Apa yang dimaksud dengan Piutang Wesel atau Notes Receivable?

Receivable dapat diartikan sebagai hak atau klaim terhadap pihak lain atas uang, barang atau jasa.
Sedangkan untuk tujuan akuntansi, umumnya di terapkan dalam pengertian yang lebih sempit yaitu berupa klaim yang diharapkan akan diselesaikan melalui penerimaan cash.

Apa yang dimaksud dengan Piutang Wesel atau Notes Receivable?

Piutang Wesel atau Notes Receivable adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak ke pihak lain untuk membayar sejumlah uang pada tanggal tertentu di masa yang akan datang.

Definisi lain piutang wesel merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Piutang Wesel ini yang dinamakan surat aksep atau surat sanggup.

Dalam dunia bisnis Piutang Wesel juga bisa disebut sebagai Wesel Tagih, promes, Aksep dan Promisionary Notes atau Notes receivable.

Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi :

  • Piutang wesel tidak berbunga (non interest bearing) – yaitu piutang wesel yang mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal.

  • Piutang wesel berbunga (interest bearing) – yaitu piutang wesel yang nilai jatuh temponya sebesar nominal ditambah dengan bunga.

Piutang Wesel dapat dipindahtangankan dan ada yang tidak dapat dipindahtangankan. Jika wesel dapat dipindahtangankan artinya adalah yang membuat wesel akan membayar pada orang (badan) yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo. Wesel yang dapat dipindahtangankan dapat didiskontokan ke bank sebelum jatuh temponya.

Piutang Wesel biasanya timbul karena:

  • terjadinya transaksi penjualan secara kredit
  • pemberian pinjaman uang
  • perubahan piutan dagang menjadi piutang wesel.

Suatu wesel tagih (Notes Receivable) didukung oleh promes formal, yaitu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal tertentu di masa depan. Wesel semacam itu merupakan instrumen yang dapat dinegosiasikan yang ditandatangani oleh pembuat untuk kepentingan yang dibayar atau penerima, yang mungkin secara legal dan secara cepat bisa menjual atau mentransfernya ke pihak lain.

Wesel diklasifikasikan ke dalam wesel berbunga dan tanpa bunga. Wesel tagih seringkali diterima dari pelanggan yang ingin memperpanjang periode pembayaran piutangnya. Wesel digunakan juga pada transaksi-trasaksi sebagai berikut:

  1. Customers who need to extend the payment period of an outstanding receivable
  2. High-risk or new customers
  3. Loans to employees and subsidiaries
  4. Sales of property, plant, and equipment
  5. Lending transactions (the majority of notes)

wesel tagih