Apa yang dimaksud dengan statistika?

Secara etimologi, kata “statistik” berasal dari kata status (bahasa Latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa Inggris) yang dalam bahasa diterjemahkan dengan negara. Pada mulanya, kata “statistik” diartikan sebagai “kumpulan bahan keterangan (data), baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data kuantitatif) yang mempunyai arti penting dan kegunaan yang besar bagi suatu negara”. Namun pada perkembangan selanjutnya, arti statistik hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka (kuantitatif) saja.

Ditinjau dari segi terminologi, dewasa ini istilah statistik terkandung berbagai macam pengertian.

  1. Istilah statistik kadang diberi pengertian sebagai data statistik, yaitu kumpulan bahan keterangan berupa angka atau bilangan.

  2. Sebagai kegiatan statistik atau kegiatan perstatistikan atau kegiatan penstatistikan.

  3. Kadang juga dimaksudkan sebagai metode statistik, yaitu cara-cara tertentu yang perlu ditempuh dalam rangka mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi terhadap sekumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu dapat berbicara atau dapat memberikan pengertian makna tertentu.

  4. Istilah statistik dewasa ini juga diberi pengertian sebagai “ilmu statistik”. Ilmu statistik tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengembangkan ilmu secara ilmiah tahapan- tahapan yang ada dalam kegiatan statistik.

Dengan kata lain, **ilmu statistik adalah ilmu pengetahuan yang membahas (mempelajari) dan mengembangkan prinsip- prinsip, metode, dan prosedur yang perlu ditempuh atau dipergunakan dalam rangka:

  • pengumpulan data angka
  • penyusunan atau pengaturan data angka
  • penyajian atau penggambaran atau pelukisan data angka
  • penganalisisan terhadap data angka
  • penarikan kesimpulan ( conclusion )
  • pembuatan perkiraan ( estimation )
  • penyusunan ramalan ( prediction ) secara ilmiah (dalam hal ini secara matematik) atas dasar pengumpulan data angka tersebut.

Dalam kamus ilmiah populer, kata statistik berarti tabel, grafik, daftar informasi, angka-angka, dan informasi. Sementara kata statistika berarti ilmu pengumpulan, analisis, dan klasifikasi data, angka sebagai dasar untuk induksi. Jadi, statistika merupakan sekumpulan metode untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam keadaan yang tidak menentu.

Statistika adalah bagian dari matematika yang secara khusus membicarakan cara-cara pengumpulan, analisis, dan penafsiran data. Dengan kata lain, istilah statistika di sini digunakan untuk menunjukkan tubuh pengetahuan ( body of knowledge ) tentang cara-cara penarikan sampel (pengumpulan data), serta analisis dan penafsiran data.

Gasperz (1989) juga menyatakan bahwa “statistika adalah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan serta penganalisisannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta yang ada.” Somantri (2006) juga menyatakan hal yang sama bahwa

“statistika dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana cara kita mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menginterpetasikan data sehingga dapat disajikan lebih baik”.

Jadi statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara dan aturan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan, penarikan kesimpulan, dan pengambilan keputusan berdasarkan data dan analisis yang dilakukan.

Statistik

Somantri (2006) menyatakan statistik diartikan sebagai kumpulan fakta yang berbentuk angka-angka yang disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang menggambarkan suatu persoalan. Pengertian ini sejalan dengan pendapat dari Gasperz (1989), yang menyatakan bahwa kata statistik telah dipakai untuk menyatakan kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka yang disusun dalam tabel dan atau diagram, yang menggambarkan suatu persoalan.

Pasaribu (1975) mengatakan ada tiga pengertian statistik.
Pengertian pertama

“Statistik merupakan seonggokan atau sekumpulan angka-angka yang menerangkan sesuatu, baik yang sudah tersusun di dalam daftar yang teratur atau grafik maupun belum.”

Pengertian kedua

“Statistik adalah kumpulan dari cara-cara dan aturan-aturan mengenai pengumpulan data (keterangan mengenai sesuatu), penganalisisan, dan interpretasi data yang berbentuk angka-angka.”

Pengertian ketiga

“statistik adalah bilangan-bilangan yang menerangkan sifat ( characteristic ) dari sekumpulan data (pengamatan).”

Sedangkan, menurut Furqon (1999), istilah statistik digunakan untuk menunjukkan ukuran-ukuran, angka, grafik, atau tabel sebagai hasil dari statistika. Istilah statistik juga digunakan untuk menunjukkan ukuran-ukuran yang langsung diperoleh dari data sampel untuk menaksir parameter populasinya.

