Apa yang dimaksud dengan Terapi Manual (Manual therapy) pada fisioterapi?

Terapi manual (Manual therapy) merupakan suatu gerakan pasif yang dilakukan dengan tiba – tiba ( hentakan ) dengan amplitudo kecil dan dilakukan dengan kecepatan yang sedemikian rupa sehingga pasien tidak bisa mencegah / menghentikan gerakan yang terjadi. Manual terapi ini sangat efektif dan aman untuk menangani kekakuan / keterbatasan gerak atau nyeri persendian karena gangguan fungsi mekanik sendi.

Apa yang dimaksud dengan Terapi Manual (Manual therapy) pada fisioterapi ?

Manual therapy berasal dari kata manus (tangan) dan therapy (pengobatan) sehingga secara umum dapat didefinisikan sebagai terapi yang terutama mempergunakan tangan. Manual therapy berfokus pada struktur dan sistem dalam tubuh seperti tulang, persendian, jaringan lunak, peredaran darah, limfe dan saraf. Tujuan utama dari manual therapy adalah untuk memfasilitasi proses penyembuhan alami tubuh.

Efek Fisiologis Manual Therapy

Efek fisiologis manual therapy antara lain memperlancar peredaran darah, mencetuskan hormon endhorphin dan merilekskan otot. Secara keseluruhan proses tersebut kemudian dapat :

  1. Membantu mengurangi pembengkakan pada fase kronis.
  2. Mengurangi persepsi nyeri melalui mekanisme penghambatan rangsang nyeri (gate control)
  3. Meningkatkan relaksasi otot sehingga mengurangi nyeri.
  4. Meningkatkan jangkauan gerak, kekuatan, koordinasi, keseimbangan dan fungsi otot.
  5. Mengurangi atau menghilangkan ketegangan saraf dan mengurangi rasa sakit.

Indikasi Manual Therapy

Beberapa keadaaan yang dapat diperbaiki dengan manual therapy antara lain :

  • Cedera : sprain, strain, dislokasi dan jenis trauma lain. Manual therapy biasanya dikombinasikan dengan metode lain seperti imobilisasi, obat dan jenis fisioterapi yang lain.

  • Nyeri punggung dan nyeri leher merupakan kedua kasus nyeri yang paling sering dijumpai dan dapat diatasi dengan manual therapy. Nyeri leher yang sering terjadi adalah pada bagian dasar dan samping leher. Nyeri leher ini dapat menimbulkan nyeri kepala. Jenis nyeri leher yang paling sering dijumpai adalah whiplash akibat gerakan yang mendadak.

  • Arthritis yang merupakan kelompok peradangan sendi yang dapat berupa osteoarthritis, rhematoid arthritis maupun ankylosing spondilitis

  • Nyeri bahu dalam bentuk bahu beku (frozen shoulder) merupakan gangguan bahu yang umumnya dapat diperbaiki dengan manual therapy. Jenis lain nyeri bahu adalah cedera rotator cuff (otot yang menghubungkan tendo dengan tulang humerus) serta shoulder impingement syndrome yang terjadi akibat penekanan tendon rotator cuff tendon dan bursa subacromial.

  • Tendinitis (radang pada tendon) yang pada umumnya diakibatkan oleh penggunaan yang berlebihan.

  • Bursitis (radang pada bursa yang merupakan kantong berisi cairan yang berfungsi untuk melicinkan gerakan antar jaringan). Bursa yang mengalami peradangan umumnya berada pada area bahu, siku, pinggang dan lutut.

  • Nyeri kepala yang meliputi tension headache (perasaan kepala terasa penuh dan seperti diikat), migraines (nyeri berdenyut yang sering disertai dengan mual) dan cluster headache (yang merupakan nyeri kepala yang tajam yang dirasakan pada satu sisi kepala.

  • Carpal tunnel syndrome yang merupakan penekanan saraf pergelangan tangan yang mengakibatkan nyeri pada area tersebut

  • Fibromyalgia yang merupakan gangguan otot dan tulang yang sering disertai dengan nyeri, kelemahan, dan gangguan tidur.

  • Complex regional pain syndrome yang merupakan rasa nyeri yang timbul setelah terjadi cedera pada lengan atau tungkai. Rasa nyeri sering dideskripsikan sebagai rasa seperti terbakar.

  • Myofascial pain syndrome (MPS) yang merupakan kondisi kronis yang terjadi pada satu serabut otot atau lebih yang dapat diakibatkan oleh benturan maupun penggunaan yang berlebihan.

  • Gangguan persendian temporomandibular yang menghubungkan rahang dengan tengkorak kepala. Gangguan ini dapat timbul karena benturan maupun infeksi.

