 5R, yaitu Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Rot (membusukkan sampah).

1 Like

Zero waste atau prinsip nol sampah merupakan salah satu program daur ulang sampah dengan berdasar recycle. Zero waste bukanlah pengelolaan hingga tidak adanya sampah, tetapi dengan adanya program ini maka ditekankan upaya pengurangan seminimal mungkin hingga nol sampah yang masuk ke dalam TPA. Dengan menggunakan metode 5R, yakni Refuse (menolak), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), recycle (mendaur ulang), dan Rot (membusukkan sampah) dapat merubah kehidupan masyarakat dan menyehatkan bumi kita sehingga dapat menjaga SDA yang ada. Contoh sederhana yang dapat diterapkan yakni menggunakan totebag atau tas belanja saat ingin berbelanja untuk pengganti plastik, penggunaan sedotan stainless pengganti sedotan plastik dan penggunaan tumblr. Oleh karena itu, kesadaran penuh agar masyarakat dapat menerapkan zero waste lifestyle ini sangat perlu dilakukan demi terciptanya bumi yang ramah lingkungan. “Kalau bukan kita, siapa lagi??”

1 Like

berdasarkan hal yang sudah disampaikan mengenai zero waste, saya sependapat dengan pernyataan tersebut. zero waste juga dapat diartikan sebagai gaya hidup bebas ‘waste’ yang berarti sampah, limbah, atau sisa. tetapi bukan berarti benar benar tidak ada sampah yang dihasilkan, melainkan sampah sampah tersebut dapat di daur ulang atau digunakan kembali. zero waste dapat membantu mengurangi penggunaan sampah plastik dan melestarikan lingkungan. banyak sekali informasi bagaimana cara hidup dengan prinsip zero waste yang dapat diterapkan oleh masyarakat indonesia terutama generasi muda indonesia.

Zero waste merupakan sebuah program dalam meminimalisir penggunaan sampah. Sampah dapat diartikan sebagai barang yang sudah tidak punya nilai pakai. Penerapan zero waste didasari oleh keadaan bumi yang lambat lain sudah mulai didominasi oleh sampah plastik yang mayoritasnya hanya digunakan untuk sekali pakai. Sedangkan, untuk masa urai dari sampah yang terbuat dari plastik, kaca, atau styrofoam memiliki masa urai yang memakan jangka waktu panjang bahkan ada yang tidak dapat terurai

1 Like

Zero waste atau bebas sampah adalah sebuah konsep yang mengajak kita untuk menggunakan produk sekali pakai dengan lebih bijak untuk mengurangi jumlah dan dampak buruk dari sampah. Tujuannya adalah agar sampah tidak berakhir di TPA, menjaga sumber daya dan melestarikan alam. Metode zero waste adalah 5R, yaitu Refuse (menolak), Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang) dan Rot (membusukkan sampah). 5R ini menjadi pegangan untuk membentuk gaya hidup tanpa sampah dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana. Tidak sedikit yang pesimis dan sarkastik dengan istilah nol sampah dan menganggap bahwa itu tidak mungkin dilakukan. Mana mungkin manusia hidup di zaman modern seperti ini tidak menghasilkan sampah. Tidak mudah untuk mengaplikasikan gaya hidup nol sampah di tengah infrastruktur dan masyarakat yang belum mendukung. Masih banyak kita temukan makanan dan minuman dengan plastik di pasar atau supermarket. Perlu diketahui bahwa gaya hidup zero waste bukan berarti mengkriminalkan barang-barang plastik, barang sekali pakai dan sejenisnya. Konsep zero waste lebih kepada pengendalian diri kita untuk tidak lagi konsumtif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kita menjadi lebih sadar terhadap apa yang kita beli dan konsumsi, dan bagaimana dampaknya terhadap lingkungan. Karena zero waste adalah gaya hidup, tentunya butuh proses untuk menjalaninya. Lakukan perlahan, tapi pasti dan konsisten. Hal yang bisa dilakukan di awal adalah perbanyak literasi, update dengan informasi terkait kondisi lingkungan kita. Kesadaran terhadap dampak untuk lingkungan yang akan didapat dengan kita mengaplikasikan gaya hidup zero waste di kehidupan sehari-hari akan menjadi motivasi untuk menerapkan gaya hidup bebas sampah ini.