Berdasarkan beberapa pengertian statistik tersebut, dapat kami simpulkan bahwa statistik memiliki dua pengertian. Dalam arti sempit, statistik adalah kumpulan fakta yang berbentuk angka-angka (baik disajikan dalam bentuk tabel maupun tidak) yang menggambarkan suatu persoalan. Dalam arti luas, statistik adalah kumpulan cara dan aturan mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian, penganalisaan, dan interpretasi data untuk mengambil kesimpulan.

Jenis-jenis Statistika

1. Statistika Deskriptif (Statistik Deduktif)

Metode statistika digolongkan menjadi dua, yaitu metode statistika deskriptif dan metode statistika inferensia. Somantri (2006) berpendapat bahwa statistika deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data, penyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh (meringkas dan menyajikan), serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran data untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna, dan mudah dipahami.

Furqon (1999:3) menyatakan bahwa statistika deskriptif bertugas hanya untuk memperoleh gambaran ( description ) atau ukuran-ukuran tentang data yang ada di tangan. Pasaribu (1975) mengemukakan bahwa statistika deskriptif ialah bagian dari statistik yang membicarakan mengenai penyusunan data ke dalam daftar-daftar atau jadwal, pembuatan grafik-grafik, dan lain-lain yang sama sekali tidak menyangkut penarikan kesimpulan.

Jadi, statistika deskriptif adalah statistik yang membahas mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian, serta penghitungan nilai-nilai dari suatu data yang digambarkan dalam tabel atau diagram dan tidak menyangkut penarikan kesimpulan.

2. Statistika Inferensia (Statistik Induktif)

Somantri (2006) menyatakan bahwa statistika inferensia membahas mengenai cara menganalisis data serta mengambil keputusan (berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis. Menurut Sudijono (2008), statistika inferensial adalah statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka mencoba menarik kesimpulan yang bersifat umum, dari sekumpulan data yang telah disusun dan diolah.

Subana (2000) mengemukakan statistika inferensial adalah statistika yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data yang telah disusun dan diolah. Jadi, statistika inferensial adalah statistik yang mempelajari tentang bagaimana pengambilan keputusan dilakukan.

Statistika adalah pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan bahan-bahan atau keterangan, pengolahan serta penganalisisan, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang beralasan berdasarkan penganalisisan yang dilakukan. Bagian statistika yang berhubungan dengan pembuatan kesimpulan mengenai populasi dinamakan statistika induktif, sedang bagian yang lainnya dinamakan statistika deskriptif.

Jenis Statistika

Penggunaan metode atau teknik statistika dalam kegiatan penelitian berkaitan dengan masalah pengumpulan, penyajian, analisis, penafsiran data. Berdasarkan bidang atau ruang lingkup penggunaan statistika, dapat dibagi antara lain: statistika sosial, statistika pendidikan, statistika ekonomi, statistika perusahaan, statistika pertanian, statistika kesehatan, statistika psikologi, statistika kimia, dan statistika biologi.

Ditinjau dari fungsinya dalam pengolahan data atau berdasarkan aktivitas yang dilakukan, statistika dapat dibedakan menjadi Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial. Statistika yang menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang diberikan tanpa menarik kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar dinamakan statistika deskriptif atau statistika deduktif.

Statistika Deskriptif memberikan informasi hanya mengenai data yang dimiliki dan tidak bermaksud untuk menguji hipotesis dan menarik inferensi yang digeneralisasikan untuk populasi. Statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja.

Statistika deskriptif hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data agar lebih bermakna dan komunikatif dan disertai penghitungan-penghitungan sederhana yang bersifat memperjelas keadaan dan atau karakteristik data yang bersangkutan.

Statistika deskriptif membahas cara-cara pengumpulan data dan menyederhanakan angka-angka pengamatan yang diperoleh (mengumpulkan, meringkas dan menyajikan data), serta melakukan pengukuran pemusatan dan penyebaran.

Statistika yang menyangkut kesimpulan yang valid dinamakan statistika inferensial atau statistika induktif. Dalam statistika inferensial biasanya memasukkan unsur peluang dalam menarik kesimpulan. Statistika yang menggunakan data dari suatu sampel untuk menarik kesimpulan mengenai populasi dari mana sampel tersebut diambil.

Statistika Inferensial disebut merupakan bagian statistika yang berkaitan dengan cara-cara menganalisis data (sampel) dan pengambilan kesimpulan, yang pada dasarnya berkaitan dengan masalah estimasi parameter populasi dan pengujian hipotesis. Penyimpulan (inferensi) yang diperoleh digeneralisasikan kepada populasi. Generalisasi perlu dilakukan karena data yang dianalisis pada umumnya merupakan data sampel dari populasi.

Secara lebih teknis, statistika inferensial adalah statistika yang dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian tentang masalah pengaruh, perbedaan, hubungan, atau fungsi peramalan di antara data pada variabel-variabel yang diuji.