Jenis Manual Therapy

Beberapa jenis manual therapy meliputi :

• Terapi masase

Terapi masase merupakan teknik manipulasi jaringan lunak melalui tekanan dan gerakan. Terapi ini dapat dilakukan pada seluruh tubuh maupun pada bagian tertentu (contoh punggung, kaki dan tangan). Masase membantu penderita rileks dan tidak merasakan nyeri. Beberapa jenis terapi masase meliputi Swedish massage (terdiri dari: strokes, kneading dan friksi otot serta gerakan pasif dan aktif), shiatsu ( metode dari oriental berdasarkan teori bahwa terdapat pergerakan energy melewati meridian yang apabila terjadi gangguan aliran energi tersebut dapat terjadi gangguan tubuh), terapi trigger point (memfokuskan pada area yang mengalami gangguan) dan masase jaringan dalam/deep tissue massage (menggunakan geseran yang pelan dan friksi yang kuat).

• Chiropractic

Pengobatan chiropractic memfokuskan pada gangguan musculoskeletal dan neuromuscular serta efeknya pada tubuh. Pengobatan chiropractic berdasarkan teori bahwa gangguan tulang belakang akan mempengaruhi sumsum tulang belakang dan saraf yang keluar masuk sumsum tulang belakang. Sehingga apabila terjadi gangguan pada tulang belakang dapat terjadi gangguan pada organ dan bagian tubuh yang dipersarafi oleh saraf tersebut.Perbaikan posisi tulang belakang diharapkan dapat memperbaiki gejala-gejala organ yang mengalami gangguan.

• Osteopathic

Pengobatan osteopathic merupakan sistem pengobatan menyeluruh yang menekankan pada perbaikan keseimbangan struktur dan pencegahan. Ahli osteopati menjaga hubungan yang seimbang antara tulang, otot dan jaringan ikat. Tidak seperti ahli chiropractic, ahli osteopati sering pula mempergunakan obat, dan pembedahan.

• Akupuntur dan Akupressure

Akupuntur dan akupressure merupakan teknik dari China dengan jalan melakukan jarum halus yang ditempatkan pada titik akupuntur tubuh. Akupresure merupakan terapi yang serupa dengan akupuntur tetapi menggunakan penekanan tanpa jarum.

• Teknik alexander

Teknik alexander bertujuan untuk mengidentifikasi gerakan yang tidak tepat dan mengkoreksinya. Penderita dilatih untuk memperbaiki postur dan melakukan gerakan yang efisien.

• Circulomassage

Circulomassage merupakan salah satu jens masase yang dikembangkan oleh Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Jenis mesase ini hampir sama seperti Sport massage, hanya ada beberapa manipulasi yang ditambah dan dikurangi. Circulomassage merupakan masase dengan sasaran utama sirkulasi darah dan limfe. Seperti diketahui bahwa lancarnya sirkulasi darah akan berdampak pada lancarnya penyaluran makanan ke sel.

Makanan sebagai sumber energi sel akan dibakar dengan api oksigen. Sirkulasi darah yang membawa serta hemoglobin dalam sel darah merahnya akan mengangkut oksigen dengan lancar, dengan demikian penyediaan sumber energi beserta bahan bakarnya akan terjamin oleh lancarnya sirkulasi darah. Pada saat sirkulasi darah dari jantung menuju ke sel akan membawa makanan dan oksigen, sedangkan pada saat kembali dari sel jantung, sirkulasi darah akan mengangkut sisa metabolisme dan karbondioksida.

Sisa metabolisme akan dikeluarkan melalui urine, feces, dan keringat, sedangkan CO2 akan dibuang melalui nafas. Pembuangan metabolisme akan menghilangkan rasa lelah, kaku, dan tegang otot syaraf, sedangkan penyaluran makanan dan oksigen akan mendukung kebugaran tubuh. Untuk itulah Circulomassage ditujukan terutama untuk pemulihan kelelahan dan mendapatkan kebugara.

Lancarnya sirkulasi darah akibat Circulomassage akan mendukung produksi dan peredaran hormon maupun anti bodi. Hormon dan anti bodi akan memperlancar proses metabolisme ditubuh dan membantu tubuh melawan penyakit. Pada dasarnya, dalam batas tertentu tubuh mempunyai mekanisme penyembuhan dirinya sendiri.

Teknik yang digunakan dalam circulomassage yaitu friction dengan gerakan sirkuler. Tapotement dimaksudkan untuk memaksimalkan hasil friction, dan efflurage dimaksudkan untuk penenangan. Pada awal masase diberikan tretment friction untuk menimbulkan kejutan dan merangsang keluarnya hormon endorphin yang berfungsi sebagai penenang. Seluruh anggota tubuh mulai dari telapak kaki sampai kepala akan dimanipulasi dengan Circulomassage ini dengan mempertimbangkan susunan otot dan cara kerja organ tubuh .