Dikarnakan masalah sampah plastik sangat meresakan dan berdampak buruk bagi segala aspek kehidupan, dibentuklah gerakan Zero waste ini yang berupaya menekan masyarakat agar menghindari pemakaian bahan yang digunakan sekali dan tidak bisa didaur ulang. Dan mengedukasi masyarakat dalam pengelolaan sampah lainnya sehingga mencapai tujuan akhir yaitu tidak ada sampah agar lingkungan terjaga dari segala dampak buruk dari sampah dan kualitas kehidupan yang lebih baik.

Zero waste adalah sebuah gaya hidup dimana kita hidup tanpa limbah dalam kehidupan sehari-hari. Pada awalnya saya merasa bahwa sepertinya mustahil untuk diterapkan karena bagaimana kita sehari saja tidak memproduksi sampah meski dari hal yang kecil.
Namun, setelah saya membaca kembali mengenai apa itu zero waste, saya merasa bahwa perlahan kita dapat menerapkan gaya hidup ini.
Mulai dengan memastikan kita selalu menghabiskan makanan yang kita makan. Lalu, mengurangi sampah-sampah plastik seperti membawa botol atau tempat makan dan peralatan makan sendiri. Seperti yang kita tahu bahwa sekarang sudah ada aturan untuk tidak menggunakan plastik saat berbelanja. Namun, sepertinya hal ini baru diterapkan di mini market, supermarket atau restaurant yang ada di mall.
Mulai sekarang kita juga dapat mengurangi sampah plastik dengan membawa tas belanja jika berbelanja ke pasar atau restaurant kecil. Kita juga dapat membawa tempat makan untuk menaruh makanan yang kita beli.
Menurut saya sekarang sudah banyak alternatif alat atau tempat yang mendukung gaya hidup zero waste ini.
Seperti sikat gigi dari kayu, lalu ada juga tempat yang menjual refill untuk produk deterjen atau pewangi pakaian dan produk lainnya dimana kita membawa sendiri wadah isinya sehingga kita dapat mengurangi sampah bungkus deterjen atau pewangi pakaian.
Kita juga bisa mulai dari selalu menanyakan kepada diri kita setiap kita berbelanja misalnya membeli pakaian atau sepatu baru.
Apakah kita benar-benar butuh atau tidak. Apakah sebenarnya kita masih bisa menggunakan pakaian dan sepatu lama kita.
Kita harus selalu kembali mempertanyakan ini ke diri kita sendiri.
Meskipun terlihat sulit namun
gaya hidup ini bisa kita terapkan jika kita bersama-sama saling memberikan edukasi, mengingatkan, dan mendukung satu sama lain mengenai zero waste ini. Hal kecil yang kita lakukan sekarang bisa berdampak besar pada kehidupan kita nanti.