Statistika inferensial adalah statistika yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data sampel yang telah dianalisis. Hal-hal yang berkaitan dengan statistika inferensial yaitu: penafsiran tentang karakteristik populasi dengan menggunakan data yang diperoleh dari sampel; memprediksi tentang masalah untuk masa yang akan datang; menentukan pengaruh variabel, hubungan antar variabel; menguji hipotesis; pembuatan kesimpulan secara umum mengenai populasi.

Statistika inferensial antara lain statistika uji beda: uji-t, analisis varian, korelasi, regresi, analisis kovarian, dan chi kuadrat. Penggunaan statistika memerlukan persyaratan macam data dan pemenuhan asumsi-asumsi tertentu. Penggunaan macam statistika inferensial tergantung pada keadaan data dan tujuan penelitian.

Landasan Kerja Statistika

Landasan kerja statistika meliputi variasi, reduksi, generalisasi, dan spesialisasi. Penjelasan seperti berikut.

  1. Variasi
    Statistika bekerja dengan keadaan yang berubah-ubah (bervariasi). Misalnya keadaan penduduk, keuangan, GNP, kematian, kelahiran, dan pertumbuhan biji kacang hijau.

  2. Reduksi
    Statistika dapat bekerja secara reduksi, artinya tidak seluruh informasi yang harus diolah. Tidak seluruh subjek atau anggota populasi harus diteliti, melainkan cukup dengan sampelsampel yang mewakili saja. Tentu saja sampel itu harus representatif. Untuk mendapatkan sampel yang representatif diperlukan pemahaman tentang teknik sampling.

  3. Generalisasi
    Statistika induktif (inferensial) bekerja untuk menarik kesimpulan umum (generalisasi) yang berlaku untuk anggota-anggota populasi berdasarkan sampel-sampel yang representatif. Misalnya: meneliti pengaruh air limbah hasil cucian biji kedelai terhadap pertumbuhan biji jagung, maka tidak mungkin meneliti semua biji jagung melainkan sampelnya saja yaitu 80 biji yang digunakan.

  4. Spesialisasi
    Statistika selalu berkaitan dengan angka-angka (kuantitatif). Statistika mempunyai angkaangka yang lebih nyata, pasti dan dapat dinyatakan dengan angka-angka. Istilah-istilah seperti: pada umumnya, kira-kira, sekitar, kurang lebih, kebanyakan, biasanya sedikit, banyak, lumayan, cukupan, sedang-sedang saja, hampir tidak pernah dikenal dalam analisis statistika. Agar data kualitatif dapat distatistikkan, maka data itu harus dibobot dulu. Sebagai contoh: sangat setuju = 5; setuju = 4; ragu-ragu = 3; tidak setuju = 2; sangat tidak setuju = 1.

Pendekatan Dalam Statistika

Pendekatan dalam statistika meliputi objektif dan universal.

  1. Objektif
    Statistika yang mengandung angka-angka tadi dapat diterima oleh semua orang tentang sebutan angka yang ditulis, demikian pula rumus-rumus yang seharusnya digunakan dalam menganalisis suatu data. Angka statistik dapat digunakan sebagai alat pengungkap kenyataan dan kebenaran berbicara apa adanya.

  2. Universal
    Statistika tidak hanya digunakan dalam satu disiplin ilmu saja, tetapi dapat digunakan secara universal dalam berbagai disiplin ilmu.

Fungsi statistika dapat dijelaskan seperti berikut.

  1. Statistika menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa statistika, data menjadi kabur dan tidak jelas. Contoh: Beberapa mahasiswa dari 196 orang yang menempuh ujian statistika dinyatakan lulus. Pernyataan tersebut tidak jelas, agar menjadi jelas pernyataan dapat diubah menjadi: Sebanyak 182 orang dari 196 orang yang menempuh ujian statistika dinyatakan lulus.

  2. Statistika dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti. Data yang kompleks dapat disederhanakan dalam bentuk tabel, grafik, diagram atau dalam bentuk lain, seperti rerata, persentase, atau koefisien sehingga mudah dimengerti.

  3. Statistika merupakan teknik untuk membuat perbandingan. Dengan penyederhanaan data dalam bentuk rerata ataupun persentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah.

  4. Statistika dapat memperluas pengalaman individu. Pengetahuan individu dapat diperluas dengan cara mempelajari kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data penilaian lain.

  5. Statistika dapat mengukur besaran dari suatu gejala. Dengan mempelajari statistika, berbagai gejala fenomena alamiah dapat dipelajari.

  6. Statistika dapat menentukan hubungan antar variabel, pengaruh variabel terhadap variabel lain. Statistika dapat digunakan misalnya, menentukan hubungan antara kedalaman suatu danau dengan suhu air; Pengaruh macam pupuk terhadap pertumbuhan tanaman jagung.