• Ayurveda

Ayurveda merupakan sistem pengobatan menyeluruh dari India dengan penekanan pada hubungan antara pikiran dan tubuh dengan menggunakan teknik sentuhan, suara, aroma dan herbal.

• Teknik bowen

Teknik bowen merupakan masase otot yang dilakukan secara perlahan pada titik titik akupuntur. Dengan menggunakan teknik ini tubuh mendapatkan kembali energi dan dapat mempercepat proses penyembuhan.

• Terapi craniosacral

Terapi craniosacral menggunakan sentuhan tangan dan jari yang lembut pada bagian kepala. Sistem craniosakral terdiri dari selaput otak dan cairan serebrospinal. Terapi cerebrospinal dianggap dapat memperbaiki aliran cairan dalam otak. Walaupun demikian beberapa penelitian tidak menemukan adanya pengaruh yang berarti pada terapi jenis ini.

• Metode feldenkrais

Metode ini merupakan teknik untuk memperbaiki gerakan dan meningkatkan fungsi seluruh tubuh. Dengan metode ini penderita dapat memperbaiki jangkauan gerakan sendi, meningkatkan fleksibilitas serta meningkatkan efisiensi gerakan sehingga meminimalkan cedera dan kelelahan otot.

• Jin Shin Tara

Jin Shin Tara merupakan jenis pengobatan mirip akupresure yang berasal dari Jepang yang digunakan untuk mengatasi nyeri. Beberapa penelitian menyatakan bahwa teknik ini bermanfaat pada rehabilitasi stroke.

• Naprapathy

Naprapathy merupakan metode untuk mengurangi nyeri dengan jalan memanipulasi jaringan ikat yang mungkin mengiritasi saraf.

• Naturopathi

Pengobatan ini merupakan sistem pengobatan yang menekankan pada pencegahan dengan memadukan teknik akupuntur, masase, gisi, herbal dan konseling.

• Reflexology

Reflexology merupakan teknik yang didasarkan pada prinsip bahwa reflex yang terdapat di kaki dan tangan berhubungan dengan organ-organ dalam tubuh. Dengan memberi tekanan pada kaki dan tangan, sirkulasi tubuh membaik dan fungsi otot dapat meningkat.

image
Gambar Titik Titik Pada Reflexiology Tangan


Gambar Titik Titik Pada Reflexiology Kaki

• Rolfing

Rolfing yang merupakan masase jaringan dalam. Rolfing merupakan pendekatan yang sistematis yang dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh. Rolfing memiliki penekanan pada pencegahan dan sering disebut sebagai usaha integrasi struktur tubuh.

• Trager bodywork

Trager bodywork merupakan teknik menggoyangkan tungkai dan badan penderita secara perlahan dan ritmis. Tujuan dari teknik ini adalah meningkatkan rileksasi dan mobilitas. Teknik ini dipergunakan oleh atlet atau penderita dengan gangguan musculoskeletal dan gangguan punggung.

• Tuina

Tuina merupakan pemberian tekanan dengan jari pada titik akupresur dengan disertai dengan gerakan memutar pada titik tersebut. Metode ini telah digunakan di China sejak 2000 tahun yang lalu.

• Traksi

Traksi merupakan prosedur dimana digunakan alat mekanis untuk mengoreksi fraktur atau dislokasi fraktur, mengatasi kekakuan otot dan menghilangkan takanan. Traksi dapat digunakan untuk mengatasi gangguan tulang punggung, lengan, kaki dan leher.

• Sport massage

Sport massage adalah masase yang khusus diberikan kepada orang yang sehat badannya, terutama olahragawan karena pelaksanannya memerlukan terbukanya hampir seluruh tubuh.

Teknik Massage pada Sweden Massage

Manipulasi dalam masase adalah cara menggunakan tangan untuk melakukan masase pada daerah-daerah tertentu serta untuk memberian pengaruh tertentu pula. Manipulasi pokok masase adalah:

  1. Effeurage (menggosok), yaitu gerakan ringan berirama yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh. Effleurage menggunakan seluruh permukaan telapak tangan dan jari-jari untuk menggosok daerah tubuh tertentu. Tujuannya adalah memperlancar peredaran darah dan cairan getah bening (limphe). Yaitu membantu mengalirkan darah di pembuluh balik atau vena agar dapat cepat kembali ke jantung.

  2. Friction (menggerus), yaitu gerakan menggerus yang arahnya naik dan turun secara bebas. Friction (menggunakan ujung jari atau ibu jari dengan menggeruskan melingkar seperti spiral pada bagian otot tertentu. Tujuannya adalah membantu menghancurkan miyogeloasis, yaitu timbunan sisa-sisa pembakaran energi (asam laktat) yang terdapat pada otot yang menyebabkan pengersan pada otot.