1 Like

Menurut saya zero waste merupakan suatu gaya hidup untuk meminimalkan sampah atau bahkan meniadakan sampah. Gaya hidup zero waste dapat dilihat melalui gerakan 5R (Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot), masyarakat diharapkan dapat peduli dan sadar akan dampak buruk dari sampah baik bagi individu itu sendiri maupun bagi lingkungan. Saat ini sudah banyak masyarakat yang peduli akan pentingnya zero waste dalam kehidupan sehari-hari, industri dibidang pangan yang merupakan salah satu penyumbang sampah sebagai output dari proses produksi yang mana produknya sangat sering kita gunakan sebagai konsumen juga sudah banyak yang menerapkan zero waste. Namun dimasyarakat saat ini, istilah zero waste juga dapat memberikan makna ambigu atau berakibat salah kaprah dalam penerapannya untuk mereka yang tidak paham betul konsep dan tujuan dari zero waste.
Kenapa bisa begitu? Pernah gak berpikir salah satu contoh dari penerapan zero waste adalah meminimalkan penggunaan sedotan plastik atau peralatan sekali pakai dengan peralatan yang dapat digunaan berkali-kali. Saat ini banyak brand ternama mulai menjual barang yang bisa digunakan berkali-kali dan cara penjualan ada yang dijual langsung dikedai ataupun online. Lantas, banyak orang menjadi gemar berbelanja barang-barang tersebut dengan dalih ingin menjadi pejuang zero-waste. Lalu apa masalahnya? Yang menjadi masalah adalah mereka yang terjebak dalam siklus konsumerisme dan hidup konsumtif dengan dalih zero waste.
Tau gak dengan membeli barang online secara rutin bisa meninggalkan banyak jejak karbon (pasti taulah dampak negatifnya untuk lingkungan), seperti penggunaan: kertas, plastik, bahan kimia, serta polusi dan tenaga (yang ditimbulkan oleh proses pengiriman barang). Bayangkan berapa banyak jejak karbon yang dihasilkan dari kegiatan tersebut dari jutaan orang dalam waktu sehari, sebulan, atau bahkan lebih dari itu.
Terlepas dari salah kaprah dalam penerapannya, kita sebagai manusia juga perlu peduli terhadap lingkungan karena kita hidup dalam ketergantungan dengan alam dan lingkungan.

1 Like

Zero waste adalah kegiatan untuk mengurangi sampah dan memanfaatkan sampah sehingga tidak terjadi penumpukan sampah yang merugikan. Kegiatan ini salah satunya adalah berupa menggunakan wadah pribadi saat membeli produk atau barang. Lalu, memanfaatkan sampah agar sampah tidak terbuang sia-sia. Contohnya memisahkan sampah organik, non-organik, dan limbah B3. Sampah organik dapat digunakan sebagai pupuk, sampah non-organik dapat didaur ulang menjadi barang yang lebih bermanfaat, dan limbah B3 dapat didaur ulang pula. Dengan begitu penumpukan sampah bisa dikurangi dan dapat menciptakan hidup yang lebih bersih dan sehat. Zero waste juga berlaku pada makanan. Untuk mengurangi sampah makanan yang berlebihan, bahan makanan sisa kemaren yang masih bagus sebaiknya tidak dibuang. Bahan makanan tersebut bisa diberikan secara gratis untuk orang yang membutuhkan. Begitu pula dengan makanan matang yang belum basi dan masih bisa dimakan lebih baik diberikan kepada orang lain yang membutuhkan makanan. Dan kita harus lebih bijak dalam mengambil makanan. Ambilah makanan yang siap kita makan saja jangan sampai kita menyisakan makanan.

Zero waste atau bebas sampah merupakan istilah gaya hidup yang berarti sebuah upaya atau gerakan untuk mengurangi penggunaan bahan atau produk sekali pakai dengan bijak agar dapat meminimalisir sampah. Nah, lalu bagaimana cara untuk menerapkan zero waste? Untuk menerapkan zero waste kita bisa memulainya dengan menggunakan stainless straw untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik, membawa tas sendiri ketika berbelanja, membawa tumblr atau botol minum untuk mengurangi botol plastik, dan sebagainya. Kita juga bisa menerapkan konsep 5R, yaitu Refuse (Menolak), Reduce (Mengurangi), Reuse (Menggunakan Kembali), Recycle (Daur Ulang), Rot (Membusukkan).

