Profitabilitas atau Return on equity adalah Suatu pengukuran dari penghasilan atau income yang tersedia bagi pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.
Profitabilitas adalah jumlah yang berasal dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari penghasilan atau penghasilan operasi. Sedangkan menurut APB Statement mengartikan profitabilitas adalah kelebihan (defisit) penghasilan diatas biaya selama satu periode akuntansi (Harahap, 2001: 226).
Profitabilitas merupakan ukuran pokok keseluruhan keberhasilan perusahaan (Simamora, 2000).
Profitabilitas Ekonomi
Profitabilitas ekonomi (Rentabilitas, earning power, rate of return, return on operating assets atau rerturn on investment) adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan dalam presentase (Bambang Riyanto,1998)
Menurut Wasis laba usaha dikapitalisasikan dengan jumlah seluruh modal yang dioperasikan perusahaan akan diperoleh rate of return on invesment. (Wasis,1998)
Profitabilitas ekonomi adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dari seluruh modal yang dioperasikan perusahaan.
Modal yang diperhitungkan untuk mengukur profitabilitas ekonomi hanyalah modal yang bekerja di dalam perusahaan (operating capital asset) dengan demikian modal yang ditanamkan dalam perusahaan lain atau modal yang ditanamkan dalam bursa efek (kecuali perusahaan kredit) tidak diperhitungkan dalam menghitung profitabilitas ekonomi.
Demikian pula laba yang diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas ekonomi hanyalah laba yang berasal dari operasinya perusahaan yaitu yang disebut laba usaha (net operating income). Dengan demikian maka yang diperoleh dari usaha-usaha diluar perusahaan atau dari efek tidak diperhitungkan dalam menghitung profitabilitas ekonomi.
Profitabilitas ekonomi atau return on equity (ROE) atau yang sering juga disebut dengan return on total asset (ROA) merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dengan sejumlah keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik keadaan perusahaan.
Return on investment dihitung sebagai berikut :
Return on investmen = Total assets / Net profit after taxes
dengan menggunakan analisa diatas maka perusahaan tidak hanya bekerja untuk memperoleh laba tetapi untuk mempertinggi profitabilitas hal ini disebabkan karena laba bukanlah ukuran bahwa perusahaan tersebut telah bekerja secara efisien. Efisien atau tidaknya suatu perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba (profitabilitas). Dengan demikian yang harus diperhatikan perusahaan adalah tidak hanya mempertinggi laba tetapi yang lebih penting yaitu usaha mempertinggi profitabilitasnya (Bambang Riyanto,1998).
Usaha-usaha untuk meningkatkan profitabilitas ekonomi
Profitabilitas ekonomi atau earning power mempunyai arti yang penting bagi perusahaan, maka perlu diusahakan agar tingkat profitabilitas meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas Menurut Bambang Riyanto (1997:37) tinggi rendahnya earning power dipengaruhi oleh:
-
Profit margin
Yaitu perbandingan antara net operating income atau laba bersih usaha dibandingkan dengan net sales atau penjualan bersih dan dinyatakan dalam prosentase (%) yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
(Laba Usaha / Penjualan Bersih) x 100%.
-
Turner of operating asset
Yaitu dengan jalan membandingkan antara net sales atau penjualan bersih dengan operating asset atau modal usaha yang di rumuskan dengan:
Penjualan bersih / Modal usaha.
Besarnya profitabilitas ekonomi dapat diketahui dengan mengalihkan profit margin dengan turnorver of operating asset. Usaha untuk memperbesar profitabilitas merupakan harapan bagi manajer perusahaan, oleh karena itu untuk mempertinggi profitabilitas perlu diketahui berbagai faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas ekonomi.
Cara untuk meningkatkan profitabilitas ekonomi menurut Bambang Riyanto (1997) :
-
Menaikkan profit margin
Dengan menambah biaya usaha sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan sales yang lebih besar daripada tambahan operating expense. Juga dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai tingkat tertentu atau mengurangi usaha relatif lebih besar dari berkurangnya pendapatan dari sales.
-
Menaikkan atau mempertinggi turnorver of operating asset
Dengan menambah modal usaha dan juga dengan mengurangi sales sampai tingkat tertentu diusahakan penurunan operating asset sebesar-besarnya.
Profitabilitas modal sendiri
Profitabilitas modal sendiri atau sering dinamakan rentabilitas usaha atau return on equity (ROE) adalah perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak atau dengan kata lain profitabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan. (Bambang Riyanto,1998)
Laba yang diperhitungkan untuk menghitung profitabilitas modal sendiri adalah laba usaha setelah dikurangi dengan modal asing dan pajak perseorangan atau income tax (EAT=earning after tax). Sedangkan modal yang diperhitungkan hanyalah modal sendiri yang bekerja dalam perusahaan.
Mengukur profitabilitas modal sendiri.
Return on equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun saham preferan) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan. secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.
Return On Equity (ROE) = Stuckholder Equity / Net Profit After Tax
Disamping cara penghitungan diatas, return on equity dapat pula ditentukan dengan menggunakan sistem Du pont. Menurut Keown, Scott, Martin, Party (1993) Analisa Du pont merupakan pendekatan lain yang yang digunakan mengevaluasi tingkat pengembalian equitas atau Return on equity yang dihitung dengan membagi ROI dengan hasil pengurangan 1 (satu) dan rasio hutang. Hal ini dapat dinyatakan dalam bentuk rasio keuangan yaitu:
- Return On Equity =Return On Investment / (1-Debt Rasio)
- ROI= Net Profit Margin x Perputaran Aktiva
- Net Profit Margin= Laba Sesudah Pajak / Penjualan
- Laba = Penjualan- Biaya Operasi
- Perputaran Aktiva= Penjualan / Total Aktiva
- Debt Ratio = Total Hutang / Total Aktiva
Dengan menggunakan sistem Du pont diatas memungkinkan manajemen melihat dengan jelas faktor pemicu ROE serta hubungan antara profit margin, perputaran total aktiva, dan rasio hutang. Manajemen dipandu dalam menentukan efektivitas pengelolaan sumber daya perusahaan untuk memaksimumkan ROI para pemilik. Dengan menggunakan sistem Du pont diatas dapat dilihat faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas yaitu penjualan, biaya operasi total aktiva dan total hutang.