  3. Petrissage, manipulasi ini terdiri dari perasan, tekanan, pencomotan atau pengangkatan otot dan jaringan dalam. Efek refleks pentrissage adalah yang paling penting daripada segala efek mekanik, merangsang fungsi otot menghasilkan terutama suatu perintah latihan bagi saraf motor. Efek pentrisage sangat berguna pada waktu masase otot yang lelah. Petrissage (memijat) yaitu dilakukan dengan memeras atau memijat otot-otot serta jaringan penunjangnya, dengan gerakan menekan otot kebawah dan kemudian meremasnya, yaitu dengan jalan mengangkat seolah-olah menjebol otot keatas. Tujuan dari Petrissage yaitu untuk mendorong aliran darah kembali kejantung dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran.

  4. Tapotemant, gerakan pukulan ringan berirama yang dibarikan pada bagian yang berdaging. Tujuannya adalah mendorong atau mempercepat aliran darah dan mendorong keluar sisa-sisa pembakaran dari tempat persembunyiannya. Tapotement (memukul) yaitu dengan kepalan tangan, jari lurus, setengah lurus atau dengan telapak tangan yang mencekung, dengan dipukulkan ke bagian otot-otot besar seperti otot punggung. Tujuannya yaitu untuk merangsang serabut saraf tepi dan merangsang organ-organ tubuh bagian dalam.

  5. Vibration (menggetarkan), yaitu gerakan menggetarkan yang dilakukan secara manual juga mekanik. Mekanik lebih baik daripada manual. Tujuannya adalah untuk merangsang saraf secara halus dan lembut agar mengurangi atau melemahkan rangsang yang berlebihan pada saraf yang dapat menimbulkan ketegangan. Vibration (menggetar) yaitu manipulasi dengan menggunakan telapak tangan atau jari-jari , getaran yang dihasilkan dari kontraksi isometri dari otot-otot lengan bawah dan lengan atas, yaitu kontraksi tanpa pemendekan atau pengerutan serabut otot. Tujuan vibration yaitu untuk merangsangi saraf secara halus dan lembut, dengan maksud untuk menenangkan atau melemahkan rangsang yang berkelibahan pada saraf yang dapat menmbulkan ketegangan.

  6. Shaking atau kniadimg (menggoncang) dilakukan dengan seluruh permukaan telapak tangan dan jari-jari, dua tangan bersama-sama atau satu tangan saja pada otot yang lebar dan tebal dengan digoncangkan. Tujuan dari shaking yaitu melancarkan peredaran darah, terutama dalam penyebaran sari-sari makanan ke dalam jaringan dan juga untuk memacu serabut-serabut otot agar siap menghadapi tugas yang lebih berat.

  7. Walken yaitu variasi dari manipulasi effleurage dengan seluruh permukaan telapak tangan, manipulasi ini digunakan pada daerah-daerah tertentu dimaksudkan untuk lebih menyempurnakan pengambilan sisa-sisa pembakaran oleh darah dan segera dapat dibawa ke jantung.

  8. Stroking (mengurut) yaitu manipulasi dengan menggunakan ujung-ujung jari, terutama tiga jari tengah, atau hanya ibu jari, pelaksanaan nya seperti manipulasi effleurage. Tujuannya yaitu untuk menenangkan, mengurangi rasa sakit, mempengaruhi syaraf-syaraf tepi danmenghilangkan kekejangan otot.

  9. Skin-Rolling (melipat kulit) yaitu dapat dilakukan menggunakan seluruh jari-jari tangan. tujuannya untuk melonggarkan atau memisahkan kembali lengketan- lengketan yang terjadi antara kulit dengan jaringan-jaringan dibawahnya.

  10. Chiropraktis (menggelutuk) yaitu dapat dilakukan dengan menekuk setiap persendian sampai berbunyi. Pada dasarnya sama seperti pada skin rolling, yaitu dimaksudkan untuk menghilangkan lengketan-lengketan pada daerah sendi

Berikut video tutorial Swedish Massage - The Complete Body Experience

Part 1

Part 2

Part 3

Part 4

Part 5

Part 6

Resiko manual therapy

Resiko terapi manual adalah :

  • Manual chiropractic dapat menimbulkan nyeri dan rasa tidak nyaman, akan tetapi biasanya ringan pulih dalam beberapa hari.
  • Pada beberapa kasus, manipulasi tulang leher dapat menimbulkan robekan dan juga memicu stroke.

Terapi masase biasanya tidak menimbulkan efek samping. Akan tetapi terapi ini tidak disarankan pada keadaan pada beberapa keadaan seperti deep vein thrombosis (sumbatan pada vena kaki), luka bakar, infeksi kulit, eksim, luka terbuka, fraktur dan osteoporosis lanjut.

Sumber :
dr. Novita Intan Arovah, MPH., Dasar-dasar Fisioterapi pada Cedera Olahraga