Zero waste adalah konsep yang mengajak kita untuk menerapkan hidup yang bebas dari sampah, teutama sampah plastik yang sdh sangat umum di pakai. Saat ini manusia terbiasa dengan gaya hidup yang serba praktis sehingga penggunaan plastik pun kian bertambah, tanpa disadari mereka relah mencemari lingkungan sekitar.
Metode zero waste adalah 5R Refuse (menolak) Reduce (mengurangi) Reuse (menggunakan kembali) Recycle (mendaur ulang) Rot (membusukkan sampah). Hal ini harus digiatkan untuk memiliki rasa bertanggung jawab terhadap lingkungan serta tidak konsumtif.
Memulai gaya hudup yang zero waste sebenarnya cukup mudah, dipupuk dari kesadaran diri sendiri dalam mengendalikan sampah. Jika ada barang-barang yang tidak terpakai sebaiknya dimanfaatkan, contohnya bungkus jajan bisa diubah menjadi hiasan lampu.

Zero waste itu upaya untuk mengurangi sampah yang ada di sekeliling kita, bijak memilah tempat/wadah yang kita bawa dari luar dalam arti lain menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Mengurangi penggunaan plastik karena akan sulit terurai. Dan akan lebih bermanfaat apabila barang tersebut di daur ulang yang mungkin bisa jadi dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah. Limbah sampah memang setiap hari kita jumpai, apakah itu sampah rumah tangga, sampah dedaunan, tetapi khusus untuk sampah dedaunan dapat diolah dijadikan kompos bagi tanaman sehingga semua limbah yang terbuang secara percuma tidak akan mencemari lingkungan.

Saat ini, jumlah sampah meningkat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi juga dengan faktor meningkatnya jumlah penduduk, terutama di Indonesia. Faktor lainnya yaitu karena kurangnya lahan untuk membangun tempat pembuangan akhir (TPA). Nah, sampah sendiri merupakan barang bekas/habis pakai yang tidak dapat dimanfaatkan kembali.
Padahal, sampah pun masih bisa dimanfaatkan dengan baik melalui konsep Reuse dan Recycle, serta Reduce yaitu konsep untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang berpotensi tidak dapat didaur ulang.
Konsep 3R tersebut dikenal juga dengan Zero Waste. Zero Waste (nol sampah) merupakan konsep pemilahan sampah untuk didaur ulang lagi (Recycle), dengan proses pemilahan, pengomposan dan pengumpulan barang layak jual (Ika, 2000). Sehingga konsep ini dapat mengurangi adanya penumpukan sampah pada TPA, selain itu sampah juga bisa memiliki nilai ekonomi jika didaur ulang dengan baik, dan dihasilkanlah produk yang bagus.
Tetapi, konsep ini pun tidak banyak orang yg mengetahui dan menjalankan. Oleh sebab itu, diperlukan kesadaran masing-masing bagaimana mengelola sampah.

Tentunya hal ini dapat diawali dengan tidak membuang sampah sembarangan. Karena membuang sampah sembarangan berpotensi mengakibatkan banjir. Lalu, diusahakan untuk mengurangi penggunaan plastik/sampah kresek ketika berbelanja. Dan perlunya sosialisasi kepada warga untuk diadakannya program mendaur ulang sampah, sehingga warga pun bisa unjuk kreativitasnya.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka menurut saya zero waste merupakan suatu prinsip yang mana berfokus pada pencegahan limbah, sehingga dapat dilakukan dengan cara mendaur ulang suatu produk yang masih dapat untuk digunakan kembali.

