Apa yang dimaksud dengan Trauma Oklusi atau trauma oklusal?

Trauma oklusi atau trauma oklusal adalah suatu injuri jaringan periodontal gigi karena kekuatan oklusal dari gigi antagonisnya.

Apa yang dimaksud dengan Trauma Oklusi atau trauma oklusal ?

Trauma oklusi adalah perubahan struktural dan fungsional jaringan periodontal yang disebabkan kekuatan oklusal yang berlebih. Ada juga yang menyebut trauma oklusi dengan nama trauma oklusal, dan diartikan sebagai perubahan adaptif ataupun patologis periodonsium akibat kekuatan oklusal yang berlebih.

Kekuatan oklusal yang melebihi kapasitas adaptif jaringan akan menyebabkan injuri. Injuri pada periodonsium ini disebut sebagai trauma oklusi. Sedangkan oklusi penyebab injuri tersebut disebut sebagai traumatic occlusion (oklusi traumatis) atau oklusi traumatogenik. Dengan kata lain trauma oklusal adalah proses keseluruhan oklusi traumatis yang menyebabkan injuri apparatus periodontal.

Trauma oklusi berbeda dengan maloklusi, karena trauma berarti adanya injuri yang disebabkan oleh kekuatan gigi geligi. Diagnosis trauma periodontal karena oklusi ditegakkan jika diidentifikasi adanya suatu injuri periodontal. Sedangkan, individu dengan maloklusi atau bahkan dengan interferen oklusal tidak mengalami trauma oklusi, karena maloklusi merupakan keadaan untuk menghindari kontak traumatogenik.

Trauma oklusal dapat bersifat akut jika disebabkan oleh kekuatan eksternal, atau bersifat kronis jika disebabkan oleh kekuatan internal (kontak prematur, grinding). Trauma ini tidak hanya disebabkan oleh perubahan kekuatan oklusal tapi juga karena berkurangnya kapasitas periodonsium menahan kekuatan oklusal tersebut, atau oleh kombinasi keduanya.

Trauma oklusal kronis dibagi menjadi trauma primer dan trauma sekunder.

  • Trauma oklusal primer adalah efek dari kekuatan abnormal pada jaringan periodontal yang sehat/normal (tanpa inflamasi), disebabkan oleh kekuatan nonfisiologis dan berlebih pada gigi. Kekuatan yang diterima bisa satu arah (kekuatan orthodontis) atau berlawanan arah (kekuatan jiggling). Kekuatan jiggling menyebabkan perubahan histologis ligamen lebih kompleks dan peningkatan mobilitas gigi yang nyata karena titik rotasi (fulkrum) lebih dekat ke apeks.

    Dengan kata lain trauma oklusi primer terjadi ketika perubahan periodonsium disebabkan hanya karena oklusi. Contohnya adalah pergerakan orthodontis gigi ke posisi yang tidak diharapkan, atau restorasi yang tinggi.

  • Trauma oklusal sekunder adalah efek kekuatan oklusal pada periodonsium yang sakit, terjadi ketika kapasitas adaptif periodonsium berkurang karena telah ada kelainan sistemis atau kehilangan tulang.

Respon jaringan karena oklusi traumatogenik juga sama dengan respon jaringan karena kekuatan orthodontis, yaitu dengan terbentuknya zona tension dan pressure dalam ligamen periodontal. Lokasi zona ini bergantung pada lokasi dan vektor kekuatan, serta posisi alveolar crest. Perluasan lesi trauma oklusal bergantung pada level kekuatan. Tanda klinis utama pada trauma oklusal adalah mobilitas gigi dan dari foto radiograf terlihat adanya densitas tulang alveolar yang menurun dan lebar ligamen periodontal yang meningkat. Tanda diagnostik tambahan berupa fremitus, atau mobilitas fungsional, yaitu defleksi gigi yang dapat dipalpasi baik pada gerakan menutup ataupun selama gerakan excursive.

Secara klinis, untuk menentukan adanya trauma oklusal, dapat dilihat dari meningkatnya mobilitas dan melebarnya ligamen periodontal pada radiograf. Tanda-tanda ini dalam hubungannya dengan ketiadaan poket periodontal, menandakan kemungkinan terjadinya kekuatan oklusal traumatis. Jika besar mobilitas konstan, berarti terjadi adaptasi periodonsium terhadap kekuatan tersebut. Hipermobilitas tanpa pembentukan poket dapat diindikasikan akibat trauma oklusi, tapi mobilitas yang meningkat tidak selalu terkait dengan keparahan periodontitis.

Penegakkan diagnosis trauma oklusal berdasarkan tanda dan gejala klinis, antara lain; hipermobilitas gigi meningkat; ketidaknyamanan dan tenderness yang persisten; migrasi gigi. Dari pemeriksaan radiograf terlihat resorpsi akar atau tulang dan pelebaran ruang ligamen periodontal.

Kekuatan oklusal memang menyebabkan gigi bergeser dan goyang jika kekuatan dibiarkan terus-menerus; tapi gigi tersebut akan stabil kembali jika kekuatan dihilangkan.