1 Like

Zero waste adalah prilaku mengenai kepedulian sosial utamanya pada lingkungan hidup. Gaya hidup zero waste biasanya identik dengan menghindari penggunaan barang sekali pakai, seperti kantong plastik saat berbelanja di minimarket. Zero waste juga dapat dilakukan dengan mendaur ulang barang habis digunakan agar barang tersebut tidak hanya berakhir menjadi sampah. Namun saat ini Bea Johnson dari Zero Waste Home mempopulerkan 5 R ini: “ Refuse, Reduce, Reuse, Recycle, Rot ” atau di dalam bahasa indonesia “Menolak, Mengurangi, Menggunakan Kembali, Daur Ulang, Membusukkan.”. 5R ini menjadi pegangan untuk mengarah kepada gaya hidup tanpa limbah sehingga dapat menciptakan lebih sedikit limbah dan menggunakan sumber daya alam secara bijaksana. Zero waste dapat dimulai dari kesadaran individu masing masing, sadar akan kehidupan dan kelestarian lingkungan untuk anak cucu di masa depan.

1 Like

Zero waste lifestyle (gaya hidup nol sampah) adalah sebuah gaya hidup untuk meminimalisasi produksi sampah yang dihasilkan masing-masing individu yang akan berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan.

Makanan yang kita makan sehari-hari tentunya merupakan hasil dari jerih payah petani, peternak, nelayan, yang di proses, diperdagangkan dan didistribusikan hingga sampai ke meja makan. Dalam rantai pasoknya, kehilangan dan terbuangnya bahan pangan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipungkiri. Bahan pangan atau makanan yang akhirnya tidak termakan merepresentasikan bahwa telah terjadi kehilangan dan terbuangnya sumber tenaga, mulai dari lahan, air, energi, tanah, bibit, bahan pokok produksi serta biaya lainnya. Akhirnya hanya akan meningkatkan angka emisi gas rumah kaca saja.

Cara-cara sederhana untuk memulai zero food waste. "Dari membeli produk lokal, bahkan menanam sendiri atau regrow. Berbelanja tanpa plastik, memasak dengan porsi yang cukup, dan tidak membuang sampah organik, tapi menjadikannya kompos.

zero-waste-alimentacion

2 Likes

Adapun program zero waste yang bisa kita lakukan dalam skala kecil (diri sendiri) adalah dengan menggunakan barang yang bisa dipakai berulang kali seperti membawa tumbler untuk mengisi air dibandingkan membeli air mineral dalam kemasan, membawa tas belanjaan, dan membawa wadah makan sendiri jika membeli jajanan

1 Like

Sampah adalah barang atau benda yang telah habis nilai manfaatnya. Meningkatnya jumlah sampah saat ini disebabkan oleh tingkat populasi dan standar gaya hidup, yaitu semakin maju dan sejahtera kehidupan seseorang maka semakin tinggi jumlah sampah yang dihasilkan. Peningkatan jumlah sampah terjadi seiring deret ukur sedangkan ketersediaan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah mengikuti deret hitung. Hal ini mengakibatkan lahan TPA memiliki umur yang pendek karena tidak mampu lagi menampung sampah yang ada.

Oleh karena itu, muncullah konsep zero waste atau gerakan bebas sampah, dimana dilakukan pengelolaan dengan melakukan cara pemilahan, pengomposan dan pengumpulan barang layak jual. Salah satu penerapan konsep zero waste adalah prinsip 3R. Reduce, Reuse, Recycle (3R) yang menjadi ujung tombak dalam menangani sampah di lingkungan masyarakat. Prinsip 3R dapat disebut sebagai ujung tombak karena masih rendahnya teknologi yang dimiliki dan lemahnya infrastruktur menimbulkan permasalahan sampah yang cukup rumit terutama di negara berkembang seperti Indonesia dan melalui prinsip 3R dapat meningkatkan peran dan rasa sadar masyarakat terhadap tata kelola sampah sebagai pelaku yang menghasilkan sampah.

Hal tersebut membuat adanya kesadaran lingkungan dan peran aktif masyarakat serta memunculkan pemahaman baru yang positif mengenai sampah. Pemahaman baru tersebut adalah bahwa sampah merupakan barang sisa yang memiliki manfaat lain secara ekonomi melalui pemilahan dan proses daur ulang. Bukan lagi barang yang telah habis manfaatnya.

1 Like